Eksposisi Yudas 1:5-7

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
Eksposisi Yudas 1: 5-7 . Yudas 1: 5-7 - “(Yudas 1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umatNya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya. (6) Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, (7) sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”.
Eksposisi Yudas 1:5-7
gadget, bisnis
Dalam Yudas 1: 3-4 Yudas mengatakan bahwa:

1) Ada orang-orang kristen KTP / nabi-nabi palsu yang menyelusup ke dalam gereja.

2) Orang kristen harus berjuang mempertahankan iman.

Sekarang dalam Yudas 1: 5-7 Yudas memberikan contoh-contoh untuk menunjukkan bahwa:

a) Tuhan pasti menghukum dosa.

b) Kemurtadan / penyimpangan dari iman pasti mendapatkan hukuman.

Yudas 1: 5: “Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umatNya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.”.

1) Ay 5a: ‘Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu [dan tidak meragukannya lagi], aku ingin mengingatkan kamu’.

a) Kata-kata ‘dan tidak meragukannya lagi’ sebetulnya tidak ada.

KJV/RSV/NIV/NASB tidak mempunyai bagian ini. Entah dari mana LAI mendapatkan bagian ini.

b) Orang kristen perlu diingatkan tentang hal-hal yang sudah diketahui / dimengertinya.

Calvin: “The use of God’s Word is not only to teach what we could not have otherwise known, but also to rouse us to a serious meditation of those things which we already understand, and not to suffer us to grow torpid in a cold knowledge.” [= Kegunaan Firman Allah bukan hanya untuk mengajar kita apa yang kalau tidak diajarkan tidak bisa kita ketahui, tetapi juga untuk membangkitkan kita pada meditasi yang serius tentang hal-hal yang sudah kita mengerti, dan tidak membiarkan kita untuk menjadi tumpul / lamban dalam pengetahuan yang dingin.].

Penerapan:

1. Pengajar Firman Tuhan tidak boleh bosan memberitakan hal yang sudah diketahui jemaat.

Bdk. 1Timotius 4:6 - “Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.”.

2. Jemaat tidak boleh mempunyai pemikiran ‘aku sudah tahu’ pada waktu mendengar sesuatu yang sudah diketahuinya.

2) Ay 5b: ‘bahwa memang Tuhan menyelamatkan umatNya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.’.

a) Kata-kata ‘sekali lagi’ salah terjemahan.

NIV: ‘later’ [= belakangan].

NASB: ‘subsequently’ [= sesudah itu].

b) Ini menunjuk pada Bil 13-14 (pengintaian Kanaan oleh 12 orang Israel).

c) Ini jelas bukan mengajarkan bahwa orang percaya bisa kehilangan keselamatannya. Perhatikan kata-kata ‘mereka yang tidak percaya’!

Calvin: “Now, the meaning is, that after having been called by God, we ought not to glory carelessly in his grace, but on the contrary, to walk watchfully in his fear; for if any trifles thus with God, the contempt of his grace will not be unpunished. And this he proves by three examples. He first refers to the vengeance which God executed on those unbelievers, whom he had chosen as his people, and delivered by his power.” [= Artinya adalah, bahwa setelah dipanggil oleh Allah, kita tidak boleh bermegah secara ceroboh dalam kasih karuniaNya, tetapi sebaliknya, berjalan dengan berjaga-jaga dalam rasa takutNya; karena jika siapapun mempermainkan / menyepelekan seperti itu dengan Allah, kejijikan terhadap kasih karuniaNya tidak akan tidak dihukum. Dan ini ia buktikan dengan 3 contoh. Pertama-tama ia menunjuk pada pembalasan yang Allah laksanakan kepada orang-orang yang tidak percaya itu, yang telah Ia pilih sebagai umat / bangsaNya, dan bebaskan oleh kuasaNya.].

Perhatikan bahwa Calvin tidak mengatakan bahwa orang-orang itu dipilih pada keselamatan, tetapi hanya dipilih sebagai umat / bangsaNya, dan dibebaskan dari Mesir. Calvin juga mengatakan bahwa orang-orang itu ‘tidak percaya’! Jadi, jelas ini membicarakan orang kristen KTP!

Yudas 1: 6: “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,”.

Dalam ay 6 ini Yudas berbicara tentang malaikat-malaikat yang berdosa dan hukuman mereka.

1) Dosa mereka.

a) Dasar Kitab Suci yang salah tentang kejatuhan malaikat / setan.

1. Yesaya 14:12-23 - “(12) ‘Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! (13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! (15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. (16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? (18) Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya. (19) Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti bangkai yang terinjak-injak. (20) Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya. (21) Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota.’ (22) ‘Aku akan bangkit melawan mereka,’ demikianlah firman TUHAN semesta alam, ‘Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu dan anak cicitnya,’ demikianlah firman TUHAN. (23) ‘Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan,’ demikianlah firman TUHAN semesta alam.”.

Yesaya 14:12 - “‘Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!”.

KJV: ‘O Lucifer’.

a. Kata ‘Lucifer’ adalah kata bahasa Latin yang berarti ‘light bearer’ [= pembawa terang]. Ini merupakan nama untuk planet Venus, yang merupakan benda paling terang setelah matahari dan bulan. Dalam Yes 14:12 ini merupakan terjemahan dari kata Ibrani HEYLEL yang diterjemahkan ‘morning star’ [= bintang pagi] oleh NIV, dan ‘Bintang Timur’ oleh Kitab Suci Indonesia.

b. Kata-kata dalam Yesaya 14:12-14 menyebabkan orang beranggapan bahwa bagian ini menceritakan kejatuhan setan, tetapi Yes 14:4,22-23 dengan jelas menunjukkan bahwa bagian ini berbicara tentang Babel / raja Babel.

Saya tidak bisa menerima penafsiran yang mengatakan bahwa Lucifer menunjuk kepada komandan setan, karena kejatuhan raja Babel dalam Yes 14:12-14 (dan juga raja Tirus dalam Yeh 28:12-14) merupakan peristiwa sejarah. Dan peristiwa sejarah tidak boleh dilambangkan / dialegorikan.

c. Tidak ada dasar untuk mengatakan bahwa Babel / raja Babel di sini adalah lambang dari setan ataupun TYPE dari setan (Catatan: kalau Kitab Suci memaksudkan sebagai TYPE itu selalu menunjuk ke depan, bukan ke belakang).

d. Kalau saudara merasa bahwa penggambaran tentang raja Babel (dan raja Tirus dalam Yeh 28) itu rasanya tidak menunjuk kepada seorang manusia, maka ingatlah bahwa bagian ini berbentuk suatu puisi, dan karenanya menggunakan bahasa puisi, yang tentunya tidak bisa diartikan secara hurufiah.

Untuk mendukung pandangan saya ini, saya memberikan 2 kutipan di bawah ini, yang merupakan komentar John Calvin dan Adam Clarke tentang Yesaya 14:12.

Calvin: “The exposition of this passage, which some have given, as if it referred to Satan, has arisen from ignorance; for the context plainly shows that these statements must be understood in reference to the king of the Babylonians. But when passages of Scripture are taken at random, and no attention is paid to the context, we need not wonder that mistake of this kind frequently arise. Yet it was an instance of very gross ignorance, to imagine that Lucifer was the king of devils, and that the Prophet gave him this name. But as these inventions have no probability whatever, let us pass by them as useless fables.” [= Exposisi yang diberikan oleh beberapa orang tentang text ini, seakan-akan text ini menunjuk kepada setan / berkenaan dengan setan, muncul / timbul dari ketidaktahuan; karena kontex secara jelas menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan ini harus dimengerti dalam hubungannya dengan raja Babel. Tetapi pada waktu bagian-bagian Kitab Suci diambil secara sembarangan, dan kontex tidak diperhatikan, kita tidak perlu heran bahwa kesalahan seperti ini muncul / timbul. Tetapi itu merupakan contoh dari ketidaktahuan yang sangat hebat, untuk membayangkan bahwa Lucifer adalah raja dari setan-setan, dan bahwa sang nabi memberikan dia nama ini. Tetapi karena penemuan-penemuan ini tidak mempunyai kemungkinan apapun, marilah kita mengabaikan mereka sebagai dongeng / cerita bohong yang tidak ada gunanya.] - hal 442.

Adam Clarke: “And although the context speaks explicitly concerning Nebuchadnezzar, yet this has been, I know not why, applied to the chief of the fallen angels, who is most incongruously denominated Lucifer, (the bringer of light!) an epithet as common to him as those of Satan and Devil. That the Holy Spirit by his prophets should call this arch-enemy of God and man the light-bringer, would be strange indeed. But the truth is, the text speaks nothing at all concerning Satan nor his fall, nor the occasion of that fall, which many divines have with great confidence deduced from this text. O how necessary it is to understand the literal meaning of Scripture, that preposterous comments may be prevented!” [= Dan sekalipun kontexnya berbicara secara explicit tentang Nebukadnezar, tetapi entah mengapa kontex ini telah diterapkan kepada kepala dari malaikat-malaikat yang jatuh, yang secara sangat tidak pantas disebut / dinamakan Lucifer (pembawa terang!), suatu julukan yang sama umumnya bagi dia, seperti Iblis dan Setan. Bahwa Roh Kudus oleh nabiNya menyebut musuh utama dari Allah dan manusia sebagai pembawa terang, betul-betul merupakan hal yang sangat aneh. Tetapi kebenarannya adalah, text ini tidak berbicara sama sekali tentang Setan maupun kejatuhannya, ataupun saat / alasan kejatuhan itu, yang dengan keyakinan yang besar telah disimpulkan dari text ini oleh banyak ahli theologia. O alangkah pentingnya untuk mengerti arti hurufiah dari Kitab Suci, supaya komentar-komentar yang gila-gilaan / tidak masuk akal bisa dicegah!] - hal 82.

2. Yehezkiel 28:1-19 - “(1) Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: (2) ‘Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. (3) Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu. (4) Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. (5) Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong. (6) Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah (7) maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan. (8) Engkau diturunkannya ke lobang kubur, engkau mati seperti orang yang mati terbunuh di tengah lautan. (9) Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah. (10) Engkau akan mati seperti orang tak bersunat oleh tangan orang asing. Sebab Aku yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.’ (11) Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: (12) ‘Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. (13) Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. (14) tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. (15) Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. (16) Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. (17) Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. (18) Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu. (19) Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau.’”.

a. Kalau dilihat Yeh 28:1,6,12,14-17 maka kelihatannya bagian ini menunjuk pada kejatuhan setan, tetapi Yeh 28:2 dengan jelas mengatakan bahwa ini ditujukan kepada raja Tirus, dan tentang dia dikatakan: ‘engkau adalah manusia, bukanlah Allah’ (ay 2 akhir).

b. Sama seperti dalam Yes 14 di atas, tidak ada dasar untuk mengartikan bagian ini sebagai lambang ataupun TYPE dari setan.


3. Kej 1:1-2 dan ‘Gap theory’.

Kejadian 1:1-2 - “(1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”.

Ada suatu teori / penafsiran yang salah tentang Kej 1:1-2 ini, yang disebut ‘Gap Theory’. Teori ini mengatakan bahwa di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 terdapat ‘gap’ [= celah / selang waktu] yang lamanya jutaan tahun atau bahkan ratusan juta tahun. Mereka menganggap bahwa dalam Kej 1:1, langit dan bumi dan segala isinya sudah sempurna. Lalu terjadi pemberontakan Lucifer / Iblis, sehingga bumi MENJADI tidak berbentuk dan kosong seperti dalam Kej 1:2. Lalu dalam Kej 1:3-dst Allah melakukan penciptaan ULANG.

Dasar dari ‘gap theory’ ini adalah:

a. Mereka berpendapat bahwa Allah tidak mungkin mencipta sesuatu yang kacau seperti yang tertulis dalam Kejadian 1:2 - ‘bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya’. Karena itulah mereka beranggapan bahwa penciptaan dalam Kej 1:1 sudah sempurna, tetapi lalu menjadi rusak / kacau karena pemberontakan Iblis.

b. Dengan adanya ‘gap’ jutaan tahun ini maka Alkitab menjadi cocok dengan ilmu Geologia yang mengatakan bahwa umur bumi sudah jutaan tahun.

c. Kej 1:2 berbunyi: ‘Bumi belum berbentuk dan kosong;’.

NIV menterjemahkan sebagai berikut: ‘Now the earth was formless and empty,’ [= Bumi adalah tidak berbentuk dan kosong,].

Ditinjau dari sudut bahasa Ibrani, kata ‘HAYETAH’ yang diterjemahkan ‘was / adalah’, juga bisa diterjemahkan ‘became / menjadi’. Kalau dipilih terjemahan ini, maka Kej 1:2 menjadi: ‘Dan bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong’. Terjemahan ini cocok dengan ‘gap theory’.

Saya berpendapat bahwa ‘Gap theory’ ini harus ditolak dengan alasan / penjelasan sebagai berikut:

a. Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang sempurna secara bertahap.

Penganut ‘gap theory’ tidak mau mempercayai bahwa Allah melakukan penciptaan secara bertahap, tetapi dalam teori mereka sendiri mereka berpendapat bahwa pada waktu Allah melakukan ‘penciptaan KEMBALI / ULANG’ dalam Kej 1:3-dst, Allah melakukannya secara bertahap. Ini menunjukkan ketidak-konsekwenan teori ini.

b. Ilmu Geologia sama sekali tidak mempunyai kepastian dalam menentukan umur bumi.

Perlu diketahui bahwa ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan umur bumi, dan ternyata metode-metode ini menghasilkan hasil yang sangat bervariasi. Misalnya metode pertama menghasilkan bilangan 100 juta tahun, maka metode kedua ternyata menghasilkan bilangan 20 ribu tahun, dsb. Disamping itu perlu diketahui bahwa para ahli ilmu pengetahuan itu kebanyakan adalah orang yang bukan kristen, bahkan anti kristen. Karena itu, kalau dengan metode tertentu mereka menemukan bahwa umur bumi adalah jutaan tahun, maka hasil itu dipublikasikan, sedangkan kalau dengan metode yang lain menghasilkan bilangan ribuan atau puluhan ribu tahun (sehingga cocok dengan Alkitab), maka hasil itu mereka sembunyikan.

Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa pada waktu Allah menciptakan segala sesuatu dalam Kej 1, maka semua itu diciptakan dalam keadaan ‘SUDAH MEMPUNYAI UMUR TERTENTU’ (yang tidak kita ketahui). Misalnya:

(1) Pada waktu Adam diciptakan pada hari ke 6, ia tidak diciptakan sebagai seorang bayi yang baru lahir, tetapi sebagai manusia dewasa, YANG SUDAH MEMPUNYAI UMUR TERTENTU. Karena itu, andaikata pada hari ke 7 seorang ilmuwan memeriksa Adam, maka mungkin sekali ia mendapatkan bahwa Adam sudah berumur 30 tahun, atau 50 tahun, padahal Adam baru berumur 1 hari!

(2) Pada waktu pohon-pohonan diciptakan oleh Allah pada hari ke 3, mereka tidak diciptakan sebagai tunas yang baru tumbuh, tetapi sebagai pohon yang sudah besar, YANG SUDAH MEMPUNYAI UMUR TERTENTU. Karena itu, andaikata pada hari ke 4 seorang ilmuwan memeriksa sebuah pohon, maka mungkin sekali ia akan mendapatkan bahwa pohon itu sudah berumur 100 tahun, padahal sebetulnya baru berumur 1 hari.

(3) Demikian juga pada waktu Allah menciptakan bumi dengan lapisan batu-batuannya, Allah menciptakannya DALAM KEADAAN SUDAH MEMPUNYAI UMUR TERTENTU. Dan kita tidak tahu berapa umur bumi pada waktu diciptakan. Bisa saja 1000 tahun, atau satu juta tahun, atau bahkan ratusan juta tahun!

Karena itu, kalaupun para ilmuwan jaman sekarang bisa menemukan suatu metode penentu umur bumi yang betul-betul dapat dipercaya, dan dengan metode itu didapatkan bahwa umur bumi sudah 5 juta tahun, maka itu tidak menunjukkan bahwa Kitab Sucinya salah. Siapa tahu bahwa Allah memang menciptakan bumi ini dalam keadaan sudah berumur mendekati 5 juta tahun?

c. Kalau ‘gap theory’ mau mencocokkan Alkitab dengan Ilmu Geologia dalam persoalan umur bumi, lalu bagaimana dengan umur dari tulang-tulang manusia yang jutaan tahun (ini menurut ‘ilmu pengetahuan’; tetapi inipun tidak bisa dipercaya!)? Apakah mereka mau berkata bahwa dalam Kej 1:1 itu juga sudah ada manusia?

(1) Kalau dikatakan bahwa dalam Kejadian 1:1 sudah ada manusia, maka:

(a) Itu berarti bahwa Adam bukan manusia pertama, dan ini bertentangan dengan 1Kor 15:45a yang berbunyi: “Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk hidup’,”.

(b) Perlu dipertanyakan: bagaimana manusia itu bisa mati, padahal belum ada dosa?

(2) Kalau mereka berkata bahwa dalam Kej 1:1 itu belum ada manusia, maka mereka tetap tidak bisa mencocokkan Alkitab dengan ‘ilmu pengetahuan’.

d. Kalaupun di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 ada pemberontakan setan, mengapa alam semesta harus menjadi kacau / rusak? Iblis memang kuat, tetapi ia jelas sama sekali bukan tandingan Allah, sehingga ‘pertempuran’ antara Iblis dan Allah sama sekali ‘tidak seru’ dan tidak perlu sampai menghancurkan alam semesta. Pandangan yang mengatakan bahwa pertempuran Iblis melawan Allah itu sampai harus menghancurkan ciptaan Allah, adalah pandangan yang terlalu merendahkan Allah, karena secara tidak langsung mereka beranggapan bahwa kekuatan Iblis dan Allah itu tidak terlalu berbeda jauh.

e. ‘Gap theory’ ini muncul bukan sebagai hasil dari Exegesis terhadap Kej 1:1-2, tetapi sebagai hasil dari Eisegesis terhadap Kej 1:1-2. Exegesis berarti kita menggali ayat sedemikian rupa sehingga dari ayat tersebut keluar suatu ajaran. Ini adalah cara yang benar dalam menangani Kitab Suci. Tetapi Eisegesis berarti kita memasukkan pandangan kita ke dalam ayat Kitab Suci, dan ini jelas merupakan cara penafsiran yang salah.

Dengan demikian jelas bahwa Kej 1:1-2 tidak bisa dijadikan dasar dari kejatuhan setan.

4. Kej 6:2 dimana ‘anak-anak Allah’ diartikan sebagai malaikat.

Kej 6:2 - “maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.”.

Sebetulnya ini jelas tidak mungkin menunjuk pada kejatuhan setan, karena setan sudah ada dalam Kej 3. Disamping itu penafsiran ini bertentangan dengan Mat 22:30 yang menyatakan bahwa malaikat itu tidak kawin.

Matius 22:30 - “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.”.

b) Dasar Kitab Suci yang benar tentang kejatuhan setan.

1. 2Petrus 2:4 - “Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;”.

Tetapi ini sama sekali tidak menunjukkan dosa atau kesalahan apa yang dilakukan olehnya.

2. Yohanes 8:44 - “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”.

Tetapi bagian ini hanya mengatakan bahwa ia tidak tinggal dalam kebenaran / berpegang pada kebenaran.

3. 1Timotius 3:6 - “Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.”.

Secara implicit ini menunjukkan bahwa Iblis jatuh karena sombong. Ini sesuai dengan Yak 3:14-15 yang menunjukkan bahwa kesombongan / kemegahan merupakan hikmat dari setan.

Yakobus 3:14-15 - “(14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (15) Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.”.

4. Yudas 6a: “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka,”.

NASB: ‘And angels who did not keep their own domain, but abandoned their proper abode’ [= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan daerah kekuasaan mereka, tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka yang seharusnya].

NIV: ‘And the angels who did not keep their position of authority but abandoned their own home’ [= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan posisi otoritas mereka, tetapi meninggalkan rumah mereka sendiri].

KJV: ‘And the angels which kept not their first estate but left their own habitation’ [= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan tanah milik / kedudukan sosial mereka, tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri].

RSV: ‘And the angels who did not keep their own position, but left their proper dwelling’ [= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan posisi mereka sendiri, tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka yang seharusnya].

Mungkin ini menunjukkan bahwa mereka ingin menjadi Allah, dan ini sesuai dengan godaannya kepada Hawa (Kej 3:5), dan juga keinginannya untuk disembah oleh Yesus (Mat 4:9).

Kejadian 3:5 - “tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.’”.

Matius 4:9 - “dan berkata kepadaNya: ‘Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku.’”.

Dari semua dasar Kitab Suci ini, harus diakui bahwa Kitab Suci tidak memberikan pengajaran yang jelas tentang kejatuhan setan. Tetapi kesimpulan yang mungkin diambil adalah: sekalipun sudah diciptakan sebagai makhluk mulia, tetapi kesombongannya menyebabkan ia tidak puas dan ingin menjadi Allah sendiri.

Pulpit Commentary: “It is hard to be high and not high-minded.” [= Adalah sukar untuk menjadi tinggi dan tidak menjadi sombong.].

Penerapan: Kalau saudara dilahirkan dalam keadaan tinggi / mulia, misalnya kaya, pandai, ngganteng / cantik, dsb, berhati-hatilah untuk tidak jatuh dalam kesombongan!

2) Hukuman mereka.

Yudas 6 ini berkata: “Dan bahwa Ia menahan ... dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,”.

a) Saat ini setan ditahan oleh Allah dengan belenggu abadi dalam dunia kekelaman.

1. Setan yang tadinya tidak mau menahan diri sekarang justru ditahan oleh Allah.

NIV: ‘And the angels who did not keep ... these he has kept’ [= Dan malaikat-malaikat yang tidak menahan ... mereka ini telah Ia tahan].

Pulpit Commentary: “As they ‘kept not their lordship’, God has ‘kept them in everlasting bonds.’” [= Karena mereka tidak menjaga otoritas mereka, Allah telah menjaga / menahan mereka dalam belenggu abadi.].

Tyndale: “The evil angels had been too arrogant to keep their position - so God kept them in punishment.” [= Malaikat-malaikat yang jahat itu terlalu congkak untuk mempertahankan posisi mereka - jadi Allah mengurung / menahan mereka dalam penghukuman.].

Penerapan: Ini merupakan peringatan kepada kita yang tidak mau tunduk pada batasan yang Allah berikan kepada kita, seperti:

a. Tidak boleh bekerja pada hari Sabat.

b. Hanya boleh mempunyai 1 istri / suami.

c. Tidak boleh menikah dengan orang non kristen.

d. Jangan berzinah.

2. Apa artinya ‘setan ditahan dengan belenggu abadi dalam dunia kekelaman’?

a. Calvin: “We are not to imagine a certain place in which the devils are shut up, for the Apostle simply intended to teach us how miserable their condition is, since the time they apostized and lost their dignity.” [= Kita tidak boleh membayangkan suatu tempat tertentu di dalam mana setan-setan itu dikurung, karena sang rasul hanya bermaksud untuk mengajar kita betapa buruknya kondisi mereka sejak saat mereka memberontak / murtad dan kehilangan martabat mereka.].

b. Anthony Hoekema menghubungkan hal ini dengan Wah 20:1-3.

Wah 20:1-3 - “(1) Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; (2) ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, (3) lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.”.

Dan ia mengatakan bahwa:

(1) Sejak kedatangan Yesus yang pertama setan dibelenggu / diikat. Dasarnya:

(a) Matius 12:29 - “Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.”.

Kata ‘diikat’ di sini dalam bahasa Yunaninya menggunakan kata yang sama seperti yang digunakan dalam Wahyu 20:2.

(b) Lukas 10:17-18 - “(17) Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: ‘Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi namaMu.’ (18) Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.”.

(c) Yohanes 12:31 - “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;”.

Kata ‘dilemparkan’ menggunakan kata dasar Yunani yang sama dengan kata ‘melemparkan’ dalam Wahyu 20:3.

(2) ‘Diikat / dibelenggu’ tidak berarti bahwa ia dikurung dalam suatu tempat, tetapi hanya dibatasi kekuasaan / aktivitasnya. Karena itu, ia masih mempunyai kebebasan tertentu untuk menggoda dan menyerang manusia. Dan nanti menjelang kedatangan Yesus yang kedua kalinya ia bahkan akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya (Wah 20:3b).

b) ‘Sampai penghakiman pada hari besar’.

Ini menunjuk pada penghakiman akhir jaman, dimana setan akan dilemparkan ke neraka (Wah 20:10) sehingga tidak lagi bisa menggoda / menyerang manusia.

Beberapa hal yang perlu dicamkan:

1. Sekalipun penghukuman setan itu sudah pasti, tetapi saat ini setan belum dihukum / belum waktunya masuk neraka (Mat 8:29).

2. Kalau setan masuk neraka nanti, ia akan dihukum, bukan menghukum!

Matius 8:29 - “Dan mereka itupun berteriak, katanya: ‘Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’”.

Matius 25:41 - “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”.

Wahyu 20:10 - “dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.”.

Ini bertentangan dengan:

a. Orang kristen tertentu yang melakukan penengkingan terhadap setan bukan hanya untuk keluar dari diri seseorang tetapi juga untuk masuk ke neraka. Penengkingan semacam ini sia-sia, karena saat ini memang belum waktunya bagi setan untuk masuk ke neraka.

b. Ajaran yang mengatakan bahwa di neraka saat ini sudah ada setan, dan mereka menyiksa manusia yang masuk ke neraka - buku ‘Wahyu Tuhan Yesus tentang neraka’.

c. Setan menyiksa Yesus di neraka - ini ajaran dari Faith Movement.

Persoalan 2Petrus 2:4 - “Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;”.

Ayat ini seolah-olah menunjukkan bahwa Allah sudah memasukkan setan ke dalam neraka. Untuk ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Kata ‘neraka’ di sini diterjemahkan dari kata bahasa Yunani TARTARUS yang hanya dipergunakan satu kali ini saja dalam Kitab Suci.

2. Bagian ini tidak boleh ditafsirkan sekan-akan setan sudah masuk neraka, karena ini akan bertentangan dengan Mat 8:29 Mat 25:41 Wahyu 20:10 dan bahkan bertentangan dengan 2Pet 2:4 itu sendiri (baca bagian b dari ayat itu - ‘menyimpan mereka sampai hari penghakiman’.).

3. Mungkin bagian ini hanya menunjukkan kepastian bahwa setan akan masuk neraka.

Yudas 1: 7: “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”.

1) ‘sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya’.

a) Dari Hos 11:8 dan Ulangan 29:23 bisa terlihat bahwa selain Sodom dan Gomora ada 2 kota lagi yang dihancurkan oleh Tuhan dalam peristiwa yang sama, yaitu Adma dan Zeboim.

Hosea 11:8 - “Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel? Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim? HatiKu berbalik dalam diriKu, belas kasihanKu bangkit serentak.”.

Ul 29:23 - “seluruh tanahnya yang telah hangus oleh belerang dan garam, yang tidak ditaburi, tidak menumbuhkan apa-apa dan tidak ada tumbuh-tumbuhan apapun yang timbul dari padanya, seperti pada waktu ditunggangbalikkanNya Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim, yakni yang ditunggangbalikkan TUHAN dalam murka dan kepanasan amarahNya -”.

b) Sodom dan Gomora mempunyai keadaan yang sangat menguntungkan.

1. Kej 13:9-10 - banyak airnya, seperti taman Tuhan.

Kej 13:9-10 - “(9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.’ (10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. - Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -”.

2. Yeh 16:49 - makanan berlimpah-limpah, kesenangan hidup.

Yeh 16:49 - “Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.”.

Tetapi semua keuntungan secara fisik / duniawi / jasmani memang sering menyebabkan orang justru menjadi bejat. Karena itu hati-hatilah dengan semua keuntungan / berkat duniawi, karena semua itu justru bisa menjadi kutuk!

2) ‘yang dengan cara yang sama’.

Ada macam-macam penafsiran:

a) Orang Sodom dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti malaikat-malaikat dalam Yudas 1: 6.

b) Orang Sodom dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti guru-guru palsu dalam ay 4.
c) Kota-kota lain itu (Adma dan Zeboim) melakukan dosa dengan cara yang sama seperti Sodom dan Gomora, dan dihukum dengan cara yang sama pula.

Saya berpendapat bahwa yang benar adalah arti ke 3.

3) Dosa-dosa Sodom dan Gomora:

a) ‘melakukan percabulan’.

1. Teladan yang sangat baik dalam menghindari percabulan / perzinahan adalah Ayub (Ayub 31:1,9-11).

Ayub 31:1,9-11 - “(1) ‘Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara? ... (9) Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan, dan aku menghadang di pintu sesamaku, (10) maka biarlah isteriku menggiling bagi orang lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia. (11) Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim.”.

2. Percabulan sangat tidak menyenangkan Allah, dan 1Kor 6:18 kelihatannya menonjolkan dosa percabulan melebihi dosa-dosa yang lain.

1Kor 6:18 - “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.”.

Calvin menafsirkan bahwa 1Kor 6:18 berarti bahwa dosa sexual memberi bekas yang lebih hebat / memalukan dibanding dosa-dosa yang lain. Penafsiran ini:

a. Sesuai dengan kontex dari 1Korintus 6:18 itu, karena 1Kor 6:19-20 mengajarkan bahwa kita harus menggunakan tubuh kita, yang adalah bait Roh Kudus, untuk memuliakan Allah. Tetapi kalau kita menggunakannya untuk percabulan, kita justru memalukan Allah.

1Korintus 6:19-20 - “(19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? (20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”.

b. Sejalan dengan Amsal 6:32-33 yang berbunyi:

“(32) Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. (33) Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan.”.

Terlihat bahwa ayat ini menghubungkan antara ‘merusak diri’ dengan ‘cemooh diperolehnya’ dan ‘malunya tidak terhapuskan’.

c. Sejalan juga dengan 1Raja 15:5 yang menunjukkan bahwa dosa sexual menjadi noda dalam kehidupan Daud (dinyatakan dengan kata-kata ‘kecuali dalam hal Uria, orang Het itu’).

1Raja 15:5 - “karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkanNya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.”.

b) ‘mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’.

NASB: ‘went after strange flesh’ [= mengikuti kedagingan yang aneh].

Bahasa Yunaninya: SARKOS HETERAS yang sebetulnya berarti ’other flesh’ [= daging yang lain], artinya: ‘other than what nature hath appointed’ [= lain dari yang telah ditetapkan oleh alam], dan ini menunjuk pada homosex, karena ‘yang ditetapkan oleh alam’ adalah heterosex.

Karena itu NIV menterjemahkan ‘sexual perversion’ [= penyimpangan sexual].

Ini terlihat dari Kej 19:4-5 dimana orang laki-laki dari Sodom, dari yang muda sampai yang tua, seluruh kota tanpa terkecuali, mengepung rumah Lot, dan menghendaki hubungan sex dengan malaikat-malaikat, padahal mereka menyangka malaikat-malaikat itu adalah orang laki-laki.

Kejadian 19:4-5 - “(4) Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. (5) Mereka berseru kepada Lot: ‘Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka.’”.

Catatan: Eksposisi Yudas 1:5-7 

Kata ‘orang-orang’ dalam Kej 19:5 menggunakan kata Ibrani yang sama dengan kata ‘orang-orang lelaki’ dalam Kej 19:4, yaitu ENOSH.

Tindakan orang-orang Sodom dan Gomora ini menyebabkan sampai sekarang ada istilah yang merupakan peringatan tentang tindakan mereka yang memalukan, yaitu Sodomy, yang menunjuk pada semua hubungan sex yang tidak normal, seperti homosex atau hubungan sex antara manusia dengan binatang.

Bandingkan semua ini dengan Roma 1:18-28 yang menunjukkan bahwa homosex itu muncul sebagai hukuman Tuhan kepada manusia, yang sekalipun tahu akan adanya Allah tetapi tidak mau menyembahNya dan sebaliknya menyembah berhala. Sebagai hukuman, Allah lalu menyerahkan orang-orang itu pada dosa homosex.

Dan sekarang pikirkan betapa brengseknya negara-negara Barat yang meresmikan pernikahan homosex!!! Mereka betul-betul menjadi lebih bejat dari kafir!

c) ‘melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’.

NASB: ‘indulged in gross immorality and went after strange flesh’ [= menuruti keinginan hati mereka dalam ketidak-bermoralan yang menyolok dan mengejar / mencari daging / kedagingan yang aneh].

NIV: ‘gave themselves up to sexual immorality and perversion’ [= menyerahkan diri mereka sendiri kepada ketidak-bermoralan dan penyimpangan sexual].

Ini menunjukkan bahwa mereka bukan melakukannya secara kadang-kadang saja, tetapi boleh dikatakan ‘addictive’ [= nyandu / ketagihan] terhadap hal-hal itu. Ini juga terlihat dari Kej 19:4-5 dimana mereka ingin memperkosa malaikat secara beramai-ramai.

d) Dosa-dosa lain yang tidak dinyatakan di sini:

1. Dalam kelimpahan tidak menolong orang yang kekurangan (Yeh 16:49 bdk. Amsal 21:13 Mat 25:42-46 1Yoh 3:16-17).

Yeh 16:49 - “Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.”.

Amsal 21:13 - “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.”.

Matius 25:42-46 - “(42) Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; (43) ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. (44) Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? (45) Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. (46) Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.’”.

1Yohanes 3:16-17 - “(16) Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (17) Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”.

2. Kecongkakan dan tindakan keji (Yeh 16:49-50).

Yeh 16:49-50 - “(49) Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. (50) Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapanKu; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu.”.

Thomas Manton: “It is hard to enjoy plenty and not to grow haughty.” [= Adalah sukar untuk menikmati kemakmuran / kelimpahan dan tidak menjadi sombong.].

Pulpit Commentary: “Prosperity often becomes an occasion for much wickedness and impiety.” [= Kemakmuran sering menjadi kesempatan untuk banyak kejahatan dan ketidaksalehan /ketidakhormatan kepada Allah.].

Penerapan: Karena itu kalau saudara diberi kemiskinan, maka ingatlah bahwa semua itu mungkin merupakan semacam kekang supaya saudara tidak menjadi sombong atau lari ke dalam dosa.

3. Membicarakan dosa mereka sendiri secara terang-terangan / tanpa sembunyi-sembunyi (Yes 3:9).

Yesaya 3:9 - “Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.”.

Kebejatan manusia terlihat dengan jelas pada saat mereka sudah tidak mempunyai rasa malu lagi, bahkan sebaliknya menjadi bangga, terhadap dosa-dosa mereka. Misalnya membicarakan dusta, zinah, dsb.

4) ‘telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang’.

a) ‘telah menanggung siksaan api kekal’.

1. Orang-orang Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya memang dihukum / dihancurkan oleh Tuhan dengan menggunakan hujan api dan belerang, tetapi mengapa di sini dikatakan ‘api kekal’?

a. Ada yang beranggapan bahwa dikatakan ‘kekal’ karena pengaruh dari hujan api dan belerang itu terus membekas sehingga kota itu tidak bisa dibangun kembali karena tanahnya hangus.

b. Ada yang berpendapat bahwa dikatakan ‘siksaan api kekal’, karena setelah mereka dibasmi dengan hujan api dan belerang, mereka langsung masuk ke neraka dan disiksa oleh api neraka yang kekal.

Thomas Manton:

“the temporal judgment making way for eternal,” [= penghakiman sementara membuka jalan untuk (penghakiman) yang kekal,].

“The wicked Sodomites were not only burnt up by that temporal judgment, but cast into hell, which is here called ‘eternal fire.’” [= Orang-orang Sodom yang jahat tidak hanya dibakar oleh penghakiman sementara, tetapi dilemparkan ke dalam neraka, yang di sini disebut ‘api yang kekal’.].

Saya lebih setuju dengan pandangan ke 2.

2. Satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam penghukuman Sodom dan Gomora ialah bahwa Tuhan menghukum mereka dengan mendadak! Ini ditunjukkan oleh Kejadian 19:23 yang menyatakan ‘matahari bersinar’.

Kej 19:22-24 - “(22) Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.’ Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar. (23) Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar. (24) Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;”.

Jadi saat itu cuaca sedang baik, tetapi secara mendadak berubah menjadi hujan api dan belerang (Kej 19:24)! Bandingkan sifat mendadak dari hukuman Tuhan ini dengan:

a. Mazmur 73:18-19 - “(18) Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. (19) Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!”.

b. 2Petrus 3:10 - “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.”.

c. Lukas 17:26-30 - “(26) Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: (27) mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. (28) Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. (29) Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. (30) Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diriNya.”.

d. Lukas 21:34 - “‘Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.”.

Penerapan: kalau saudara sadar saudara hidup dalam dosa, jangan bersikap tenang-tenang hanya karena saat itu tidak / belum ada tanda-tanda hukuman Allah! Ingat bahwa hukuman Allah bisa datang secara mendadak!

b) ‘sebagai peringatan kepada semua orang’.

Bdk. 1Kor 10:1-11 (khususnya ay 6,11).

1Korintus 10:1-11 - “(1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. (3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama (4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. (5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. (6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: ‘Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.’ (8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. (11) Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”.

Ayat-ayat seperti ini mengharuskan kita belajar dari sejarah Kitab Suci. Ada banyak orang yang dihukum oleh Tuhan karena dosanya, dan karena itu kita harus menghindari dosa-dosa mereka.

c) Sekalipun hukuman Sodom dan Gomora hebat, tetapi Yesus berkata bahwa kota Kapernaum / kota yang menolak Kristus akan mengalami hukuman yang lebih hebat lagi.

Matius 10:15 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.

Matius 11:20-24 - “(20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.

Ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap Kristus, adalah suatu dosa yang luar biasa hebatnya di hadapan Allah, lebih-lebih kalau orang yang menolak itu mempunyai banyak terang yang seharusnya mempertobatkan dia.Eksposisi Yudas 1:5-7 
-o0o-
Next Post Previous Post