Orang Kristen dan Seluruh Perlengkapan Senjata Allah

Orang Kristen dan Seluruh Perlengkapan Senjata Allah

Pendahuluan

Perjalanan hidup orang Kristen tidak pernah dijanjikan sebagai perjalanan yang mudah. Alkitab tidak pernah menggambarkan kehidupan kekristenan sebagai jalan yang bebas dari konflik. Sebaliknya, Kitab Suci berulang kali menggambarkan kehidupan rohani sebagai pertempuran melawan kuasa kegelapan. Salah satu perikop paling kuat mengenai hal ini adalah Efesus 6:10–18, di mana Rasul Paulus menasihati orang percaya untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

William Gurnall, seorang pendeta Puritan dan teolog Reformed, dalam karyanya yang monumental The Christian in Complete Armour (1655), memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana orang Kristen harus berdiri teguh dalam iman, mengenakan perlengkapan rohani yang Allah berikan. Gurnall menyampaikan lebih dari sekadar doktrin; ia memberikan peta spiritual untuk melawan Iblis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara sistematis bagaimana pandangan para teolog Reformed, termasuk William Gurnall, memahami dan menerapkan konsep perlengkapan senjata Allah, dengan aplikasi praktis untuk kehidupan iman saat ini.

I. Latar Belakang Efesus 6:10–18

Sebelum kita membahas perlengkapan satu per satu, kita harus memahami konteksnya. Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Efesus, sebuah kota yang terkenal dengan praktik okultisme dan penyembahan berhala. Ketika Paulus mengatakan, “Sebab perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penguasa dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara,” (Efesus 6:12), ia mengingatkan bahwa peperangan kita adalah peperangan rohani.

Teologi Reformed mengajarkan bahwa iblis bukanlah simbol, melainkan makhluk spiritual nyata yang melawan Allah dan umat-Nya. Namun, kedaulatan Allah tetap mutlak — Iblis hanya dapat bertindak sejauh Allah mengizinkan.

John Calvin menulis: “Setan tidak dapat mengganggu kita tanpa izin Tuhan, dan Tuhan menggunakan bahkan godaan setan untuk mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya.”

II. Kekuatan dalam Tuhan (Efesus 6:10)

“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.”

William Gurnall memulai bukunya dengan menekankan bahwa kekuatan orang Kristen tidak berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari Tuhan. Dalam teologi Reformed, hal ini dikenal dengan prinsip total depravity, yaitu manusia sepenuhnya rusak oleh dosa dan tidak dapat melawan kuasa kegelapan tanpa pertolongan Tuhan.

Gurnall berkata: “Jangan melangkah ke medan perang dengan kekuatanmu sendiri, sebab kamu akan dikalahkan.”

Hal ini juga sejalan dengan pemahaman sola gratia – keselamatan dan kemampuan untuk bertahan dalam iman hanyalah oleh kasih karunia Tuhan.

III. Seluruh Perlengkapan Senjata Allah: Analisa Teologis

1. Ikat Pinggang Kebenaran

“Berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran...” (Efesus 6:14a)

Ikat pinggang menjadi dasar dalam baju zirah Romawi, menjaga kestabilan seluruh perlengkapan. Dalam arti rohani, ini merujuk pada kebenaran Allah dan integritas hidup.

John Owen menekankan: “Tanpa pengenalan akan kebenaran, maka seluruh kehidupan rohani akan longgar dan terancam jatuh.”

Dalam dunia yang penuh relativisme, orang Kristen harus membentengi dirinya dengan doktrin yang benar — Firman Tuhan adalah kebenaran (Yohanes 17:17).

2. Baju Zirah Keadilan

“…berbajuzirahkan keadilan.” (Efesus 6:14b)

Baju zirah melindungi organ vital. Dalam teologi Reformed, ini menunjuk pada kebenaran Kristus yang diimputasikan kepada orang percaya, bukan karena perbuatan baik mereka sendiri.

R.C. Sproul menyatakan: “Kita berdiri di hadapan Allah bukan dengan kebenaran kita, melainkan kebenaran Kristus yang diberikan kepada kita.”

Ini adalah jantung dari doktrin pembenaran oleh iman (justification by faith).

3. Kasut Kerelaan Memberitakan Injil Damai Sejahtera

“Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” (Efesus 6:15)

Dalam teologi Reformed, ini berbicara tentang misi dan kesaksian, tapi juga keteguhan berdiri dalam damai sejahtera Kristus saat menghadapi perlawanan.

Gurnall menekankan: “Injil bukan hanya untuk diceritakan, tapi juga untuk menjadi alas kakimu — menjadi dasar pijakan di tengah badai rohani.”

4. Perisai Iman

“Dalam segala keadaan, pergunakanlah perisai iman…” (Efesus 6:16)

Perisai melindungi dari serangan langsung. Iman adalah sarana kita menerima janji-janji Allah dan menangkis panah api dari Iblis — seperti keraguan, ketakutan, fitnah, dan pencobaan.

Martyn Lloyd-Jones berkata: “Iman bukan optimisme buta, tapi keyakinan kokoh akan janji Allah meski kita tidak melihat hasilnya.”

5. Ketopong Keselamatan

“…dan terimalah ketopong keselamatan…” (Efesus 6:17a)

Ketopong melindungi kepala — pusat pemikiran dan kehendak. Dalam konteks ini, keselamatan bukan sekadar status tetapi juga pengharapan aktif akan kemenangan akhir.

Teologi Reformed mengajarkan bahwa keselamatan sejati membawa jaminan kekal (perseverance of the saints) yang memberi ketenangan dalam peperangan rohani.

6. Pedang Roh: Firman Allah

“…dan pedang Roh, yaitu firman Allah.” (Efesus 6:17b)

Satu-satunya senjata ofensif dalam perlengkapan ini adalah Firman. Iblis dikalahkan bukan dengan argumen manusia, tetapi dengan kebenaran Alkitab — seperti yang dilakukan Yesus dalam pencobaan di padang gurun.

William Gurnall menulis: “Tidak ada senjata lebih tajam untuk memotong tipu daya Iblis daripada kebenaran yang hidup dalam hati orang percaya.”

IV. Doa: Napas Peperangan Rohani

“Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu...” (Efesus 6:18)

Meski tidak disebut sebagai senjata, doa adalah penggerak seluruh perlengkapan. Dalam teologi Reformed, doa bukan sekadar permohonan, tetapi sarana anugerah yang Allah tetapkan untuk menyatakan kehendak-Nya.

Calvin menulis: “Doa bukan untuk mengubah kehendak Allah, tapi untuk membawa hati kita tunduk pada-Nya dan menerima kekuatan-Nya.”

V. Realitas Peperangan Rohani dalam Kehidupan Kristen

Teologi Reformed menolak pandangan mistik atau sensasional tentang peperangan rohani. Fokusnya bukan pada pengalaman supranatural, tetapi pada iman yang kokoh dan kehidupan kudus yang didasarkan pada Firman.

Sinclair Ferguson menyatakan: “Setan lebih takut kepada orang Kristen yang disiplin dalam doa dan membaca Alkitab, daripada yang terus-menerus berbicara tentang peperangan rohani tapi tidak hidup dalam kekudusan.”

VI. Bahaya Ketidaksiapan Rohani

Gurnall memperingatkan bahwa banyak orang Kristen menjadi korban karena tidak sadar bahwa mereka sedang berada di medan perang. Tidak mengenakan perlengkapan berarti membuka diri terhadap serangan Iblis.

Ia menulis: “Iblis lebih takut pada orang Kristen yang berjaga-jaga daripada ribuan yang tertidur.”

VII. Kemenangan Sudah Dijamin

Teologi Reformed dengan tegas mengajarkan bahwa kemenangan akhir telah dimenangkan oleh Kristus. Kita tidak bertempur untuk menang, tetapi dari posisi kemenangan.

Dalam Kolose 2:15, Paulus menyatakan: “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”

Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, orang Kristen hanya tinggal berdiri teguh di dalam kemenangan itu.

VIII. Aplikasi Praktis

  1. Pahami Kebenaran Firman Tuhan secara Mendalam

    • Teologi Reformed menekankan studi Alkitab yang mendalam sebagai dasar iman.

  2. Kenakan Injil Setiap Hari

    • Jadikan Injil sebagai pusat kehidupan, bukan hanya saat KKR atau hari Minggu.

  3. Latih Doa sebagai Gaya Hidup

    • Disiplin doa adalah latihan rohani yang menjaga kewaspadaan terhadap tipu daya Iblis.

  4. Bergabung dalam Komunitas Iman

    • Perang ini tidak bisa dimenangkan sendirian. Gereja adalah barak pelatihan bagi prajurit Kristus.

  5. Ingat Bahwa Kemenangan Milik Tuhan

    • Jangan takut, sebab Tuhan sendiri yang menjadi Komandan perang kita.

Kesimpulan

The Christian in Complete Armour bukan hanya karya klasik spiritual, tetapi juga seruan keras agar orang Kristen bangkit dari tidur rohani dan mengenakan seluruh perlengkapan Allah. Dalam terang teologi Reformed, kita diingatkan bahwa peperangan ini nyata, tetapi juga bahwa Allah telah menyediakan semua yang kita butuhkan untuk menang.

Sebagaimana William Gurnall menyimpulkan dalam bukunya:

“Kemenangan diberikan kepada mereka yang bertahan dengan setia, bukan kepada mereka yang memulai dengan gegap gempita tetapi mundur di tengah jalan.”

Kiranya kita semua mengenakan perlengkapan senjata Allah dan berdiri teguh, sampai Kristus datang kembali.

Next Post Previous Post