EKSPOSISI KEJADIAN 2:4-25
Pdt. Budi Asali.
EKSPOSISI KEJADIAN 2:4-25. Kejadian 2:4-25 - “(4) Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, - (5) belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; (6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu - (7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. (9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. (10) Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. (11) Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. (12) Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. (13) Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. (14) Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. (15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: ‘Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’ (18) TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’ (19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. (20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. (21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. (22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. (23) Lalu berkatalah manusia itu: ‘Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.’ (24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (25) Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu”.
I) Kejadian 1:1-2:3 versus Kejadian 2:4-25.
1) Mengapa urut-urutan penciptaan yang ada di kedua bagian itu berbeda / bertentangan?
Kej 1:1-2:3 Kej 2:4-25
Tumbuh-tumbuhan (hari ke 3). Manusia laki-laki (ay 7).
Burung-burung (hari ke 5). Tumbuh-tumbuhan (ay 9).
Binatang darat (hari ke 6). Binatang dan burung (ay 19).
Manusia (hari ke 6). Manusia perempuan (ay 21-22).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memecahkan problem ini:
a) Kejadian 2:4-25 tidak disusun secara chronologis (tak disusun menurut urut-urutan waktu).
Perlu diketahui bahwa kata-kata ‘ketika itulah’ (Kejadian 2:7), ‘Lalu’ (Kejadian 2:9), ‘Lalu’ (Kej adian 2:19) yang seolah-olah menunjukkan bahwa cerita ini disusun secara chronologis, sebetulnya adalah terjemahan yang salah. Kata-kata itu menterjemahkan huruf Ibrani VAW yang bisa diterjemahkan ‘dan’ atau ‘tetapi’, atau seringkali dihapuskan begitu saja. Dengan demikian penyimpulan bahwa Kejadian 2:4-25 tidak disusun secara chronologis adalah sesuatu yang memungkinkan, dan kalau penafsiran ini benar, maka tidak ada pertentangan antara Kejadian 2:4-25 dengan Kejadian 1:1-2:3.
b) Penciptaan tumbuh-tumbuhan pada Kejadian 2:9 tidak mempersoalkan penciptaan tumbuh-tumbuhan pada hari ke 3 yang ada pada Kej 1:11-12, tetapi hanya membicarakan penciptaan tumbuh-tumbuhan di taman Eden. Perhatikan bahwa mulai Kejadian 2:8 pembicaraan terpusat pada taman Eden. Jadi, berbeda dengan Kejadian 1:11-12 yang menceritakan penciptaan tumbuh-tumbuhan di seluruh dunia, maka Kejadian 2:9 itu hanya membicarakan penciptaan tumbuh-tumbuhan di Taman Eden.
Kejadian 2: 5-6: “(5) belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; (6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu -”.
Inipun kelihatannya bukan membicarakan semua tumbuh-tumbuhan, tetapi hanya yang di taman Eden saja.
Calvin: “When he says, that God had ‘not yet caused it to rain,’ he at the same time intimates that it is God who opens and shuts the cataracts of heaven, and that rain and drought are in his hand.” (= Pada waktu ia mengatakan bahwa Allah ‘belum menurunkan hujan ke bumi’, ia pada saat yang sama menunjukkan bahwa adalah Allah yang membuka dan menutup pencurahan air dari surga, dan bahwa hujan dan kekeringan ada dalam tanganNya).
Matthew Henry: “Rain also is the gift of God; it came not till ‘the Lord God caused it to rain.’ If rain be wanted, it is God that withholds it; if rain come plentifully in its season, it is God that sends it; if it come in a distinguishing way, it is God that ‘causeth it to rain upon one city and not upon another,’ Amos 4:7.” (= Hujan juga merupakan karunia dari Allah; itu tidak datang sampai ‘Tuhan Allah menyebabkan hujan’. Jika kekurangan hujan, adalah Allah yang menahannya; jika hujan datang dengan banyak pada musimnya, adalah Allah yang mengirimkannya; jika itu datang dengan suatu cara yang khusus, adalah Allah yang ‘menyebabkan hujan di satu kota dan tidak di kota yang lain’, Amos 4:7).
Amos 4:7 - “‘Akupun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;”.
Matthew Henry: “Though God, ordinarily, works by means, yet he is not tied to them, but when he pleases he can do his own work without them. As the plants were produced before the sun was made, so they were before there was either rain to water the earth or man to till it. Therefore though we must not tempt God in the neglect of means, yet we must trust God in the want of means.” (= Sekalipun biasanya Allah bekerja dengan cara-cara / alat-alat, tetapi Ia tidak terikat pada hal-hal itu, tetapi pada waktu Ia berkenan, Ia bisa melakukan pekerjaanNya tanpa hal-hal itu. Sebagaimana tanaman-tanaman dibuat sebelum matahari dibuat, demikian juga mereka ada sebelum disana ada hujan untuk mengairi bumi dan manusia untuk mengerjakannya. Karena itu, sekalipun kita tidak boleh mencobai Allah dalam pengabaian alat-alat / cara-cara, tetapi kita harus mempercayai Allah dalam kekurangan alat-alat / cara-cara.).
c) Dalam Kejadian 2:19 ada penciptaan binatang dan burung. Tetapi sekalipun dalam Kej 2 bagian ini diletakkan sesudah penciptaan manusia / Adam, kejadiannya bisa saja terjadi sebelum penciptaan Adam. Mengapa demikian? Karena dalam bahasa Ibrani hanya ada satu bentuk untuk waktu lampau (past tense). Jadi suatu kata kerja dalam bahasa Ibrani yang menggunakan bentuk lampau (past tense) bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris baik dalam bentuk past tense ataupun bentuk past perfect tense.
Untuk Kejadian 2:19 ini NIV memilih bentuk past perfect tense: “Now the LORD God had formed ...”.
Dengan demikian arti Kejadian 2:19 ini adalah: Tuhan membawa binatang dan burung, yang tadinya sudah Ia ciptakan (sebelum menciptakan manusia), kepada Adam, supaya diberi nama.
2) Mengapa peristiwa penciptaan diceritakan dua kali?
Jawab:
Kejadian 2:4-25 tidak menceritakan ulang Kejadian 1:1-2:3 karena:
a) Kejadian 2:4-25 memberikan fakta-fakta tambahan yang tidak diceritakan dalam Kej 1:1-2:3. Misalnya: bagaimana dan dari apa Adam dan Hawa diciptakan; siapa yang lebih dulu diciptakan, dsb.
b) Kejadian 1:1-2:3 hanya menceritakan penciptaan, tetapi Kejadian 2:4-25 menekankan apa yang terjadi setelah penciptaan. Misalnya: Manusia diletakkan di taman Eden, manusia memberi nama binatang, Adam bersatu dengan Hawa, dsb.
c) Kejadian 2:4-25 berpusat di Taman Eden (Kejadian 2:8-14). Perlu diketahui / diperhatikan bahwa Taman Eden terletak di bumi, bukan di surga! Kejadian 2:8 mengatakan ‘di sebelah timur’, mungkin sekali artinya ‘di sebelah timur Kanaan’ (tempat Musa, penulis Kitab Kejadian, pada saat itu). Tetapi tempat yang pasti tidak mungkin bisa diketahui. Nama-nama sungai itupun merupakan nama kuno yang sudah tak diketahui dengan pasti pada jaman sekarang.
d) Kejadian 2:4-25 berpusat pada manusia. Karena itu dalam Kej 2:4-25 tidak diceritakan tentang semua ciptaan Allah, tetapi hanya yang berhubungan dengan manusia.
II) Apa yang dikatakan Kej 2:4-25 tentang manusia
1) Manusia berasal dari debu tanah.
Kejadian 2: 7: “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”.
Dalam Kejadian 1:26-27 dikatakan hal-hal yang mulia tentang manusia yaitu bahwa manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah dan dijadikan penguasa bumi. Supaya manusia tidak menjadi sombong, maka sekarang diceritakan bahwa manusia dibuat bukan dari emas, perak atau berlian, tetapi dari debu tanah. Karena itu, setiap kali saudara merasa sombong atau bangga dengan apa yang ada pada diri saudara, seperti kepandaian, kecantikan, kemampuan / keahlian dll, ingatlah bahwa saudara berasal dari debu tanah!
Calvin: “the body of Adam is formed of clay, and destitute of sense; to the end that no one should exult beyond measure in his flesh. He must be excessively stupid who does not hence learn humility.” (= tubuh Adam dibentuk dari debu tanah, dan tidak mempunyai pengertian / indera; untuk tujuan supaya tak seorangpun bermegah melampaui ukuran dalam dagingnya. Ia haruslah sangat tolol, yang dari sini tidak belajar kerendahan hati).
Tetapi penciptaan manusia dari debu ini juga memberi keuntungan / hal positif bagi kita. Dalam Maz 103:14 dikatakan bahwa Allah ingat bahwa kita ini debu.
Mazmur 103:14 - “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.”.
Ini menyebabkan pada waktu kita berdosa, Allah mau mengampuni. Ini tentu tidak berlaku untuk orang-orang yang tidak percaya, dan ini jelas juga bukan dasar untuk terus hidup dalam dosa, tetapi ini adalah dasar untuk tidak menjadi putus asa / frustrasi kalau kita jatuh ke dalam dosa. Allah tahu kita ini debu!
2) Manusia diletakkan ditaman Eden untuk bekerja!
Kejadian 2: 15: “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”.
Ini menunjukkan bahwa Allah tidak menciptakan manusia untuk bermalas-malasan! Apakah saudara rajin bekerja? Kalaupun saudara adalah seorang perempuan, saudara tetap mempunyai tugas-tugas, karena saudara adalah penolong suami.
Kejadian 2: 18: “TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’”.
Perhatikan bahwa pekerjaan sudah ada sebelum adanya dosa! Dosa baru ada dalam Kej 3, sedangkan pekerjaan sudah ada dalam Kejadian 2:15. Jadi jelas bahwa pekerjaan bukan ada karena dosa! Dosa hanya membuat pekerjaan menjadi sukar (Kejadian 3:17-19a).
3) Tuhan memberi larangan bagi manusia.
Kejadian 2: 16-17: “(16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: ‘Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’”.
a) Perhatikan bahwa pohon terlarang ini bukan pohon apel, tetapi ‘pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat’!
b) Mengapa Tuhan memberi larangan?
1. Manusia adalah makhluk bermoral karena ia adalah peta dan teladan Allah. Bagi makhluk bermoral ada kesucian dan dosa, perbuatan baik dan jahat. Dan semua ini tidak mungkin ada tanpa adanya peraturan / larangan.
2. Ini merupakan test / ujian ketaatan. Tanpa ini tidak ada kemungkinan untuk berdosa / melawan Allah.
3. Larangan ini adalah tanda bahwa manusia ada di bawah Allah.
4) Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan teman.
Kejadian 2: 18: “TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’”.
a) ‘Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja’ (ay 18a).
1. Kata-kata ‘tidak baik’ dalam ay 18a ini tidak bertentangan dengan kata-kata ‘sungguh amat baik’ dalam Kejadian 1:31 karena Kej 1:31 terjadi setelah Hawa ada, sedangkan Kejadian 2:18 diucapkan oleh Allah sebelum Hawa ada.
2. ‘Tidak baik’ tidak berarti ‘jelek’, tetapi ‘tidak lengkap’.
b) ‘Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia’ (ay 18b).
1. Allah lalu memberi teman kepada Adam. Saudara juga membutuhkan teman! Karena itu, jangan hidup menyendiri! Itu bukan kehendak Allah!
BACA JUGA: PEMIKULAN SALIB OLEH YESUS KRISTUS
2. Allah ingin Adam sendiri menyadari kebutuhannya akan seorang teman. Karena itu Allah lalu membawa binatang-binatang kepada Adam.
Kejadian 2: 19-20: “(19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. (20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.”.
Dengan Adam melihat binatang-binatang itu semua mempunyai teman, maka ia akan merasakan kebutuhan akan teman.
3. Allah bukan sekedar memberi teman tetapi memberinya seorang istri.
Kejadian 2: 22-24: “(22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. (23) Lalu berkatalah manusia itu: ‘Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.’ (24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”.
a. Pernikahan adalah sesuatu yang datang dari Tuhan dan itu sudah ada sebelum dosa ada! Karena itu, jelas tidak benar untuk mengatakan bahwa keadaan tidak menikah merupakan sesuatu yang lebih baik dari pada keadaan menikah (pandangan Gereja Roma Katolik). Adanya perempuan / istri seharusnya membuat hidup laki-laki menjadi lebih baik, tetapi gara-gara dosa, maka yang sering terjadi adalah sebaliknya!
b. Sex sudah ada (ay 24b) sebelum dosa ada (Kej 3)!
Sex bukanlah sesuatu yang menjijikkan, tabu, berdosa dan sebagainya, sepanjang itu dilakukan di dalam hubungan pernikahan.
c. Ay 24a sama sekali tidak berarti bahwa seorang laki-laki harus meninggalkan orang tuanya kalau ia kawin, sedangkan seorang perempuan boleh tetap bersama orang tuanya. Ay 24a berarti bahwa hubungan seseorang dengan orang tuanya tidak boleh lebih dipentingkan dari hubungan orang itu dengan suami / istrinya! Calvin mengatakan bahwa kalau memisahkan seorang anak dari orang tuanya sudah merupakan hal yang salah, lebih-lebih memisahkan seseorang dari pasangan hidupnya! Tetapi pengutamaan pasangan hidup dari orang tua tak boleh diextrimkan. Ini tidak boleh diartikan bahwa seseorang harus tetap membela pasangan hidupnya pada saat pasangannya itu salah! Kebenaran harus tetap ada di atas segala sesuatu!
d. Allah menciptakan 1 Adam dan 1 Hawa, atau memberikan Adam 1 istri, dan ini jelas menunjukkan bahwa Alkitab mengajarkan monogamy, bukan polygamy!
Bdk. Roma 7:2-3 - “(2) Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. (3) Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.”.
e. Ada orang yang mengatakan bahwa jodoh tidak terletak di tangan Tuhan, tetapi di tangan kita sendiri; dengan kata lain, Allah tidak menentukan siapa jodoh (suami / istri) dari siapapun. Bagaimana mereka menjelaskan tentang Adam yang diberi hanya satu perempuan? Apakah ini bukan jodoh yang ditentukan oleh Tuhan?
5) Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam.
Kejadian 2: 21-22: “(21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. (22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu.”.
a) Allah membuat Adam tidur nyenyak dan lalu mengambil salah satu tulang rusuknya, dan membangun seorang perempuan dari tulang rusuk itu.
Matthew Henry: “‘God caused a sleep to fall on Adam,’ and made it a deep sleep, that so the opening of his side might be no grievance to him; while he knows no sin, God will take care he shall feel no pain.” (= Allah menyebabkan Adam tidur dan membuatnya suatu tidur yang dalam / nyenyak, sehingga pembukaan dari sisi / rusuknya tidak menjadi suatu kesakitan baginya; sementara ia tidak mengenal dosa, Allah akan menjaga supaya ia tidak merasa sakit).
b) Ada yang mengatakan bahwa perempuan diciptakan bukan dari tulang kepala sehingga berkuasa atas suami; bukan dari tulang kaki sehingga boleh diinjak-injak oleh suami; tetapi dari tulang rusuk supaya dikasihi oleh suami.
c) Pembuatan Hawa dari tulang rusuk Adam mempunyai arti theologis yang penting karena dengan demikian semua umat manusia adalah satu kesatuan yang berasal dari satu orang saja. Bandingkan dengan Kisah Para Rasul 17:26 yang berbunyi: “Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi ...”.
Dengan demikian Adam bisa menjadi wakil seluruh umat manusia (bdk. Roma 5:12,18,19).
d) Pandangan liberal yang mengatakan bahwa Allah menciptakan satu grup laki-laki dan satu grup perempuan adalah ajaran sesat yang tidak Alkitabiah! Mengapa? Karena kalau ini benar, maka Adam bukan manusia pertama, sehingga pada saat ia jatuh, ia tidak mewakili semua umat manusia, dan dengan demikian, tidak mungkin bisa ada dosa asal.
III) Kejadian 2:4-25 tetap menunjukkan kasih Allah.
1) Adam dan Hawa diletakkan di taman Eden, bukan di padang pasir.
Kejadian 2: 8-15: “(8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. (9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. (10) Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. (11) Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. (12) Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. (13) Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. (14) Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. (15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”.
a) Allah membuat taman di Eden (Kejadian 2: 8).
Kitab Suci Indonesia menggunakan kata ‘membuat’, tetapi KJV/RSV/NIV/NASB menggunakan kata ‘planted’ (= menanam), dan tentang kata ini Calvin mengatakan bahwa Musa menulis ‘planted’ karena ia menyesuaikan Allah dengan cara-cara manusia.
Contoh-contoh lain yang juga seperti ini:
· Kejadian 3:8 - “Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.”.
· Kejadian 11:5 - “Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,”.
· Kejadian 22:12 - “Lalu Ia berfirman: ‘Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepadaKu.’”.
· Keluaran 31:17 - “Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.’”.
KJV: ‘and on the seventh day he rested, and was refreshed.’ (= dan pada hari yang ketujuh Ia beristirahat, dan disegarkan kembali).
b) Memang ada pekerjaan (Kejadian 2: 15) dan larangan (Kejadian 2: 16-17) tetapi semua itu tidak berat.
Kejadian 2: 15-17: “(15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: ‘Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’”.
2) Adam diberi teman, bahkan istri.
Jelas bahwa Allah mengasihi manusia yang diciptakan. Ia juga mengasihi saudara! EKSPOSISI KEJADIAN 2:4-25
-AMIN-