Ibrani 10:26: Dosa Sengaja dan Ketekunan Orang Kudus

Ibrani 10:26: Dosa Sengaja dan Ketekunan Orang Kudus

Pendahuluan: Sebuah Peringatan yang Mengguncang

“Sebab jika kita terus berbuat dosa dengan sengaja sesudah menerima pengetahuan akan kebenaran, tidak ada lagi korban untuk menebus dosa itu.”– Ibrani 10:26 (AYT)

Ayat ini merupakan salah satu yang paling sulit dan kontroversial dalam seluruh kitab Ibrani, bahkan dalam Perjanjian Baru. Bagi banyak orang Kristen, ayat ini tampaknya menunjukkan bahwa seseorang yang sudah “menerima pengetahuan akan kebenaran” masih bisa jatuh dan tidak bisa bertobat kembali.

Namun, bagaimana kita memahami ayat ini dalam terang teologi Reformed yang mengajarkan bahwa orang-orang pilihan akan bertahan sampai akhir (perseverance of the saints)? Mari kita telusuri secara mendalam.

I. Konteks Kitab Ibrani

Kitab Ibrani ditulis untuk orang Kristen Yahudi yang sedang menghadapi pencobaan untuk meninggalkan iman kepada Kristus dan kembali kepada Yudaisme. Penulis memberikan serangkaian peringatan agar mereka tidak mengabaikan keselamatan yang besar (Ibrani 2:1–4), tidak memiliki hati yang jahat dan tidak percaya (3:12), dan tidak berpaling dari iman (6:4–6).

Ibrani 10:26–31 merupakan bagian dari peringatan kelima yang sangat serius, yang menekankan bahwa meninggalkan Kristus setelah mengenal Injil berarti tidak ada lagi pengharapan pengampunan.

II. Teks Kunci: Ibrani 10:26

“Sebab jika kita terus berbuat dosa dengan sengaja sesudah menerima pengetahuan akan kebenaran, tidak ada lagi korban untuk menebus dosa itu.”

Mari kita bedah frase demi frase.

1. “Terus berbuat dosa dengan sengaja” (wilful sin)

Dalam bahasa Yunani, frasa ini menunjukkan tindakan dosa yang terus-menerus dan disengaja, bukan sekadar kejatuhan sesaat. Ini menggambarkan sikap hati yang memberontak, bukan kelemahan manusia biasa.

John Owen, dalam komentarnya yang klasik, menyatakan:

“Ini bukan dosa dalam kelemahan, tetapi dosa yang disengaja, sadar, terus-menerus, dan tidak disesali—dosa yang dengan keras kepala menolak Injil setelah mengenalnya.”

2. “Sesudah menerima pengetahuan akan kebenaran”

Ini tidak berarti mereka lahir baru. Kata “pengetahuan” (Yunani: epignōsis) memang menunjukkan pemahaman mendalam, namun tidak secara otomatis menyiratkan regenerasi. Banyak orang mendengar Injil, memahami Injil, bahkan mengaku percaya, tetapi tidak benar-benar dilahirkan kembali.

R.C. Sproul: “Banyak orang bisa memiliki pengakuan iman eksternal, namun hatinya tidak diperbarui. Ibrani memperingatkan orang seperti ini.”

3. “Tidak ada lagi korban...”

Penulis menegaskan bahwa selain Kristus, tidak ada korban lain. Jika seseorang menolak pengorbanan Kristus, maka tidak ada alternatif lain untuk pengampunan dosa. Penolakan terhadap Kristus berarti menolak satu-satunya jalan keselamatan (bdk. Yohanes 14:6).

III. Pandangan Teologi Reformed

1. Orang Pilihan Tidak Akan Binasa (Perseverance of the Saints)

Teologi Reformed meyakini bahwa orang yang sungguh-sungguh diselamatkan tidak akan pernah binasa (Yohanes 10:27–29), dan mereka akan bertekun hingga akhir karena karya Roh Kudus yang memelihara mereka (Filipi 1:6).

2. Tapi Ada Orang yang Tampaknya Percaya

Yesus berkata:

“Banyak orang akan berkata kepada-Ku: Tuhan, Tuhan… tetapi Aku tidak pernah mengenal kamu.” – (Matius 7:21–23)

John Calvin menjelaskan bahwa Ibrani 10:26 tidak berbicara tentang kehilangan keselamatan, tetapi tentang orang-orang yang tampaknya percaya, namun tidak benar-benar dilahirkan baru.

IV. Perbandingan dengan Ibrani 6:4–6

Kedua perikop ini saling berkaitan. Ibrani 6 menyebut mereka yang:

  • Telah “dicerahkan”

  • Telah “mencicipi karunia surgawi”

  • Telah “mengalami kuasa zaman yang akan datang”

Namun, tidak satu pun dari istilah tersebut dengan tegas menyatakan bahwa mereka sudah dilahirkan kembali. Mereka hanya dekat dengan Injil, tidak bersatu dengan Kristus secara sejati.

V. Pandangan Para Teolog Reformed

1. John Owen

“Penulis Ibrani tidak mengatakan bahwa orang percaya sejati bisa jatuh, tetapi bahwa orang yang telah mendengar dan mengaku percaya bisa menjadi murtad jika mereka menolak Injil.”

Owen mengingatkan bahwa gereja yang terlihat (visible church) mencakup gandum dan ilalang.

2. R.C. Sproul

“Kita tidak bisa mengaitkan ayat ini dengan kehilangan keselamatan karena keselamatan adalah pekerjaan Allah yang tidak bisa dibatalkan.”

Sproul menegaskan bahwa ayat ini adalah peringatan untuk bertahan dalam iman, bukan ancaman bahwa kita bisa ‘terhapus dari daftar keselamatan.’

3. J.I. Packer

Packer menyebut ini sebagai bentuk ‘means of grace warning’ – yaitu peringatan yang dipakai Allah untuk membuat orang percaya sejati bertekun dalam iman dan tidak menjadi lalai.

VI. Aplikasi Teologis: Bagaimana Kita Menanggapinya?

1. Jangan Santai dengan Dosa

Ayat ini memperingatkan bahwa dosa yang disengaja, keras kepala, dan terus-menerus dapat membuktikan hati yang tidak diperbarui.

“Barang siapa menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh.” – 1 Korintus 10:12

2. Ketekunan Adalah Bukti Keselamatan

Orang yang benar-benar lahir baru akan menyadari dosanya, bertobat, dan terus bertumbuh dalam kekudusan. Iman yang sejati akan bertahan.

3. Pentingnya Komunitas dan Ibadah

Dalam Ibrani 10:25 (ayat sebelumnya), kita diberi perintah untuk tidak menjauhkan diri dari persekutuan ibadah. Ini bukan kebetulan – penulis mengaitkan kemurtadan dengan menjauh dari komunitas iman.

VII. Kesimpulan: Iman Sejati Akan Bertahan, Tapi Peringatan Itu Nyata

Ibrani 10:26 bukan sekadar peringatan menakutkan, melainkan panggilan kasih karunia agar kita tidak bermain-main dengan dosa, tidak mengabaikan Injil, dan terus bergantung pada Kristus.

Allah tidak mengubah hati yang sungguh percaya, tetapi Ia juga memakai peringatan untuk menjaga mereka dalam kasih karunia-Nya.

FAQ untuk SEO

Apakah Ibrani 10:26 mengajarkan kehilangan keselamatan?
Tidak. Dalam pandangan Reformed, ayat ini memperingatkan orang-orang yang hanya tampak percaya tetapi tidak dilahirkan kembali.

Apa itu dosa yang disengaja dalam Ibrani 10:26?
Dosa terus-menerus, sadar, dan keras kepala setelah mendengar Injil, menolak Kristus sebagai satu-satunya korban.

Apakah orang percaya bisa jatuh?
Orang benar bisa jatuh dalam dosa, tetapi tidak akan murtad secara final. Allah akan memelihara mereka.

Bagaimana kita bisa yakin akan keselamatan kita?
Dengan bertobat terus-menerus, hidup dalam ketaatan, dan bertekun dalam iman – bukti bahwa kita telah dilahirkan kembali.

Next Post Previous Post