Keselamatan Yang Berkuasa - John Fullerton MacArthur Jr

oleh: John Fullerton MacArthur Jr.

Pertama​:

Alkitab mengajarkan bahwa injil memanggil umat berdosa

kepada iman bergabung di dalam kesatuan dengan pertobatan (Kisah Para Rasul 2:38; 17:30; 20:21; 2 Petrus 3:9). 
Keselamatan Yang Berkuasa - John Fullerton MacArthur Jr
otomotif, gadget
Pertobatan adalah sebuah keberpalingan dari dosa (Kisah Para Rasul 3:19; Lukas 24:47) yang terdiri bukan dari karya seseorang melainkan dari sebuah karunia anugerah ilahi (Kisah Para Rasul 11:18; 2 Timotius 2:25). Itu adalah sebuah perubahan hati, tetapi pertobatan sejati akan menyebabkan sebuah perubahan perilaku juga (Lukas 3:8; Kisah Para Rasul 26:18-20). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa pertobatan adalah sekedar sebuah sinonim dari iman dan bahwa tiada keberpalingan dari dosa diperlukan untuk keselamatan.

Kedua​:

Alkitab mengajarkan bahwa keselamatan adalah sepenuhnya karya Allah. Mereka yang percaya diselamatkan sepenuhnya terlepas dari usaha apapun dari mereka sendiri (Titus 3:5).

Bahkan iman adalah sebuah karunia Allah, bukan sebuah perbuatan manusia (Efesus 2:1-5, 8). Iman sejati maka tidak mungkin cacat atau singkat melainkan bertahan selamanya (Filipi 1:6;Ibrani 11). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa iman mungkin tidak bertahan dan bahwa seorang Kristen sejati mungkin berhenti percaya sepenuhnya.

Ketiga​:

Alkitab mengajarkan bahwa objek iman adalah Kristus Sendiri, bukan sebuah kredo ataupun sebuah janji (Yohanes 3:16). Iman maka melibatkan komitmen pribadi kepada Kristus (2 Korintus 5:15). Dengan kata lain, semua umat percaya sejati mengikuti Yesus (Yohanes 10:27-28). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa iman yang menyelamatkan adalah sekedar diyakinkan atau diberikan kepercayaan kepada kebenaran injil dan tidak melibatkan sebuah komitmen pribadi kepada pribadi Kristus.


Keempat​:

Alkitab mengajarkan bahwa iman sejati dengan pasti menghasilkan sebuah hidup yang diubah (2 Korintus 5:17). Keselamatan melibatkan sebuah perubahan manusia rohani (Galatia 2:20). Hakekat Kristen adalah baru dan berbeda (Roma 6:6). Kebiasaan dosa dan permusuhan dengan Allah yang tidak terputus tidak akan berlanjut ketika seorang manusia lahir kembali (1 Yohanes 3:9-10). Mereka yang dengan iman sejati mengikuti Kristus (Yohanes 10:27), mengasihi saudara-saudara mereka (1 Yohanes 3:14), mematuhi perintah-perintah Allah 

Yohanes 2:3; Yohanes 15:14), menjalankan kehendak Allah (Matius 12:50), tinggal di dalam Firman Allah (Yohanes 8:31), memelihara Firman Allah (Yohanes 17:6), melakukan perbuatan-perbuatan baik (Efesus 2:10), dan melanjutkan di dalam iman (Kolose 1:21-23; Ibrani 3:14). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa walaupun beberapa buah rohani pasti,

tetapi buah mungkin tidak terlihat oleh orang-orang lain dan umat Kristen mungkin tergelincir ke dalam sebuah keadaan ketandusan rohani yang permanen.

Kelima​:

Alkitab mengajarkan bahwa karunia Allah akan kehidupan kekal melibatkan segala yang terkait dengan kehidupan dan kesalehan (2 Petrus 1:3; Roma 8:32), bukan saja sebuah tiket menuju ke sorga. Sebaliknya, menurut percaya-murahan-isme, hanya aspek-aspek yudisial keselamatan (misalnya pembenaran, adopsi, dan pengudusan posisional) dijamin untuk umat percaya di dalam kehidupan ini; pengudusan dan pertumbuhan praktis di dalam anugerah memerlukan sebuah tindakan pengabdian pasca-konversi.

Keenam​:

Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan atas semua, dan iman yang Ia minta melibatkan penyerahan yang tidak bersyarat (Roma 6:17-18; 10:9-10). Dengan kata lain, Kristus tidak mengaruniakan kehidupan kekal kepada mereka yang hatinya tetap menentang-Nya (Yakobus 4:6). Penyerahan kepada kekuasaan Yesus bukanlah sebuah penambahan kepada syarat-syarat keselamatan alkitabiah; pemanggilan-pemanggilan kepada penundukkan adalah di jantung [atau pusat] undangan injil di seluruh Alkitab. Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa penundukkan kepada kekuasaan tertinggi Kristus tidaklah berhubungan dengan transaksi penyelamatan.

Ketujuh​:

Alkitab mengajarkan bahwa mereka yang sungguh-sungguh percaya akan mengasihi Kristus ( 1 Petrus 1:8-9; Roma 8:28-30; 1 Korintus 16:22). Mereka maka akan merindukan untuk mematuhi-Nya (Yohanes 14:15, 23). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa umat Kristen mungkin jatuh ke dalam sebuah keadaan kedagingan seumur hidup.

Kedelapan​:

Alkitab mengajarkan bahwa perilaku adalah sebuah ujian iman penting. Ketaatan adalah bukti bahwa iman seseorang adalah sejati (1 Yohanes 2:3). Sebaliknya, orang yang tetap sepenuhnya menolak mematuhi Kristus tidak membuktikan iman sejati (1 Yohanes 2:4). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa ketidak-taatan dan dosa yang berkepanjangan bukanlah alasan untuk meragukan realitas iman seseorang.

Kesembilan​:

Alkitab mengajarkan bahwa umat percaya sejati mungkin tersandung dan jatuh, tetapi mereka akan bertekun di dalam iman (1 Korintus 1:8). Mereka yang nanti sepenuhnya berpaling dari Tuhan menunjukkan bahwa mereka tidak pernah benar-benar lahir kembali (1 Yohanes 2:19). Sebaliknya, percaya-murahan-isme mengajarkan bahwa seorang percaya sejati mungkin sepenuhnya meninggalkan Kristus dan tiba kepada posisi tidak percaya.

Keselamatan Yang Berkuasa.
Next Post Previous Post