Doa untuk Kesehatan Jiwa dan Raga: 3 Yohanes 1:2

Pendahuluan: Sebuah Doa yang Penuh Kedalaman
Surat pendek 3 Yohanes menyimpan mutiara teologis yang dalam. Ayat kedua dari surat ini menulis:
“Saudaraku yang kukasihi, aku berdoa semoga kamu baik-baik saja dalam segala hal, semoga tubuhmu sehat, sama seperti jiwamu juga sehat.” (3 Yohanes 1:2, AYT)
Sekilas ayat ini tampak seperti sapaan umum atau doa kesejahteraan, namun dalam kerangka teologi Reformed, ayat ini menyampaikan teologi relasional, pastoral, serta pemahaman mendalam tentang manusia sebagai kesatuan tubuh dan jiwa di bawah anugerah Allah.
I. Struktur Ayat dan Arti Kata: Eksposisi Awal
A. Tiga Dimensi Doa Yohanes
Yohanes mendoakan tiga aspek penting dalam kehidupan Gayus:
-
Kesejahteraan umum: “semoga kamu baik-baik saja dalam segala hal”
-
Kesehatan fisik: “semoga tubuhmu sehat”
-
Kesehatan rohani: “sama seperti jiwamu juga sehat”
Dalam bahasa Yunani, frasa “berjalan dengan baik” (euodousthai) memiliki makna lebih dari sekadar “tidak sakit”; ia mengandung makna pertumbuhan, kemajuan, dan berkat dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah istilah yang lazim dalam surat pribadi Yunani kuno, namun Yohanes memberinya makna spiritual yang mendalam.
B. Hubungan Antara Tubuh dan Jiwa
Kata “jiwa” di sini berasal dari kata Yunani psuchē, yang dalam pemahaman Ibrani mencakup keseluruhan keberadaan batin seseorang—meliputi pikiran, perasaan, dan kehendak. Dalam teologi Reformed, tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan yang tak terpisah, keduanya perlu dipelihara dalam terang Firman.
II. Pandangan Teologi Reformed tentang Tubuh dan Jiwa
A. Manusia sebagai Kesatuan Tubuh dan Jiwa
Teologi Reformed menolak pandangan dualisme Yunani yang menganggap tubuh sebagai kejahatan dan jiwa sebagai yang mulia. Sebaliknya, para teolog Reformed seperti John Calvin menegaskan bahwa:
“Tubuh kita adalah bait Roh Kudus dan harus dihormati sebagaimana kita menghormati hidup baru dalam Kristus.”
(Calvin’s Commentary on 1 Corinthians 6:19)
B. Kesehatan Fisik dalam Perspektif Anugerah Umum
R.C. Sproul menekankan bahwa kesehatan tubuh termasuk dalam common grace atau anugerah umum Allah kepada semua manusia. Namun kesehatan jiwa—yaitu kedekatan dengan Allah dan pertumbuhan rohani—adalah buah dari anugerah khusus yang hanya diberikan kepada umat pilihan.
III. Doa dalam Keseimbangan: Kesejahteraan Lahir dan Batin
A. Yohanes Tidak Mengabaikan Tubuh
Meskipun fokus utama surat ini adalah pada kesehatan rohani, Yohanes juga mendoakan kesejahteraan jasmani Gayus. Ini menunjukkan bahwa:
-
Teologi Reformed tidak bersifat "spiritualistis ekstrem"
-
Pemeliharaan kesehatan fisik adalah bagian dari hidup yang berkenan kepada Allah
John Stott menyatakan bahwa:
“Kesehatan rohani yang sejati akan memancar ke dalam semua aspek kehidupan, termasuk hubungan, pekerjaan, dan tubuh.”
B. Prinsip Keseimbangan
Yohanes menyebut bahwa jiwa Gayus “sehat” (hygainousa), yang juga berarti “berdiri dalam ajaran yang benar.” Dari sini kita belajar:
-
Tidak cukup hanya menjaga tubuh, tapi kesehatan rohani adalah tolok ukur utama.
-
Yohanes tidak hanya mendoakan Gayus sembuh, tetapi terus bertumbuh.
IV. Kesehatan Jiwa: Inti Doa Seorang Penatua
A. Indikator Kesehatan Jiwa dalam Teologi Reformed
Menurut B.B. Warfield, jiwa yang sehat:
-
Tertunduk pada otoritas Alkitab
-
Bertumbuh dalam kasih akan Kristus
-
Mempraktikkan buah Roh (Galatia 5:22-23)
Yohanes mengenali bahwa jiwa Gayus telah menunjukkan kesehatan melalui kesetiaannya pada kebenaran (ayat 3–4). Dengan itu, doa untuk kesejahteraan jasmani menjadi pelengkap alami dari kesejahteraan rohani.
B. Roh Kudus sebagai Sumber Kesehatan Jiwa
Dalam teologi Reformed, pertumbuhan jiwa adalah hasil karya Roh Kudus. Louis Berkhof menulis:
“Pembaharuan jiwa adalah hasil regenerasi, yang kemudian disempurnakan melalui pengudusan oleh Roh Kudus.”
V. Kasih dan Doa dalam Kepemimpinan Gereja
A. Penatua yang Mendoakan Jemaat
Yohanes, sebagai penatua, tidak hanya mengajar dan menegur, tapi juga berdoa dengan kasih bagi kesejahteraan jemaatnya. Ini menggambarkan:
-
Kepemimpinan Reformed yang pastoral, bukan administratif
-
Doa sebagai senjata utama pelayanan
B. Aplikasi Bagi Pemimpin Gereja Masa Kini
Para pemimpin rohani perlu:
-
Mengenal jemaat secara pribadi, seperti Yohanes mengenal Gayus
-
Mendoakan bukan hanya masalah rohani, tetapi keseharian jemaat
-
Menumbuhkan kasih dan relasi dalam konteks kebenaran
VI. Kesejahteraan dalam Segala Hal: Apa Maknanya?
A. Tidak Berarti Kekayaan atau Kenyamanan
Dalam tradisi Reformed, “kesejahteraan” bukanlah prosperity gospel. Yohanes tidak mendoakan agar Gayus menjadi kaya, tetapi agar segala aspeknya berjalan baik sesuai kehendak Allah.
B. Menurut Kehendak Allah
Charles Spurgeon berkata:
“Kita boleh mendoakan apa saja, selama kita menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah. Bahkan doa untuk kesehatan pun harus tunduk pada rencana-Nya yang lebih besar.”
VII. Relevansi bagi Gereja Masa Kini
A. Menghindari Ekstrem Spiritualitas
Beberapa kalangan Kristen terlalu menekankan aspek rohani hingga mengabaikan kesehatan tubuh. Padahal tubuh juga adalah bagian dari ciptaan Allah dan alat pelayanan.
B. Menghindari Teologi Kemakmuran
Doa Yohanes adalah bentuk kasih dan perhatian, bukan janji akan kekayaan atau keberhasilan duniawi. Dalam teologi Reformed, kita percaya:
-
Berkat jasmani adalah pemberian Allah, bukan hasil iman atau doa yang cukup kuat.
-
Allah terkadang mengizinkan penderitaan fisik untuk pertumbuhan rohani.
VIII. Kasih yang Terungkap Lewat Doa
A. Hubungan Kasih antara Yohanes dan Gayus
Ayat ini kembali menggunakan kata “yang kukasihi” (agapētos)—bentuk dari kata kasih ilahi. Ini bukan kasih sentimental, melainkan kasih yang:
-
Melibatkan pengorbanan
-
Menunjukkan perhatian dalam doa
-
Berdasarkan relasi dalam Kristus
B. Doa Sebagai Bentuk Kasih dalam Komunitas
Teologi Reformed mendorong jemaat untuk:
-
Mengembangkan disiplin doa antar sesama
-
Membangun komunitas yang saling memperhatikan
-
Menumbuhkan kasih berdasarkan kebenaran, bukan sekadar emosional
IX. Studi Kata: “Sehat” dan “Jiwa”
A. “Sehat” (hygianō)
Dalam teks Yunani, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan ajaran yang sehat. Ini menghubungkan antara:
-
Kesehatan rohani
-
Kesetiaan doktrinal
-
Hidup yang seimbang secara spiritual
B. “Jiwa” (psuchē)
Berbeda dari semangat zaman modern yang hanya memperhatikan kesehatan mental atau tubuh, pemahaman Alkitabiah menekankan kesehatan jiwa sebagai kesatuan spiritual yang utuh.
X. Kesimpulan: Doa Reformed untuk Jiwa dan Tubuh
3 Yohanes 1:2 bukan hanya sapaan atau doa yang sopan. Ini adalah ekspresi kasih Kristen yang berakar dalam pengertian Reformed tentang manusia, anugerah, dan komunitas gereja.
Kita belajar bahwa:
-
Doa yang benar memperhatikan kesejahteraan jasmani dan rohani
-
Kesehatan jiwa adalah hasil pekerjaan Roh Kudus
-
Pemimpin gereja dipanggil untuk berdoa dengan kasih dan kebenaran