BUKTI PERSEMBAHAN YANG TERBAIK KEPADA TUHAN

Pdt.Budi Asali, M.Div.
I) Hal-hal penting yang perlu diketahui tentang ‘persembahan yang terbaik’.

1) Persembahan tidak harus dalam bentuk uang.

Roma 12:1 - “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”.
PERSEMBAHAN YANG TERBAIK KEPADA TUHAN
otomotif, gadget, bisnis
2) Persembahan yang besar belum tentu baik, dan yang kecil belum tentu jelek.

Lukas 21:1-4 - “(1) Ketika Yesus mengangkat mukaNya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. (2) Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. (3) Lalu Ia berkata: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. (4) Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.’”.

Jadi Tuhan menilai baik tidaknya suatu persembahan dari pengorbanan / kasih orang yang memberikan persembahan tersebut.

3) Persembahan merupakan sesuatu yang penting bagi Tuhan, dan Tuhan memperhatikan kita dan persembahan yang kita berikan.

Markus 12:41 - “Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar”.

Lukas 21:1-2 - “(1) Ketika Yesus mengangkat mukaNya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. (2) Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu”.

Memang ada ayat-ayat yang seakan-akan menunjukkan bahwa persembahan itu tidak penting, dan ayat-ayat ini sering dijadikan kedok / alasan oleh orang-orang pelit untuk tidak memberikan persembahan atau untuk memberikan persembahan asal-asalan.

Misalnya:

· 1Samuel 15:22 - “Tetapi jawab Samuel: ‘Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti mendengarkan suara Tuhan? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”.

· Mazmur 51:18-19 - “Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah”.

· Pkh 4:17 - “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat”.

· Mikha 6:6-8 - “‘Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?’ ‘Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?’”.

· Markus 12:33 - “Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan”.

Ingat bahwa ayat-ayat ini hanya menunjukkan bahwa persembahan tidak bisa menggantikan ketaatan kita kepada Tuhan ataupun digunakan untuk menebus dosa kita, tetapi ayat-ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa persembahan kita tidak penting bagi Tuhan.

4) Persembahan apapun tidak akan diterima oleh Tuhan kalau orangnya tidak beriman / hidup jahat.

Amsal 15:8 - “Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenanNya”.

Matius 5:23-24 - “(23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, (24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”.

Yesaya 1:10-13a - “(10) Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! (11) ‘Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?’ firman TUHAN; ‘Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. (12) Apabila kamu datang untuk menghadap di hadiratKu, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait SuciKu? (13a) Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu”.

Ibrani 11:6a - “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”.

II) Kita harus memberikan yang terbaik untuk Tuhan.

1) Bukti bahwa Tuhan memang menuntut persembahan yang terbaik dari kita.

a) Firman Tuhan menyuruh kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan.

· Yeh 44:30 - “Dan yang terbaik dari buah sulung apapun dan segala persembahan khusus dari apapun, dari segala persembahan khususmu adalah bagian imam-imam; juga yang terbaik dari tepung jelaimu harus kamu berikan kepada imam supaya rumah-rumahmu mendapat berkat”.

KJV: ‘And the first of all the firstfruits of all things, and every oblation of all, of every sort of your oblations, shall be the priest's: ye shall also give unto the priest the first of your dough, that he may cause the blessing to rest in thine house’ (= ).

Amsal 3:9-10 - “(9) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, (10) maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya”.

KJV: ‘(9) Honour the LORD with thy substance, and with the firstfruits of all thine increase: (10) So shall thy barns be filled with plenty, and thy presses shall burst out with new wine’ (= ).

· Matthew Henry: “‘with the first-fruits of all,’ as Abel, Gen. 4:4. This was the law (Exo. 23:19), and the prophets, Mal. 3:10. God, who is the first and best, must have the first and best of every thing; his right is prior to all other, and therefore he must be served first. Note, It is our duty to make our worldly estates serviceable to our religion, to use them and the interest we have by them for the promoting of religion, to do good to the poor with what we have and abound in all works of piety and charity, devising liberal things” (= ).

· Kel 23:19a - “Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu”.

KJV: ‘The first of the firstfruits of thy land thou shalt bring into the house of the LORD thy God’ (= ).

Ada pertentangan tentang apa yang dimaksud dengan ‘the first fruits’. Ada yang menganggap itu sebagai persembahan yang terbaik, dan ada yang menganggapnya sebagai hasil mula-mula / pertama, seperti Jamieson, Fausset & Brown di bawah ini.

Jamieson, Fausset & Brown: “not the highest, the best, and most excellent, as the word frequently signifies, but the beginning, the earliest, the very first of all the fruits which the earth yielded - the first-fruits of every species, animal as well as vegetable, although it is land-produce that is principally meant here” (= ).

Ada juga yang kelihatannya menggabungkan kedua hal ini. Jadi hasil yang pertama dan terbaik harus diberikan kepada Tuhan. Lihat kata-kata Matthew Henry di atas.

b) Firman Tuhan melarang kita memberikan yang jelek untuk Tuhan.

· Ulangan 17:1 - “Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.’”.

· Maleakhi 1:6-14. Ini akan kita lihat di bawah.

c) Abraham diminta mempersembahkan Ishak (Kej 22).

Sekalipun ini hanya ujian, dan Tuhan tak sungguh-sungguh ingin Abraham membunuh anaknya, tetapi ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin kita mau memberikan apapun / siapapun yang paling kita cintai untuk Dia. Maukah saudara berikan anak saudara untuk jadi hamba Tuhan?

2Raja 16:3 - “tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel”.

Ulangan 12:31 - “Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka”.

d) Tuhan menolak / mengecam persembahan yang asal-asalan.

1. Persembahan Kain ditolak.

Kejadian 4:3-5a - “(3) Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; (4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, (5a) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkanNya”.

2. Persembahan pada jaman Maleakhi dikecam.

Maleakhi 1:6-14 - “(6) Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepadaKu itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepadaKu itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina namaKu. Tetapi kamu berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah kami menghina namaMu?’ (7) Kamu membawa ROTI CEMAR ke atas mezbahKu, tetapi berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?’ Dengan cara menyangka: ‘Meja TUHAN boleh dihinakan!’ (8) Apabila kamu membawa seekor BINATANG BUTA untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa BINATANG YANG TIMPANG DAN SAKIT, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firmanTUHAN semesta alam. (9) Maka sekarang: ‘Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!’ Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan Ia akan menyambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam. (10) Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbahKu dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu. (11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari namaKu besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi namaKu dan juga korban sajian yang tahir; sebab namaKu besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam. (12) Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: ‘Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!’ (13) Kamu berkata: ‘Lihat, alangkah susah payahnya!’ dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa BINATANG YANG DIRAMPAS, BINATANG YANG TIMPANG DAN BINATANG YANG SAKIT, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN. (14) Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi iamempersembahkan BINATANG YANG CACAT kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan namaKu ditakuti di antara bangsa-bangsa”.

Kesalahan orang-orang pada jaman itu adalah: memberikan persembahan yang salah / jelek.

Kata ‘roti’ dalam Maleakhi 1: 7 mungkin mewakili semua persembahan yang bisa dimakan. Disini dikatakan ‘roti cemar’, yang jelas menunjukkan persembahan yang salah.

Demikian juga dalam Maleakhi 1: 8 disebutkan persembahan yang salah yang lain, yaitu binatang buta, timpang, sakit, dan dalam Maleakhi 1: 13 disebutkan binatang yang dirampas, timpang, sakit.

Istilah ‘binatang yang dirampas’ dalam Maleakhi 1: 13 diterjemahkan secara bervariasi.

RSV: what has been taken by violence (= yang diambil dengan kekerasan).

NASB: what was taken by robery (= yang diambil dengan meram­pok).

NIV: injured (= terluka).

KJV: that which was torn (= yang dicabik-cabik).

Para penafsir berpendapat bahwa istilah ini menunjuk pada domba / kambing yang dirampas kembali oleh gembalanya dari binatang buas yang menerkamnya. Daripada dibuang, binatang yang sudah dicabik-cabik ini lalu dipersembahkan kepada Tuhan.

Kel 22:31 - “Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagiKu: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing.’”.

Jadi, dalam Keluaran 22:31 ini dikatakan bahwa ‘binatang yang dirampas’ itu tidak boleh dimakan, tetapi harus diberikan kepada anjing. Tetapi ternyata mereka memberikannya kepada Tuhan!

Selanjutnya, dalam Maleakhi 1:14 disebutkan tentang orang yang bernazar akan memberikan binatang jantan, tetapi lalu mem­berikan binatang cacat.

Mengapa persembahan seperti ini salah?

a. Karena Hukum Taurat melarang hal itu (Keluaran 12:5 Im 1:3,10 Imamat 22:18-25 Ulangan 15:21).

Semua ayat-ayat ini menunjukkan bahwa binatang yang diper­sembahkan kepada Tuhan harus selalu tidak bercacat / bercela. Ini bukan hanya karena mereka dituntut untuk mempersembahkan sesuatu yang bagus kepada Tuhan, tetapi juga karena binatang korban ini merupakan TYPE dari Kris­tus yang suci (1Petrus 1:19).

b. Gubernur saja akan menolak persembahan seperti itu (Maleakhi 1: 8).

· Kata ‘bupati’ dalam Maleakhi 1: 8 seharusnya adalah ‘gubernur’.

· Pada waktu mau memberikan sesuatu kepada Tuhan, baik itu berupa persembahan kita maupun pelayanan kita, kita memang harus merenungkan:

* Kalau persembahan yang akan kita berikan kepada Tuhan itu kita berikan kepada manusia, apakah manusia itu mau menerimanya?

* Kalau pelayanan yang akan kita lakukan bagi Tuhan itu kita lakukan bagi manusia, apakah manusia itu mau menerimanya?

Kalau manusia biasa saja menolak persembahan / pelayanan kita (karena menganggap sebagai penghinaan), bagaimana kita bisa memberikannya kepada Tuhan?

e) Tuhan senang dan menerima persembahan yang baik / harum.

· Persembahan Habel diterima (Kejadian 4:4).

Bdk. Ibrani 11:4 - “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati”.

· Marta mempersembahkan minyak wangi yang mahal untuk Yesus, dan ini menyenangkan Yesus.

Yohanes 12:1-8 - “(1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. (2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. (3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. (4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. (7) Maka kata Yesus: ‘Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. (8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.’”.

· Persembahan Nuh diterima.

Kejadian 8:20-22 - “(20) Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (21) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hatiNya: ‘Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (22) Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.’”.

· Persembahan orang Filipi disukai oleh Allah.

Filipi 4:18 - “Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah”.

2) Mengapa kita harus memberikan yang terbaik untuk Tuhan?

a) Karena Ia adalah Tuhan / Allah yang maha besar.

Maleakhi 1:11,14 - “(11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari namaKu besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi namaKu dan juga korban sajian yang tahir; sebab namaKu besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam. ... (14) Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan namaKu ditakuti di antara bangsa-bangsa”.

Dalam Maleakhi 1: 11 ada kata-kata ‘dipersembahkan korban bagi namaKu’. Kata ‘korban’ dalam ay 11 ini merupakan terjemahan yang salah. Terjemahan yang benar adalah ‘incense’ (= kemenyan / dupa). ‘Kemenyan’ dan ‘korban sajian yang tahir’ (Maleakhi 1: 11) menggambarkan ibadah kepada Tuhan.

Pada saat itu di luar bangsa Israel, tidak ada bangsa yang menyembah Allah karena mereka semua menyembah berhala. Karena itu banyak penafsir menganggap bahwa Maleakhi 1: 11,14 yang menunjukkan bahwa nama TUHAN itu populer di antara semua bangsa, sebagai sesuatu yang aneh. Ini menyebabkan mereka lalu menterjemahkan ay 11,14b ke dalam bentuk future tense (= bentuk akan datang). Dengan demikian kata-kata ini menjadi suatu nubuat. Nanti, bangsa-bangsa asing akan menyembah Tuhan.


Bagaimanapun juga, semua ini menunjukkan kebesaran Allah. Tetapi bangsa Israel memberikan persembahan binatang cacat kepada Tuhan yang mahabesar ini! Ini adalah suatu penghi­naan (ay 6-7)!

Hal yang selalu membuat seseorang tak menghormati Tuhan adalah tidak adanya kesadaran akan kebesaran Allah. Orang yang selalu menyadari kebesaran Allah pasti akanselalu menghormatiNya.

b) Karena semua yang kita punyai diberikan oleh Dia.

Kejadian 28:22 - “Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu.’”.

Ulangan 8:17-18 - “(17) Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. (18) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini”.

Maz 104:10-15,21,27-28 - “(10) Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung, (11) memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan; (12) di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan. (13) Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar lotengMu, bumi kenyang dari buah pekerjaanMu. (14) Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah (15) dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia. ... (21) Singa-singa muda mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya dari Allah. ... (27) Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya. (28) Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tanganMu, mereka kenyang oleh kebaikan”.

Mazmur 127:1-2 - “(1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur”.

Mazmur 136:25 - “Dia yang memberikan roti kepada segala makhluk; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya”.

Mazmur 145:15-16 - “(15) Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; (16) Engkau yang membuka tanganMu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup”.

Matius 6:25-34 - “(25) ‘Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?(27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, (29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. (30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? (31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? (32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. (33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (34) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.’”.

Karena itu kita harus berdoa untuk makanan / berkat jasmani.

· Matius 6:11 - “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”.

· Zakharia 10:1 - “Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan Diberikannya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang”.

c) Karena Ia mengasihi kita dan telah rela menyerahkan Anak TunggalNya untuk kita.

Apapun yang kita persembahkan tidak dapat menandingi tindakan Allah yang menyerahkan Anak Tunggal-Nya untuk disalibkan bagi dosa-dosa kita!

d) Persembahan yang terbaik menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan.

Lukas 7:36-50 - “(36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. (37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kakiNya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. (39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: ‘Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamahNya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.’ (40) Lalu Yesus berkata kepadanya: ‘Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.’ Sahut Simon: ‘Katakanlah, Guru.’ (41) ‘Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. (42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?’ (43) Jawab Simon: ‘Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Betul pendapatmu itu.’ (44) Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: ‘Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kakiKu. (46) Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak, tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. (47) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.’ (48) Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: ‘Dosamu telah diampuni.’ (49) Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: ‘Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?’ (50) Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: ‘Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!’”.

III) Persembahan yang bagaimana yang saudara berikan untuk Tuhan?

Contoh orang yang memberikan pemberian yang jelek kepada Tuhan:

· orang tak diterima di sekolah mana-mana, dan tak bisa kerja, lalu masuk sekolah theologia.

· Kain.

· tentara yang memberi Yesus minum di kayu salib.

· orang-orang pada jaman Maleakhi (Maleakhi 1:6-14).

Contoh orang yang memberikan yang terbaik kepada Tuhan:

· Habel.

· 2Samuel 24:24 - “Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: ‘Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa.’ Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak”.

· Suatu hari, seorang misionaris Amerika yang tinggal di India, melihat seorang ibu India yang beragama Hindu, berjalan menuju Sungai Gangga sambil membawa 2 orang anaknya, yang satu lumpuh dan buta, tetapi yang satunya sempurna. Misionaris itu tahu bahwa ibu itu akan mempersembahkan anaknya di Sungai Gangga dan misionaris itu berusaha untuk membujuk ibu itu supaya tidak mengorbankan anaknya di Sungai. Gangga, tetapi ia tidak berhasil. Ibu itu tetap pergi ke Sungai. Gangga dan mengorban­kan salah satu anaknya bagi dewanya. Pada saat ia kembali, maka misionaris itu melihat bahwa anaknya tinggal satu, yaitu yang lumpuh dan buta! Misionaris itu lalu bertanya: ‘Ibu, kalau engkau harus mempersembahkan salah satu anakmu, mengapa engkau tidak memberikan anak yang lumpuh dan buta ini?’. Ibu itu menja­wab: ‘O tuan, aku tidak tahu Allah macam apa yang kamu punyai di Amerika. Tetapi aku tahu bahwa di India ini, allah kami mengha­rapkan kami untuk memberikan yang terbaik kepada dia!’.


Memang dalam cerita ini ibu itu mempersembahkan kepada dewanya, bukan kepada Tuhan / Allah kita. Tetapi kalau orang kafir mau memberikan yang terbaik klpd dewanya, dan orang Kristen, yang mempercayai bahwa Yesus telah menderita dan mati untuk menebus dosanya, tidak mau memberikan yang terbaik, maka itu merupakan suatu kegilaan!

Maukah saudara memberikan yang terbaik kepada Tuhan?


Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post