Matius 28:1: Hari Pertama dan Awal Kebangkitan Yesus

“Sekarang, setelah Sabat, saat menjelang fajar, pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan Maria yang lain pergi untuk melihat kuburan itu.”
(Matius 28:1, AYT)Pendahuluan
Matius 28:1 menjadi awal dari narasi kebangkitan Yesus yang menggemparkan dunia dan menjadi dasar iman Kristen. Ayat ini terlihat sederhana—menceritakan dua perempuan yang datang ke kubur di pagi hari. Namun, di balik peristiwa ini tersimpan kedalaman teologis yang luar biasa. Dalam teologi Reformed, setiap bagian dari Alkitab memiliki makna yang kaya, termasuk waktu, tokoh, dan tempat dalam narasi ini.
Artikel ini akan menggali eksposisi Matius 28:1 secara mendalam dan menyeluruh melalui perspektif beberapa tokoh teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Sinclair Ferguson, dan Michael Horton. Kita akan menelusuri signifikansi waktu, saksi perempuan, dan konteks kebangkitan dalam kerangka kedaulatan Allah, janji Mesianis, dan transformasi eskatologis.
I. Konteks Matius 28:1
Pasal 28 dari Injil Matius merupakan klimaks dari Injil ini, yakni penggenapan nubuat tentang Mesias yang akan bangkit dari antara orang mati. Setelah penyaliban dan penguburan Yesus, Matius mencatat bahwa Maria Magdalena dan Maria yang lain datang ke kubur pada pagi hari setelah Sabat.
Ayat ini memiliki makna teologis yang luas:
-
Waktu: setelah Sabat, hari pertama minggu.
-
Saksi perempuan: tokoh-tokoh yang pada zaman itu tidak dianggap sebagai saksi sah secara hukum.
-
Motivasi: mereka datang bukan untuk melihat Yesus bangkit, tapi untuk melihat kubur—menunjukkan bahwa kebangkitan bukan rekayasa mereka.
II. Eksposisi Matius 28:1
A. “Setelah Sabat...”
Frasa ini penting karena:
-
Menunjukkan bahwa para perempuan menghormati hukum Taurat dengan tidak keluar selama Sabat.
-
Memberi kita waktu kronologis tentang kebangkitan—hari Minggu pagi, yaitu hari pertama dalam minggu Yahudi.
Menurut R.C. Sproul, ini adalah transisi teologis dari perjanjian lama ke perjanjian baru:
“Yesus bangkit pada hari pertama minggu itu, menunjukkan awal penciptaan baru. Hari penyembahan pun berpindah dari Sabat ke hari Minggu.”
B. “...menjelang fajar...”
Menjelang fajar melambangkan:
-
Awal terang, kontras dari kegelapan Sabtu malam dan kegelapan dosa.
-
Kebangkitan dan harapan yang baru setelah kematian Yesus.
John Piper menulis:
“Waktu kedatangan mereka sangat simbolik—hari baru sedang dimulai, sama seperti zaman baru telah tiba dengan kebangkitan Kristus.”
C. “Maria Magdalena dan Maria yang lain...”
Para perempuan ini adalah saksi pertama kebangkitan, meskipun status sosial mereka tidak diakui secara sah pada masa itu. Ini menunjukkan:
-
Pemilihan oleh anugerah—Allah memakai yang dianggap hina untuk menyatakan hal yang paling mulia.
-
Kesaksian mereka memperkuat kredibilitas kisah kebangkitan karena tidak menguntungkan secara budaya.
Sinclair Ferguson menekankan bahwa:
“Fakta bahwa perempuan menjadi saksi pertama justru membuktikan keaslian Injil. Jika ini rekayasa, para murid akan menampilkan diri mereka sebagai tokoh utama.”
D. “...pergi untuk melihat kuburan itu.”
Tujuan mereka bukan mencari Yesus yang bangkit, melainkan hanya untuk berkabung dan menghormati tubuh-Nya. Ini menandakan:
-
Kebangkitan bukan rekayasa manusia, karena mereka tidak mengharapkannya.
-
Kesetiaan dalam kasih, mereka tetap mencari Yesus meskipun harapan mereka hancur.
John Calvin berkomentar:
“Meskipun iman mereka belum sempurna, kasih mereka kepada Kristus membawa mereka ke tempat pengharapan sejati akan muncul.”
III. Teologi Reformed dalam Matius 28:1
1. Kedaulatan Waktu dan Pemenuhan Nubuat
Hari pertama minggu itu adalah penggenapan dari:
-
Nubuat Yesus sendiri (Matius 16:21).
-
Bayangan Sabat dalam Perjanjian Lama yang digenapi dalam Kristus.
Michael Horton menulis:
“Kristus bangkit di awal minggu untuk menandai penciptaan baru. Segala sesuatu yang lama telah berlalu, dan yang baru sudah datang.”
Kebangkitan pada hari pertama minggu itu membuka jalan bagi:
-
Hari baru ibadah Kristen (Minggu) sebagai perayaan kebangkitan.
-
Era baru dalam rencana penebusan yang digenapi dalam Injil.
2. Anugerah yang Memilih Saksi-Saksi Lemah
Bahwa Maria Magdalena dan Maria lainnya menjadi saksi pertama menunjukkan:
-
Allah tidak bekerja melalui kekuatan manusia, tetapi dalam kelemahan.
-
Pemulihan martabat perempuan dalam Injil.
R.C. Sproul menambahkan:
“Pemilihan para perempuan sebagai saksi adalah bagian dari pola penebusan, di mana Allah selalu mengangkat yang hina untuk memuliakan nama-Nya.”
IV. Aplikasi Pastoral dan Spiritualitas
A. Iman dalam Ketekunan
Maria dan Maria datang bukan karena mereka tahu Yesus akan bangkit, tapi karena kasih mereka kepada-Nya. Ini menegaskan:
-
Iman yang sejati tidak tergantung pada hasil langsung.
-
Kasih kepada Kristus adalah panggilan untuk tetap mencari Dia bahkan dalam kegelapan.
B. Kehidupan Baru Dimulai di Pagi Hari
Fajar menandakan:
-
Harapan baru.
-
Kebangkitan kehidupan.
-
Awal dari kemenangan atas dosa.
John Piper mendorong orang percaya untuk:
“Melihat setiap pagi sebagai pengingat bahwa Yesus sudah bangkit, dan hidup kita memiliki arah dan tujuan kekal.”
C. Hari Minggu sebagai Perayaan Kebangkitan
Dalam tradisi Reformed, ibadah hari Minggu bukan sekadar kewajiban, melainkan:
-
Peringatan mingguan akan kebangkitan.
-
Perayaan awal penciptaan baru.
-
Tanda komunitas perjanjian hidup dalam terang Injil.
V. Signifikansi Eskatologis dan Kosmik
Matius 28:1 membuka narasi yang tidak hanya merubah sejarah pribadi para murid, tetapi:
-
Mengubah seluruh tatanan dunia.
-
Menandai bahwa zaman baru telah dimulai, di mana maut telah dikalahkan.
Herman Bavinck menyatakan:
“Kebangkitan Kristus bukan hanya peristiwa pribadi, tetapi momentum eskatologis yang membawa kepastian kebangkitan bagi semua orang percaya.”
Kesimpulan: Permulaan Baru dari Sebuah Fajar Kudus
Matius 28:1 bukan hanya narasi awal kebangkitan, tetapi:
-
Gerbang menuju harapan kekal.
-
Permulaan perubahan segala sesuatu.
-
Tanda bahwa terang telah mengalahkan kegelapan.
Melalui eksposisi ini, kita belajar bahwa:
-
Allah bekerja dalam waktu yang ditetapkan-Nya untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
-
Ia memakai saksi-saksi sederhana untuk mengungkapkan kuasa kebangkitan.
-
Hari Minggu menjadi tanda harian akan realitas Injil: hidup telah menang atas kematian.