KISAH PARA RASUL 12:1-24 (GEREJA, SIKAP DAN AKIBAT)

PDT. BUDI ASALI. M. DIV.
KISAH PARA RASUL 12:1-24 (GEREJA, SIKAP DAN AKIBAT). Kisah Para Rasul 12:1-24 - “(1) Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. (2) Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. (3) Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. (4) Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. (5) Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. (6) Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. (7) Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: ‘Bangunlah segera!’ Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. (8) Lalu kata malaikat itu kepadanya: ‘Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!’ Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: ‘Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!’ (9) Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. (10) Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. (11) Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: ‘Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikatNya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.’ (12) Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa. (13) Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. (14) Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan,bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. (15) Kata mereka kepada perempuan itu: ‘Engkau mengigau.’ Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: ‘Itu malaikatnya.’ (16) Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. (17) Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya: ‘Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita.’ Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain. (18) Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus. (19) Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ. (20) Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja. (21) Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. (22) Dan rakyatnya bersorak membalasnya: ‘Ini suara allah dan bukan suara manusia!’ (23) Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing. (24) Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.”.
KISAH PARA RASUL 12:1-24 (GEREJA, SIKAP DAN AKIBAT)
gadget, otomotif, bisnis
I) Gereja mengalami saat-saat gawat. Acts 12

1) Raja Herodes sedang berkuasa (Kisah Para Rasul 12: 1).

Kisah Para Rasul 12: 1: “Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.”.

Ini adalah Herodes Agripa I, saudara dari Herodias (istri Herodes Antipas dalam Mat 14). Ini jelas adalah orang brengsek, dan kalau orang brengsek berkuasa itu pasti merupakan bencana bagi gereja.

2) Agripa I ini melakukan hal-hal tertentu, yaitu:

a) Bertindak keras terhadap beberapa jemaat (Kisah Para Rasul 12: 1).

b) Membunuh rasul Yakobus (Kisah Para Rasul 12: 2).

Kisah Para Rasul 12: 2: “Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.”.

c) Menangkap Petrus (Kisah Para Rasul 12: 3).

Kisah Para Rasul 12: 3: “Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.”.

1. Petrus tidak dibunuh karena saat itu adalah hari raya (Kisah Para Rasul 12: 3b).

2. Petrus akan dibunuh setelah Paskah (Kisah Para Rasul 12: 4).

Kisah Para Rasul 12: 4: “Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.”.

Perlu diketahui bahwa untuk ay 4 ini KJV memberikan terjemahan ‘Easter’. Ini salah terjemahan, seharusnya adalah ‘Passover’.

Catatan: Easter = Paskah Perjanjian Baru (hari kebangkitan Yesus); Passover = Paskah Perjanjian Lama (hari keluarnya Israel dari Mesir).

3. Jadi, untuk sementara Petrus dimasukkan ke penjara.

4. Perhatikan pengawalan terhadap Petrus yang begitu ketat (Kisah Para Rasul 12: 4a,6b). Ini tidak memungkinkan Petrus untuk lolos.

Kisah Para Rasul 12: 6: “Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.”.

Semua ini menunjukkan suatu keadaan yang kelihatannya tanpa harapan!

II) Sikap / tindakan gereja.

Kalau saudara mengalami keadaan seperti itu, bagaimana sikap / tindakan saudara? Mundur dari Tuhan? Putus asa? Marah? Kecewa?

Sekarang mari kita perhatikan bagaimana sikap / tindakan gereja abad I menghadapi keadaan seperti itu.

1) Sikap / tindakan Petrus.

Kisah Para Rasul 12: 6: ia bisa tidur! Ini berbeda dengan tidurnya 3 murid (termasuk Petrus) dalam Matius 26:36-46!

Ia pasti tahu bahwa Herodes sudah membunuh Yakobus dan pasti akan membunuhnya juga. Tetapi toh ia bisa tidur! Ini jelas menunjukkan iman dan penyerahannya yang luar biasa kepada Tuhan!

Ia sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan waktu ia ketakutan dalam menghadapi badai dalam Matius 8:23-27!

Sekalipun pada saat itu Roma 8:28 belum ada, jelas bahwa Petrus mempercayai isi ayat itu. Ini menyebabkan ia bisa tidur!

Penerapan: maukah saudara meniru sikap ini pada saat-saat yang gawat dalam kehidupan saudara / gereja saudara?

2) Sikap / tindakan jemaat.

Ay 5b menunjukkan bahwa mereka berdoa.

Kisah Para Rasul 12: 5: “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.”

a) Dalam Kisah Rasul ada banyak ayat yang menunjukkan bahwa gereja abad I adalah gereja yang banyak berdoa (Kis 1:14,24 2:42 4:24-31 6:4 12:5,12 13:2-3 dsb).

Dalam pelajaran yang lalu (Kis 11:19-30), kita melihat bahwa gereja abad I adalah gereja yang menekankan pengajaran Firman Tuhan. Sekarang kita melihat bahwa gereja abad I juga menekankan doa.

Bagaimana dengan gereja saudara / diri saudara sendiri?

b) Kisah Para Rasul 12: 5b: ‘jemaat (church) berdoa’.

Bdk. ay 12: banyak orang berkumpul untuk berdoa.

Jadi, ini adalah suatu persekutuan doa. Doa pribadi memang penting, tetapi persekutuan doa juga penting, bahkan mempunyai kuasa yang lebih besar.

Bdk. Matius 18:19-20 - “(19) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga. (20) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.’”.

Apakah selama ini saudara mengabaikan persekutuan doa di gereja saudara? Maukah saudara bertobat?

c) Mereka berdoa dengan sungguh-sungguh.

Kisah Para Rasul 12: 5b mengatakan bahwa mereka berdoa ‘dengan tekun’.

KJV: ‘without ceasing’ [= tanpa henti].

RSV: ‘earnest prayer’ [= doa yang sungguh-sungguh].

NIV: ‘earnestly praying’ [= berdoa dengan sungguh-sungguh].

NASB: ‘prayer was being made fervently’ [= doa dinaikkan dengan sungguh-sungguh].

Kata bahasa Yunaninya hanya digunakan 2 x dalam Perjanjian Baru, yaitu di sini dan dalam 1Petrus 4:8, dimana kata itu diterjemahkan secara benar, yaitu ‘sungguh-sungguh’.

Jadi, seharusnya Kisah Para Rasul 12: 5b: ‘berdoa dengan sungguh-sungguh’.

Berdoa dengan sungguh-sungguh artinya pada waktu berdoa, kita sungguh-sungguh menginginkan / mengharapkan jawaban doa kita.

Gampang untuk berdoa dengan sungguh-sungguh pada waktu kita mengalami kesukaran yang berat, karena kita pasti mengharapkan suatu pembebasan dari kesukaran itu. Tetapi kalau kita berdoa untuk pertobatan seseorang, atau untuk kesembuhan seseorang, atau berdoa untuk gereja, pendeta, majelis / pengurus, pemerintah dsb, seringkali doa kita hanya di bibir saja tetapi tidak keluar dari hati. Kita mungkin mempunyai sikap ‘diberi baik, tidak diberi ya sudah’! Ini doa yang tidak sungguh-sungguh! Apakah saudara sering berdoa dengan sikap seperti itu? Bertobatlah, dan berdoalah selalu dengan sungguh-sungguh!

III) Akibat dari sikap mereka itu.

Apakah selama ini saudara meragukan khasiat dari doa? Dalam Matius 17:20 / Markus 11:23-24 Yesus berkata bahwa doa bisa memindahkan gunung. Sekalipun ini tidak bisa diartikan bahwa kita betul-betul bisa memindahkan gunung, tetapi jelas bahwa artinya adalah bahwa kita bisa melakukan hal yang besar / mujijat melalui doa.

Sekarang mari kita lihat akibat doa mereka.

1) Petrus dibebaskan.

a) Petrus dibebaskan secara mujijat.

1. Barclay berkata:

“In this story we do not necessarily see a miracle. It may well be the story of a thrilling rescue; but however it happened, the hand of God was most definitely in it” [= Dalam cerita ini kita tidak harus menganggap terjadi mujijat. Mungkin ini merupakan suatu cerita tentang penyelamatan yang menegangkan; tetapi bagaimanapun terjadinya, tangan Allah pasti ada di dalamnya].

2. Di sini kesesatan William Barclay tampak dengan jelas, karena seluruh kontex jelas menunjukkan bahwa ini adalah suatu mujijat.

a. Cara penceritaan Kisah Para Rasul 12: 6-10 menunjukkan itu betul-betul mujijat!

Kisah Para Rasul 12: 6-10: “(6) Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. (7) Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: ‘Bangunlah segera!’ Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. (8) Lalu kata malaikat itu kepadanya: ‘Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!’ Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: ‘Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!’ (9) Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. (10) Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.”.

b. Kisah Para Rasul 12: 11 Petrus baru sadar. Tidak berarti bahwa tadi ia pingsan, tetapi tadi ia tidak tahu kalau itu betul-betul terjadi (Kisah Para Rasul 12: 9).

Kisah Para Rasul 12: 9,11: “(9) Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. ... (11) Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: ‘Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikatNya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.’”.

c. Kisah Para Rasul 12: 12-16: jemaat tidak percaya Petrus bisa bebas:

(1) Perempuan itu dianggap mengigau / gila (Kisah Para Rasul 12: 15).

Kisah Para Rasul 12: 15: “Kata mereka kepada perempuan itu: ‘Engkau mengigau.’ Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: ‘Itu malaikatnya.’”.

KJV: ‘Thou art mad’ [= Engkau gila].

RSV: ‘You are mad’ [= Engkau gila].

NIV: ‘You’re out of your mind’ [= Engkau gila].

NASB: ‘You are out of your mind!’ [= Engkau gila].

Tetapi, Bible Works 8 mengatakan bahwa kata itu bisa diterjemahkan ‘gila’ atau ‘mengoceh’.

(2) Yang datang dianggap malaikat Petrus (Kisah Para Rasul 12: 15b).

(3) Mereka tercengang-cengang (Kisah Para Rasul 12: 16).

Kisah Para Rasul 12: 16: “Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang.”.

Ini menunjukkan bahwa:

• mereka kurang beriman.

• peristiwa ini adalah suatu mujijat.

d. Kisah Para Rasul 12: 17: Petrus yang menceritakan, dan ia menyuruh memberi tahu Yakobus. Jadi jelas bahwa Petrus bukan bebas karena suatu operasi penyelamatan yang dilakukan oleh pihak gereja.

b) Petrus dibebaskan tepat pada waktunya (Kisah Para Rasul 12: 6: ‘Pada malam sebelum ...’).

Tuhan memang senang menolong pada saat yang ‘ngepres’, tetapi Ia tidak akan terlambat.

2) Herodes mati.

a) Kisah Para Rasul 12: 19: dari pemeriksaan, Herodes seharusnya tahu bahwa itu adalah suatu mujijat (bdk. Kis 5:23).

Kisah Para Rasul 12: 19: “Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.”.

Kisah Para Rasul 5:23 - “katanya: ‘Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya.’”.

Tetapi ia tidak bertobat, bahkan membunuh para penjaga.

b) Kisah Para Rasul 12: 20-23: “(20) Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja. (21) Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. (22) Dan rakyatnya bersorak membalasnya: ‘Ini suara allah dan bukan suara manusia!’ (23) Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.”.

1. Herodes marah kepada Tirus / Sidon dan mau memerangi mereka (Kisah Para Rasul 12: 20a).

2. Tirus dan Sidon menjadi takut dan mengatur pertemuan (Kisah Para Rasul 12: 20b).

3. Herodes berpidato dalam pertemuan itu (Kisah Para Rasul 12: 21).

4. Rakyat menyanjung dia sebagai Allah (Kisah Para Rasul 12: 22).

5. Allah membunuh Herodes karena ia tidak menolak (berarti ia menerima) sanjungan itu (Kisah Para Rasul 12: 23). Jelas bahwa hal itu adalah dosa yang serius sehingga Tuhan membunuh dia!

Kita bisa melihat bahwa kalau tadi Allah bisa melindungi anakNya (Petrus) di tengah-tengah musuh, maka sekarang Ia bisa membunuh Herodes di tengah-tengah pengagum-pengagumnya!

Lagi-lagi kita melihat nasib buruk dari:

a. Musuh gereja.

b. Orang yang membunuh orang kristen / hamba Tuhan.

Ini merupakan penghiburan untuk orang kristen yang ditindas, tetapi ini merupakan ancaman bagi orang-orang yang bersikap sewenang-wenang terhadap orang kristen / hamba Tuhan.

3) Firman Tuhan tersebar (Kisah Para Rasul 12: 24).

Kisah Para Rasul 12: 24: “Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.”.

Matinya Herodes memberikan kebebasan dalam Pemberitaan Injil / Firman Tuhan, sehingga Firman Tuhan makin tersebar!

Penutup.

Hadapilah problem / situasi gawat dengan berserah kepada Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh! 

-AMIN-
Next Post Previous Post