Pemeliharaan Tuhan bagi Orang Percaya

Pendahuluan
Setiap orang percaya menghadapi kenyataan hidup yang tidak mudah. Kita berjumpa dengan pergumulan, penderitaan, kehilangan, bahkan bahaya yang terkadang mengguncang iman. Namun di tengah semua itu, Alkitab memberi penghiburan yang agung: Allah memelihara umat-Nya. Pemeliharaan ini bukan sekadar pertolongan sesaat, tetapi sebuah janji kekal bahwa Allah yang berdaulat menyertai, melindungi, dan mengarahkan segala sesuatu untuk kebaikan orang percaya.
Tema ini menjadi salah satu pilar utama dalam teologi Reformed. Yohanes Calvin menyebut doktrin pemeliharaan (providentia Dei) sebagai salah satu cara Allah yang penuh kasih memerintah ciptaan-Nya, termasuk mengatur segala sesuatu yang terjadi dalam hidup anak-anak-Nya.
Hari ini kita akan merenungkan kebenaran ini dengan menggali Firman Tuhan, lalu meninjau pandangan beberapa pakar teologi Reformed, dan akhirnya menarik aplikasi praktis dalam hidup iman kita.
I. Pemeliharaan Tuhan dalam Kitab Suci
1. Mazmur 23:1-6 – Tuhan adalah Gembala
Mazmur Daud yang terkenal ini menekankan bahwa Tuhan memelihara umat-Nya seperti gembala yang memelihara dombanya. “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Kata ini menunjukkan bukan hanya penyediaan kebutuhan jasmani, tetapi juga pemeliharaan rohani.
-
Mazmur 23:2-3: Tuhan menuntun ke rumput hijau dan air tenang—gambaran damai dan kesegaran rohani.
-
Mazmur 23:4: Pemeliharaan Tuhan nyata bahkan di “lembah kekelaman”—bahkan di tengah bahaya maut.
-
Mazmur 23:5-6: Tuhan bukan hanya memelihara, tetapi juga memuliakan dan memastikan bahwa kebaikan dan kemurahan akan mengikuti kita seumur hidup.
2. Roma 8:28-39 – Allah mengatur segala sesuatu untuk kebaikan
Paulus dengan tegas menyatakan bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah. Ini bukan berarti semua hal itu baik pada dirinya, tetapi Allah memelihara dan mengatur agar semua pengalaman hidup—baik sukacita maupun penderitaan—mengarah kepada maksud kekal-Nya: keserupaan dengan Kristus.
Roma 8:38-39 memberi jaminan bahwa tidak ada kuasa di bumi atau di sorga yang dapat memisahkan orang percaya dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.
3. Matius 6:25-34 – Pemeliharaan sehari-hari
Yesus sendiri mengajarkan bahwa Bapa sorgawi tahu kebutuhan kita. Burung di udara dan bunga di padang dijaga oleh Tuhan, apalagi anak-anak-Nya. Pemeliharaan Allah tidak terbatas hanya pada hal-hal besar, tetapi juga pada kebutuhan sehari-hari kita.
II. Pandangan Teologi Reformed tentang Pemeliharaan Allah
1. Yohanes Calvin
Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa tidak ada satu pun kejadian dalam dunia ini yang terjadi di luar kendali Allah. Segala sesuatu ada dalam tangan-Nya, dari peristiwa besar sejarah hingga sehelai rambut yang jatuh dari kepala kita.
Calvin menyebut tiga aspek pemeliharaan Allah:
-
Preservatio – Allah memelihara ciptaan-Nya tetap ada.
-
Concursus – Allah bekerja dalam segala tindakan ciptaan-Nya.
-
Gubernatio – Allah memerintah dan mengarahkan segala sesuatu menuju tujuan-Nya.
Bagi orang percaya, pemeliharaan ini adalah sumber penghiburan dan dasar iman.
2. Louis Berkhof
Dalam Systematic Theology, Berkhof menekankan bahwa pemeliharaan Allah adalah perpanjangan dari karya penciptaan-Nya. Tanpa pemeliharaan, dunia ini akan lenyap. Pemeliharaan mencakup:
-
Pemeliharaan umum: untuk semua ciptaan.
-
Pemeliharaan khusus: bagi umat pilihan-Nya.
Berkhof menekankan bahwa pemeliharaan Allah bagi orang percaya mencakup perlindungan dari kejahatan rohani, penyertaan dalam penderitaan, dan kepastian keselamatan akhir.
3. Herman Bavinck
Bavinck menekankan bahwa providensia bukanlah sekadar campur tangan sesekali, tetapi Allah terus-menerus aktif dalam ciptaan-Nya. Baginya, pemeliharaan adalah bukti bahwa Allah dekat, bukan jauh. Ia tidak hanya memulai dunia, tetapi juga mengatur jalannya sejarah, termasuk hidup pribadi kita.
Bavinck berkata bahwa pemeliharaan Allah adalah dasar dari kepercayaan Kristen bahwa doa tidak sia-sia, karena Allah sungguh-sungguh hadir dan bertindak.
4. John Piper (kontemporer, Reformed Evangelical)
John Piper sering menekankan bahwa pemeliharaan Allah membawa sukacita yang mendalam bagi orang percaya. Dalam penderitaan, kita tahu ada maksud Allah yang baik. Allah memelihara bukan untuk membuat hidup kita nyaman, tetapi untuk membuat kita semakin menyerupai Kristus dan menemukan sukacita sejati dalam Dia.
III. Pemeliharaan Tuhan Bagi Orang Percaya
1. Pemeliharaan dalam Penderitaan
Alkitab tidak menjanjikan hidup bebas dari penderitaan. Namun Allah berjanji bahwa penderitaan itu berada di bawah kendali-Nya dan digunakan untuk membentuk kita. Seperti dalam kisah Ayub, Allah tetap memegang kendali penuh.
Roma 5:3-5 mengajarkan bahwa penderitaan menghasilkan ketekunan, ketekunan menghasilkan tahan uji, dan tahan uji menghasilkan pengharapan. Inilah bentuk pemeliharaan Allah di tengah penderitaan.
2. Pemeliharaan dalam Kebutuhan Sehari-hari
Pemeliharaan Allah nyata dalam hal-hal kecil sekalipun. Seperti Yesus katakan, burung pipit pun tidak jatuh ke tanah tanpa sepengetahuan Bapa.
Kita dipanggil untuk hidup dengan iman, bukan dengan kekhawatiran. Matius 6 menegaskan bahwa jika kita mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, semua kebutuhan kita akan ditambahkan.
3. Pemeliharaan dalam Pertumbuhan Rohani
Pemeliharaan Allah juga berarti Ia memelihara iman kita. 1 Petrus 1:5 mengatakan bahwa kita dipelihara dalam iman oleh kuasa Allah untuk keselamatan yang siap dinyatakan.
Allah memastikan bahwa umat pilihan-Nya tidak akan murtad, karena Ia yang memelihara iman mereka sampai akhir.
4. Pemeliharaan dalam Keselamatan Kekal
Roma 8:30 menegaskan rantai emas keselamatan: mereka yang dipilih, dipanggil, dibenarkan, akan dimuliakan. Tidak ada yang bisa membatalkan karya Allah ini. Pemeliharaan Allah menjamin bahwa orang percaya akan sampai pada tujuan akhir: hidup kekal bersama Kristus.
IV. Implikasi Praktis bagi Orang Percaya
1. Hidup Tanpa Kekhawatiran yang Berlebihan
Karena Allah memelihara kita, kita dipanggil untuk melepaskan kekhawatiran dan percaya penuh pada penyertaan-Nya. Kekhawatiran tidak menambah umur kita, tetapi iman membuat kita bertekun.
2. Menghadapi Penderitaan dengan Iman
Ketika penderitaan datang, kita tidak lagi melihatnya sebagai tanda Allah meninggalkan kita, tetapi sebagai bagian dari pemeliharaan-Nya yang mendidik.
3. Hidup dalam Doa
Karena kita percaya Allah berdaulat dan memelihara, maka doa kita bukan sia-sia. Kita berdoa bukan untuk mengubah rencana Allah, tetapi untuk mengambil bagian dalam rencana-Nya. Doa adalah sarana pemeliharaan-Nya atas kita.
4. Menjadi Saksi Kristus
Pemeliharaan Allah memberi kita keberanian untuk bersaksi. Kita tahu bahwa hidup kita ada dalam tangan Tuhan. Tidak ada yang dapat mengancam hidup kita kecuali dengan seizin-Nya.
Penutup
Saudara-saudara, pemeliharaan Tuhan bagi orang percaya adalah kebenaran yang memberikan penghiburan, kekuatan, dan pengharapan. Kita bukan berjalan sendiri di dunia ini. Tuhan yang berdaulat berjalan bersama kita, menyediakan, melindungi, menuntun, dan menjaga iman kita sampai kepada keselamatan yang kekal.
Mari kita hidup dengan iman, menyerahkan seluruh hidup kita pada pemeliharaan Allah, karena “kebaikan dan kemurahan-Nya akan mengikuti kita seumur hidup kita, dan kita akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa” (Mazmur 23:6).
Amin.