Datang Kepada Yesus Kristus

Datang Kepada Yesus Kristus

Pendahuluan: Panggilan yang Menggetarkan Dunia

Setiap manusia di dunia ini, baik kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, pada dasarnya sedang mencari ketenangan jiwa. Banyak yang mengejar kebahagiaan melalui harta, jabatan, popularitas, bahkan kesenangan duniawi. Namun semua itu tidak pernah memberikan kepuasan sejati. Dalam keheningan batin, setiap orang sebenarnya mendengar suara lembut yang memanggil:

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
(Matius 11:28)

Inilah undangan ilahi dari Tuhan Yesus Kristus — panggilan kasih yang melampaui batas waktu, tempat, dan budaya. Panggilan ini bukan sekadar ajakan moral, melainkan panggilan keselamatan. Tema artikel kita hari ini adalah “Datang Kepada Yesus Kristus”, sebuah ajakan Injili yang menyingkapkan kasih karunia Allah bagi orang berdosa.

1. Makna “Datang Kepada Yesus” Menurut Alkitab

Kata “datang” (Yunani: erchomai) dalam konteks Matius 11:28 bukan sekadar gerakan fisik, melainkan tindakan iman. Dalam pandangan teologi Reformed, ini menunjuk pada respon iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus di hati manusia.

John Calvin menulis dalam Institutes of the Christian Religion (III.2.7) bahwa,

“Iman bukanlah hasil pikiran manusia yang bebas, melainkan pekerjaan Roh Kudus yang menuntun kita untuk datang kepada Kristus sebagai satu-satunya sumber keselamatan.”

Dengan demikian, “datang kepada Yesus” berarti meninggalkan segala kepercayaan pada diri sendiri dan bersandar penuh pada Kristus. Ini adalah tindakan berpaling dari dosa dan menuju kepada Sang Juruselamat.

Yesus berkata dalam Yohanes 6:37:

“Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.”

Ayat ini mengandung dua kebenaran besar: kedaulatan Allah dalam keselamatan dan jaminan penerimaan penuh di dalam Kristus. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Kristus tanpa karya anugerah Bapa, tetapi juga tidak ada seorang pun yang ditolak jika ia sungguh datang kepada-Nya.

R.C. Sproul menjelaskan ayat ini dengan indah dalam bukunya Chosen by God:

“Tidak ada yang bisa datang kepada Kristus kecuali jika Bapa menariknya, namun semua yang ditarik oleh Bapa pasti akan datang. Ini bukan kontradiksi, melainkan keindahan dari kasih karunia yang berdaulat.”

Jadi, datang kepada Yesus adalah hasil dari panggilan efektif (efektual calling) — yaitu panggilan yang tidak hanya mengundang, tetapi juga menghasilkan respon yang pasti melalui karya Roh Kudus.

2. Panggilan Umum dan Panggilan Efektif

Teologi Reformed membedakan dua jenis panggilan: panggilan umum (general call) dan panggilan khusus/efektif (effectual call).

a. Panggilan Umum

Panggilan ini adalah pemberitaan Injil yang ditujukan kepada semua orang. Seperti tertulis dalam Markus 16:15,

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Namun, tidak semua yang mendengar Injil akan datang kepada Kristus. Banyak yang menolak karena hati mereka keras. Sebagaimana dijelaskan oleh Yohanes dalam Yohanes 1:11,

“Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.”

b. Panggilan Efektif

Inilah panggilan yang dikerjakan oleh Roh Kudus secara pribadi dan menyelamatkan. John Owen menulis dalam The Holy Spirit and His Work:

“Panggilan efektif adalah tindakan kuasa Roh Kudus yang membuka mata orang berdosa untuk melihat keindahan Kristus dan membuatnya mau datang kepada-Nya.”

Roma 8:30 menegaskan:

“Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya; dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.”

Ayat ini menunjukkan kesinambungan dari rencana keselamatan Allah. Orang yang dipanggil oleh Roh Kudus tidak mungkin gagal datang kepada Kristus karena panggilan itu bersifat efektif dan pasti berhasil.

3. Kondisi Manusia Sebelum Datang Kepada Kristus

Untuk memahami pentingnya datang kepada Yesus, kita harus menyadari kondisi manusia tanpa Kristus. Alkitab menggambarkan keadaan manusia berdosa dengan sangat serius:

  • Mati secara rohani (Efesus 2:1)

  • Buta terhadap kebenaran (2 Korintus 4:4)

  • Tidak mampu mencari Allah (Roma 3:11)

John Stott menulis dalam The Cross of Christ:

“Manusia tidak hanya tersesat, tetapi juga tidak berdaya. Ia bukan hanya tidak mau datang kepada Kristus, tetapi juga tidak mampu melakukannya tanpa pertolongan kasih karunia.”

Pandangan ini sejalan dengan doktrin Reformed tentang ketidakmampuan total (total depravity). Karena dosa telah merusak seluruh aspek kehidupan manusia — pikiran, kehendak, dan hati — maka tidak mungkin seseorang datang kepada Kristus dengan kekuatan dirinya sendiri.

Yesus menegaskan hal ini dalam Yohanes 6:44:

“Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku.”

Kata “ditarik” (helkō) dalam bahasa Yunani berarti ditarik dengan kuasa, seperti seseorang menarik jala ikan dari laut. Dengan kata lain, Allah secara aktif menarik orang berdosa keluar dari kegelapan menuju terang keselamatan.

4. Kristus Sebagai Satu-Satunya Jalan

Mengapa kita harus datang kepada Kristus? Karena hanya Dia yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan. Yesus sendiri berkata dalam Yohanes 14:6:

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Pernyataan ini menolak semua bentuk pluralisme dan relativisme agama. Tidak ada keselamatan di luar Kristus. Sebagaimana dikatakan Petrus dalam Kisah Para Rasul 4:12:

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

Martyn Lloyd-Jones menulis dalam Studies in the Sermon on the Mount:

“Datang kepada Kristus berarti menyerahkan seluruh eksistensi kita kepada-Nya, karena hanya di dalam Dia terdapat kehidupan, pengampunan, dan pembenaran.”

Dengan demikian, datang kepada Yesus bukanlah sekadar pilihan religius, tetapi keputusan penyerahan total kepada satu-satunya Juruselamat.

5. Proses Datang Kepada Kristus: Dari Kesadaran Dosa Hingga Iman

Datang kepada Yesus selalu dimulai dari kesadaran akan dosa. Dalam Matius 11:28, Yesus memanggil mereka yang “letih lesu dan berbeban berat” — ini bukan sekadar penderitaan hidup, melainkan beban dosa dan ketidakmampuan untuk memenuhi standar hukum Allah.

a. Kesadaran akan Dosa

Roh Kudus bekerja di hati manusia untuk menyadarkan bahwa dosa bukan hanya kesalahan moral, tetapi pelanggaran terhadap Allah yang kudus. Tanpa kesadaran ini, seseorang tidak akan pernah merasa butuh akan Juruselamat.

Jonathan Edwards berkata dalam khotbah klasiknya Sinners in the Hands of an Angry God:

“Orang berdosa tidak akan pernah datang kepada Kristus sampai ia sadar bahwa dirinya menggantung di atas jurang kebinasaan oleh seutas benang rapuh, dan hanya kasih karunia Allah yang menahannya dari kehancuran kekal.”

b. Pertobatan Sejati

Setelah menyadari dosa, langkah berikutnya adalah pertobatan. Pertobatan sejati adalah perubahan hati yang meliputi penyesalan mendalam atas dosa dan keinginan sungguh-sungguh untuk berbalik kepada Allah.

Kisah Para Rasul 3:19 berkata:

“Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.”

John Calvin menekankan bahwa pertobatan dan iman adalah dua sisi dari mata uang yang sama — keduanya diberikan oleh Allah. Pertobatan sejati selalu diikuti oleh iman yang tulus.

c. Iman yang Menyelamatkan

Iman sejati bukan sekadar pengakuan intelektual, melainkan kepercayaan pribadi kepada Yesus Kristus. Iman ini melibatkan penyerahan diri sepenuhnya. Seperti dikatakan oleh Heidelberg Catechism (Q&A 21):

“Iman sejati adalah pengetahuan yang pasti dan kepercayaan yang teguh, yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hati, bahwa seluruh pengampunan dosa dan keselamatan kekal diberikan kepada kita oleh Allah, hanya karena jasa Kristus.”

Jadi, datang kepada Yesus berarti mempercayai-Nya dengan seluruh hati sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.

6. Janji dan Berkat bagi Mereka yang Datang

Ketika seseorang datang kepada Kristus, ia tidak hanya menerima pengampunan dosa, tetapi juga hidup baru dalam kasih karunia.

Yesus menjanjikan:

“Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28)

Kata “kelegaan” (anapausis) berarti istirahat yang penuh damai. Ini bukan sekadar bebas dari kesulitan hidup, tetapi kedamaian rohani yang melampaui segala akal.

a. Kelegaan dari Rasa Bersalah

Roma 8:1 berkata,

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”

Kebenaran ini membawa kelegaan besar. Beban rasa bersalah yang berat dihapuskan karena Kristus telah menanggung semuanya di salib.

b. Kelegaan dari Perbudakan Dosa

Yohanes 8:36 berkata,

“Apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu akan benar-benar merdeka.”

Orang yang datang kepada Kristus mengalami kebebasan sejati — bukan kebebasan untuk berbuat dosa, melainkan kebebasan untuk taat kepada Allah.

c. Kelegaan dari Kecemasan dan Ketakutan

Yesus berkata dalam Yohanes 14:27,

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu; damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.”

Martyn Lloyd-Jones menulis:

“Orang Kristen sejati bukan berarti hidup tanpa masalah, tetapi hidup dengan damai di tengah masalah, karena ia telah datang kepada Sumber Damai itu sendiri.”

7. Kesaksian Sejarah: Mereka yang Datang kepada Kristus

Sejarah gereja penuh dengan kisah orang-orang yang datang kepada Yesus dan diubahkan secara radikal.

  • Agustinus dari Hippo — seorang filsuf yang hidup dalam dosa, akhirnya menyerahkan diri kepada Kristus setelah mendengar suara, “Ambillah dan bacalah,” dari Roma 13:13-14.

  • John Bunyan, penulis The Pilgrim’s Progress, mengalami pergumulan batin selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menemukan damai di dalam Kristus.

  • Charles Spurgeon, pengkhotbah besar Reformed Baptis, bersaksi bahwa keselamatannya dimulai ketika mendengar seorang pengkhotbah sederhana berkata: “Lihatlah kepada Kristus, dan engkau akan diselamatkan.”

Semua kisah ini membSemua kisah ini membuktikan bahwa panggilan Yesus tetap sama dari abad ke abad: “Datanglah kepada-Ku.”

8. Panggilan Injili yang Masih Berlaku Hari Ini

Meskipun dunia semakin modern, panggilan Injil tetap relevan. Kristus masih memanggil manusia yang letih karena dosa, yang haus akan kebenaran, yang tersesat dalam kebingungan hidup.

Reformed theology menegaskan bahwa Injil harus diberitakan kepada semua orang tanpa pandang bulu, karena hanya Allah yang tahu siapa yang akan menanggapi panggilan itu.

Seperti dikatakan oleh J.I. Packer dalam Evangelism and the Sovereignty of God:

“Kedaulatan Allah tidak meniadakan tanggung jawab kita untuk memberitakan Injil. Justru karena Allah berdaulat, kita memiliki kepastian bahwa pemberitaan Injil tidak akan sia-sia.”

Panggilan Kristus bukanlah sekadar pilihan alternatif dalam hidup, tetapi satu-satunya jalan keluar dari kehancuran kekal.

9. Aplikasi Praktis: Bagaimana Menanggapi Panggilan Ini

  1. Rendahkan hati di hadapan Allah.
    Akuilah bahwa tanpa Kristus kita binasa. Tidak ada kebajikan, ibadah, atau perbuatan baik yang dapat menyelamatkan kita.

  2. Datang dengan iman yang tulus.
    Jangan menunggu keadaan sempurna. Kristus menerima kita apa adanya.

  3. Berserah penuh kepada-Nya.
    Serahkan seluruh hidup, kehendak, dan masa depan kepada Kristus.

  4. Hidup dalam kasih karunia setiap hari.
    Datang kepada Kristus bukan hanya peristiwa satu kali, tetapi perjalanan iman yang terus-menerus.

Penutup: Panggilan yang Tidak Pernah Gagal

Yesus masih memanggil hari ini:

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Ini bukan panggilan yang lemah, melainkan panggilan kasih yang penuh kuasa. Barangsiapa mendengar dan datang kepada-Nya, tidak akan pernah ditolak.

Seperti dikatakan oleh C.H. Spurgeon:

“Tidak ada satu pun jiwa yang datang kepada Kristus dengan iman yang sejati yang akan pergi dengan tangan kosong.”

Karena itu, datanglah kepada Yesus Kristus hari ini — bukan besok, bukan nanti. Dialah Sumber hidup, damai, dan keselamatan kekal.

Kesimpulan Teologis (Ringkasan Doktrinal Reformed):

  • Manusia tidak dapat datang kepada Kristus tanpa anugerah Allah. (Yohanes 6:44)

  • Panggilan efektif Roh Kudus menghasilkan iman sejati. (Roma 8:30)

  • Keselamatan hanya ada di dalam Kristus. (Yohanes 14:6)

  • Mereka yang datang kepada-Nya pasti diterima. (Yohanes 6:37)

Next Post Previous Post