Renungan Pagi: Percaya Bahwa Tuhan Sedang Bekerja (Roma 8:28)
- Pendahuluan: Menemukan Pengharapan dalam Janji Tuhan
- 1. Konteks Roma 8:28: Janji di Tengah Penderitaan
- 2. Makna Mendalam dari Roma 8:28
- 3. Bagaimana Kita Bisa Percaya Bahwa Tuhan Sedang Bekerja?
- 4. Penerapan Praktis: Hidup dalam Keyakinan bahwa Tuhan Sedang Bekerja
- Kesimpulan: Tetap Percaya, Meskipun Kita Tidak Melihat

Roma 8:28
“Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28, AYT)
Pendahuluan: Menemukan Pengharapan dalam Janji Tuhan
Kehidupan manusia penuh dengan lika-liku, tantangan, dan kejadian yang sering kali sulit dimengerti. Ada saat-saat di mana kita merasa kecewa, hancur, dan bertanya-tanya: Di manakah Tuhan dalam semua ini? Mengapa Dia membiarkan hal ini terjadi?
Namun, di tengah segala situasi yang kita hadapi, Roma 8:28 memberikan sebuah janji yang luar biasa: Tuhan selalu bekerja di balik layar untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Ini adalah janji yang membawa ketenangan dan pengharapan bagi kita sebagai orang percaya.
Dalam renungan ini, kita akan mendalami makna ayat ini berdasarkan pandangan para pakar teologi dan memahami bagaimana kita bisa mempercayai bahwa Tuhan selalu bekerja, bahkan ketika kita tidak melihat atau merasakannya.
1. Konteks Roma 8:28: Janji di Tengah Penderitaan
Surat Roma adalah salah satu kitab teologis terpenting dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Rasul Paulus. Pasal 8 adalah bagian yang penuh dengan penghiburan bagi orang percaya, terutama bagi mereka yang sedang mengalami penderitaan.
Sebelum Roma 8:28, Paulus berbicara tentang realitas penderitaan dalam dunia ini (Roma 8:18-27). Ia mengakui bahwa dunia ini penuh dengan kesusahan, tetapi ia juga memberikan pengharapan bahwa penderitaan ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Roma 8:18).
Pakar teologi John Stott menulis bahwa Roma 8 adalah "salah satu pasal yang paling penuh penghiburan dalam seluruh Alkitab karena menunjukkan bagaimana Tuhan bekerja di dalam penderitaan untuk mendatangkan kebaikan yang lebih besar."
Dengan kata lain, Roma 8:28 bukan hanya janji untuk kehidupan yang nyaman, tetapi juga janji bahwa Tuhan bekerja melalui penderitaan, kesulitan, dan tantangan yang kita hadapi.
2. Makna Mendalam dari Roma 8:28
Ayat ini mengandung beberapa kebenaran penting yang harus kita pahami agar kita dapat mempercayai bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita.
a. “Kita tahu sekarang...”
Paulus memulai ayat ini dengan kata-kata "Kita tahu sekarang...". Ini menunjukkan suatu kepastian.
Menurut Charles Spurgeon, ayat ini bukanlah tentang harapan atau dugaan, tetapi tentang keyakinan. Ia berkata:
"Orang Kristen sejati tahu bahwa Tuhan bekerja. Ini bukan sekadar harapan kosong, melainkan suatu kebenaran yang nyata."
Iman yang sejati bukanlah tentang meraba-raba dalam kegelapan, melainkan percaya kepada janji Tuhan yang sudah pasti.
b. “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu...”
Poin utama dari ayat ini adalah bahwa Tuhan sedang bekerja dalam segala sesuatu, bukan hanya dalam hal-hal baik, tetapi juga dalam hal-hal yang menyakitkan dan sulit.
R.C. Sproul menekankan bahwa "segala sesuatu" di sini benar-benar berarti segala sesuatu—termasuk penderitaan, kegagalan, kehilangan, dan bahkan dosa. Tuhan mampu mengambil segala hal, bahkan yang tampaknya buruk, dan menggunakannya untuk tujuan-Nya yang lebih besar.
Contohnya bisa kita lihat dalam kehidupan Yusuf di Perjanjian Lama. Ia dijual oleh saudara-saudaranya, dipenjara karena fitnah, dan mengalami banyak kesulitan. Tetapi akhirnya, ia bisa berkata kepada saudara-saudaranya:
"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..." (Kejadian 50:20).
Dengan kata lain, Tuhan mampu mengubah sesuatu yang tampaknya buruk menjadi sesuatu yang baik.
c. “...untuk mendatangkan kebaikan...”
Apa arti "kebaikan" dalam ayat ini?
Menurut John Piper, "kebaikan" yang dimaksud di sini bukan selalu berarti kenyamanan atau keberhasilan duniawi. Sebaliknya, kebaikan yang sejati adalah apa yang membuat kita semakin serupa dengan Kristus (Roma 8:29).
Kadang-kadang, Tuhan menggunakan kesulitan untuk membentuk karakter kita, mengajar kita tentang ketergantungan kepada-Nya, atau mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik.
C.S. Lewis menulis:
"Tuhan berbisik dalam kesenangan kita, berbicara dalam hati nurani kita, tetapi berteriak dalam penderitaan kita. Penderitaan adalah megafon Tuhan untuk membangunkan dunia yang tuli."
Dengan kata lain, kesulitan sering kali menjadi alat Tuhan untuk membentuk kita menjadi lebih kuat dan lebih dekat kepada-Nya.
d. “...bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Janji ini tidak diberikan kepada semua orang, tetapi hanya kepada mereka yang mengasihi Tuhan dan dipanggil sesuai dengan rencana-Nya.
Menurut A.W. Tozer, kasih kepada Tuhan bukan hanya sekadar emosi, tetapi suatu sikap hati yang tunduk kepada kehendak-Nya. Jika kita benar-benar mengasihi Tuhan, kita akan percaya bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.
3. Bagaimana Kita Bisa Percaya Bahwa Tuhan Sedang Bekerja?
Bagaimana kita bisa mempercayai janji ini, terutama saat kita tidak melihat atau merasakan pekerjaan Tuhan?
a. Mengingat Kesetiaan Tuhan di Masa Lalu
Mazmur 77:11 berkata:
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dahulu."
Ketika kita melihat kembali bagaimana Tuhan telah menolong kita di masa lalu, kita bisa lebih percaya bahwa Dia juga sedang bekerja saat ini.
b. Berdoa dan Berserah kepada Tuhan
Filipi 4:6-7 mengajarkan bahwa kita tidak perlu kuatir, tetapi kita harus membawa segala sesuatu dalam doa kepada Tuhan.
John Wesley berkata:
"Doa bukan hanya tentang meminta kepada Tuhan, tetapi juga tentang mengubah hati kita agar selaras dengan kehendak-Nya."
c. Berpegang pada Firman Tuhan
Roma 10:17 berkata:
"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."
Semakin kita mengisi hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan, semakin kita bisa percaya bahwa Tuhan sedang bekerja, meskipun kita tidak selalu melihatnya.
4. Penerapan Praktis: Hidup dalam Keyakinan bahwa Tuhan Sedang Bekerja
Bagaimana kita bisa menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
-
Saat menghadapi tantangan, ingatlah bahwa Tuhan sedang menggunakannya untuk suatu tujuan yang lebih besar.
-
Saat merasa kecewa, percayalah bahwa Tuhan melihat gambaran yang lebih besar daripada yang kita bisa lihat.
-
Saat merasa takut, berpeganglah pada janji-janji Tuhan dalam Alkitab.
-
Saat merasa lelah, serahkan semuanya dalam doa dan percaya bahwa Tuhan sedang bekerja bahkan dalam keheningan.
Kesimpulan: Tetap Percaya, Meskipun Kita Tidak Melihat
Roma 8:28 mengajarkan bahwa Tuhan selalu bekerja di dalam segala hal, bahkan ketika kita tidak memahaminya.
Kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita lihat saat ini. Dia tidak pernah terlambat, tidak pernah salah, dan selalu bekerja demi kebaikan kita.
Pertanyaan Refleksi:
-
Dalam situasi apa Anda sulit percaya bahwa Tuhan sedang bekerja?
-
Bagaimana pengalaman Anda melihat Tuhan bekerja dalam hidup Anda?
-
Apa langkah praktis yang bisa Anda ambil untuk memperkuat iman Anda dalam janji Roma 8:28?
Doa:
Tuhan, kami percaya bahwa Engkau selalu bekerja dalam segala hal, meskipun kami tidak selalu melihat atau memahaminya. Tolong kami untuk tetap beriman dan berserah kepada rencana-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.