TUJUH BUKTI KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS
Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Korintus 15:3-4)
I. PROLOG:
Sesungguhnya, Kristus “mati bagi pelanggaran-pelanggaran kita dan bangkit bagi pembenaran kita”(Roma 4:25). Kematian dan kebangkitan Kristus tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Seperti dua sisi pada satu mata uang yang sama pentingnya, demikian kematian dan kebangkitan Yesus Kristus saling melengkapi karyaNya. Injil yang lengkap (Full Gospel) selalu mencakup pemberitaan kematian dan kebangkitan Kristus. Kita diselamatkan oleh kematianNya lebih dahulu dan juga oleh kebangkitanNya. (1 Korintus 15:3-5).
Menurut Rasul Paulus, intisari Injil adalah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Ini merupakan dua tiang yang mendukung seluruh kebenaran agama Kristen. Jikalau Yesus Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka Injil yang kita kabarkan bukanlah kabar baik, melainkan kabar buruk yang menyedihkan.
Kitab Suci mendokumentasi dengan baik kejadian kebangkitan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru dengan saksi-saksi yang jujur dan dapat dipercaya. Perlu dicatat juga bahwa dunia terakhir kali melihat Yesus di kayu salib, yaitu pada saat kematianNya. Hanya saksi-saksi pilihan yang melihat Dia hidup, yaitu dalam hidup kebangkitanNya. Sesungguhnya banyak bukti yang tidak bisa salah mengenai Tuhan kita Yesus Kristus yang bangkit (Kisah Para Rasul 1:3; 10:39-41; 1 Korintus 15:1-4; Wahyu 1:17-18).
II.TUJUH TEORI YANG KELIRU YANG MENYANGKAL KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS
Peristiwa Yesus yang bangkit merupakan peristiwa yang unik dalam sejarah peradaban manusia yang sangat berbeda dari banyak pemimpin agama besar di dunia yang tak dipermasalahkan lagi setelah kematian mereka. Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian merupakan hal penting dalam pengajaran iman Kristen.
Banyak orang yang tidak mempercayai kebangkitan Yesus Kristus dengan alasan bahwa mereka tidak melihat langsung peristiwa itu. Selain itu, pengalaman dan cara berpikir rasional membawa manusia untuk mengganggap mustahil mempercayai kebangkitan tubuh yang telah mati. Sebenarnya, berpikir kritis dan rasional adalah sikap yang bijak dan memang sangat diperlukan; tetapi justru akan menjadi masalah bila rasionalitas “mengaburkan” dan “membutakan” seseorang serta membawa pada sikap menolak pernyataan Kitab Suci. Itulah sebabnya selama bertahun-tahun telah banyak muncul berbagai teori yang keliru dan menolak fakta kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Berikut ini adalah tujuh teori keliru tersebut.
1. Teori Pingsan
Disebut teori pingsan karena teori ini berpendapat bahwa Kristus pingsan di atas salib, dan kemudian setelah berada dalam kubur yang sejuk, dingin dan lembab Dia mendapatkan kembali kesadaranNya , kemudian pergi menyelinap keluar dan menampakkan diri kepada para murid. Teori ini berpandangan bahwa para murid Yesus percaya bahwa Dia mati, padahal sebenarnya belum mati (hanya pingsan).
Kita perlu mempertanyakan teori ini. Apakah mungkin seorang Yusuf dari Arimatea bersedia mengafani orang yang tidak benar-benar mati? Atau apakah para murid terlalu bodoh sehingga tidak dapat membedakan orang yang sudah mati atau hanya pingsan?
2. Teori Pencurian
Disebut teori pencurian karena menurut teori ini para murid datang ke kubur dan mencuri mayat Yesus kemudian menceritakan kisah kebangkitan. Sebab itu ketika pada hari ketiga para wanita yang datang ke kubur hendak merempahi mayat Yesus mendapati kubur itu kosong, batu sudah terguling, dan tidak ada mayat Yesus.
Dua pertanyaan perlu untuk menyanggah teori ini. Bagaimana para murid bisa berada di dalam kubur dan mencuri mayat Yesus sedangkan kubur itu dijaga oleh satu regu pengawal ? apa alasan para murid menginginkan dan mencuri tubuh Yesus, sedangkan pada saat yang bersamaan mereka sedang dilanda ketakukan karena kehilangan Yesus? (Matius 28:11-15).
3. Teori Halusinasi
Disebut teori halusinasi karena menurut teori ini dengan yakin menyatakan bahwa para murid yang sangat mengharapkan kebangkitan Yesus membanyangkan (berkhayal) dalam pikiran dan benak mereka bahwa telah melihat Yesus dan percaya terjadinya kebangkitan.
Pertanyaan yang muncul untuk menyanggah teori ini adalah: Apakah ada bukti-bukti yang menujukkan bahwa murid-murid Yesus yang berjumlah 11 orang itu semua berhalusinasi ? Dan bagaimana dengan 500 orang saksi kebangkitan lainnya, apakah mereka juga berhalusinasi? (1 Korintus 15:1-8).
4. Teori Penampakan
Teori ini disebut juga teori “hantu” karena mengajarkan bahwa Kristus tidak benar-benar bangkit secara fisik dari kematian, tetapi RohNya menampakkan diri kepada para muridNya.
Pertanyaan yang muncul untuk menyanggah teori ini adalah: Jika Yesus hanya menampakkan diri dalam rohNya, bagaimanakah Ia bisa makan dan minum dengan para muridNya? Hal ini tidak bisa dilakukan oleh roh-roh (Lukas 24:36-43).
5. Teori Dusta
Disebut teori dusta atau teori penipuan karena menurut teori ini kisah tentang kebangkitan Kristus adalah hasil dari murid-murid yang putus asa dan bahwa ini merupakan hasil dari kepura-puraan yang disengaja. Dengan kata lain para murid berdusta tentang kebangkitan Yesus.
Dua pertanyaan muncul untuk menyanggah teori ini. Apakah tidak sebaliknya, para imam yang mendalangi cerita dusta tentang pencurian mayat Yesus oleh para muridNya (Matius 28:11-15)? Apakah para murid akan bersedia untuk hidup dan mati hanya untuk mempertahankan cerita dusta dengan konsekuensi kehilangan nyawa mereka (Kisah Rasul 5:41; 7:56; 2 Korintus 11:23-27)?
6. Teori Pengganti
Disebut teori pengganti karena menurut teori ini tidak mungkin seorang utusan Allah yang benar itu mati dengan cara sedemikian hina. Menurut teori ini, Allah meraibkan Yesus dan menggantikan dengan membuat orang yang serupa.
Sanggahan untuk teori ini adalah: Jika memang itu bukan Yesus, bagaimana mungkin orang yang menggantikan (mirip) Yesus Kristus ini bisa mengenal dan menyebut nama para murid Yesus? Dan bagaimana mungkin orang ini berani menjamin keselamatan penjahat yang disalibkan disebelah kananNya?
7. Teori Keliru Kuburan
Disebut teori keliru kuburan karena menurut teori ini para murid dan pengikut Yesus datang ke kubur yang salah. Hal ini dikarenakan pada saat itu merupakan minggu yang mengerikan sehingga mereka sangat ketakutan dan tidak dapat tenang serta berkonsentrasi sehingga pergi ke kubur yang salah, yaitu kubur yang kosong karena belum digunakan.
Teori ini dapat disanggah dengan pertanyaan: Kain kafan siapakah yang ditemukan dalam kubur itu? Apakah yang perlu ditunggu malaikat di sebuah kubur kosong? Apakah semua murid yang ada pada saat itu telah hilang ingatan sehingga tidak hafal jalan ke kubur Yesus?
III.TUJUH BUKTI KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS
Setelah meninjau tujuh teori yang keliru megenai kebangkitan Yesus Kristus, maka perlu bagi kita untuk memberikan pembuktian rasional tentang kebangkitan Yesus Kristus. Hal ini wajar sesuai tuntutan rasionalitas dan ilmiah yang disertai data dan catatan sejarah yang dapat dipercaya. Kriteria untuk catatan sejarah adalah: Peristiwa yang dicatat harus didukung oleh kesaksian orang-orang yang dapat dipercaya dan bukti yang menyertai haruslah asli. Dengan kristeria terseut, berikut ini tujuh bukti kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang terdokumentasi dalam Kitab Suci.
1. Para Saksi Yang Bertemu Dengan Tuhan Yesus Kristus
Begitu banyak saksi-saksi dari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Pertama, Saksi-saksi sesudah kebangkitan Yesus Kristus: Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome (Markus 16:9; Yohanes 20:11-18); Petrus (Matius 28:9; Markus 16:7; Lukas 24:1); Yakobus (1 Korintus 15:7); Para murid tanpa kehadiran Tomas (Yohanes 20:19-23); Para murid dan Tomas (Yohanes 20:24-29); Dua orang ke Emaus (Markus 16:12-13; Lukas 24:13-35); Lima ratus orang murid (1 Korintus 15:6).
Kedua, Saksi-saksi sesudah kenaikkan Kristus Ke sorga : Stefanus (Kisah Para Rasul 7:54); Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-7; 22:9; 26:16-18; 1 Korintus 15:8; Galatia 1:11-18); Yohanes Murid Yesus (Wahyu 1:7,10-16). Kesaksian para murid tentang Yesus Kristus yang dibangkitkan adalah lengkap. Sangat mustahil untuk mengatakan ratusan saksi ini pendusta yang membuat cerita kebangkitan dengan risiko ancaman hidup mereka sendiri. Demi kesaksian dan bukti-bukti kebangkitan Yesus Kristus, mereka semua rela mati dan tetap teguh pada pendirian mereka.
2. Kubur Kosong dan Tubuh Yesus Kristus Yang Hilang
Tubuh Yesus sebenarnya ditempatkan dalam kubur Yusuf dari Arimatea, dalam suatu taman setelah dibalut dengan rempah-rempah. Ketika murid-murid datang ke kubur pada hari pertama minggu itu, kubur tersebut kosong. Para murid terkejut seperti semua orang lainnya. Keterkejutan semacam itu tak akan terjadi jika salah satu dari mereka mencuri tubuh tersebut, seperti para prajurit yang disuap untuk mengatakan dusta. Kubur yang telah kosong membuktikan kebangkitanNya (Matius 27:57-60; Markus 15:42-25; Lukas 23:50-53; Yohanes 19:38-41)
Jika memperhatikan tubuh Yesus, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan. Para murid adalah orang-orang Yahudi dan sangat terikat pada hukum-hukum Allah, moral, sipil, dan upacara. Salah satu hukum upacara adalah mengenai menyentuh tubuh atau tulang orang mati. Siapapun yang melakukan hal ini tercemari atau najis (Bilangan 19:11-12). Para murid harus memenuhi hukum upacara pentahiran bila memegang mayat Yesus.
BACA JUGA: YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA
Tetapi jauh lebih hebat dari semua ini adalah lenyapnya tubuh Yesus Kristus. Para murid takut karena semua peristiwa yang berhubungan dengan penyaliban. Bagaimana mereka bisa mengumpulkan cukup keberanian untuk merusak kubur yang dimeterai, mempecundangi penjaga Bait Suci, dan kemudian mencuri tubuh Kristus yang rusak? Apa yang mereka lakukan dengan tubuh tersebut jika mereka memang mencurinya kecuali menguburnya di tempat lain? Para murid sendiri heran atas lenyapnya tubuh Yesus. Mereka sendiri tidak mengerti dan tidak percaya kebangkitan yang dinubuatkan-Nya. Jawaban dari misteri hilangnya tubuh Yesus adalah kebangkitanNya (Kisah Para Rasul 2:24-32).
3. Meterai Romawi
Kubur tersebut dimeterai dengan meterai resmi Roma, sehingga membuat tubuh Yesus menajdi milik Romawi. Bagi siapapun yang menyentuh atau berupaya merusak meterai Romawi dan mencuri tubuh Yesus pasti akan berada di bawah hukuman mati. Tidak seorang pun berani merusak meterai Romawi. Meterai tersebut merupakan tanda kepemilikkan yang sangat penting dalam segala bangsa di zaman kuno. Malaikat Tuhanlah yang merusakkan meterai pada kubur itu dan menggelindingkan batu tersebut, bukannya beberapa murid yang ketakutan (Matius 27:66)
4. Batu Terguling
Kubur tersebut di tutup dengan sebuah pintu batu. Bahkan para wanita, dalam kesederhanaan mereka, ketika mereka pergi untuk membalut tubuh tersebut dengan lebih banyak rempah, bertanya-tanya siapa yang akan menggelindingkan batu tersebut bagi mereka. Namun, ketika mereka berada di taman kubur, mereka melihat batu tersebut telah digelindingkan. Batu tersebut digelindingkan, bukan untuk membiarkan Tuhan yang bangkit keluar, tetapi untuk membiarkan para murid masuk. Batu yang digelindingkan tersebut adalah bukti lain dari kebangkitan (Lukas 24:2).
5. Para Penjaga
Penjaga ditunjuk untuk mengawasi kubur Yesus yang dimeterai selama 3 hari. Ini disebabkan ketakutan bahwa para murid akan mencuri tubuh Yesus dan menyebarkan kisah kebangkitan palsu. Penjaga tersebut dikejutkan oleh gempa bumi dan kehadiran malaikat Tuhan yang menggelindingkan batu tersebut dan duduk di atasnya. Maka kisah yang dikarang oleh para pemimpin agama agar dikatakan oleh para penjaga adalah palsu dan ironi. Karena jika, sebagaimana mereka diajar untuk mengatakan, para murid datang dan mencuri tubuh Yesus sementara mereka tertidur, penjaga itu sendiri pasti dikutuk. Tidur saat tugas bisa di hukum mati. Selain itu, jika mereka tertidur, bagaimana mereka tahu dengan pasti bahwa para murid mencuri tubuh tersebut? Dan mengapa membayar penjaga-penjaga dengan sejumlah besar uang jika kisah kebanngkitan adalah suatu dusta? Para penjaga tahu bahwa sesuatu yang tidak alamiah terjadi, dan tidak ada uang atau kebohongan yang bisa mengubah fakta tersebut, Kristus bangkita dari kematian (Matius 27:65; 28:4).
6. Kain Kafan
Salah satu bukti kebangkitan yang paling menakjubkan dan meyakinkan adalah kain kafan Yesus. Tubuh Yesus telah dibungkus dan dirempah-rempah dalam kain kafan. Petrus dan Yohanes masuk kedalam kubur dan melihat kain kafan masih di situ, tetapi tubuh-Nya tidak ada. Kain kafan yang membungkusnya terletak di tempat-Nya, tampak dalam bentuk asli, masih tidak terbuka. Siapa yang bisa mengambil tubuh keluar dari kain tersebut? Dan mengapa meninggalkan kainnya? Mukjizat kebangkitan adalah jawaban atas kain kafan yang kosong. Ini adalah “bukti lain yang bisa dipercayai” (Yohanes 20:6).
7. Kain Peluh Yang Rapi Tergulung
Hal yang ganjil adalah bahwa kain peluh yang dipakai membungkus kepala Tuhan Yesus, terlipat di suatu tempat dengan sendirinya. Ada seseorang yang telah merapikannya. Mustahil penjaga, dan para murid yang melakukannya. Ini membuktikan kebangkitanNya (Yohanes 20:7).
IV.TUJUH ALASAN KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS
Setelah melihat bukti-bukti kebangkitan Yesus Kristus, berikut kita meninjau alasan perlunya kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus terjadi sesudah tiga hari di dalam kubur. TubuhNya tidak mengalami kehancuran. Allah membangkitkan Dia dari kematian, oleh kuasa Roh Kudus. Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari Kematian merupakan tanda atau meterai Allah bahwa Allah menerima pendamaian anakNya yang tunggal (Markus 16:16; Kisah Para Rasul 3:13-15; Roma 1:4; 1 Korintus 15:3-4). Selengkapnya, berikut ini adalah tujuh alasan perlunya kebangkitan Yesus Kristus, yaitu:
1. KebangkitanNya meneguhkan KeilahianNya, bahwa Ia adalah Tuhan (Roma 1:4).
Sifat KeilahianNya sendiri mengaharuskan kebangkitanNya. Kristus adalah Allah-manusia dalam satu pribadi yang kudus dan tidak berdosa, maut tidak berkuasa atas Dia. Juruselamat haruslah seorang manusia supaya Ia bisa mati untuk membayar dosa-dosa dan harus Allah supaya bisa bangkit (Kisah Para Rasul 2:24).
2. KebangkitanNya adalah meterai yang sah dari kematian dan karya kurban pendamaianNya yang sempurna ( Roma 1:4; 4:25).
Kebangkitan Kristus sungguh-sungguh perlu untuk melengkapi pekerjaan penebusan, karena jika Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka kita semua masih berada dalam dosa (1 Korintus 15:16-20). Hanya kematian dan kebangkitanNya yang menyelamatkan manusia (Roma 5:8-10). Bukti bahwa Kristus telah menaklukkan dosa, setan, penyakit dan maut (kematian) adalah dengan kebangkitanNya dari kematian. (Ibrani 2:9-14; Wahyu 1:18). Lebih lagi, bahwa kebangkitan Kristus merupakan bukti bahwa kurban pendamaianNya yang sempurna telah diterima oleh Allah.
3. KebangkitanNya meneguhkan bahwa Ia hidup mampu memberi kehidupan yang menyelamatkan semua orang percaya (Yohanes 10:11; 11:25).
Tuhan kita, Yesus Kristus pernah berkata “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b). Selanjutnya, Ia katakan pula “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yohanes 11:25)
4. KebangkitanNya merupakan Jaminan bagi kebangkitan orang percaya di masa yang akan datang (1 Kor 15:20-23; 51-57).
Rasul Paulus menegaskan perlunya kebangkitan Kristus sebagai jaminan kebangkitan kita dimasa yang akan datang. Inilah yang menjadi dasar pengharapan kita. sebab jika Kristus tidak bangkit dari kematian maka sia-sialah kepercayaan kita kepadaNya.
5. Yesus Kristus harus bangkit untuk menjadi Kepala Gereja (Efesus 1:19-23) yang membaptis orang percaya dengan Roh Kudus (Yohanes 1:33; Kisah Rasul 2:32-33).
Gereja secara sah berdiri pada pada hari Pentakosta pada peristiwa pencurahan Roh Kudus, seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 2. Kristus sendiri yang mendirikan Gereja. Dia berkata “.. I will build my church, and death itself will not have any power over it”(Matius 16:18 terjemahan TEV). Pada saat Yesus mengucapkan perkataan tersebut, Gereja belum berdiri tapi akan berdiri di masa yang akan datang. Jadi Kristus harus bangkit untuk mendirikan GerejaNya dan menjadi kepala Gereja yang adalah tubuhNya.
6. KebangkitanNya diperlukan untuk memenuhi tugas lainnya.
Tugas-tugas yang akan dipenuhi oleh Tuhan kita, Yesus Kristus dimasa yang akan datang adalah: Kristus harus bangkit untuk menjadi Imam besar, pengantara/pembela bagi kita di surga (1 Timotius 2:5-6; Ibrani 7:26-28; 8:1-4). Dimasa yang akan datang Ia adalah Raja dia atas segala Raja (Wahyu 19:16), dan Hakim yang akan menghakimi dengan adil ( 2 Korintus 5:10; Wahyu 20:11-15)
7. KebangkitanNya untuk meneguhkan bahwa yang diucapkanNya sungguh benar dan tidak ada dusta (Matius 16:21 dan ayat pararel)
Perlu bagi Kristus untuk bangkit dari kematian untuk meneguhkan kebenaran pernyataan-pernyataanNya sendiri mengenai kebangkitanNya (Matius 12:39-40; 16:21; 17:22-23; 27:62-64; Markus 8:31; 10:45; Yohanes 2:18-22).
V. EPILOG: KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS
Setelah Yesus disalibkan dan mati, para murid dan pengikut Tuhan dinaungi oleh awan ketakutan, kesedihan dan kecemasan. Mereka tidak tahu apa yang hendak mereka lakukan. Kemudian tersebar berita di seluruh Yerusalem, bahwa jenazah Yesus tidak ditemukan dalam kuburan-Nya. Hal ini sangat membingungkan para murid Tuhan. Karena takut serangan dari orang Yahudi mereka berhimpun di suatu tempat dan mengunci pintu-pintu. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak yakin kalau Yesus Kristus yang mati dan dikubur itu telah bangkit kembali.
Namun setelah Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada mereka, dan meyakinkan mereka bahwa Ia telah bangkit dari kematian, maka percayalah murid-murid itu. Dengan penuh kuasa dan semangat, mereka memberitakan kabar kesukaan ini dari Yerusalem sampai ke ujung bumi. "Yesus yang diserahkan karena pelanggaran kita dan bangkit karena pembenaran kita" (Rom 4:25). Inilah berita yang disampaikan oleh rasul Paulus dan sampai pada hari ini, tetap diberitakan oleh gereja-gereja di seluruh permukaan bumi.
“Kristus telah mati bagi dosa-dosa kita dan telah bangkit bagi pembenaran kita”
- Selamat paskah by STG -
VI. BIBLIOGRAFI:
Conner, Kevin J., 1993. The Fondation of Christian Doctrine, 2 Jilid, diktat. Terjemahan, Harvest International Theological Seminary, Harvest Publication House: Jakarta.
Douglas, J.D., ed, 1988. The New Bible Dictionary. Universities and Colleges Christian Fellowship, Leicester, England. Edisi Indonesia dengan judul Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, 2 Jilid, diterjemahkan (1993), Yayasan Komunikasi Bina Kasih: Jakarta.
Enns, Paul., 1989.The Moody Handbook of Theology. Edisi Indonesia diterjemahkan (2004), 2 jilid, Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Erickson, Millard J., 1985. Christian Theology. Edisi Indonesia diterjemahkan (1998), 3 jilid, Penerbit Gandum Mas: Malang.
Ferguson, B. Sinclair, David F. Wright, J.I. Packer., 1988. New Dictionary Of Theology. Inter-Varsity Press, Leicester. Edisi Indonesia, 3 jilid , cetakan 2008/2009, Penerbit Literatur SAAT: Malang.
Grudem, Wayne., 1994. Systematic Theology: A Introduction to a Biblical Doctrine. Zodervan Publising House: Grand Rapids, Michigan.
Ryrie, Charles C., 1986. Basic Theology. Wheathon: Victor Book. Edisi Indonesia dengan judul Teologi Dasar, 2 Jilid (1991). Terj, Penerbit Andi Offset: Yoyakarta.
Sporoul, R.C., 1994. Essential Truths of the Christian Faith. Tyndale House Publishers, Wheaton, Illinios, USA. Edisi Indonesia dengan judul Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen, diterjemahkan (1997) Penerbit Literatur SAAT: Malang.
Thiessen, Henry C., 1979. Lectures in Systematic Theology, direvisi Vernon D. Doerksen, Grand Rapids: Eerdmans. Edisi Indonesia dengan judul Teologi Sistematika, diterjemahkan (1992), Penerbit Gandum Mas: Malang.TUJUH BUKTI KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS.