YOHANES 15:1-8 (YESUS KRISTUS POKOK ANGGUR YANG BENAR)

YOHANES 15:1-8 (YESUS KRISTUS POKOK ANGGUR YANG BENAR)
YOHANES 15:1-8 (YESUS KRISTUS POKOK ANGGUR YANG BENAR). Yohanes 15:1-8 - 1"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Yohanes 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Penjelasan:

Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar” Ini adalah satu dari pernyataan “Akulah” yang terkenal dari Yesus dalam Injil Yohanes ( 4:26) Dalam Perjanjian Lama tanaman anggur adalah lambang dari Israel (Mazmur 80:8-16). Dalam PL contoh-contoh ini selalu memiliki konotasi negatif. Yesus menegaskan bahwa Ia adalah orang Israel Ideal. Sebagaimana Paulus menggunakan tubuh Kristus, mempelai Kristus dan bangunan Allah sebagai penggambaran bagi gereja, maka Yohanes menggunakan tanaman anggur. Ini mengisyaratkan bahwa gereja adalah Israel yang benar karena hubungannya dengan Yesus Kristus pokok anggur yang benar (Galatia 6:16). Lihat Topik Khusus pada 6:55 dan 17:3. Lihat catatan pada 8:12.

Kebenaran[1]

Dalam suatu pengertian Yohanes mengkombinasikan latar belakang Ibrani dan latar belakang Yunani dari alētheia “kebenaran” sebagaimana ia melakukannya pada logos (lih. 1:1-14). Dalam bahasa Ibrani emeth (BDB 53) menyatakan apa yang benar, atau bisa dipercaya (sering dikaitkan dalam Septuaginta dengan pisteuō). Dalambahasa Yunani kata ini dikaitkan dengan realitas Plato melawan bukan realita, surgawi versus duniawi. Ini cocok dengan dualisme Yohanes. Allah telah secar jelas menyatakan (etimologi dari alētheia adalah untuk menyingkap, membuka, secara jelas menyatakan) DiriNya dalam AnakNya. Ini dinyatakan dalam beberapa cara:

1. Kata Benda, Alētheia, Kebenaran

a. Yesus Kristus penuh dengan anugerah dan kebenaran (1:14,17 – istilah perjanjian PL)

b. Yesus adalah fokus dari kesaksian Yohanes Pembaptis (4:33; 18:37 – nabi PL terakhir)

c. Yesus Kristus berbicara kebenaran (8:4,44,45,46 – perwahyuan bersifat perencanaan dan pribadi)

d. Yesus (yang adalah Logos, 1:1-3) adalah kebenaran (17:17)

2. Kata Sifat, Alēthēs, Benar, Bisa Dipercaya

a. Kesaksian Yesus (5:31-32; 7:18; 8:13-14)

b. Penghakiman Yesus (8:16)

3. Kata Sifat, Alēthinus, Benar

a. Yesus adalah terang yang benar (1:9)

b. Yesus adalah roti yang benar ( 6:32)

c. Yesus adalah pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1)

d. Yesus adalah saksi yang benar (19:35)

4. Kata Keterangan, Alēthōs, Sesungguh-Sungguhnya

a. Orang Samaria menyaksikan Yesus sebagai Juru Selamat Dunia (4:42)

b. Yesus Kristus ialah makanan dan minuman yang sesungguhnya, bukannya manna dari jaman Musa (6:55)

Istilah kebenaran dan turunan-turunannya juga menyatakan kesaksian orang lain pada Yesus, alēthēs

a. Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah benar (10:41)

b. Kesaksian darii salah satu prajurit pada saat penyaliban adalah benar (19:35)

c. Kesaksian Yohanes (penulis Injil) adalah benar ( 21:24)

d. Yesus dilihat sebagai nabi yang benar ( 6:14; 7:40)

“dan Bapa-Kulah pengusahanya” Lagi Yesus menegaskan hubuganNya yang intim dengan Bapa dan sekaligus ketaatanNya kepada kehendak Bapa.

Tanggapan Teks :

Ini adalah kata-kata “Akulah” yang terakhir dari ketujuh kata “Akulah” dalam Injil Yohanes. Dalam hal ini Yesus menyebut diriNya sebagai pokok anggur yang benar. Kata “benar” dalam bahasa Yunani adalah άληθινοϛ (alethinos) yang berarti: benar, sungguh-sungguh, asli.[2] Tentunya hal ini mau memberitahukan tentang adanya “ketidakbenaran”, “ketidak sunguh-sungguhan (kebohongan)”, “ketidakaslian (palsu)” tentang pokok anggur. 

Dengan kata lain, pokok anggur itu sebelumnya sudah ada, tapi pokok anggur yang tidak benar atau palsu. Hal ini mungkin menunjuk kepada apa yang pernah dikeluhkan oleh nabi Yeremia bahwa bangsa Israel telah berubah menjadi pokok anggur yang rusak dan liar. Tapi bukan mau mengatakan bahwa Allah tidak bereksistensi dalam bangsa Israel, tapi ada sebuh pembaharuan (revelation) terhadap pokok anggur yang tidak benar tadi.[3]

Yohanes 15:2 “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya…. yang berbuah” Bentuk kalimat

Present Passive Participle muncul dua kali di ayat ini. Menghasilkan buah, bukan pengecambahan, adalah bukti dari keselamatan. Konteks ini mengisyaratkan bahwa Yesus Kristus sedang berbicara mengenai

(1) Pengkhianatan Yudas ( Yohanes 15: 6);

(2) murid-murid palsu (2:23).

Ada tingkatan dari kepercayaan dalam Yohanes.

“dipotong-Nya” Secara hurufiah ini artinya “dibersihkan.” Ini adalah sebuah Present Active Indicative. Penderitaan mempunyai suatu maksud dalam kehidupan orang percaya. Yaitu memaksimumkan penghasilan buah, mengungkap kepalsuan, dan membuat terus bergantung pada Allah. Adalah hal yang mungkin sehubungan dengan konteks dari pasal 13-17 untuk menghubungkan pembersihan ini kembali kepada pembasuhan kaki di pasal 13. 

Mereka telah mandi (diselamatkan) namun kaki mereka perlu dibasuh (pengampunan terus menerus). Kata kerja Bentuk Present ini berbicara kepada para murid sebagaimana sepertinya diteguhkan oleh I Yohanes 1:9. Tidak hanya ketaatan yang disyaratkan untuk bisa “tinggal,” namun juga pertobatan yang berkelanjutan!

Maksud dari penderitaan dalam kehidupan orang percaya bisa memiliki beberapa aspek:

1. membangun keserupaan dengan Kristus (Ibrani 5:8)

2. penghukuman sementara atas dosa, secara sederhana adalah kehidupan di suatu dunia yang jatuh Memang selalu sukar untuk mengenali maksud Allah, namun selalu merupakan kemungkinan hasilnya.

Tanggapan Teks:

Pengusaha kebun anggur memangkas ranting-ranting dengan dua cara: Ia memotong kayu-kayu mati yang dapat membawa penyakit dan hama, dan Ia memotong jaringan yang hidup agar kehidupan dari pokok anggur itu tidak terlalu menyebar sehingga kualitas tuaian menjadi terancam. Bahkan pengusaha kebun anggur itu akan memotong seluruh tandan anggur agar kualitas tuaian yang lain menjadi lebih baik.

Ayat ini juga mau menunjukkan bahwa ada dua jenis ranting di dalam pohon anggur tersebut, yaitu: ranting yang berbuah dan ranting yang tidak berbuah. Persamaan dari kedua ranting ini adalah warna yang sama, memiliki daun yang sama, tetapi memiliki perbedaan yaitu: yang satu berbuah dan yang lainnya tidak berbuah. Charles Haddon Spurgeon mengatakan:

“Positive fruit is the only test of our being christ. Remember that the judgment will not be about those things which you do not do, but about positive things”. (Buah yang positif adalah satu-satunya ujian tentang keberadaan kita dalam Kristus. Ingatlah bahwa penghakiman nanti bukanlah tentang hal-hal yang tidak engkau lakukan tetapi tentang hal-hal positif. [4]

Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa apa yang diinginkan oleh Yesus Kristus sebenarnya bukan sekedar prilaku yang tidak melakukan hal negatif saja seperti: tidak berbuat jahat, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak menipu. 

Semua hal negatif ini tidak cukup karena Tuhan mengkehendaki buah yang positif, seperti menolong orang yang menderita, bekerja dengan jujur, menghormati orang tua, dan sebagainya.[5] Oleh karena itu untuk ranting yang tidak berbuah (yang hanya tidak melakukan hal-hal negatif saja) akan ada proses pemotongan (pembersihan) lewat penderitaan, penyesatan sehingga ketidakmampaun menghadapi ini akan dibuang dan di bakar (bnd. Ayat 6). 

Dan kemampuan menghadapi akan mengarah kepada pembenaran (justification) dan pengudusan (sanctification) yang kemudian akan berbuah dan bertambah banyak. Perlu juga untuk diingat bahwa ranting-ranting tidak menikmati buahnya; orang lainlah yang menikmati buahnya. Kita tidak menghasilkan buah untuk menyenangkan diri kita sendiri, tetapi untuk melayani orang lain. Kita hendaknya menjadi orang yang “menggembalakan” orang lain dengan perkataan dan perbuatan kita.

Yohanes 15:3 “Kamu memang sudah bersih” Istilah “memotong” (kathairō) dalam Yohanes 15: 2 adalah akar kata Yunani yang sama dengan “membersihkan” (katharos). Keseluruhan konteks ini mengandung bukti-bukti pemuridan yang benar. Istilah “sudah” ini ditekankan dalam naskah Yunani yang hal ini memberikan kepada sebelas murid yang tersisa keyakinan atas keamanan posisi mereka dalam Kristus (dibanding dengan akar yang sama yang digunakan kepada Yudas Iskariot dalam 13:10).

“karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Kebenaran menunjuk pada berita Yesus akan Allah ( 8:31-32). Yesus Kristus disebut baik berita (Logos, 1:1,14) dan kebenaran (Yohanes 14:6) dari Allah. Roh sering dirujuk sebagai Roh Kebenaran (Yohanes 14:17; 15:26; 16:13). Perhatikan bahwa orang-orang percaya juga dikuduskan oleh kebenran (Yohanes 17:19, Perfect Passive Participle) dan oleh Roh (1 Petrus 1:2).

Tanggapan Teks:

Sebelum ini juga sebenarnya Yesus sudah pernah mengatakan “Kamu sudah bersih” tetapi pada saat yang sama Ia juga mengatakan “hanya tidak semua” (Yohanes 13: 10-11). Dan dalam Yohanes 15 ini Yudas Iskariot sudah tidak bersama-sama dengan mereka lagi, maka Yesus mengatakan: “kamu memang sudah bersih...”[6] Firman Allah membeda-bedakan orang yang berharga dari yang hina dan fiman itu juga yang ikut untuk menyucikan manusia. 

Bahwa di Sini Yesus juga mengatakan bahwa para murid sudah bersih karena firman, ini menunjukkan betapa pentingnya firman untuk menjadi pegangan dalam hidup kita. Karena itu kita harus tekun mencari dan mempelajari Firman Tuhan. Firman Allah memiliki kuasa untuk membersihkan, jadi kita baru dapat membuktikan bahwa kita telah dibersihkan oleh firman saat kita menghasilkan buah yang membawa kita kepada pengudusan.

Yohanes 15:4

NASB, NKJV “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”

NRSV “Tinggallah di dalam Aku, sebagaimana Aku tinggal di dalam kamu”

TEV “Tetaplah menyatu dengan Aku, dan Aku akan tetap bersatu di dalam kamu”

NJB “Tetaplah di dalam Aku, sebagaimana Aku di dalam kamu”

Ini adalah sebuah Aorist Active Imperative Plural. Pertanyaan ketatabahasaannya adalah apakah frasa yang kedua merupakan suatu penjelasan atau suatu perbandingan. Banyak kali dalam bagian ini penekanan doktrinal teologis pada ketekunan dari orang-orang kudus yang sejati ditekankan. Keselamatan sejati mencakup baik tanggapan awal dan terus menerus. Kebenaran teologis ini sering diabaikan dalam antusiasme kita akan jaminan pribadi keselamatan. Jaminan Alkitabiah terkait dengan;

(1) ketekunan dalam iman;

(2) suatu gaya hidup pertobatan;

(3) ketaatan yang berkelanjutan (lih. Yakobus dan I Yohanes); dan

(4) menghasilkan buah (lih.Matius 7:13). Lihat Topik Khusus mengenai “Tinggal” pada 1 Yohanes 2:10.

“Sama seperti ranting tidak dapat berbuah” Ini menunjukkan prioritas dari ketetapan Illahi.

“kalau ia tidak tinggal…. jikalau kamu tidak tinggal” Kedua hal ini adalah Kalimat Third Class Conditional, yang berarti kemungkinan tindakan. Keefektifan Rohani kita terkait dengan hubungan yang berkelanjutan dengan Yesus.

Yohanes 15:5 “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” Ini adalah sebuah Present Active Participle yang diikuti oleh suatu Present Active Indicative. Persekutuan yang terus-menerus adalah sumber dari buah yang terus menerus. Buah bisa menunjuk pada sikap-sikap dan juga tindakan dari orang percaya ( Matius 7:15-23 dengan Galatia 5:22-23 dan I Korintus 13). Orang percaya dijanjikan pelayanan yang efektif jika ia tinggal ( ay 16).

“sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Ini adalah suatu Double Negative yang keras. Ini adalah pernyataan negatif dari suatu kebenaran yang positif dari Yohanes 15: 5 dan Filipi 4:13.

Tanggapan Teks Yohanes 15: 4-5:

Dalam ayat ini kita melihat bahwa “maksud” Yesus agar para murid (semua orang percaya) dapat berbuah, Yesus Kristus tidak mau ada yang tertinggal. Tapi itu tidak akan terjadi secara otomatis. Mereka hanya dapat menghasilkan buah, kalau mereka terus menerus hidup dalam persekutuan dengan Bapa, dan dengan Anak. Ini berarti bahwa harus ada status yang jelas dan kesetiaan dalam status tersebut. Secara khusus juga bagian ini (soal status dan kesetiaan dalam status) memainkan peranan penting dalam teks ini. Dengan kata lain, inilah kunci untuk bisa berbuah tadi. Sikap ketergantungan kepada Allah adalah modal dasar untuk mendapat bantuan dari Allah.

Tinggallah di dalam Aku melalui iman dan Aku di dalam kamu melalui Roh Ku.[7] Pangkal setiap ranting tinggal di dalam pokok anggur, dan sari-sari makanan pokok anggur itu akan mengalir ke ranting-ranting tadi sehingga di antara mereka terjalin hubungan yang tetap. Tinggal di dalam Kristus perlu dilakukan supaya kita dapat berbuat banyak kebaikan. Orang yang teguh beriman kepada Kristus dan terus mengasihi Dia, hidup berdasarkan janji-janjiNya dan dipimpin oleh Roh-Nya menghasilkan banyak buah. Dengan begitu ia akan menjadi sangat berguna bagi kemuliaan Allah.

Kita perlu tinggal di dalam Kristus, agar bisa melakukan kebaikan. Hal ini bukan saja menjadi sarana untuk memelihara dan meningkatkan segala hal baik yang sudah ada dalam diri kita, tetapi juga merupakan sumber segala sesuatu yang baik. Hubungan “tinggal” itu adalah sesuatu yang alami bagi ranting-ranting dan pokok anggur, tetapi hubungan itu harus dipupuk di dalam kehidupan Kristen. 

Tinggal di dalam Kristus menuntut penyembahan, perenungan Firman Allah, doa, pengorbanan, dan pelayanan. Dan itu semua adalah pengalaman yang indah. Setelah mengembangkan persekutuan yang lebih mendalam dengan Kristus, maka kita tidak lagi kembali kepada khidupan Kristen yang dangkal dan sembrono.

Selanjutnya dikatakan bahwa diluar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini juga menunjukkan betapa mutlaknya persekutuan dengan Kristus dalam hidup orang Kristen. Tidak ada peluang di dalamnya itu untuk tawar-menawar ataupun juga untuk mempertimbangkan. Ingin hidup, maka hiduplah di dalam Kristus; ingin dibuang dan dibakar maka hiduplah di luar Kristus.

Yohanes 15:6 “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar” Ini adalah sebuah Kalimat Third Class Conditional. Kayu anggur tidak ada manfaatnya untuk keperluan rumah tangga (kayu bakar) karena kayu ini terlalu cepat terbakar dan terlalu panas (Yeh 15). Ini sepertinya merujuk pada Yudas dan kemungkinan juga Israel. Jika tidak, ini pasti merujuk pada iman yang palsu ( Matius 13:41-42,50; dan 1 Yohanes 2:19).

Tanggapan Teks:

Selain dari janji yang sangat indah dari Yesus Kristus ketika menjadi ranting yang berbuah, tentu ada juga peringatan tentang bagaimana matinya kerohanian seseorang ketika tidak hidup dalam persekutuan dengan Dia (Yesus). Kata ξηραινω (xeraino) adalah bentuk pas yang berarti menjadi (menuju, sudah terjadi) kering.[8] Berarti “menjadi kering” bukan karena ada orang yang mengeringkan tetapi terjadi sedemikian rupa (otomatis). 

Ketika itu pula maka tidak lagi menghasilkan (produktif) dan udah pasti tidak lagi berguna. Jadi jelas bahwa ayat ini mengajarkan ranting-ranting yang dipotong dan dibakar menggambarkan orang-orang yang tidak pernah mengeluarkan buah, dan bahkan tidak berbuah pada saat mereka ada di dalam Yesus Kristus.

Jadi mereka tidak pernah menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh; dan bagi mereka hubungan dalam pokok anggur, sekalipun dekat hanyalah bersifat lahiriah semata-mata. Sebaliknya, orang-orang percaya yang sungguh-sungguh digambarkan oleh ranting-ranting yang tinggal selama-lamanya dalam pokok anggur, berbuah makin lama makin banyak dan tidak akan pernah binasa (never perish).

Yohanes 15:7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu” Ini adalah sebuah Kalimat Third Class Conditional yang artinya kemungkinan tindakan. Doa tidak secara otomatis di jawab! Yesus berpindah penggambaran dari DiriNya tinggal dalam murid-murid kepada FirmanNya yang tinggal. Yesus menyatakan Bapa dan demikian juga pengajaran-pengajaranNya. Hal-hal ini adalah sumber-sumber perwahyuan yang bisa saling dipertukarkan. Injil merupakan suatu pribadi dan suatu berita.

“mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” Ini adalah sebuah Aorist Middle Imperative (Yohanes 15: 16). Frasa ini telah sedemikian parahnya digunakan di luar konteks. Berhati-hatilah untuk mencari pengajaran dari keseluruhan Alkitab dan jangan menekankan pada suatu naskah secara tersendiri (lih. catatan pada 14:13). Lihat Topik Khusus: Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas pada I Yohanes 3:22.

Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas

A. Injil-injil Sinoptik

1. orang-orang percaya didorong untuk bertekun dalam doa dan Allah akan menyediakan “hal-hal yang baik” (Mat) atau “RohNya” (Luk) Matius 7:7-11; Lukas 11:5-13)

2. dalam konteks disiplin gereja orang-orang percaya (dua orang) didorong untuk bersatu dalam doa (Matius 18:19)

3. dalam konteks penghakiman Yudaisme orang-orang percaya harus meminta dengan iman tanpa keragu-raguan (Matius 21:22; Markus 11:23-24)

4. dalam konteks dua perumpamaan (Yohanes 15: 1-8, hakim yang lalim dan Yohanes 15: 9-14, orang Farisi dan orang berdosa) orang-orang percaya didorong untuk bertindak berbeda daripada hakil yang tak bertuhan dan orang Farisi yang membenarkan diri itu. Allah mendengar orang yang rendah hati dan bertobat (Lukas 18:1-14)

B. Tulisan-tulisan Yohanes

1. dalam konteks laki-laki buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus, kebutaan sesungguhnya dari orang Farisi dinyatakan. Doa Yesus (juga doa siapapun) dijawab karena Ia mengenal Allah dan hidup sesuai dengan pengenalan ini (Yohanes 9:31).

2. Ceramah di Ruang Loteng dalam Yohanes (Yohanes 13-17)

a. Yohanes 14:12-14 – doa yang percaya bercirikan

- Datang dari orang-orang percaya

- Meminta dalam nama Yesus Menginginkan agar Bapa dipermuliakan Melakukan perintah perintah (Yohanes 15: 15)

b. Yohanes 15:7-10 – doa orang-orang percaya bercirikan

- Tinggal dalam Yesus

- FirmanNya tinggal dalam mereka

- Menginginkan agar Bapa dipermuliakan

- Menghasilkan banyak buah

- Melakukan perintah-perintah (Yohanes 15:10)

c. Yohanes 15:15-17 – doa orang-orang percaya bercirikan

- Pilihan mereka

- Kemampuan berbuah mereka

- Meminta dalam nama Yesus

- Melaksanakan perintah untuk saling mengasihi

d. 16:23-24 – doa orang-orang percaya bercirikan

- Meminta dalam nama Yesus

- Menginginkan agar sukacita dipenuhkan

3. Surat pertama Yohanes (I Yohanes)

a. 3:22-24 – doa orang-orang percaya bercirikan

1) Melakukan perintah-perintah (Yohanes 15: 22,24)

2) Hidup dengan pantas

3) Percaya pada Yesus

4) Saling mengasihi satu dengan yang lain

5) Tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita

6) Memiliki karunia Roh

b. 5:14-16 – doa oang-orang percaya bercirikan

1) Percaya pada Allah

2) Menurut kehendakNya

3) Orang-orang percaya saling mendoakan satu sama lain

C. Yakobus

1. 1:5-7 orang percaya yang diperhadapkan dengan berbagai pencobaan dipanggil untuk meminta hikmat tanpa bimbang

2. 4:2-3 – orang percaya hars meminta dengan motif yang tepat

3. 5:13-18 – orang percaya yang dihadapkan dengan masalah kesehatan dikuatkan

4. Meminta penatua untuk berdoa

5. Berdoa dalam iman akan menyelamatkan

6. Meminta agar dosanya diampuni

7. Mengaku dosa satu sama lain dan saling mendoakan satu sama lain (mirip dengan I Yohanes 5:16)

Kunci bagi doa yang efektif adalah keserupaan dengan Kristus. Inilah arti dari berdoa dalam nama Yesus. Hal terburuk yang bisa Allah perbuat bagi kebanyakan orang Kristen adalah mengabulkan doa mereka yang mementingkan diri sendiri! Dalam satu pengertian semua doa dijawab. Aspek doa yang paling berharga adalah bahwa orang percaya telah menghabiskan waktu dengan Allah, percaya pada Allah.

Tanggapan Teks:

Sepertinya kita harus berhati-hati untuk menafsirkan Yohanes 15: 7c: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya”.[9] Untuk itu kita harus juga memperhatikan persyaratan yang mendahuluinya (Yohanes 15: 7a dan Yohanes 15: 7b). Pertama dalam Yohanes 15: 7a yang mengatakan: “kita harus tetap tinggal di dalam Yesus” berarti bahwa kita harus terus berusaha untuk tetap tinggal di dalam Dia sekalipun sedang dalam penderitaan, tantangan atau situasi apapun. 

Memang di sini juga terlihat bahwa ketika sudah tinggal di dalam Kristus belum jaminan akan tetap tinggal di dalamnya selamanya, maka sangat diperlukan kesetiaan dalam hal ini. Charles Hadden Spurgeon mengatakan:

Take care, also, then when the purging operation has been carried out you still cleave to your Lord. (perhatikanlah atau usahakanlah juga supaya pada waktu operasi pemangkasan telah dilaksanakan engkau tetap melekat pada Tuhanmu).[10]

Kalau kita perhatikan Yohanes 15: 3 di atas yang mengatakan bahwa: “kamu memang sudah bersih karena fiman yang telah kukatakan kepadamu”. Ini adalah status baru dan kemudian dalam ayat ini kita di ajak untuk tetap mempertahankan itu. Kedua, dalam Yohanes 15: 7b yang mengatakan: “firman Tuhan harus tinggal di dalam kita”. Hal ini berarti firman Kristus dan diriNya sendiri adalah identik. 

Banyak orang berbicara tentang Kristus sebagai tuan, tetapi dalam persoalan doktrin mereka tidak perduli akan apa yang dinyatakan oleh FirmanNya. Oleh karena itu jika Firman Kristus tidak tinggal di dalam kita, baik dalam kepercayaan maupun praktek maka kita tidak ada di dalam Yesus Kristus.

Banyak dari buah-buah itu yang dapat dipalsukan oleh kedagingan, tetapi kepalsuan itu pada akhirnya dapat diketahui, karena di dalam buah rohani yang sejati terkandung benih untuk menghasilkan lebih banyak buah. Hasil buatan manusia, mati dan tidak dapat bertambah banyak dengan sendirinya, tetapi buah yang dihasilkan oleh Roh akan terus bertambah banyak dari satu kehidupan kepada kehidupan yang lain.

Kedua persyaratan di atas adalah dasar untuk membicarakan Yohanes 15: 7c yang mengatakan: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya”. Orang yang di dalam Kristus memiliki kehendak yang telah diperbaharui, yang tentunya sesuai dengan kehendak Allah. Jika seorang percaya berdoa dan ia berfikir bahwa ia mengkehendaki hal-hal tertentu tetapi ia ingat bahwa ia hanyalah seorang bayi di hadapan Bapanya yang maha bijaksana dan dengan demikian ia menundukkan kehendaknya dan meminta untuk diajar harus mengkehendaki apa. Dengan demikian kehendak kita adalah kehendak Allah.[11]

BACA JUGA: YOHANES 15:1-15 (ALLEGORY POKOK ANGGUR)

Yohanes 15:8 “Bapa-Ku dipermuliakan” Kehidupan serupa Yesus Kristus dari orang-orang percaya membawa kemuliaan bagi Allah dan membuktikan bahwa mereka adalah murid-murid sejati. Dalam Yohanes 13:31-32; 14:13; 17:4; dan Matius 9:8; 15:31 Bapa dipermuliakan di dalam pekerjaan Anak dan sekarang dalam pekerjaan orang percaya ( Matius 5:16).

Tanggapan Teks:

Pada akhirnya kita diperhadapkan kepada dua perkara yang adalah bagian dari kehidupan para murid Yesus Kristus, yaitu: para murid akan memiliki hidup yang kaya karena terus berubah. Kedua, itu membawa kepada kemuliaan bagi Allah. Dalam Yohanes 13: 31 dikatakan bahwa Allah dipermuliakan dalam pekerjaan Anak, sekarang kita memiliki kebenaran yang lain yaitu: bahwa Allah juga dipermuliakan dan pekerjaan orang-orang percaya yang tinggal di dalam Anak. 

Bila orang melihat hidup para murid maka orang akan ingat akan Allah. Hidup yang demikian mungkin adalah hidup yang sederhana atau mungkin hidup yang hina di mata manusia. Tapi di mata Tuhan hidup yang demikian adalah hidup yang penting; hidup yang memperoleh kepenuhanNya. Pada umumnya kemuliaan hidup orang Kristen ialah bahwa melalui kehidupan dan kelakuan kita, kita bisa menyatakan kemuliaan Allah.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI:

Perumpamaan tentang pokok anggur menjelaskan tema “misi” dalam dua cara penting.

Pertama,pokok anggur adalah lambang utama bangsa Israel. Sebuah pokok anggur raksasa dari emas menghiasi pintu gerbang Bait Allah, dan uang logam yang dicetak di Israel selama melawan Roma (68-70 SM) juga berlambang pokok anggur. Banyak kiasan dalam Perjanjian Lama yang menggunakan lambing ini. Mungkin sebutan Perjanjian Lama terpenting dalam hubungannya dengan klaim Yesus, akulah pokok anggur yang benar (1) adalah Mazmur 80, yang memadukan ungkapan tentang Israel sebagai “pokok anggur dari Mesir” (80:9) dengan “anak Manusia yang telah kau teguhkan bagi diriMu” (Mazmur 80:18). 

Berbeda dari pokok anggur yang memusnahkan dirinya akibat ketidaktaatan, Yesus adalah “pokok anggur yang benar.” Dialah anak yang taat, dan melalui pengorbananNya dan misi berikutnya, apa yang telah berabad-abad menjadi maksud Allah bagi Israel akan digenapi, bangsa-bangsa akan diselamatkan dan semua kaum di bumi akan mendapat berkat (Kejadian 12:2).

Kedua, pokok angguradalah tanaman yang berguna, ia tumbuh untuk berbuah, itulah fungsinya. Bunga-bunganya kecil, buahnya berlimpah dan apabila buah itu sudah matang dan pokok anggur sementara tampak mulia, hartanya dalam bentuk anggur-anggur diambil dan pokok anggur itu sendiri dipotong sampai pada batang utama. Fungsi ini dicerminkan dalam penekanan Yesus pada poko yang berbuah. 

Karena itu, dalam menafsirkan nas ini, kita perlu berhati-hati untuk tidak hanya menekankan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Tujuan yang terkandung fungsi berbuah itu juga dinyatakan—dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika berbuah banyak…(8). Ini sesuai dengan 13:31, Pernyataan yang merupakan “nas kunci” bagi seluruh percakapan ini: “sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah di permuliakan di dalam Dia.” Tujuan terakhir kedatangan Yesus Kristus, yakni dipemuliaan Bapa, diwujudkan terutama melalui keberhasilan misi persekutuan para murid.

Setelah menerangkan keutamaan tugas misi itu, Yesus Kristus mengidentifikasikan beberapa rahasia misi yang efektif :

1. Pembersihan

Rahasia pertama dalah pembersihan dari Bapa (Yohanes 15: 2). Pelayanan Bapa sebagai pengusaha kebun anggur bersifat ganda:”petani anggur melakukan dua hal agar anggurnya berbuah sebanyak mungkin—pada musim dingin ia membuang ranting yang kering dan layu dan pada musim semi ia membuang semua tumbuhan dari ranting yang tidak berguna dari setiap ranting yang baik. Dalam persekutuan para murid, mungkin ada orang yang pada akhirnya akan terungkap sebagai ranting-ranting yang mati. Karena itu setian orang perlu dengan sungguh-sungguh berusaha supaya “panggilan dan pemilihannya semakin teguh (2 Petrus 1:10).”

Tindakan positif lain yang dilakukan Bapa adalah membersihkan rantin-ranting agar mereka berbuah lebih banyak (Yohanes 15: 2). Ayat ketika menguraikan tentang dampak dari Firman Kristus yang membersikan dan memurnikan. Firman yang sekarang terkandung dalam kepustakaan, Firman Allah itu merupakan alat utama bagi Allah untuk membersihkan para murid. Kalau perkataan tersebut bekerja dalam diri kita, maka dengan cara yang baru kita menjadi menarik dan autentik dalam kehidupan dan kesaksian kita sebagai Kristen.

2. Tinggal didalam-Nya

Rahasia dari misi yang efektif ialah tinggal didalam Aku, yaitu dalam Anak Allah (Yohanes 15:4,5). Sebelumnya Yesus Kristus pernah menyemangati murid-murid-Nya dengan berbicara mengenai hubungan baru dengan Dia, yang akan mejadi milik mereka melalui perantaraan Roh Kudus setelah pemuliaan-Nya (Yohanes 14:20). Disini Ia mengajarkan bahwa hubungan mereka dengan-Nya juga mendasari kemampuan mereka untuk berbuah. Menghasilkan buah untuk Allah bukanlah kemampuan manusiawi, itu adalah pekerjaan Kristus melalui kita.

3. Doa dalam nama Yesus Kristus

Rahasia ketika misi ialah berdoa dalam nama Yesus Kristus. Jangkauan janji ini mengesankan apa saja yang kamu kehendaki (Yohanes 15: 7), apa saja yang kamu minta (Yohanes 15: 16). Pada pandangan pertama, ini seolah-olah pelepasan tanggung jawab secara mengherankan dari pihak Tuhan. namun ada juga syarat: jikalau kamu tinggal didalam Aku dan Firman-Ku tinggal didalam kamu (Yohanes 15: 7). Jika kita tiinggal di dalam Dia dan keinginan kita selasar dengan keininan-Nya maka doa kita akan dijawab. Doa itu sangat penting untuk keberhasilan misi umat Allah.

Tujuan, puncak atau muara dari semuanya itu adalah kemuliaan Allah bukan kepentingan diri sendiri kita. Jika kita berbuah banyak, atau maksudnya jika kita sebagai pribadi atau gereja menghasilkan karya kasih dan kebajikan atau menampakkan buah Roh (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri) maka Allah akan dimuliakan.Itu jugalah yang dikatakan Yesus dalam Matius 5:16 “demikianlah hendaknya terangmu nyata…. supaya orang melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di sorga”.

Daftar Pustaka: YOHANES 15:1-8 (YESUS KRISTUS POKOK ANGGUR YANG BENAR)

[1] George E. Ladd Teologia Perjanjian Baru, hal. 263-269.

[2] William Barclay, Injil Yohanes Pasal 8-21, (Jakarta: BPK-GM, 2003) hlm. 272

[3] Robert Kysar, Augsburg Commentary On The New Testament, (Minaepolish: Minnesota, 1986) hlm. 236

[4] Charles Haddon Spurgeon, A Treasury Of Spurgeon on The Life And Work Of Our Lord-Vol 3, (Grand Rapids: Baker Book House , 1979) hlm. 557

[5] Bandingkan dengan apa yang disebut kan oleh Robert Kysar bahwa: καρπον (karpos) adalah: is the life of faith and love demanded of those allied with christ (bentuk yang hidup dari iman). Robert Kysar, hlm. 236

[6] Matthew Henry, Injil Yohanes 12-21, (Surabaya: Momentum, 2010), hlm. 1042

[7] Matthew Henry, Injil Yohanes 12-21, hal. 1044

[8] B.F. Drewes, DKK, Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2008) hlm.340

[9] Karena di zaman post modern yang mengarah kepada sikap yang beorientasi kepada hasil, ayat 7c ini bisa disalah artikan.

[10] Charles Hadden Spurgeon, hlm 581

[11] Leon Morris mengatakan: “ pada saat orang percaya tinggal di dalam Kristus dan Firman Kristus tinggal di dalamnya maka ia hidup sedekat mungkin pada Kristus. Maka doa-doanya merupakan doa-doa yang sesuai dengan kehendak Allah dan doa-doa itu akan di jawab sepenuhnya. Lih. Leon Morris,The Gospel According To John ( The New International Commentary On The New Testament, Grand Rapids Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1995, hlm. 672. YOHANES 15:1-8 (YESUS KRISTUS POKOK ANGGUR YANG BENAR).
Next Post Previous Post