The Mischief of Sin: Kejahatan Dosa

The Mischief of Sin: Kejahatan Dosa

Pendahuluan: Mengapa Kita Harus Membicarakan Dosa?

Dalam dunia yang menolak kategori mutlak antara benar dan salah, berbicara tentang dosa terasa tidak nyaman—bahkan dianggap kuno. Namun, dalam teologi Reformed, dosa bukan hanya kesalahan moral atau pelanggaran aturan, melainkan pemberontakan terhadap Allah yang kudus dan sumber dari segala penderitaan manusia.

Istilah "The Mischief of Sin" atau “Kejahatan Dosa” menggarisbawahi bukan hanya kerusakan moral, tetapi pengaruh destruktif dan penipuan dosa terhadap manusia. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sifat, dampak, dan bahaya dosa menurut para teolog Reformed, seperti John Owen, Jonathan Edwards, John Calvin, R.C. Sproul, dan John Piper.

1. Apa Itu Dosa Menurut Teologi Reformed?

a. Definisi Dosa

Menurut Westminster Shorter Catechism:

"Dosa adalah segala pelanggaran terhadap hukum Allah atau ketidaksesuaian dengan hukum itu."

Dosa bukan sekadar kesalahan perilaku, tetapi ketidaksesuaian karakter dan tindakan kita dengan kehendak Allah.

b. Total Depravity – Kebejatan Total

Salah satu doktrin utama teologi Reformed adalah Total Depravity, yaitu bahwa setiap aspek keberadaan manusia telah terpengaruh oleh dosa—pikiran, kehendak, perasaan, dan tindakan.

“Hati itu lebih licik daripada segala sesuatu, dan sangat rusak; siapakah yang dapat memahaminya?”
(Yeremia 17:9)

2. John Calvin: Dosa Mengasingkan Manusia dari Allah dan Diri Sendiri

John Calvin menyatakan bahwa pengetahuan akan Allah dan pengetahuan akan diri sendiri hanya mungkin bila manusia sadar akan keberdosaan mereka.

"Tanpa pengetahuan tentang dosa, kita tidak akan pernah menyadari kebutuhan akan Juruselamat."

Dampak Dosa Menurut Calvin:

  • Menghancurkan hubungan manusia dengan Allah.

  • Menumbuhkan kesombongan dan penipuan diri.

  • Mendorong manusia menyembah ciptaan, bukan Sang Pencipta (Roma 1:25).

3. Jonathan Edwards: Dosa adalah Kejahatan Tertinggi

Jonathan Edwards, dalam khotbahnya Sinners in the Hands of an Angry God, menyatakan:

"Dosa adalah serangan terhadap kemuliaan Allah yang tak terbatas."

Pandangan Edwards:

  • Semua dosa, sekecil apa pun, adalah pemberontakan terhadap Raja semesta alam.

  • Dosa bukan hanya "kesalahan", tetapi "kejahatan moral".

  • Dosa menunjukkan ketidakpedulian mutlak terhadap kemuliaan dan kebaikan Allah.

4. John Owen: Dosa adalah Musuh yang Selalu Mengintai

Dalam karyanya Mortification of Sin, John Owen memperingatkan:

“Be killing sin, or sin will be killing you.”

Ciri Dosa Menurut Owen:

  • Dosa aktif, bukan pasif.

  • Dosa berusaha menguasai kembali, bahkan setelah pertobatan.

  • Orang Kristen harus mematikan dosa setiap hari, dengan kuasa Roh Kudus.

5. R.C. Sproul: Dosa adalah "Cosmic Treason"

R.C. Sproul menggambarkan dosa sebagai "pengkhianatan kosmik"—pemberontakan terhadap Raja yang Maha Kudus.

“Dosa bukan hanya pelanggaran etika, tapi pengkhianatan terhadap pemerintahan ilahi.”

Implikasi Teologis:

  • Dosa menghina karakter Allah.

  • Setiap dosa menuntut hukuman kekal karena dilakukan terhadap pribadi yang kekal.

6. John Piper: Dosa Mengalihkan Sukacita dari Allah kepada Berhala

Dalam banyak tulisannya, John Piper menyatakan bahwa dosa terjadi ketika manusia mencari sukacita di luar Allah.

“Dosa adalah ketika kita puas dengan lumpur, padahal Allah menawarkan lautan sukacita.”

Akar Dosa Menurut Piper:

  • Ketidakpuasan terhadap Allah.

  • Menukar kemuliaan Allah dengan hal-hal duniawi (Roma 1:23).

  • Mencintai ciptaan lebih dari Sang Pencipta.

7. Bahaya dan Penipuan Dosa

a. Dosa Menipu

  • Dosa menyamar sebagai sesuatu yang indah (2 Korintus 11:14).

  • Dosa memutarbalikkan logika manusia, membuat kejahatan tampak sah.

b. Dosa Membutakan

  • Efesus 4:18"Pengertian mereka menjadi gelap dan mereka jauh dari hidup Allah..."

  • Dosa mengeraskan hati dan menumpulkan hati nurani.

c. Dosa Menghancurkan

  • Hubungan dengan Allah terganggu (Yesaya 59:2).

  • Menciptakan rasa bersalah, malu, dan penderitaan.

  • Mewariskan kerusakan antar generasi.

8. Akar Dosa: Hati yang Memberontak

Yesus berkata:

“Karena dari dalam, dari hati manusia, timbul segala pikiran jahat...”
(Markus 7:21-23)

Dalam teologi Reformed:

  • Dosa bukan berasal dari lingkungan, tapi dari hati.

  • Manusia lahir dalam keadaan berdosa (Mazmur 51:5).

  • Hanya anugerah Allah yang dapat melunakkan hati batu.

9. Dosa dan Hukuman Kekal

a. Kekudusan Allah Menuntut Keadilan

Karena Allah adalah benar dan kudus, setiap dosa harus dihukum.

“Upah dosa adalah maut...”
(Roma 6:23)

b. Neraka adalah Hukuman Adil

Dalam pemahaman Reformed, neraka bukan berlebihan, melainkan pembalasan adil terhadap pelanggaran terhadap Allah yang kekal.

10. Kabar Baik: Injil Adalah Jawaban atas Kejahatan Dosa

Puji Tuhan, Magnalia Dei—perbuatan besar Allah—mencapai puncaknya di kayu salib.

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya kita menjadi kebenaran Allah di dalam Dia.”
(2 Korintus 5:21)

a. Salib Mengungkap Kejahatan Dosa

Salib menunjukkan betapa seriusnya dosa—sehingga hanya darah Anak Allah yang bisa menebusnya.

b. Salib Memberi Pengampunan

Dalam Kristus, orang percaya:

  • Dibenarkan (Roma 5:1)

  • Dilahirkan kembali (Yohanes 3:3)

  • Diberi hati baru (Yehezkiel 36:26)

11. Respons Orang Percaya terhadap Dosa

a. Membenci Dosa

“Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan!”
(Mazmur 97:10)

b. Mematikan Dosa Setiap Hari

  • Hidup dalam pertobatan (Lukas 9:23)

  • Bersandar pada Roh Kudus (Roma 8:13)

c. Menghidupi Kekudusan

“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”
(1 Petrus 1:16)

Kesimpulan: Jangan Main-main dengan Dosa

The Mischief of Sin bukan sekadar topik teologis—itu adalah realitas spiritual yang menentukan kehidupan dan kekekalan. Teologi Reformed mengajarkan bahwa:

  • Dosa adalah kejahatan yang serius dan merusak.

  • Dosa menuntut hukuman kekal.

  • Kristus adalah satu-satunya pengharapan.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil bukan hanya untuk menjauhi dosa, tetapi juga untuk mematikan dan membenci dosa, dan hidup dalam kekudusan dan kasih kepada Allah.

Next Post Previous Post