Renungan Pagi: Hidup dalam Kasih dan Kebaikan Tuhan (Mazmur 23:6)

Renungan Pagi: Hidup dalam Kasih dan Kebaikan Tuhan (Mazmur 23:6)

Mazmur 23:6 (AYT):
“Sesungguhnya, kebaikan dan kasih setia-Mu akan mengikutiku pada segala masa, dan aku akan tinggal di rumah TUHAN, sepanjang hidup.”

Pendahuluan: Janji yang Menguatkan Hati

Ketika pagi menyingsing dan kita memulai hari dengan segala kesibukan, kekhawatiran, dan harapan, tidak ada yang lebih menguatkan daripada janji Tuhan yang luar biasa dalam Mazmur 23:6. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, Daud menyatakan dengan penuh keyakinan bahwa kebaikan dan kasih setia Tuhan akan mengikutinya seumur hidup.

Ayat ini menjadi penutup dari Mazmur 23, salah satu bagian paling terkenal dan dikasihi dalam Alkitab, yang menggambarkan hubungan intim antara Allah sebagai gembala dan kita sebagai domba-Nya. Dalam ayat keenam ini, Daud bukan hanya menengok ke masa lalu, tetapi juga memandang ke masa depan dengan keyakinan yang kokoh.

I. Makna Kebaikan dan Kasih Setia Tuhan

1. Kebaikan Tuhan (Tov - Ibrani)

Dalam bahasa Ibrani, kata “kebaikan” (tov) berarti lebih dari sekadar kebaikan moral. Ini mencakup berkat, kelimpahan, sukacita, dan kebaikan ilahi yang mengalir dari karakter Allah sendiri.

Charles Spurgeon mengatakan,
"Kebaikan Tuhan bukanlah kilasan sesaat, tapi arus deras yang tidak pernah berhenti mengalir kepada anak-anak-Nya."

2. Kasih Setia Tuhan (Chesed)

Kata “kasih setia” adalah chesed, sebuah kata yang sulit diterjemahkan karena mencakup kasih, kemurahan, kesetiaan, dan perjanjian kasih yang tidak pernah gagal.

John Piper menjelaskan bahwa chesed adalah “komitmen Allah yang penuh kasih, tak tergoyahkan, dan penuh kesetiaan kepada umat-Nya.”

II. “Akan Mengikutiku”: Bukan Sekadar Menyertai

1. Mengikuti Seperti Bayangan

Kata “mengikutiku” dalam bahasa Ibrani bisa juga diterjemahkan “mengejar” atau “memburu”—seolah-olah kebaikan dan kasih Tuhan aktif mengejar kita, bukan hanya pasif hadir.

Timothy Keller menyampaikan:
"Kasih Tuhan bukan sekadar menunggu kita datang, tapi Ia mengejar kita bahkan saat kita melarikan diri."

Bayangkan: kebaikan dan kasih Tuhan bukan hanya ada di depan, tapi juga mengejar kita dari belakang—tidak pernah membiarkan kita sendiri.

2. Bukan Karena Kita Layak

Daud tidak berkata, “karena aku saleh, maka kasih Tuhan mengikutiku.” Justru, kasih Tuhan itu hadir meski kita lemah dan sering jatuh.

Roma 5:8 menegaskan: “Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.”
Ini adalah bukti kasih yang tak bersyarat dan tak berubah.

III. “Sepanjang Hidupku”: Janji Seumur Hidup

1. Kasih Tuhan Tidak Musiman

Banyak hal dalam hidup datang dan pergi: teman, uang, kesehatan, bahkan kekuatan rohani. Tapi kasih Tuhan tetap dan terus menerus. Tidak ada musim dalam hidup kita yang luput dari perhatian dan kebaikan-Nya.

Mazmur 103:17 berkata:
“Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia.”

2. Bahkan di Masa Sulit

R.C. Sproul menegaskan bahwa “kesetiaan Allah paling jelas terlihat bukan saat segala sesuatu berjalan baik, tetapi ketika dunia kita hancur dan Allah tetap memegang kita.”

Daud pernah lari dari Saul, tinggal di gua, kehilangan anak—namun ia tetap berkata, “kasih setia-Mu akan mengikutiku.” Mengapa? Karena pengalaman hidupnya menunjukkan Tuhan tidak pernah meninggalkan.

IV. “Tinggal di Rumah TUHAN”: Kehadiran Tuhan Adalah Tujuan

1. Rumah Tuhan: Bukan Gedung, Tapi Hadirat

Bagi Daud, “rumah TUHAN” bukan hanya kemah suci fisik, tapi simbol dari hadirat Tuhan yang kekal.

Dallas Willard berkata:
"Kehadiran Tuhan bukan tempat yang kita kunjungi, tapi kehidupan yang kita tinggali."

2. Sepanjang Hidup

Keinginan Daud bukan hanya untuk bertemu Tuhan sesekali, tapi hidup bersama-Nya setiap hari, dalam doa, pujian, ketaatan, dan penyembahan.

Mazmur 27:4: “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN… supaya aku diam di rumah TUHAN seumur hidupku.”

V. Pandangan Teologis Tentang Kebaikan dan Kasih Tuhan

1. John Stott

John Stott menyatakan bahwa “kebaikan dan kasih Allah adalah dua sisi dari satu koin anugerah.”
Kebaikan adalah perbuatan-Nya yang terlihat, kasih adalah motivasi terdalam-Nya.

2. Charles Spurgeon

Spurgeon menyebut Mazmur 23:6 sebagai “lagu harapan orang kudus.” Ia berkata,
"Jika kasih dan kebaikan telah bersamaku kemarin, dan Tuhan tidak berubah, maka Ia akan bersamaku besok."

3. John Piper

Piper menekankan bahwa “kebaikan dan kasih Tuhan adalah refleksi dari kemuliaan-Nya, dan tujuan hidup orang percaya adalah menikmati itu selama-lamanya.”

VI. Aplikasi Kehidupan: Hidup dalam Kasih dan Kebaikan Tuhan

1. Bangun Kesadaran Harian

Saat Anda bangun pagi, ingatkan diri: kebaikan dan kasih Tuhan akan mengikutiku hari ini.
Bukan karena saya layak, tapi karena Dia setia.

Lakukan ini dengan:

  • Membaca Mazmur 23 setiap pagi

  • Berdoa: “Tuhan, tolong aku melihat kebaikan-Mu hari ini.”

  • Mencatat pengalaman kasih Tuhan dalam jurnal

2. Jangan Biarkan Masalah Mengaburkan Kasih-Nya

Iblis ingin kita fokus pada kekurangan, kesulitan, dan kekecewaan. Tapi Firman mengingatkan bahwa di tengah badai pun, kasih dan kebaikan Tuhan tetap mengejar kita.

Roma 8:38-39:
"Tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."

3. Sebarkan Kebaikan dan Kasih Itu

Karena kita hidup dalam kasih Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi saluran kasih itu kepada sesama.

Efesus 5:1-2:
"Hiduplah dalam kasih, sama seperti Kristus."

VII. Kesaksian dari Tokoh-Tokoh Iman

1. Corrie ten Boom

Survivor Holocaust ini berkata:
"Tidak ada lubang yang terlalu dalam sehingga kasih Tuhan tidak bisa menjangkaunya."
Bahkan di kamp konsentrasi, ia merasakan kejaran kasih Tuhan.

2. George Müller

Dengan hanya mengandalkan doa dan iman, George Müller memberi makan ribuan anak yatim. Ia bersaksi bahwa kebaikan Tuhan tidak pernah gagal, bahkan dalam kekurangan.

VIII. Kebaikan dan Kasih Itu Digenapi dalam Kristus

1. Kristus Adalah Gembala Agung (Yohanes 10:11)

Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Dialah penggenapan dari Mazmur 23.

2. Kasih Terbesar: Salib Kristus

Kebaikan dan kasih Tuhan mencapai puncaknya di kayu salib. Di sana, kasih tidak hanya mengejar, tapi menyelamatkan.

1 Yohanes 4:10:
"Inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya..."

Penutup: Hidup dengan Keyakinan dan Sukacita

Ketika kita menyadari bahwa kebaikan dan kasih Tuhan mengejar kita setiap hari, maka hidup kita akan dipenuhi:

  • Dengan damai, bukan ketakutan

  • Dengan syukur, bukan keluhan

  • Dengan semangat melayani, bukan keputusasaan

Mazmur 23:6 bukan hanya penutup puisi indah—ini adalah pernyataan iman yang mengubahkan cara kita menjalani hari demi hari.

Pertanyaan Refleksi

  1. Apakah saya menyadari kehadiran kasih dan kebaikan Tuhan hari ini?

  2. Dalam situasi sulit, apakah saya tetap mempercayai bahwa Tuhan sedang mengejarku dengan kasih-Nya?

  3. Bagaimana saya bisa menyalurkan kasih dan kebaikan Tuhan kepada orang lain hari ini?

Doa Penutup

Ya Tuhan, terima kasih karena kasih dan kebaikan-Mu tidak pernah berhenti mengikutiku. Ajarku untuk hidup setiap hari dengan kesadaran bahwa Engkau dekat dan setia. Penuhi hatiku dengan syukur, dan jadikan aku saluran kasih-Mu di tengah dunia ini. Amin.

Next Post Previous Post