Orang Yang Menyukai Dosa

“… orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati” Yehezkiel 18:4. 
Orang Yang Menyukai Dosa
Penyebab kita dihukum di dalam api neraka adalah dosa. Jiwa dari orang yang berbuat dosa – jiwa itulah yang patut mati. Jiwa berdosa melawan Allah ketika menerima dosa di dalam hati dan menjamunya di sana. Hati telah memilih dosa lebih daripada Allah. Sekalipun ada perintah Allah, jiwa menolak untuk melepaskan dosa.  

Perhatikan 7 usaha pendosa untuk tetap melekat pada dosanya: 

(1) Kalau memungkinkan, jiwa yang menjamu dosa akan menyembunyikan dosa agar tidak terbongkar. 

(2)  Jiwa yang tidak berhasil menyembunyikan dosanya akan membuat pembelaan dengan menyatakan bahwa dosa yang satu ini bukanlah sesuatu yang buruk, “kenapa harus dipersoalkan?”. 

(3)  Jiwa yang berupaya membenarkan dosanya akan mencari jalan untuk membungkus dosa itu dengan nama/sebutan yang baik (ambigu): perhatikan Yesaya 5:20 (“Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis dan manis menjadi pahit”). 

(4)  Jika ia sadar tidak lagi mampu menyangkal hal itu sebagai dosa dan bahwa Allah dipermalukan, maka jiwa pendosa itu mungkin saja akan mengeluarkan janji-janji gombal kepada Allah untuk melepaskan dosa tersebut dalam waktu dekat, tetapi sangat mungkin ia sesungguhnya sama sekali tidak berniat untuk melepaskannya. Nyata jelas terlihat bahwa jiwa pendosa ini menyukai hal-hal yang menjijikkan ini.   

(5)  Jika Allah masih mengejarnya untuk melihat bahwa ia benar-benar telah menyingkirkan dosanya, jiwa pendosa ini mungkin akan melepaskan hanya sebagian dari dosanya namun tetap menyimpan sebagian untuk dinikmati. Yang dilepaskan mungkin hanya bagian yang mudah (tidak begitu penting) baginya, tetapi sebagian lagi tetap disimpannya. Yang dianggap dapat mendatangkan keuntungan disimpan sebagai simpanan/cadangan yang sewaktu-waktu siap dicomot kembali. 

(6)  Betul, semua dosa harus dibuang, atau jika tidak jiwa tidak akan merasa lega, tetapi apa yg terjadi dengan sang jiwa yg masih mungkin berpisah dengan dosa yang sedang dijamunya? Ternyata ia berpisah dengan hati yang susah karena tidak benar-benar ingin melepaskannya. 

(7)  Sekiranya satu saat mereka dapat/ akan bertemu satu sama lain lagi, dan tanpa ada yang menjadi lebih berhikmat/bijaksana, o terjadilah reuni yang penuh penerimaan antara dosa dan sang jiwa! Inilah yang disebut sebagai transaksi di dalam kegelapan. 

Baca Juga: 7 Akibat Dosa Manusia Menurut Alkitab

Melalui hal-hal yang disebutkan di atas anda bisa melihat bahwa dosa memiliki seorang teman di dalam jiwa manusia. Ini menjadi alasan yang kuat bahwa Allah, Firman-Nya, jalan-Nya, dan semua anugerah-Nya tidaklah disukai oleh jiwa anda, dan terjadilah bahwa dosa dan setan menjadi teman seperjalanan yang benar-benar saling menyenangkan. 

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan karya John Bunyan (1628-1688) , Works, I:126-128 . https://teologiareformed.blogspot.com/

Next Post Previous Post