Pengangkatan dan Penaklukan: Kisah Para Rasul 2:33–35

Pendahuluan: Kristus yang Dimuliakan dan Raja atas Segalanya
Kisah Para Rasul 2 adalah momen penting dalam sejarah gereja, ketika Petrus memberitakan khotbahnya pada hari Pentakosta. Setelah menjelaskan kebangkitan Yesus sebagai penggenapan nubuat Daud (ayat 24–32), Petrus beralih untuk menegaskan bahwa Yesus yang dibangkitkan kini telah dimuliakan dan ditinggikan di sebelah kanan Allah, menerima Roh Kudus, dan mencurahkan-Nya kepada para murid.
Ayat Kisah Para Rasul 2:33–35 secara eksplisit menyatakan pengangkatan Kristus, pencurahan Roh Kudus, dan penaklukan musuh oleh Sang Mesias, yang semuanya berakar dalam mazmur Mesianik dan memiliki dampak besar dalam teologi Reformed.
I. Teks Kisah Para Rasul 2:33–35 (AYT)
33 Karena itu, setelah ditinggikan ke sebelah kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan dari Bapa, Dia telah mencurahkan apa yang kamu lihat dan dengar sekarang ini.
34 Sebab, Daud tidak naik ke surga, tetapi ia sendiri berkata, ‘Tuhan berkata kepada Tuhanku, duduklah di sebelah kanan-Ku,
35 sampai Aku membuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.’
II. Eksposisi Ayat demi Ayat
Kisah Para Rasul 2:33: Pengangkatan Kristus dan Pencurahan Roh Kudus
“Setelah ditinggikan ke sebelah kanan Allah…”
Dalam teologi Reformed, ini disebut sebagai bagian dari eksaltasi (peninggian) Kristus. Yesus tidak hanya bangkit, tetapi juga naik ke surga dan ditinggikan, menduduki tempat kehormatan tertinggi di hadapan Allah.
John Calvin menafsirkan frasa ini sebagai pengakuan akan otoritas kerajaan Yesus:
“Kristus ditinggikan bukan hanya untuk kemuliaan pribadi, tetapi sebagai Kepala Gereja, dari mana semua berkat rohani mengalir.”
Frasa “menerima Roh Kudus... dan mencurahkannya” menunjukkan bahwa Pentakosta adalah hasil dari kenaikan Kristus, bukan sekadar peristiwa acak.
R.C. Sproul menyatakan: “Pencurahan Roh Kudus bukan karya independen, tetapi dikirim dari Kristus yang naik sebagai Raja dan Imam.”
Kisah Para Rasul 2:34–35: Kutipan Mazmur 110 dan Penaklukan Musuh
“Tuhan berkata kepada Tuhanku, duduklah di sebelah kanan-Ku…”
Ini adalah kutipan dari Mazmur 110:1, salah satu bagian Perjanjian Lama yang paling banyak dikutip dalam Perjanjian Baru. Di sini, Daud menyebut Mesias sebagai “Tuhanku,” yang berarti Mesias lebih besar dari Daud.
Dalam pandangan Herman Bavinck, Mazmur 110 menunjukkan bahwa:
“Mesias bukan hanya keturunan Daud menurut daging, tetapi Tuhan yang ditinggikan atas semua, termasuk Daud sendiri.”
Kisah Para Rasul 2:35 menyatakan penaklukan musuh:
“...sampai Aku membuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.”
Frasa ini menunjuk pada kerajaan Kristus yang progresif, di mana musuh—yaitu dosa, maut, dan Iblis—ditaklukkan secara bertahap, hingga puncaknya pada kedatangan-Nya kembali.
III. Makna Teologis dalam Teologi Reformed
1. Kristus sebagai Raja dan Imam yang Ditinggikan
Teologi Reformed menekankan tiga jabatan Kristus: Nabi, Imam, dan Raja. Dalam ayat ini, Kristus jelas tampil sebagai:
-
Imam: yang naik setelah mempersembahkan pengorbanan sempurna (Ibrani 10:12)
-
Raja: yang duduk di sebelah kanan Allah, memerintah atas segala sesuatu (Efesus 1:20–22)
Louis Berkhof menjelaskan: “Kenaikan Kristus adalah penobatan-Nya sebagai Raja semesta alam.”
2. Kenaikan sebagai Syarat Pencurahan Roh
Ayat ini menunjukkan hubungan erat antara kenaikan Kristus dan pencurahan Roh Kudus.
John Stott menulis dalam The Message of Acts: “Pentakosta adalah bukti bahwa Yesus bukan hanya bangkit, tetapi telah naik dan memerintah.”
Roh Kudus dicurahkan bukan untuk menggantikan Kristus, tetapi sebagai cara kehadiran Kristus yang dimuliakan di dalam gereja-Nya.
3. Mazmur 110 dan Kerajaan Kristus
Penafsiran Reformed tentang Mazmur 110:1 sangat penting. Ini adalah dasar dari doktrin:
-
Amillennialisme: bahwa Kristus sudah memerintah sekarang, dan akan menyempurnakan kerajaan-Nya kelak
-
Penaklukan progresif: musuh Kristus ditaklukkan satu demi satu sampai akhirnya maut (1 Korintus 15:25–26)
IV. Aplikasi Kristologis dan Gerejawi
1. Kristus Memerintah Sekarang
Banyak orang Kristen hidup seakan-akan Yesus belum menjadi Raja. Namun, Ibrani 1:3 dan Kisah 2:33 menunjukkan bahwa Kristus telah dimahkotai.
Ini berarti gereja adalah ekspresi dari kerajaan Allah yang sedang bertumbuh, bukan sekadar kumpulan sosial.
2. Roh Kudus Mengalir dari Kristus yang Dimuliakan
Karunia Roh Kudus bukan hasil pengalaman emosional, tetapi hasil dari penebusan dan eksaltasi Kristus. Maka:
-
Semua pelayanan Roh Kudus harus berpusat pada Kristus
-
Gereja harus menyadari bahwa karunia Roh bukan untuk pameran rohani, tapi untuk melanjutkan pekerjaan Sang Raja
3. Penginjilan sebagai Ekspansi Kerajaan
Penaklukan musuh bukan dengan kekuatan duniawi, tetapi melalui pemberitaan Injil.
John Piper: “Yesus sedang memerintah hari ini dari surga melalui firman dan Roh-Nya yang bekerja dalam gereja.”
V. Tanggapan Teologi Reformed terhadap Teologi Lain
1. Premillennialisme vs. Reformed View
Beberapa kelompok Premillennial melihat penaklukan musuh sebagai hal yang masih akan datang secara literal selama 1000 tahun di masa depan.
Namun, teologi Reformed (khususnya Amillennialisme) menafsirkan bahwa:
-
Kristus sudah duduk di sebelah kanan Allah
-
Musuh sedang ditaklukkan sekarang secara rohani
-
Kedatangan Kristus akan menggenapi penaklukan itu secara penuh
Augustinus dan kemudian Calvin juga mendukung pandangan bahwa Mazmur 110:1 sedang digenapi secara rohani dalam gereja saat ini.
VI. Penutup: Raja yang Memerintah dari Surga
Kisah Para Rasul 2:33–35 memberikan kita pandangan yang tinggi tentang Kristus:
-
Dia bukan hanya Mesias yang menderita, tetapi juga Raja yang berdaulat
-
Dia mencurahkan Roh-Nya untuk membangun gereja-Nya
-
Dia akan menaklukkan semua musuh sampai akhir zaman
FAQ SEO
Apa arti Kisah Para Rasul 2:33–35?
Ayat ini menegaskan bahwa Yesus yang telah bangkit kini duduk di sebelah kanan Allah, mencurahkan Roh Kudus, dan akan menaklukkan semua musuh-Nya.
Mengapa penting bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah?
Itu adalah lambang otoritas ilahi dan penggenapan bahwa Mesias adalah Raja atas segala sesuatu (Mazmur 110:1).
Apa hubungan antara Kristus yang naik dan pencurahan Roh Kudus?
Yesus mencurahkan Roh setelah ditinggikan, menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah hadiah dari Raja yang naik tahta.
Apa pandangan Reformed tentang penaklukan musuh oleh Kristus?
Penaklukan itu progresif melalui pemberitaan Injil dan pekerjaan Roh, dan akan disempurnakan pada kedatangan Kristus yang kedua.