Saved by Grace: Diskursus Tentang Anugerah Allah

Pendahuluan
Teologi Reformed dikenal luas sebagai salah satu cabang teologi Kristen yang sangat menekankan doktrin anugerah Allah. Istilah "Saved by Grace" (Diselamatkan oleh Anugerah) bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan inti dari iman Kristen yang bersandar sepenuhnya pada karya Allah, bukan usaha manusia. Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara mendalam pandangan beberapa pakar teologi Reformed tentang konsep "Saved by Grace" atau "A Discourse of the Grace of God".
Definisi Anugerah Allah
Dalam Ensiklopedia Masa Kini, istilah "anugerah" merujuk pada "kasih karunia" (grace). Secara teologis, anugerah Allah dipahami sebagai pemberian Allah yang tidak layak diterima manusia karena dosa, namun Allah memberikannya dengan cuma-cuma sebagai wujud kasih-Nya.
Teologi Reformed dan Fondasi Anugerah
Beberapa tokoh besar dalam tradisi Reformed memberikan kontribusi signifikan dalam menjelaskan doktrin ini. Mari kita simak pendapat mereka.
1. John Calvin: Sola Gratia – Keselamatan Hanya oleh Anugerah
John Calvin dalam bukunya Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa keselamatan sepenuhnya bergantung kepada anugerah Allah. Tidak ada bagian dalam diri manusia yang dapat mengambil peran dalam proses keselamatan. Calvin menulis:
"Semua kebaikan yang kita miliki berasal dari Allah, dan semua yang kita butuhkan tersedia dalam anugerah-Nya."
Menurut Calvin, manusia telah jatuh dalam dosa total (total depravity), sehingga tidak mungkin ada kebaikan yang berasal dari dirinya sendiri. Keselamatan hanya mungkin terjadi karena Allah memilih (predestinasi) untuk menyelamatkan sebagian orang berdasarkan kehendak-Nya sendiri.
2. Louis Berkhof: Anugerah Umum vs Anugerah Khusus
Louis Berkhof dalam Systematic Theology membedakan antara anugerah umum dan anugerah khusus. Anugerah umum adalah kasih Allah yang memungkinkan manusia hidup dalam dunia ini, walau berdosa. Sedangkan anugerah khusus hanya diberikan kepada orang-orang pilihan (elect) untuk keselamatan kekal.
Berkhof menulis:
"Anugerah umum adalah ekspresi kemurahan Allah kepada semua manusia, tetapi anugerah khusus adalah kasih penyelamatan Allah kepada orang-orang pilihan-Nya."
3. R.C. Sproul: Radikalitas Anugerah
R.C. Sproul dalam bukunya Grace Unknown menegaskan bahwa anugerah Allah itu radikal. Ia bukan hanya sekadar bantuan dari Allah untuk manusia yang berusaha, tetapi adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan manusia yang sudah mati secara rohani.
Sproul berkata:
"Manusia bukan sekedar sakit karena dosa, tetapi mati. Oleh sebab itu, hanya anugerah Allah yang dapat membangkitkan kembali orang berdosa."
Karakteristik Anugerah Allah dalam Teologi Reformed
1. Anugerah Itu Cuma-Cuma (Gratis)
Dalam Efesus 2:8-9 (AYT) tertulis:
"Sebab karena anugerah, kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."
Ayat ini menegaskan bahwa anugerah Allah tidak bisa dibeli atau diperoleh dengan usaha manusia.
2. Anugerah Itu Berdaulat
Allah berdaulat penuh dalam pemberian anugerah-Nya. Dalam Roma 9:15 (AYT) Allah berkata:
"Aku akan menunjukkan belas kasihan kepada siapa Aku menunjukkan belas kasihan, dan Aku akan berbelas kasihan kepada siapa Aku berbelas kasihan."
Ini berarti bahwa anugerah tidak diberikan berdasarkan jasa atau kebaikan manusia, melainkan sepenuhnya atas dasar kehendak Allah.
3. Anugerah Itu Efektif
Anugerah Allah bukan hanya tawaran kosong. Anugerah itu memiliki kuasa untuk menyelamatkan dan mengubah kehidupan seseorang secara nyata.
John Owen mengatakan:
"Anugerah Allah itu tidak dapat ditolak jika sudah waktunya Allah memanggil dengan kuasa-Nya."
Kontroversi dan Kritik terhadap Doktrin Anugerah
Walau Teologi Reformed sangat menekankan anugerah, doktrin ini juga mendapat banyak kritik dari pandangan teologi lain, seperti:
Arminianisme
Kaum Arminian menolak konsep predestinasi dan irresistible grace (anugerah yang tidak bisa ditolak). Mereka berargumen bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk menerima atau menolak anugerah.
Pandangan Katolik
Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa anugerah Allah harus dikombinasikan dengan usaha manusia (synergisme), bukan sepenuhnya monergisme seperti dalam Teologi Reformed.
Penerapan Praktis Konsep Saved by Grace
1. Menghancurkan Keangkuhan Rohani
Jika kita diselamatkan hanya karena anugerah, maka tidak ada ruang untuk membanggakan diri. Keselamatan adalah karya Allah sepenuhnya.
2. Menumbuhkan Penghargaan kepada Allah
Semakin kita memahami bahwa kita tidak layak diselamatkan, semakin kita bersyukur dan memuliakan Allah.
3. Memotivasi Pelayanan dan Misi
Kesadaran bahwa Allah telah memberikan anugerah mendorong orang percaya untuk memberitakan Injil kepada semua orang.
Studi Kasus Tokoh dalam Alkitab yang Mengalami Anugerah
Paulus: Dari Penganiaya Menjadi Rasul
Paulus adalah contoh hidup dari seorang yang benar-benar diselamatkan oleh anugerah. Dalam 1 Timotius 1:15-16 (AYT) dia berkata:
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. Di antara mereka, akulah yang paling berdosa. Namun, aku memperoleh belas kasihan..."
Rahab: Wanita Berdosa yang Diselamatkan
Rahab, seorang perempuan sundal dari Yerikho, mendapat anugerah Allah karena iman yang ditunjukkannya (Yosua 2).
Kesimpulan: Anugerah Allah sebagai Inti Iman Kristen
Seluruh diskursus tentang "Saved by Grace" dalam Teologi Reformed mengajak kita untuk kembali kepada dasar iman Kristen bahwa keselamatan adalah karya Allah, bukan manusia. Keselamatan adalah pemberian cuma-cuma dari Allah yang berdaulat, efektif, dan membawa perubahan hidup yang radikal.