SAKSI YEHUWA DAN DOA KEPADA YESUS

Pdt. Budi Asali, M.Div.
SAKSI YEHUWA DAN DOA KEPADA YESUS
Ketidak-percayaan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap keilahian Yesus juga menyebabkan mereka melarang untuk berdoa kepada Yesus. Yesus hanya pengantara dalam doa, tetapi bukan obyek doa.

Paul Blizard: “Jesus is not to be worshiped or prayed to” (= Kita tidak boleh menyembah Yesus atau berdoa kepadaNya) - internet.

Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:

· “kita hendaknya berdoa hanya kepada Allah, Yehuwa. ... Akan tetapi semua doa kita hendaknya diucapkan dalam nama Yesus” - ‘Apa yang Allah Tuntut dari Kita?’, hal 14,15.

· “Doa harus ditujukan hanya kepada Yehuwa dengan perantaraan Kristus” - ‘Saksi-Saksi Yehuwa - Siapakah Mereka?’, hal 13.

Bahwa ini juga merupakan pandangan / ajaran yang sesat, terbukti dari:

a) Yesus sendiri memerintahkan kita untuk berdoa kepadaNya.

Yohanes 14:14 - “Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.’”.

KJV: ‘If ye shall ask any thing in my name, I will do it’ (= Jika kamu meminta apapun dalam namaKu, Aku akan melakukannya). RSV » KJV.

NIV: ‘You may ask me for anything in my name, and I will do it’ (= Kamu boleh meminta kepadaKu apapun dalam namaKu, dan Aku akan melakukannya).

NASB: ‘If you ask Me anything in My name, I will do it’ (= Jika kamu meminta apapun kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya).

Jadi ada versi Kitab Suci yang mempunyai kata ‘kepadaKu’ itu, dan ada yang tidak mempunyainya.

TDB: “Jika kamu meminta apa pun dengan namaku, aku akan melakukannya”.

1. Kata ‘kepadaKu’ ini diperdebatkan keasliannya.

Ada manuscript yang mempunyainya dan ada manuscript yang tidak mempunyainya. Sekarang pertanyaannya adalah: apakah manuscript yang tidak mempunyai kata itu yang menghapus, atau manuscript yang mempunyai kata itu yang menambahi?

Saya setuju dengan Bruce M. Metzger, yang berpendapat bahwa beberapa manuscript menghapus bagian yang sebetulnya asli ini karena salah satu dari 2 alasan di bawah ini:

· Kata-kata ‘meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu’ kelihatannya aneh. Seperti yang dikatakan oleh F. F. Bruce: “If something is asked for in Jesus’ name, the request is probably viewed as addressed to the Father” (= Jika sesuatu diminta dalam nama Yesus, permintaan itu mungkin dipandang sebagai ditujukan kepada Bapa) - hal 301.

· Keinginan membuang kontradiksi antara ayat ini dengan Yohanes 16:23, dimana doa dalam nama Yesus itu ditujukan kepada Bapa.

Metzger mengatakan bahwa kata ‘kepadaKu’ ini didukung oleh cukup banyak manuscript, dan kata ini kelihatannya didukung oleh / sesuai dengan kata-kata ‘Aku akan melakukannya’ pada akhir dari ay 14.

2. Kata ‘kepadaKu’ ini menunjukkan bahwa doa bukan hanya boleh ditujukan kepada Bapa, tetapi juga kepada Yesus (dan tentu saja juga boleh ditujukan kepada Roh Kudus).

William Hendriksen: “now the disciples are told that they must not only pray in the name of Christ but to Christ” (= sekarang murid-murid diberitahu bahwa mereka harus berdoa bukan hanya dalam nama Kristus tetapi kepada Kristus) - hal 274.

Leon Morris (NICNT): “The two are inseparable, as throughout this paragraph. That is why prayer may be addressed to either” [= Keduanya (Bapa dan Anak) tidak terpisahkan, seperti dalam sepanjang paragraf ini. Itu sebabnya doa bisa ditujukan kepada yang manapun dari Mereka] - hal 646.

Leon Morris (NICNT): “There is no object to the verb ‘ask’ in the preceding verse, so that it is not certain whether it is Christ or the Father who is to be asked (though it is Christ who will ‘do’ the response). ... We expect the same to be true of this verse. However the true text appears to be ‘if ye shall ask me anything in my name’. Prayer may be addressed to the Son as well as to the Father. But it is still ‘in my name’. ... As in the previous verse, the prayer will be answered by Christ” [= Tidak ada obyek bagi kata kerja ‘minta’ dalam ayat sebelumnya (ay 13), sehingga tidak jelas apakah kita harus minta kepada Kristus atau kepada Bapa (sekalipun Kristuslah yang akan ‘melakukan’ tanggapan). ... Kita mengharapkan hal yang sama untuk ayat ini (ay 14). Tetapi text yang benar kelihatannya adalah ‘jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu’. Doa boleh ditujukan kepada Anak maupun kepada Bapa. Tetapi itu tetap ‘dalam namaKu’. ... Seperti dalam ayat sebelumnya (ay 13), doa akan dijawab oleh Kristus] - hal 647.

Pulpit Commentary: “Surely this passage is the true justification of prayer to Christ himself” (= Jelas bahwa text ini merupakan pembenaran yang benar tentang doa kepada Kristus sendiri) - hal 225.

b) Doa kepada Yesus ini dipraktekkan oleh Stefanus menjelang kematiannya.

Kis 7:59-60 - “Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: ‘Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.’ Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Dan dengan perkataan itu meninggallah ia”.

Dan ingat bahwa pada saat itu ia dipenuhi oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 7:55). Masakan ia salah dalam menujukan doanya pada saat ia dipenuhi oleh Roh Kudus? Jadi lagi-lagi merupakan sesuatu yang bertentangan dengan Kitab Suci kalau Saksi Yehuwa melarang untuk berdoa kepada Yesus. Tetapi Saksi-Saksi Yehuwa ‘tidak kurang akal’ dalam membengkokkan text ini. Dalam text ini ada 2 x kata ‘Tuhan’, dan keduanya sama-sama berasal dari kata bahasa Yunani KURIE. Kata KURIE yang pertama diterjemahkan ‘Lord’ (= Tuhan) oleh NWT, dan diterjemahkan ‘Tuan’ oleh TDB. Mereka tidak bisa menterjemahkan kata itu sebagai ‘Jehovah’, karena di situ kata itu diikuti oleh kata ‘Yesus’. Tetapi lucunya kata KURIE yang kedua oleh NWT diterjemahkan sebagai ‘Jehovah’ (= Yehovah), dan oleh TDB diterjemahkan sebagai ‘Yehuwa’.

Tanggapan saya:

1. Ini jelas merupakan penterjemahan seenaknya sendiri tanpa memperhatikan kontext, dan bertentangan dengan prinsip penafsiran mereka sendiri (‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 48).

2. Sekalipun mereka membengkokkan Kis 7:60nya, tetapi itu sia-sia, karena Kis 7:59nya tetap merupakan suatu doa yang ditujukan kepada Yesus!

3. Bandingkan doa Stefanus dalam Kis 7:59 ini dengan Pkh 12:7 - “dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya”.

Kalau pada saat seseorang mati, rohnya kembali kepada Allah, mengapa Stefanus menyerahkan rohnya kepada Yesus? Jelas karena Yesus adalah Allah!

c) Paulus juga berdoa kepada Yesus.

1. 2Korintus 12:8-9 - “(8) Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. (9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.’ Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku”.

Kata ‘kuasaKu’ (ay 9a) = ‘kuasa Kristus’ (ay 9b). Jadi kata ‘Tuhan’ dalam ay 8, kepada siapa Paulus menujukan doanya, pasti adalah ‘Tuhan Yesus’.

Juga, kata ‘Tuhan’ dalam ay 8 itu oleh TDB diterjemahkan ‘Tuan’, sehingga jelas bahwa yang dimaksudkan adalah Yesus. Juga mereka menggunakan kata ‘memohon’, dan karena itu bagian ini merupakan dasar yang kuat untuk menunjukkan bahwa doa boleh ditujukan kepada Yesus!

2. 1Tes 2:18, 3:10-11 - “(2:18) Sebab kami telah berniat untuk datang kepada kamu - aku, Paulus, malahan lebih dari sekali -, tetapi Iblis telah mencegah kami. ... (3:10) Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. (3:11) Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu”.

a. Kata-kata ‘berdoa’ oleh TDB diterjemahkan: ‘membuat permohonan’.

KJV/RSV/NASB: ‘praying’ (= berdoa); NIV: ‘pray’ (= berdoa).

b. Dalam text ini terlihat bahwa Paulus berdoa dan berharap, bukan hanya kepada Bapa, tetapi juga kepada Yesus, untuk membuka jalan sehingga ia bisa datang ke Tesalonika.

d) Rasul Yohanes, dalam bagian akhir dari kitab Wahyu, juga menaikkan suatu seruan / doa kepada Yesus.

Wahyu 22:20 - “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: ‘Ya, Aku datang segera!’ Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”.

Kata-kata ‘Amin, datanglah segera Tuhan Yesus!’ jelas diucapkan oleh rasul Yohanes kepada Yesus, dan merupakan suatu doa kepada Yesus!

John Owen: “So the whole Scripture is closed with a prayer of the church unto the Lord Christ, expressing their faith in him: ‘Even so, come, Lord Jesus,’ Rev. 22:20” (= Demikianlah seluruh Kitab Suci ditutup dengan suatu doa dari gereja kepada Tuhan Kristus, menyatakan iman mereka kepadaNya: ‘Datanglah, Tuhan Yesus’, Wah 22:20) - ‘The Works of John Owen’, vol I, hal 111.

e) Semua orang percaya di segala tempat berdoa kepada Yesus.

1Kor 1:2b - “dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita”.

Kata-kata ini jelas menunjukkan bahwa orang kristen boleh berdoa kepada Yesus!

Calvin: “he says that Christ is called upon by believers, and this affords a proof of his divinity - invocation being one of the first expressions of Divine homage” (= ia berkata bahwa Kristus dipanggil oleh orang-orang percaya, dan ini memberikan suatu bukti keilahianNya - karena doa merupakan salah satu ungkapan dari penghormatan Ilahi) - hal 53.

f) Beberapa orang berdialog (= berdoa!) dengan Yesus (setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga), yaitu:

· Saulus dalam Kisah Para Rasul 9:4-6 - “(4) Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: ‘Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?’ (5) Jawab Saulus: ‘Siapakah Engkau, Tuhan?’ KataNya: ‘Akulah Yesus yang kauaniaya itu. (6) Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.’”.

· Ananias dalam Kis 9:10-16 - “(10) Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’ (11) Firman Tuhan: ‘Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, (12) dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.’ (13) Jawab Ananias: ‘Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudusMu di Yerusalem. (14) Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil namaMu.’ (15) Tetapi firman Tuhan kepadanya: ‘Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. (16) Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena namaKu.’”.

· Petrus dalam Kisah Para Rasul 10:13-16 - “(13) Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: ‘Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!’ (14) Tetapi Petrus menjawab: ‘Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.’ (15) Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: ‘Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.’ (16) Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit”.

Catatan: dalam semua ayat-ayat ini kata ‘Tuhan’ diterjemahkan ‘Tuan’ dalam TDB dan ‘Lord’ dalam NWT.

g) Wahyu 5:8 menunjukkan bahwa doa orang-orang kudus dipersembahkan kepada Yesus.

Wah 5:8 - “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus”.

TDB juga menterjemahkan ‘doa orang-orang kudus’.


Kata ‘tersungkurlah’ dalam ayat ini menunjukkan bahwa keempat makhluk dan keduapuluh-empat tua-tua menyembah Yesus. Dan mereka membawa ‘kecapi’, yang menunjukkan bahwa mereka memuji Yesus. Dan mereka juga membawa ‘satu cawan emas, penuh dengan kemenyan’, yang menunjuk kepada ‘doa orang-orang kudus’. Kalau memang doa tidak boleh ditujukan kepada Yesus, mengapa cawan emas ini dibawa ke hadapan Yesus?

James B. Ramsey: “what a mass of overwhelming evidence is here again presented to us of the divinity of Jesus! ... It is as the Lamb that He is adored by all the redeemed church, by all the angelic throngs, and by a whole worshipping creation; and that with precisely the same homage, which they offer to Him that sitteth on the throne. ...let us joyfully unite in their homage, prostrating ourselves before His throne in hearty consecration to His service, and hailing Him as our Lord and our God” (= di sini lagi-lagi diberikan sangat banyak bukti yang berkelimpahan tentang keilahian Yesus! ... Adalah sebagai Anak Domba Ia dipuja oleh seluruh gereja yang ditebus, oleh seluruh kerumunan malaikat, dan oleh seluruh ciptaan yang menyembah; dan itu dilakukan dengan penyembahan yang persis sama, dengan yang mereka berikan kepada Dia yang duduk di atas takhta. ... hendaklah kita dengan sukacita bersatu dalam penyembahan mereka, dengan meniarapkan diri kita sendiri di hadapan takhtaNya dalam penyerahan yang sungguh-sungguh kepada pelayananNya, dan menyambut Dia sebagai Tuhan kita dan Allah kita) - hal 309,310.

Catatan: mungkin bagian yang saya garis bawahi itu menunjuk pada Wahyu 8:3-4 - “(3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah”.

Menurut saya, larangan Saksi Yehuwa untuk berdoa kepada Yesus juga merupakan titik lemah mereka. Karena itu, kalau saudara berargumentasi dengan mereka, seranglah pada bagian ini.
AMIN_
Next Post Previous Post