Obaja 1:19-21 – Pemulihan dan Kedaulatan Tuhan

Pendahuluan
Kitab Obaja adalah kitab terpendek dalam Perjanjian Lama, tetapi mengandung pesan yang mendalam tentang penghakiman atas Edom dan pemulihan bagi Israel. Dalam Obaja 1:19-21, Tuhan berjanji bahwa umat-Nya akan kembali memiliki tanah mereka, dan kerajaan akhirnya akan menjadi milik Tuhan.
Obaja 1:19-21 (AYT):
19. Orang-orang di selatan akan memiliki Pegunungan Esau, orang-orang dari dataran rendah akan menduduki tanah orang Filistin. Mereka akan menduduki ladang Efraim dan ladang Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.
20. Orang-orang Israel yang tertangkap akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat, dan orang-orang Yerusalem yang tertangkap, yang berada di Sefarad, akan memiliki kota-kota di selatan.
21. Penyelamat-penyelamat akan naik ke Gunung Sion, untuk menghakimi Pegunungan Esau, kerajaan akan menjadi milik TUHAN.
Ayat-ayat ini berbicara tentang pemulihan Israel dan kemenangan Tuhan atas semua bangsa. Bagaimana ayat ini dipahami dalam teologi Reformed? Apa maknanya bagi kita saat ini? Mari kita eksplorasi lebih dalam.
1. Konteks Historis dan Teologis
Obaja menulis nubuat ini sekitar abad ke-6 SM, setelah kehancuran Yerusalem oleh Babel pada tahun 586 SM. Edom, keturunan Esau, menjadi musuh utama Israel dan bersorak atas kehancuran mereka. Karena itu, Tuhan menjatuhkan penghakiman kepada Edom dan menjanjikan pemulihan bagi umat-Nya.
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa janji ini memiliki dua aspek utama:
-
Pemulihan Israel secara historis – Kembalinya umat Israel ke tanah mereka setelah pembuangan di Babel.
-
Pemulihan rohani dalam Kristus – Penggenapan dalam kedatangan Mesias dan pemerintahan Tuhan atas dunia.
Mari kita tinjau lebih dalam setiap ayat.
2. Eksposisi Obaja 1:19-21 dalam Teologi Reformed
a. Obaja 1:19 – Pemulihan Tanah bagi Umat Allah
"Orang-orang di selatan akan memiliki Pegunungan Esau, orang-orang dari dataran rendah akan menduduki tanah orang Filistin. Mereka akan menduduki ladang Efraim dan ladang Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead."
John Calvin: Pemulihan sebagai Tindakan Kedaulatan Tuhan
John Calvin melihat janji ini sebagai bukti bahwa Tuhan berdaulat atas sejarah. Umat Israel yang sebelumnya dikalahkan akan mendapatkan kembali tanah mereka, bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena anugerah Tuhan.
"Allah dalam kedaulatan-Nya menetapkan kapan umat-Nya akan dihukum dan kapan mereka akan dipulihkan. Tidak ada yang dapat menentang kehendak-Nya."
Matthew Henry: Tuhan Mengangkat yang Direndahkan
Matthew Henry menafsirkan ayat ini sebagai janji bahwa Tuhan akan membalikkan keadaan. Mereka yang kehilangan tanah mereka akan kembali dan memiliki lebih banyak daripada sebelumnya.
"Tuhan sering kali mengizinkan umat-Nya mengalami penderitaan, tetapi akhirnya Dia akan memulihkan mereka, bahkan memberi mereka lebih dari apa yang hilang."
Aplikasi bagi Orang Percaya:
-
Pemulihan dalam Kristus bukan hanya tentang tanah secara fisik, tetapi tentang pemulihan rohani dan berkat rohani dalam Kerajaan Allah.
-
Sebagai orang percaya, kita harus percaya bahwa Tuhan dapat memulihkan apa yang telah hilang dalam hidup kita, baik dalam aspek spiritual maupun kehidupan sehari-hari.
b. Obaja 1:20 – Kembalinya Orang Israel yang Tertawan
"Orang-orang Israel yang tertangkap akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat, dan orang-orang Yerusalem yang tertangkap, yang berada di Sefarad, akan memiliki kota-kota di selatan."
Charles Spurgeon: Pengharapan bagi Orang yang Dibuang
Spurgeon menafsirkan ayat ini sebagai pengharapan bagi orang percaya yang merasa terbuang atau kehilangan harapan. Tuhan tidak melupakan umat-Nya, tetapi akan membawa mereka kembali pada waktu-Nya.
"Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya, meskipun mereka dalam pembuangan. Dia tetap setia untuk memulihkan mereka pada waktu yang telah Dia tetapkan."
Martyn Lloyd-Jones: Pemulihan Penuh dalam Kristus
Lloyd-Jones menghubungkan ayat ini dengan pemulihan rohani dalam Injil. Dalam Perjanjian Baru, pemulihan bukan hanya bagi Israel secara fisik, tetapi juga bagi seluruh umat pilihan Tuhan dari segala bangsa.
"Pemulihan sejati bukan hanya kembalinya Israel ke tanah mereka, tetapi kembalinya orang-orang berdosa kepada Tuhan melalui Yesus Kristus."
Aplikasi bagi Orang Percaya:
-
Jika kita merasa "terbuang" karena dosa atau penderitaan, kita dapat memiliki pengharapan bahwa Tuhan akan membawa kita kembali kepada-Nya.
-
Pemulihan sejati terjadi ketika kita diperbarui dalam Kristus dan hidup dalam janji-janji-Nya.
c. Obaja 1:21 – Kerajaan Akan Menjadi Milik Tuhan
"Penyelamat-penyelamat akan naik ke Gunung Sion, untuk menghakimi Pegunungan Esau, kerajaan akan menjadi milik TUHAN."
Augustinus: Kerajaan Allah Mengatasi Semua Bangsa
Augustinus dalam City of God menjelaskan bahwa kerajaan Tuhan tidak hanya tentang Israel, tetapi tentang pemerintahan Kristus atas seluruh dunia.
"Akhir dari segala sesuatu adalah pemerintahan Kristus. Semua kerajaan dunia akan lenyap, tetapi kerajaan Tuhan akan tetap untuk selama-lamanya."
R.C. Sproul: Kristus sebagai Raja Segala Raja
R.C. Sproul menegaskan bahwa ayat ini menunjuk kepada kedatangan Kristus sebagai Raja yang berdaulat atas segala bangsa.
"Yesus Kristus adalah Raja yang telah datang untuk membawa keadilan, dan suatu hari nanti seluruh dunia akan tunduk kepada-Nya."
Aplikasi bagi Orang Percaya:
-
Sebagai murid Kristus, kita harus hidup dalam ketaatan kepada Raja yang sejati, yaitu Yesus.
-
Kita memiliki pengharapan bahwa kerajaan dunia ini akan berakhir, tetapi kerajaan Kristus akan bertahan selamanya.
Kesimpulan
Obaja 1:19-21 memberikan pesan kuat tentang pemulihan dan kedaulatan Tuhan. Dalam terang teologi Reformed, kita belajar bahwa:
-
Pemulihan umat Tuhan adalah tindakan anugerah-Nya, bukan karena usaha manusia.
-
Penghakiman atas Edom mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak membiarkan dosa tanpa hukuman.
-
Penggenapan sejati dari nubuat ini terjadi dalam Yesus Kristus, Raja segala raja yang akan memerintah selamanya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:
-
Percaya pada janji pemulihan Tuhan.
-
Hidup sebagai warga Kerajaan Allah, dengan menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali.
-
Mengabarkan kabar baik bahwa kerajaan akan menjadi milik Tuhan.
"Kerajaan akan menjadi milik TUHAN." (Obaja 1:21)
Soli Deo Gloria!