AHITOFEL DAN DOA DAUD (1)

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
2 Samuel 15:12,30-37 - “(12) Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom. ... (30) Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. (31) Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: ‘Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom,’ maka berkatalah Daud: ‘Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.’ (32) Ketika Daud sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada Allah, maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan dengan tanah di atas kepala. (33) Berkatalah Daud kepadanya: ‘Jika engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti, (34) tetapi jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom: Aku ini hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi hambamu, - dengan demikian engkau dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku. (35) Bukankah Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, ada bersama-sama engkau di sana? Jadi segala yang kaudengar dari dalam istana raja, haruslah kauberitahukan kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu. (36) Ingatlah, di sana bersama-sama dengan mereka ada kedua anak mereka, Ahimaas anak Zadok dan Yonatan anak Abyatar; dengan perantaraan mereka haruslah kamu kirimkan kepadaku segala hal yang kamu dengar.’ (37) Dan tibalah Husai, sahabat Daud, di Yerusalem tepat pada waktu Absalom masuk ke kota itu.”.
AHITOFEL DAN DOA DAUD (1)
gadget, otomotif, asuransi
2Samuel 16:15-17:23 - “(16:15) Maka Absalom dan seluruh rakyat, orang-orang Israel, sampailah ke Yerusalem, dan Ahitofel ada bersama-sama dengan dia. (16:16) Ketika Husai, orang Arki, sahabat Daud itu, sampai kepada Absalom, berkatalah Husai kepada Absalom: ‘Hiduplah raja! Hiduplah raja!’ (16:17) Berkatalah Absalom kepada Husai: ‘Inikah kesetiaanmu kepada sahabatmu? Mengapa engkau tidak pergi menyertai sahabatmu itu?’ (16:18) Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: ‘Tidak, tetapi dia yang dipilih oleh TUHAN dan oleh rakyat ini dan oleh setiap orang Israel, dialah yang memiliki aku dan bersama-sama dengan dialah aku akan tinggal. (16:19) Lagipula, kepada siapakah aku memperhambakan diri? Bukankah kepada anaknya? Sebagaimana aku memperhambakan diri kepada ayahmu, demikianlah aku memperhambakan diri kepadamu.’ (16:20) Kemudian berkatalah Absalom kepada Ahitofel: ‘Berilah nasihat; apakah yang harus kita perbuat?’ (16:21) Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: ‘Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya.’ (16:22) Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel. (16:23) Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah; demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom. (17:1) Berkatalah Ahitofel kepada Absalom: ‘Izinkanlah aku memilih dua belas ribu orang, maka aku akan bersiap dan mengejar Daud pada malam ini juga. (17:2) Aku akan mendatangi dia, selagi ia lesu dan lemah semangatnya, dan mengejutkan dia; seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia akan melarikan diri, maka aku dapat menewaskan raja sendiri. (17:3) Demikianlah aku akan membawa pulang seluruh rakyat itu kepadamu seperti seorang mempelai perempuan kembali kepada suaminya. Jadi, engkau mencari nyawa satu orang saja, sedang seluruh rakyat tetap selamat.’ (17:4) Perkataan ini disetujui oleh Absalom dan oleh semua tua-tua Israel. (17:5) Tetapi berkatalah Absalom: ‘Panggillah juga Husai, orang Arki itu, supaya kita mendengar apa yang hendak dikatakannya.’ (17:6) Ketika Husai datang kepada Absalom, berkatalah Absalom kepadanya, demikian: ‘Beginilah perkataan yang dikatakan Ahitofel; apakah kita turut nasihatnya? Jika tidak, katakanlah.’ (17:7) Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: ‘Nasihat yang diberikan Ahitofel kali ini tidak baik.’ (17:8) Kata Husai pula: ‘Engkau tahu, bahwa ayahmu dan orang-orangnya adalah pahlawan, dan bahwa mereka sakit hati seperti beruang yang kehilangan anak di padang. Lagipula ayahmu adalah seorang prajurit sejati; ia tidak akan membiarkan rakyat tidur. (17:9) Tentulah ia sekarang bersembunyi dalam salah satu lobang atau di salah satu tempat. Apabila pada penyerangan pertama beberapa orang tewas dan ada orang mendengar hal itu, maka orang akan berkata: Rakyat yang telah mengikut Absalom sudah menderita kekalahan. (17:10) Maka seorang gagah perkasa sekalipun yang hatinya seperti hati singa akan tawar hati sama sekali, sebab seluruh Israel tahu, bahwa ayahmu itu seorang pahlawan dan orang-orang yang bersama-sama dia adalah orang gagah perkasa. (17:11) Sebab itu kunasihatkan: Suruhlah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba berkumpul kepadamu, seperti pasir di tepi laut banyaknya dan engkau sendiri juga harus turut bertempur. (17:12) Apabila kita mendatangi dia di salah satu tempat, di mana ia terdapat, maka kita akan menyergapnya, seperti embun jatuh ke bumi, sehingga tidak ada yang lolos, baik dia maupun orang-orang yang menyertainya. (17:13) Dan jika ia mengundurkan diri ke suatu kota, maka seluruh Israel akan mengikat kota itu dengan tali, dan kita akan menyeretnya sampai ke sungai, hingga batu kecilpun tidak terdapat lagi di sana.’ (17:14) Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: ‘Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel.’ Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom. (17:15) Sesudah itu berkatalah Husai kepada Zadok dan kepada Abyatar, imam-imam itu: ‘Ini dan itu dinasihatkan Ahitofel kepada Absalom dan kepada para tua-tua Israel, tetapi ini dan itu kunasihatkan. (17:16) Oleh sebab itu, suruhlah dengan segera memberitahukan kepada Daud, demikian: Pada malam ini janganlah bermalam di tempat-tempat penyeberangan ke padang gurun, tetapi menyeberanglah dengan segera, supaya jangan raja dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu ditelan habis.’ (17:17) Yonatan dan Ahimaas menunggu di En-Rogel, dan setiap kali ada seorang budak perempuan yang datang membawa kabar kepada mereka; dan merekapun langsung memberitahu raja Daud, sebab mereka tidak boleh dilihat memasuki kota. (17:18) Tetapi seorang anak melihat mereka, lalu memberitahu Absalom. Jadi pergilah keduanya dengan segera, dan sampailah mereka ke rumah seseorang di Bahurim yang mempunyai sumur di halamannya; maka turunlah mereka ke dalamnya. (17:19) Kemudian perempuan itu mengambil kain tudungan, membentangkannya di atas mulut sumur itu dan menaburkan butir-butir gandum di atasnya, sehingga tidak kelihatan apa-apa. (17:20) Sampailah orang-orang Absalom kepada perempuan itu di rumahnya, lalu bertanya: ‘Di manakah Ahimaas dan Yonatan?’ Jawab perempuan itu kepada mereka: ‘Mereka telah menyeberangi sungai itu.’ Kemudian mereka mencari, tetapi tidak mendapatnya, lalu pulanglah mereka ke Yerusalem. (17:21) Setelah orang-orang itu pergi, keluarlah keduanya dari sumur, lalu pergi memberitahu raja Daud, kata mereka kepada Daud: ‘Bersiaplah dan seberangilah dengan segera sungai ini, sebab ini dan itu dinasihatkan Ahitofel terhadap kamu.’ (17:22) Lalu bersiaplah Daud dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia, dan mereka menyeberangi sungai Yordan. Pada waktu fajar tidak ada seorangpun yang ketinggalan, yang tidak menyeberangi sungai Yordan. (17:23) Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.”.

I) Pemberontakan Absalom terhadap Daud.

1) Pemberontakan hanya benar dalam keadaan khusus; pada umumnya pemberontakan adalah dosa.

Pulpit Commentary: “Rebellion against existing authority may perhaps be right under special circumstances. People do not exist for governments, but governments for the people; and it is possible that the rights of the people may be so utterly trodden upon that it is the duty of self-preservation to rebel. ... But rebellion is wicked when, as in this case, it springs from a blending of conceit, dislike of constituted authority, and lust for power.” [= Pemberontakan terhadap penguasa yang ada mungkin bisa dibenarkan dalam keadaan-keadaan khusus. Bukannya rakyat ada demi pemerintah, tetapi pemerintah ada demi rakyat; dan adalah mungkin bahwa hak-hak rakyat begitu diinjak-injak sehingga kewajiban untuk membela diri harus dilakukan dengan memberontak. ... Tetapi pemberontakan adalah jahat pada waktu, seperti dalam kasus ini, pemberontakan itu timbul dari suatu campuran dari kesombongan, ketidaksenangan terhadap penguasa yang ada, dan nafsu untuk kekuasaan.] - hal 372-373.

Bandingkan dengan Roma 13:1-2 - “(1) Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (2) Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.”.

Dalam tafsirannya tentang Roma 13 ini Adam Clarke mengatakan bahwa kita harus tetap tunduk kepada bahkan terhadap pemerintah yang sangat jahat, selama pemerintah itu masih menjalankan pemerintahan sesuai dengan hukum yang berlaku. Kita hanya boleh melawan pemerintah itu kalau pemerintah itu bertindak melawan hukum yang berlaku.

2) Pemberontakan Absalom merupakan perwujudan dari hukuman / hajaran Allah kepada Daud atas dosanya dalam persoalan Uria dan Batsyeba.

Dalam 2 Samuel 12:10-14 nabi Natan menubuatkan 3 hukuman / hajaran:

a) Pedang tak akan menyingkir dari keturunan Daud sampai selamanya (2Sam 12:10).

2 Samuel 12:10 - “Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.”.

Pemerkosaan oleh Amnon terhadap Tamar yang disusul oleh pembunuhan oleh Absalom terhadap Amnon (2Sam 13), dan pemberontakan Absalom, jelas menggenapi hukuman ini.

b) Istri-istri Daud akan diperkosa orang di depan umum (2Samuel 12:11).

2Sam 12:11 - “Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.”.

Apa yang dilakukan oleh Absalom dalam 2Sam 16:22, untuk menuruti nasehat Ahitofel (2Sam 16:21), jelas merupakan penggenapan bagian ini.

2 Samuel 16:21-22 - “(21) Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: ‘Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya.’ (22) Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.”.

Pulpit Commentary: “It is not likely that either Nathan or David proclaimed to the world the terrible prediction that was to be fulfilled within a few years (ch. 12:7-12). Ahithophel was, therefore, an unconscious instrument in fulfilling the Word of God when he gave the desperate advice to Absalom (vers. 21,22). It is thus that, in the perfectly free action of men, God’s purposes are realized.” [= Kecil kemungkinannya bahwa Natan atau Daud memberitakan kepada dunia ramalan yang mengerikan yang akan digenapi dalam beberapa tahun (12:7-12). Karena itu, tanpa disadarinya Ahitofel merupakan alat dalam menggenapi Firman Allah pada waktu ia memberikan nasehat yang sangat menyedihkan kepada Absalom (ay 21,22). Demikianlah, dalam tindakan yang sepenuhnya bebas dari manusia, rencana Allah diwujudkan.] - hal 408.

c) Anak yang dilahirkan Batsyeba akan mati (2Samuel 12:14).

2Sam 12:14 - “Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.’”.

3) Kesedihan Daud.

2 Samuel 15:30 - Daud menangis. Mengapa? Mungkin bukan karena ia terpaksa berhenti sementara menjadi raja, meninggalkan Yerusalem, dan sebagainya, tetapi lebih disebabkan karena:

a) Anaknya memberontak melawannya. Perlu diingat akan cintanya yang begitu besar kepada Absalom (bdk. 2Sam 13-14).

b) Semua itu mengingatkan dia kembali akan dosanya berhubungan dengan Batsyeba dan Uria.

4) Dalam pemberontakan Absalom itu, Ahitofel memihak kepada Absalom.

a) Ahitofel memihak Absalom.

2 Samuel 15:12 - “Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.”.

Perhatikan kata-kata ‘disuruhnya datang’.

KJV/RSV/NASB/NIV: ‘sent for’ [= menyuruh memanggil].

Footnote RSV: ‘sent’ [= mengutus].

Pulpit Commentary (hal 368) mengatakan bahwa bahasa Ibraninya seharusnya adalah ‘sent Ahithophel’ [= mengutus Ahitofel]. Ia menduga bahwa ada kata yang hilang dalam penyalinan / pengcopyan, dan mungkin sekali kata itu adalah kata depan ‘for’, karena itu memberikan arti yang baik.

Jadi, dalam pemberontakannya terhadap ayahnya sendiri, Absalom memanggil Ahitofel, dan Ahitofel mau memihak kepadanya.

b) Siapakah Ahitofel ini?

1. Ahitofel adalah penasehat raja.

1Taw 27:33 - “Ahitofel adalah penasihat raja; Husai, orang Arki, adalah sahabat raja.”.

2. Ahitofel adalah kakek dari Batsyeba.

Dari 2Sam 23:34 yang berbunyi: “Elifelet anak Ahasbai orang Maakha; Eliam anak Ahitofel orang Gilo;”, kita bisa mengetahui bahwa Ahitofel adalah ayah dari Eliam. Lalu siapakah Eliam?

2Sam 11:3 - “Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: ‘Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.’”.

Eliam adalah ayah dari Batsyeba.

Tetapi bandingkan dengan 1Taw 3:5 - “Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,”.

‘Batsyua’ sama dengan ‘Batsyeba’. Di sini dikatakan bahwa Batsyeba adalah anak dari Amiel. Jadi Batsyeba itu anak Eliam atau Amiel?

Pulpit Commentary (tentang 2Sam 11:3): “In 1Chron. 3:5 she is called ‘Batshua, the daughter of Ammiel.’ The latter is a transposition of Eliam, both names being compounded of AM, people, and EL, God.” [= Dalam 1Taw 3:5 ia disebut ‘Batsyua, binti Amiel’. Yang terakhir ini merupakan perubahan posisi dari Eliam, kedua nama merupakan gabungan dari kata AM, rakyat / umat / bangsa, dan EL, Allah.] - hal 265.

Jadi Ahitofel adalah kakek dari Batsyeba!

c) Mengapa Ahitofel memihak kepada Absalom?

Tidak disebutkan mengapa Ahitofel berpihak kepada Absalom. Ada beberapa kemungkinan (Pulpit hal 389):

1. Sebagai orang yang jahat ia tidak tahan dengan kesungguhan Daud dan pemerintahannya dalam persoalan agama. Orang yang senang korupsi tentu tak akan senang dengan raja yang jujur dan tegas dalam memberantas korupsi. Orang-orang yang mempraktekkan homosex, lesbian, abortus dsb, pasti tak akan senang dengan raja / presiden yang anti hal-hal itu!

2. Ia berambisi untuk menjadi satu-satunya penasehat raja atau perdana menteri.

3. Ia ingin membalas dendam karena apa yang Daud lakukan terhadap cucunya (Batsyeba) dan Uria.

Barnes’ Notes: “It has been with great probability supposed that Ahithophel was estranged from David by personal resentment for his conduct in the matter of Bathsheba and Uriah (see 11:3).” [= Ada kemungkinan sangat besar bahwa Ahitofel menjadi jauh / bermusuhan dengan Daud karena kebencian pribadi karena tingkah laku Daud dalam persoalan Batsyeba dan Uria (lihat 11:3).] - hal 103.

d) Pengkhianatan Ahitofel itu dikabarkan kepada Daud.

2Sam 15:31a - “Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: ‘Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom,’”.

1. ‘kepada Daud dikabarkan’.

KJV: ‘And one told David’ [= Dan seseorang memberitahu Daud].

Pulpit Commentary (hal 371) mengatakan bahwa terjemahan hurufiah dari bahasa Ibraninya adalah ‘and David told’ [= dan Daud memberitahu]. Tetapi kelihatannya tidak mungkin bahwa Daud tahu / memberitahu tentang pengkhianatan Ahitofel. Karena itu ia menyimpulkan bahwa lagi-lagi di sini terjadi kesalahan penyalinan, dan ia menganggap bahwa KJV memberi arti yang benar.

2. ‘Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom,’.

Ini jelas merupakan kabar buruk bagi Daud.

e) Memihaknya Ahitofel ke pihak Absalom menambah kesedihan Daud.

Kesedihan ini terlihat dari 2 bagian Mazmur di bawah ini:

1. Mazmur 55:13-16 - “(13) Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. (14) Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: (15) kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian. (16) Biarlah maut menyergap mereka, biarlah mereka turun hidup-hidup ke dalam dunia orang mati! Sebab kejahatan ada di kediaman mereka, ya dalam batin mereka.”.

2. Mazmur 41:10 - “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.”.

Kata-kata Daud tentang Ahitofel ini lalu dikutip dalam Yoh 13:18 - “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.”.

Pulpit Commentary (tentang 2Sam 15:12): “In John 13:18 the words are quoted of Judas Iscariot, of whom Ahithophel was a type in his treachery and in his death by his own hand.” [= Dalam Yoh 13:18 kata-kata ini dikutip untuk Yudas Iskariot, tentang siapa Ahitofel merupakan TYPE dalam pengkhianatannya dan dalam kematian oleh tangannya sendiri.] - hal 368.

Pulpit Commentary: “The parallel between Ahithophel and the traitor Judas must strike every one.” [= Paralel antara Ahitofel dan pengkhianat Yudas terlihat oleh setiap orang.] - hal 419.

II) Doa Daud.

1) ‘Ejaculation’ / doa singkat.

2Sam 15:31 - “Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: ‘Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom,’ maka berkatalah Daud: ‘Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.’.

Pulpit Commentary: “Ejaculations are short prayers darted up to God on emergent occasions. When we are time-bound, place-bound, or person-bound, so that we cannot compose ourselves to make a large solemn prayer, this is the right instant for ejaculations, whether orally uttered or only poured forth inwardly in the heart” [= Ejakulasi merupakan doa pendek yang ditembakkan kepada Allah pada keadaan darurat. Pada waktu kita dibatasi oleh waktu, tempat atau orang, sehingga kita tidak bisa menenangkan diri kita sendiri untuk membuat doa yang panjang dan khidmat, maka ini merupakan saat yang tepat untuk ejakulasi, baik itu diucapkan dari mulut atau hanya dicurahkan dalam hati] - hal 390.

Contoh lain dari doa seperti ini adalah doa Nehemia dalam Neh 2:4 dan doa Petrus dalam Mat 14:30b.

Neh 2:4-5 - “(4) Lalu kata raja kepadaku: ‘Jadi, apa yang kauinginkan?’ Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, (5) kemudian jawabku kepada raja: ‘Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.’”.

Matius 14:30 - “Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: ‘Tuhan, tolonglah aku!’”.

Catatan: ingat bahwa doa singkat ini hanya dinaikkan pada saat sikon memang tak memungkinkan untuk menaikkan doa yang panjang. Kalau sikon memungkinkan, dan kita selalu hanya menaikkan doa singkat, itu menunjukkan tidak adanya, atau kurangnya, kasih kepada Tuhan!

2) Apa yang diminta oleh Daud dalam doa singkatnya itu?

2Sam 15:31b - “maka berkatalah Daud: ‘Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.’”.

NIV: “So David prayed, ‘O LORD, turn Ahithophel’s counsel into foolishness.’” [= Maka Daud berdoa: ‘Ya TUHAN, balikkanlah nasehat Ahitofel menjadi kebodohan’].

KJV/RSV/NASB juga menterjemahkan secara sama / serupa dengan NIV.

Jadi, Daud berdoa supaya Tuhan membalikkan nasehat Ahitofel menjadi kebodohan.

Apa maksud kata-kata Daud ini? Maksudnya adalah: buatlah Ahitofel menjadi bodoh sehingga memberi nasehat yang bodoh, atau buatlah supaya nasehat Ahitofel ditolak dan dianggap sebagai kebodohan, atau buatlah supaya nasehatnya menjadi sia-sia karena pelaksanaan yang bodoh dari nasehat tersebut (Pulpit, hal 389).

3) Doa ini menunjukkan bahwa Daud yakin bahwa pikiran maupun tindakan manusia ada dalam tangan Tuhan dan semua diarahkan oleh Tuhan semau Tuhan.

Amsal 16:1 - “Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.”.

Amsal 16:9 - “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.”.

4) Doa Daud ini kelihatannya juga dilandasi iman bahwa anak yang akan menggantikan dia menjadi raja adalah Salomo, bukan Absalom (Pulpit hal 381). Bandingkan dengan 2Sam 7:11-16 dan 2Sam 12:24-25 di bawah ini.

2Samuel 7:11-16 - “(11) sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umatKu Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu. (12) Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. (13) Dialah yang akan mendirikan rumah bagi namaKu dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. (14) Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anakKu. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. (15) Tetapi kasih setiaKu tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. (16) Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapanKu, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.’”.


2Samuel 12:24-25 - “(24) Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini (25) dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.”.

Jadi, Daud menghadapi problemnya yang sangat hebat / besar hanya dengan suatu doa singkat, karena keadaan memang tak memungkinkan untuk menaikkan doa yang panjang. Apakah doa yang singkat ini cukup untuk membereskan problem sebesar itu? Ini akan kita lihat minggu depan dalam session ke 2 dari khotbah ini.
AHITOFEL DAN DOA DAUD (1)
-bersambung-
Next Post Previous Post