Kisah Para Rasul 2:19-21: Tanda-Tanda Akhir Zaman dan Panggilan untuk Keselamatan
Teks Alkitab (AYT)
Kisah Para Rasul 2:19-21 “Dan, Aku akan memperlihatkan mukjizat-mukjizat di langit, di atas, dan tanda-tanda ajaib di bumi, di bawah, darah, dan api, dan kabut asap. Matahari akan diubah menjadi kegelapan dan bulan menjadi darah, sebelum hari Tuhan yang besar dan mulia datang. Dan akan terjadi, setiap orang yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan.”
Pendahuluan: Apa yang Terjadi pada Hari Pentakosta?
Kisah Para Rasul pasal 2 menceritakan momen monumental dalam sejarah keselamatan: pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Petrus, dalam khotbahnya kepada orang banyak, mengutip nubuat dari Yoel 2:28-32 sebagai dasar penjelasannya mengenai kejadian luar biasa itu.
Bagian Kisah Para Rasul 2:19-21 adalah bagian dari kutipan nubuat tersebut yang mengandung unsur eskatologis – membicarakan tanda-tanda akhir zaman dan janji keselamatan universal. Artikel ini akan membahas setiap bagian dari ayat-ayat ini berdasarkan pemahaman teologi Reformed, mengaitkannya dengan konteks Perjanjian Lama, pemenuhan dalam Kristus, dan penerapannya bagi gereja masa kini.
1. Konteks Pentakosta dan Khotbah Petrus
Petrus sedang menjelaskan bahwa kejadian pencurahan Roh Kudus bukan mabuk seperti yang dikira banyak orang, tetapi penggenapan nubuat Allah melalui nabi Yoel. Hal ini menunjukkan bahwa zaman Mesias telah tiba dan hari-hari terakhir telah dimulai (lih. Kisah Para Rasul 2:17).
Menurut R.C. Sproul, bagian ini penting untuk memahami bahwa dengan kedatangan Kristus dan pencurahan Roh, dimulailah era baru dalam sejarah penebusan – yaitu era gereja.
2. “Mukjizat di Langit dan Tanda di Bumi”: Simbolisme Kosmis
“Dan, Aku akan memperlihatkan mukjizat-mukjizat di langit, di atas, dan tanda-tanda ajaib di bumi, di bawah, darah, dan api, dan kabut asap.” (Kisah Para Rasul 2:19)
a. Tafsir Reformed tentang Bahasa Apokaliptik
Bahasa yang digunakan di sini adalah apokaliptik, yakni simbol-simbol kosmis yang biasa digunakan dalam nubuat untuk menggambarkan penghakiman Allah atau perubahan besar dalam sejarah keselamatan.
John Calvin dalam komentarnya menyatakan bahwa ini adalah cara Alkitab menggambarkan perubahan zaman: bukan berarti langit benar-benar hancur secara literal, tetapi bahwa ada pergeseran rohani yang dramatis sedang terjadi.
“Tanda-tanda ini menyatakan Allah sedang bertindak secara luar biasa dalam sejarah, dan gereja harus menyadarinya.” – Calvin, Commentary on Acts
b. Simbol “Darah, Api, dan Kabut Asap”
Beberapa penafsir Reformed, seperti Geerhardus Vos, melihat simbol-simbol ini bukan hanya menunjuk pada kehancuran akhir zaman, tetapi juga pada penderitaan yang menyertai penghakiman dan pembaharuan oleh Allah. Ini mencerminkan pola salib dan kebangkitan: penderitaan dahulu, lalu kemuliaan.
3. “Matahari Akan Menjadi Gelap dan Bulan Menjadi Darah”
“Matahari akan diubah menjadi kegelapan dan bulan menjadi darah, sebelum hari Tuhan yang besar dan mulia datang.” (Kisah Para Rasul 2:20)
a. Konsep “Hari Tuhan” dalam Teologi Reformed
Hari Tuhan adalah tema besar dalam Perjanjian Lama dan menunjuk pada kedatangan Allah dalam penghakiman dan keselamatan. Dalam konteks Perjanjian Baru, ini mengarah kepada kedatangan Kristus kedua kali.
Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa hari Tuhan bukan hanya momen masa depan, tapi juga realitas yang sudah dimulai dengan kedatangan pertama Kristus. Namun, puncaknya tetap akan terjadi saat Kristus datang kembali untuk menghakimi dunia dan memulihkan segalanya.
b. Simbol Kosmis sebagai Pertanda Krisis Dunia
R.C. Sproul menjelaskan bahwa tanda-tanda ini mencerminkan disorientasi kosmis – ciptaan yang gemetar di hadapan Sang Pencipta. Ini menyatakan bahwa penghakiman Tuhan sangat nyata dan menakutkan.
Namun, bagi umat Allah, ini bukanlah hari ketakutan, melainkan hari kemenangan.
4. “Setiap Orang yang Memanggil Nama Tuhan Akan Diselamatkan”
“Dan akan terjadi, setiap orang yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2:21)
a. Janji Keselamatan Universal
Ayat ini mengandung janji Injil yang sangat kuat: siapapun yang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan. Dalam konteks Reformed, hal ini menunjukkan pemberitaan Injil yang efektif dan inklusif, bukan dalam arti universalisme, tetapi bahwa keselamatan terbuka bagi semua bangsa, bukan hanya Israel.
Herman Bavinck menulis:
“Keselamatan dalam Kristus adalah untuk semua yang percaya, tanpa membedakan ras, budaya, atau status sosial.” – Reformed Dogmatics
b. Siapa “Tuhan” yang Dimaksud?
Ketika Petrus mengutip ayat ini, ia mengacu pada YHWH dalam teks Ibrani. Namun, dalam Kisah Para Rasul 2, konteksnya jelas: Petrus sedang berbicara tentang Yesus Kristus. Jadi, Yesus adalah Tuhan yang dimaksud – ini adalah pernyataan teologis tentang keilahian Kristus.
John MacArthur menyatakan bahwa ayat ini merupakan deklarasi kuat bahwa keselamatan hanya dalam nama Yesus (Kis. 4:12), karena Dialah Tuhan yang sejati.
5. Aplikasi bagi Gereja dan Orang Percaya Masa Kini
a. Kesadaran akan Zaman yang Kita Hidupi
Zaman gereja adalah zaman terakhir – bukan berarti dunia akan segera berakhir, tapi bahwa tidak ada lagi penyingkapan wahyu besar setelah kedatangan Kristus dan pencurahan Roh.
R.C. Sproul berkata:
“Kita tidak menunggu zaman baru, kita hidup dalam penggenapan nubuatan yang telah dinyatakan.”
b. Panggilan untuk Bertobat dan Berseru kepada Tuhan
Kisah Para Rasul 2:21 adalah undangan Injil yang mendesak. Ini bukan hanya untuk pendengar Petrus saat itu, tetapi juga untuk kita:
-
Berseru bukan hanya dengan mulut, tetapi dengan hati yang percaya
-
Bertobat dari kehidupan yang lama dan menyerahkan diri kepada Yesus
c. Gereja Sebagai Pembawa Pesan Hari Tuhan
Gereja tidak hanya mengingat hari Tuhan, tetapi juga hidup dalam terang kebenarannya dan memberitakannya kepada dunia.
Teologi Reformed mengajarkan mandat Injili dan penginjilan, bukan sebagai strategi manusia, tetapi sebagai alat yang Allah pakai dalam kedaulatan-Nya untuk membawa umat pilihan kepada keselamatan.
6. Teologi Eskatologis Reformed dalam Kisah Para Rasul 2:19-21
a. Eskatologi Sudah dan Belum (Already and Not Yet)
Teologi Reformed menekankan bahwa kerajaan Allah sudah datang dalam Kristus, tetapi penggenapannya belum sempurna. Kita hidup dalam masa “sudah dan belum.”
-
Mukjizat dan tanda telah terjadi
-
Keselamatan telah diberitakan
-
Roh Kudus telah dicurahkan
-
Tetapi penghakiman terakhir dan pembaruan dunia belum tiba
Geerhardus Vos menyebut ini sebagai ketegangan antara penggenapan dan pengharapan, yang harus dihidupi dalam iman dan kesetiaan.
7. Pandangan Reformed terhadap Nubuat Yoel yang Dikutip Petrus
Petrus mengutip Yoel bukan untuk mengatakan bahwa seluruh penggenapan telah terjadi, tetapi bahwa penggenapan telah dimulai. Ini penting karena menegaskan bahwa:
-
Nubuat Perjanjian Lama tidak diabaikan
-
Kristus dan gereja adalah penggenapan dari rencana Allah sejak semula
John Calvin menulis:
“Apa yang dahulu dinantikan dengan simbol dan bayangan, kini telah dinyatakan dalam kenyataan Kristus dan pekerjaan Roh-Nya.”
Kesimpulan: Kabar Baik di Tengah Tanda-Tanda Kengerian
Kisah Para Rasul 2:19-21 adalah pesan dualistik: tanda-tanda penghakiman, namun juga janji keselamatan. Di tengah dunia yang berguncang, satu hal tetap pasti: Setiap orang yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan.
Poin-Poin Utama yang Dapat Dibagikan di Media Sosial (SEO-Friendly):
-
Kisah Para Rasul 2:19-21 menunjukkan bahwa kita hidup dalam zaman akhir sejak hari Pentakosta.
-
Tanda-tanda di langit dan bumi adalah peringatan Allah akan penghakiman-Nya.
-
Satu-satunya harapan adalah berseru kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
-
Teologi Reformed menekankan bahwa Injil berlaku untuk semua bangsa, tetapi efektif hanya bagi mereka yang dipilih dan percaya.
-
Gereja dipanggil untuk hidup dalam kesadaran eskatologis dan terus memberitakan Injil.