The Soul Winner: Penginjilan dan Pemenang Jiwa

Pendahuluan
Di tengah dunia yang semakin sekuler dan kehilangan arah, panggilan untuk menjadi pemenang jiwa atau The Soul Winner tidak pernah kehilangan urgensinya. Dalam teologi Reformed, panggilan ini bukan hanya tanggung jawab para penginjil atau pendeta, tetapi merupakan mandat bagi setiap orang percaya. Penginjilan bukanlah sekadar aktivitas manusia, melainkan bagian dari rencana kekal Allah yang bekerja melalui umat-Nya.
Frasa “The Soul Winner” sangat erat kaitannya dengan pengajaran Charles Haddon Spurgeon, yang meskipun tidak sepenuhnya identik dengan semua ajaran Reformed, memiliki pengaruh besar dalam tradisi tersebut. Artikel ini akan menggali pengertian, dasar teologis, metode, tantangan, dan dorongan untuk menjadi pemenang jiwa berdasarkan prinsip-prinsip teologi Reformed yang berpusat pada kemuliaan Allah, kedaulatan-Nya, dan keselamatan oleh anugerah.
1. Apa Itu “The Soul Winner”?
The Soul Winner secara sederhana berarti seseorang yang digunakan oleh Allah untuk membawa orang lain kepada keselamatan dalam Kristus. Dalam teologi Reformed, istilah ini tidak dimaknai sebagai hasil dari kemampuan persuasi manusia, tetapi sebagai alat yang dipakai Allah dalam proses penebusan.
Charles Spurgeon menyatakan:
“Dia yang memenangkan jiwa adalah bijaksana karena ia bekerja bersama Allah untuk pekerjaan yang kekal.”
Ayat dasar utama:
-
Amsal 11:30 (TB)
“Orang bijak menarik orang lain kepada hidup—orang yang memenangkan jiwa adalah bijak.”
2. Landasan Teologi Reformed untuk Penginjilan
a. Kedaulatan Allah dan Penginjilan
Salah satu kritik terhadap teologi Reformed adalah bahwa ajaran predestinasi membuat orang pasif dalam penginjilan. Namun, justru sebaliknya—kedaulatan Allah adalah motivasi terbesar dalam penginjilan.
John Calvin mengatakan:
“Tugas kita adalah menyampaikan Injil; siapa yang dipilih dan percaya adalah urusan Tuhan.”
-
Roma 10:14-15 (AYT)
“Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia yang tidak pernah mereka dengar? Bagaimana mereka dapat mendengar jika tidak ada yang memberitakan?”
Kedaulatan Allah menjamin keberhasilan penginjilan karena Allah telah memilih umat-Nya, dan Ia akan memakai umat-Nya sebagai alat untuk mencapai mereka.
b. Total Depravity dan Kebutuhan Injil
Karena manusia berdosa secara total (total depravity), maka satu-satunya jalan untuk mereka diselamatkan adalah Injil.
-
Roma 3:10-12 (AYT)
“Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. ... Semua telah menyimpang.”
Pemenang jiwa memahami bahwa pertobatan sejati bukan hasil persuasi manusiawi, tetapi hasil dari pemberitaan Firman yang disertai pekerjaan Roh Kudus.
3. Tanggung Jawab dan Panggilan Pribadi dalam Penginjilan
Dalam teologi Reformed, penginjilan adalah kewajiban dan kehormatan bagi semua orang percaya. Tidak hanya bagi misionaris atau penginjil khusus, tetapi setiap anak Tuhan.
John Piper menegaskan:
“Misi bukan hanya program gereja, tetapi tujuan hidup orang percaya karena Allah adalah Tuhan segala bangsa.”
-
Matius 28:19-20 (AYT)
“Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku... ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”
4. Karakteristik Seorang Pemenang Jiwa Sejati
a. Hidup dalam Kekudusan
Kesaksian hidup adalah Injil yang paling pertama dilihat orang.
-
Filipi 2:15 (AYT)
“Hiduplah sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok dan sesat ini, di antara mereka kamu bercahaya seperti terang di dunia.”
b. Didorong oleh Kasih
Kasih kepada Allah dan sesama adalah bahan bakar utama pemenang jiwa.
-
2 Korintus 5:14 (AYT)
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami.”
Charles Spurgeon berkata:
“Kamu tidak bisa menjadi pemenang jiwa jika kamu tidak peduli dengan jiwa-jiwa itu.”
c. Penuh Doa
Tidak ada pemenang jiwa yang efektif tanpa kehidupan doa yang konsisten. Doa adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang bisa menyelamatkan.
5. Metodologi Penginjilan dalam Pandangan Reformed
a. Penginjilan yang Berpusat pada Firman
Pendekatan Reformed tidak fokus pada hiburan atau manipulasi emosional, tetapi pada pemberitaan Firman yang murni.
-
2 Timotius 4:2 (AYT)
“Beritakanlah firman, siap sedialah, baik atau tidak baik waktunya.”
b. Kristus sebagai Pusat Injil
Fokus utama bukanlah kebutuhan manusia, tetapi penebusan dalam Kristus. Injil bukan sekadar solusi masalah, tetapi jawaban atas dosa.
R.C. Sproul berkata:
“Injil adalah tentang siapa Yesus dan apa yang telah Ia lakukan, bukan tentang bagaimana perasaan kita terhadap-Nya.”
c. Misi Kontekstual namun Setia
Walaupun menggunakan pendekatan kontekstual untuk menjangkau masyarakat, teologi Reformed menekankan kesetiaan pada isi Injil.
6. Kesulitan dan Tantangan Menjadi Pemenang Jiwa
a. Penolakan Dunia
Yesus sendiri ditolak, dan para murid pun akan mengalami hal yang sama.
-
Yohanes 15:18-20 (AYT)
“Jika dunia membenci kamu, ingatlah bahwa Ia telah lebih dahulu membenci Aku.”
b. Dosa dalam Diri Sendiri
Seorang pemenang jiwa harus terus mematikan dosa dan hidup dalam pertobatan.
c. Kelelahan Rohani
Menjadi pemenang jiwa bukan pekerjaan mudah, dan sering kali ada godaan untuk menyerah. Namun, kekuatan datang dari Tuhan.
-
Galatia 6:9 (AYT)
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik.”
7. Peran Gereja Lokal dalam Penginjilan
a. Pelatihan dan Pengutusan
Gereja harus memperlengkapi jemaat untuk menjadi saksi yang efektif.
b. Dukungan Rohani dan Praktis
Penginjilan bukan tugas soliter. Gereja sebagai tubuh Kristus mendukung melalui doa, logistik, dan dukungan moral.
c. Menjadi Komunitas yang Bersaksi
Kehidupan gereja yang mencerminkan kasih Kristus adalah kesaksian yang kuat bagi dunia.
8. Buah dari Hidup Sebagai Pemenang Jiwa
a. Pertumbuhan Rohani Pribadi
Saat seseorang menjadi saksi Kristus, dia sendiri akan bertumbuh dalam iman.
b. Kemuliaan bagi Allah
Setiap jiwa yang bertobat membawa kemuliaan bagi Sang Juruselamat.
-
Lukas 15:10 (AYT)
“Ada sukacita di hadapan para malaikat Allah atas satu orang berdosa yang bertobat.”
9. Kesaksian Tokoh Reformed: Charles Spurgeon
Buku legendaris Spurgeon berjudul “The Soul Winner” menjelaskan bahwa:
“Kita harus menjadi pemburu jiwa, bukan sekadar pengkhotbah.”
Ia percaya bahwa setiap khotbah harus ditujukan untuk memenangkan jiwa. Spurgeon sendiri memberitakan Injil kepada ribuan orang, tetapi tetap menganggap penginjilan pribadi sebagai bentuk tertinggi dari kasih Kristen.
Kesimpulan dan Panggilan
Menjadi seorang Soul Winner bukan pilihan, melainkan panggilan ilahi. Dalam terang teologi Reformed, kita memahami bahwa:
-
Allah yang menyelamatkan, tetapi Dia memakai manusia sebagai alat-Nya.
-
Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan.
-
Penginjilan adalah bentuk kasih tertinggi kepada sesama.
-
Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi dan pembawa kabar baik.
“Dia yang tidak menginjili, mungkin belum mengerti Injil.” — John Piper
Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah aku seorang pemenang jiwa? Apakah hidupku mencerminkan hati Kristus yang datang “untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”? (Lukas 19:10)