KEJADIAN 47:27-48:22 (YAKUB, YUSUF DAN EFRAIM )
Pdt. Budi Asali. M. Div.
KEJADIAN 47:27-48:22 (YAKUB, YUSUF DAN EFRAIM ). Kejadian 47:27-31 - “(27) Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak. (28) Dan Yakub masih hidup tujuh belas tahun di tanah Mesir, maka umur Yakub, yakni tahun-tahun hidupnya, menjadi seratus empat puluh tujuh tahun. (29) Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: ‘Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir, (30) karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka.’ Jawabnya: ‘Aku akan berbuat seperti katamu itu.’ (31) Kemudian kata Yakub: ‘Bersumpahlah kepadaku.’ Maka Yusufpun bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya.”.
Kejadian 48:1-22 - “(1) Sesudah itu ada orang mengatakan kepada Yusuf: ‘Ayahmu sakit!’ Lalu dibawanyalah kedua anaknya, Manasye dan Efraim. (2) Ketika diberitahukan kepada Yakub: ‘Telah datang anakmu Yusuf kepadamu,’ maka Israel mengumpulkan segenap kekuatannya dan duduklah ia di tempat tidurnya. (3) Berkatalah Yakub kepada Yusuf: ‘Allah, Yang Mahakuasa telah menampakkan diri kepadaku di Lus di tanah Kanaan dan memberkati aku (4) serta berfirman kepadaku: Akulah yang membuat engkau beranak cucu, dan Aku akan membuat engkau bertambah banyak dan menjadi sekumpulan bangsa-bangsa; Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu untuk menjadi miliknya sampai selama-lamanya. (5) Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum aku datang kepadamu ke Mesir, akulah yang empunya mereka; akulah yang akan empunya Efraim dan Manasye sama seperti Ruben dan Simeon. (6) Dan keturunanmu yang kauperoleh sesudah mereka, engkaulah yang empunya, tetapi dalam pembagian warisan nama mereka akan disebutkan berdasarkan nama kedua saudaranya itu. (7) Kalau aku, pada waktu perjalananku dari Padan, aku kematian Rahel di tanah Kanaan di jalan, ketika kami tidak berapa jauh lagi dari Efrata, dan aku menguburkannya di sana, di sisi jalan ke Efrata’ - yaitu Betlehem. (8) Ketika Israel melihat anak-anak Yusuf itu, bertanyalah ia: ‘Siapakah ini?’ (9) Jawab Yusuf kepada ayahnya: ‘Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini.’ Maka kata Yakub: ‘Dekatkanlah mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka.’ (10) Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya. (11) Lalu berkatalah Israel kepada Yusuf: ‘Tidak kusangka-sangka, bahwa aku akan melihat mukamu lagi, tetapi sekarang Allah bahkan memberi aku melihat keturunanmu.’ (12) Lalu Yusuf menarik mereka dari antara lutut ayahnya, dan ia sujud dengan mukanya sampai ke tanah. (13) Setelah itu Yusuf memegang mereka keduanya, dengan tangan kanan dipegangnya Efraim, yaitu di sebelah kiri Israel, dan dengan tangan kiri Manasye, yaitu di sebelah kanan Israel, lalu didekatkannyalah mereka kepadanya. (14) Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye - jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung. (15) Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: ‘Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, (16) dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.’ (17) Ketika Yusuf melihat bahwa ayahnya meletakkan tangan kanannya di atas kepala Efraim, hal itu dipandangnya tidak baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkannya dari atas kepala Efraim ke atas kepala Manasye. (18) Katanya kepada ayahnya: ‘Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya.’ (19) Tetapi ayahnya menolak, katanya: ‘Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa.’ (20) Lalu diberkatinyalah mereka pada waktu itu, katanya: ‘Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye.’ Demikianlah didahulukannya Efraim dari pada Manasye. (21) Kemudian berkatalah Israel kepada Yusuf: ‘Tidak lama lagi aku akan mati, tetapi Allah akan menyertai kamu dan membawa kamu kembali ke negeri nenek moyangmu. (22) Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori.’”.
I) Akhir hidup Yakub.
1) Israel tinggal di Gosyen dan mereka ‘sangat bertambah banyak’ (47:27).
Kejadian 47:27 - “Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak.”.
Ini merupakan penggenapan janji Tuhan dalam 46:3. Dan Yakub sendiri masih hidup 17 tahun di Mesir, dan baru mati pada usia 147 tahun (47:28).
Kejadian 47:28 - “Dan Yakub masih hidup tujuh belas tahun di tanah Mesir, maka umur Yakub, yakni tahun-tahun hidupnya, menjadi seratus empat puluh tujuh tahun.”.
a) Calvin berkata bahwa bukan pencobaan ringan bagi Yakub untuk hidup selama itu di luar tanah perjanjian.
b) Mengapa Yakub tidak kembali ke Kanaan, setelah bahaya kelaparan itu berlalu?
Dalam tafsirannya tentang Kejadian 45:9 Calvin berkata: “Jacob was not forgetful of the oracle. For, unless he had been retained by some celestial chain, he never could have remained in Egypt after the expiration of the time of scarcity” (= Yakub tidak lupa pada firman Tuhan. Karena kecuali ia ditahan oleh rantai surgawi, ia tidak akan tetap tinggal di Mesir setelah selesainya masa kelaparan).
2) Pesan terakhir Yakub (Kejadian 47:29-31).
Kejadian 47:29-31 - “(29) Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: ‘Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir, (30) karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka.’ Jawabnya: ‘Aku akan berbuat seperti katamu itu.’ (31) Kemudian kata Yakub: ‘Bersumpahlah kepadaku.’ Maka Yusufpun bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya.”.
Yakub berpesan supaya ia tidak dikuburkan di Mesir, tetapi di Kanaan bersama nenek moyangnya, dan ia menyuruh Yusuf bersumpah untuk melakukan hal itu.
a) Apa tujuannya sehingga ia minta dikubur di Kanaan? Calvin berkata:
1. “... he, commanding his dead body to be carried back to Canaan, encouraged his sons to hope for deliverance” (= ... ia, memerintahkan mayatnya dibawa kembali ke Kanaan, mendorong anak-anaknya untuk mengharapkan pembebasan).
2. “For, to what purpose was this great care respecting his sepulture, except that the promise of God might be confirmed to his posterity?” (= Karena, apa tujuannya perhatian yang begitu besar pada tempat penguburannya, kecuali supaya janji Allah bisa ditegaskan kepada keturunannya?).
Karena itu tepatlah kata-kata dari Derek Kidner (Tyndale) yang mengutip R. Martin - Achard yang berkata sebagai berikut: “The dying Israelite seems to be less concerned about the unknown world he is entering than about the future of God’s people” (= Israel yang sekarat itu kelihatannya lebih memperhatikan masa depan umat Allah dari pada dunia tak dikenal yang sedang dimasukinya).
Renungkan: kalau saudara sedang sekarat / mau mati, masihkah memikirkan gereja? Kalau pada waktu sehatpun saudara tidak terlalu peduli pada gereja, tidak mungkin pada waktu mau mati saudara peduli pada gereja seperti yang dilakukan oleh Yakub.
b) Permintaan Yakub ini kelihatannya menghina Mesir, seakan-akan Mesir tidak layak bagi kuburannya. Tetapi Yakub tahu bahwa permintaannya itu benar dan bermanfaat bagi ‘gereja’, dan karena itu ia tetap melakukannya.
Dan Yusufpun bersumpah untuk melakukan pesan terakhir Yakub (47:30b-31a).
3) Yakub menyembah Allah (Kejadian 47:31b).
Kejadian 47:31b - “Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya”.
Ibrani 11:21 - “Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya”.
Ada 2 problem yang muncul dari perbandingan kedua ayat ini:
a) Yakub bersandar pada ‘kepala tongkatnya’ (Ibr 11:21 atau ‘kepala tempat tidurnya’ (Kejadian 47:31)?
b) Dalam kitab Kejadian, pemberkatan kepada Manasye dan Efraim (Kejadian 48:1-dst) terletak setelah penyembahan Yakub (Kej 47:31), tetapi Ibr 11:21 mengatakan memberkati lalu menyembah.
Problem 1.
Perlu diketahui bahwa penterjemahan Kejadian 47:31b itu mempunyai 2 kemungkinan.
NIV: ‘and Israel worship as he leaned on the top of his staff’ (= Dan Israel menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya).
Ini mengambil dari LXX / Septuaginta (Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Yunani) yang menterjemahkan: ‘and Israel worshipped upon the top of his staff’ (= Dan Israel menyembah di atas kepala tongkatnya).
Footnote NIV: ‘Israel bowed down at the head of his bed’ (= Israel menyembah pada kepala ranjangnya). Ini seperti terjemahan Kitab Suci Indonesia. NASB/RSV/KJV menterjemahkan seperti footnote NIV / Kitab Suci Indonesia.
Kalau diambil arti ‘tongkat’ maka artinya adalah bahwa Yakub menyembah Allah sambil bersandar pada tongkatnya. Sedangkan kalau diambil arti ‘ranjang’ maka artinya adalah Yakub menyembah Alllah sambil bersandar pada kepala ranjangnya. Jadi tadinya ia berbaring, tetapi waktu mau menyembah Allah ia duduk sambil bersandar pada kepala ranjangnya.
Perlu diketahui bahwa dalam bahasa Ibrani:
1. Kata untuk ‘bed’ / ‘ranjang’ adalah MITTAH; sedangkan kata untuk ‘staff’ / ‘tongkat’ adalah MATTEH. Jadi perbedaan kedua kata ini hanya terletak pada bunyi huruf hidupnya.
2. Dalam penulisannya bahasa Ibrani tidak mempunyai huruf hidup, sehingga kata yang sama bisa dibaca MITTAH atau MATTEH.
Catatan: Dalam Ibrani 11:21 yang menggunakan bahasa Yunani tidak ada keraguan penterjemahan, dan karena itu semua versi menterjemahkan ‘kepala tongkatnya’ / ‘top of his staff’.
Calvin menganggap bahwa terjemahan ‘ranjang’ yang benar, dan ia berpendapat bahwa Ibrani 11:21 mengambil dari LXX yang salah, karena penulis Ibrani tidak terlalu teliti sampai hal yang sekecil-kecilnya, karena ini tidak penting. Problem dengan pandangan Calvin ini adalah: dengan demikian Kitab Suci, khususnya pada Ibrani 11:21 ini, tidak lagi infallible dan inerrant (tidak ada salahnya).
Saya lebih setuju dengan pandangan dari penterjemah dan editor dari Calvin’s Commentary tentang surat Ibrani, yaitu John Owen, yang berkata sebagai berikut: “The points are of no authority; and the Apostle adopted the Septuagint version, and thus sanctioned it : and there is no reason to dispute that sanction. ... All the difficulty here vanishes, if we throw aside, as we ought to do, the points” (= Titik-titik tidak mempunyai otoritas; dan sang rasul menerima versi Septuaginta, dan dengan demikian menyetujuinya / memberinya otoritas : dan tidak ada alasan untuk memperdebatkan persetujuan / pemberian otoritas itu. ... Semua kesukaran di sini hilang, jika kita membuang titik-titik itu, seperti yang seharusnya kita lakukan).
Yang ia maksudkan dengan ‘the points’ (= titik-titik) adalah pemberian titik-titik / tanda-tanda pada bahasa Ibrani (yang mula-mula hanya huruf mati) untuk memberikan huruf hidup, sehingga bisa dibaca. Ini jelas merupakan penambahan, dan karena itu ia berkata bahwa titik-titik ini tidak mempunyai otoritas. Tulisan penulis Ibrani itulah yang mempunyai otoritas. Dengan demikian, terjemahan yang benar menurut saya adalah ‘the staff’ / ‘tongkat’.
Problem 2.
John Owen, penterjemah dan editor Calvin’s Commentary untuk surat Ibrani, mengatakan bahwa penyembahan yang dikatakan oleh penulis surat Ibrani berhubungan dengan pemberian berkat kepada Manasye dan Efraim, dan karena itu berbeda dengan penyembahan Yakub dalam Kejadian 47:31b yang berhubungan dengan sumpah Yusuf tentang penguburan Yakub. Tetapi, entah apa dasarnya, John Owen beranggapan bahwa posisi / postur Yakub dalam kedua penyembahan ini adalah sama.
Melihat kedua problem ini maka sebetulnya ada kemungkinan bahwa dalam Kejadian 47:31b Yakub memang menyembah sambil bersandar pada ranjangnya, sedangkan dalam Ibrani 11:21, yang menceritakan penyembahan Yakub yang lain, ia melakukannya sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
Sekarang hal praktis apa yang bisa kita pelajari dari penyembahan Yakub ini? Dalam keadaan tua dan lemah, dimana untuk menyembah Allah Yakub harus bersandar pada kepala tongkat atau ranjang, Yakub tetap menyembah Allah. Bandingkan dengan kebanyakan orang kristen, yang sekalipun masih muda dan sehat, tidak mau melakukan jerih payah dalam menyembah Allah. Misalnya hujan lalu bolos kebaktian, malas ke gereja yang letaknya jauh dari rumahnya, dsb.
II) Yakub memberkati Efraim dan Manasye.
1) Yakub sakit, dan Yusuf membawa kedua anaknya untuk mengunjungi (48:1).
Kejadian 48:1 - “Sesudah itu ada orang mengatakan kepada Yusuf: ‘Ayahmu sakit!’ Lalu dibawanyalah kedua anaknya, Manasye dan Efraim.”.
2) Kata-kata Yakub kepada Yusuf (Kejadian 48:3-7).
a) Dalam Kejadian 48:3-4 - Yakub berbicara tentang perjanjian Allah.
Kejadian 48:3-4 - “(3) Berkatalah Yakub kepada Yusuf: ‘Allah, Yang Mahakuasa telah menampakkan diri kepadaku di Lus di tanah Kanaan dan memberkati aku (4) serta berfirman kepadaku: Akulah yang membuat engkau beranak cucu, dan Aku akan membuat engkau bertambah banyak dan menjadi sekumpulan bangsa-bangsa; Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu untuk menjadi miliknya sampai selama-lamanya.”.
Dari sudut Yakub ini menunjukkan iman yang hebat, karena sekalipun ia ada dalam pengungsian selama 17 tahun di Mesir, ia tetap ingat dan memegang janji Tuhan itu.
Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah: mengapa Yakub berbicara kepada Yusuf dan kedua anaknya tentang perjanjian Allah? Calvin menjawab sebagai berikut:
“The design of the holy man was to withdraw his son from the wealth and honours of Egypt, and to reunite him to the holy race, from which he had been, for a little while, separated. ... But to all the riches and honours of Egypt, Jacob opposes the vision in which God had adopted himself and his race, as his own people. Whenever, therefore, Satan shall try to entangle us with the allurements of the world, that he may draw us away from heaven, let us remember for what end we are called; in order that, in comparison with the inestimable treasure of eternal life, all that the flesh would otherwise prefer, may become loathsome” (= Tujuan dari orang suci ini adalah untuk menarik anaknya dari kekayaan dan kehormatan Mesir, dan mempersatukannya kembali dengan bangsa yang kudus, dari mana ia untuk sementara waktu telah terpisah. ... Tetapi terhadap semua kekayaan dan kehormatan Mesir, Yakub mempertentangkan penglihatan dalam mana Allah telah mengadopsi dirinya sendiri dan bangsanya sebagai umatNya sendiri. Karena itu, kapanpun Setan berusaha menjerat kita dengan daya tarik duniawi untuk menjauhkan kita dari surga, biarlah kita mengingat untuk tujuan apa kita dipanggil; supaya dalam perbandingan dengan harta hidup kekal yang tak ternilai, semua yang diinginkan oleh daging menjadi sesuatu yang menjijikkan).
Perlu diingat bahwa Yusuf pada saat ini mempunyai kedudukan sebagai orang kedua di seluruh tanah Mesir, dan karena itu anak-anaknya yaitu Manasye dan Efraim, jelas adalah bangsawan. Tetapi dari cerita ini selanjutnya, terlihat bahwa mereka lebih mengarahkan diri pada perjanjian Tuhan dari pada kedudukan dan kekayaan Mesir.
Calvin: “Few indeed are to be found, in this age, like Joseph, who disregarding the enjoyment of pleasures which are at hand, yield entire submission to the plain declaration of God’s word” (= Sangat sedikit orang yang seperti Yusuf pada jaman ini, yang mengabaikan penikmatan dari kesenangan-kesenangan yang ada di tangan, melakukan penyerahan total pada pernyataan yang jelas / sederhana dari Firman Allah).
Mengingat bahwa Musa menuliskan kitab Kejadian dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, dimana berulangkali bangsa Israel bersungut-sungut dan ingin kembali ke Mesir, maka jelas bahwa cerita tentang Yusuf ini sangat berbicara dan menegur mereka!
Keluaran 14:10-12 - “(10) Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, (11) dan mereka berkata kepada Musa: ‘Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? (12) Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.’”.
Keluaran 16:3 - “dan berkata kepada mereka: ‘Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.’”.
Keluaran 17:3 - “Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: ‘Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?’”.
Bilangan 11:4-6 - “(4) Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: ‘Siapakah yang akan memberi kita makan daging? (5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. (6) Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.’”.
Bilangan 14:2-4 - “(2) Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: ‘Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! (3) Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?’ (4) Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.’”.
Bilangan 20:2-5 - “(2) Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, (3) dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: ‘Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN! (4) Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ? (5) Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?’”.
Bilangan 21:4-5 - “(4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. (5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: ‘Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.’”.
b) Kejadian 48:5-6 - “(5) Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum aku datang kepadamu ke Mesir, akulah yang empunya mereka; akulah yang akan empunya Efraim dan Manasye sama seperti Ruben dan Simeon. (6) Dan keturunanmu yang kauperoleh sesudah mereka, engkaulah yang empunya, tetapi dalam pembagian warisan nama mereka akan disebutkan berdasarkan nama kedua saudaranya itu.”.
Artinya: Yakub menganggap Manasye dan Efraim sebagai anak-anaknya dan memberikan kepada mereka kedudukan seperti anak-anak Yakub yang lain. Ini menunjukkan bahwa kepada Yusuf diberikan warisan 2 bagian, yang merupakan hak kesulungan.
Ulangan 21:17 - “Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan.’”.
Hak kesulungan ini seharusnya adalah milik Ruben, tetapi karena perzinahan Ruben dengan Bilha yang terjadi dalam Kej 35:22a, lalu hak kesulungan ini diberikan kepada Yusuf.
1Tawarikh 5:1-2 - “(1) Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. (2) Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf.”.
Kejadian 49:3-4 - “(3) Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan. (4) Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!”.
Ingat bahwa Yusuf adalah anak pertama / sulung dari Rahel, istri yang paling dicintai oleh Yakub, dan bahkan istri Yakub yang seharusnya (Lea menjadi istri hanya karena tipu muslihat Laban).
c) Kejadian 48:7 - Yakub berbicara tentang Rahel.
Kejadian 48:7 - “Kalau aku, pada waktu perjalananku dari Padan, aku kematian Rahel di tanah Kanaan di jalan, ketika kami tidak berapa jauh lagi dari Efrata, dan aku menguburkannya di sana, di sisi jalan ke Efrata’ - yaitu Betlehem.”.
Calvin berkata bahwa Yakub berbicara tentang Rahel supaya ingatan Yusuf kepada Rahel bisa menjadi pendorong bagi Yusuf. Karena Rahel mau meninggalkan tanah airnya dan mengikuti Yakub dan perjanjian Allah sampai ia mati, maka diharapkan bahwa Yusufpun mau menirunya.
3) Berkat Yakub kepada Manasye dan Efraim (Kejadian 48:8-20).
a) Yakub sudah buta (48:10), dan karena itu ia tidak mengenali Manasye dan Efraim dalam 48:8.
Kejadian 48:8-10 - “(8) Ketika Israel melihat anak-anak Yusuf itu, bertanyalah ia: ‘Siapakah ini?’ (9) Jawab Yusuf kepada ayahnya: ‘Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini.’ Maka kata Yakub: ‘Dekatkanlah mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka.’ (10) Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya.”.
b) Yusuf sujud kepada ayahnya (48:12) sekalipun Yusuf adalah orang berpangkat sedangkan ayahnya tua dan lemah.
Kejadian 48:12 - “Lalu Yusuf menarik mereka dari antara lutut ayahnya, dan ia sujud dengan mukanya sampai ke tanah.”.
Penerapan: jika saudara menjadi jaya, jangan sombong dan mengabaikan orang tua, istri, dan bahkan pendeta!
Catatan: dalam Perjanjian Lama sering terjadi sujud kepada manusia, tetapi sejak Yesus mengucapkan Mat 4:10 maka hal itu dilarang.
Matius 4:10 - “Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’”.
c) Yusuf menghadapkan Manasye, yaitu anak sulungnya kepada tangan kanan Yakub (48:13), tetapi Yakub ternyata menyilangkan tangannya sehingga tangan kanannya jatuh pada kepala Efraim (48:14).
Kejadian 48:13-14 - “(13) Setelah itu Yusuf memegang mereka keduanya, dengan tangan kanan dipegangnya Efraim, yaitu di sebelah kiri Israel, dan dengan tangan kiri Manasye, yaitu di sebelah kanan Israel, lalu didekatkannyalah mereka kepadanya. (14) Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye - jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung.”.
Kej 48:14 versi KJV mempunyai tambahan: ‘guiding his hands wittingly’ (= mengarahkan tangannya dengan sengaja).
Sekalipun bagian ini mungkin sekali merupakan penambahan, tetapi ini jelas benar. Bukan secara kebetulan Yakub menyilangkan tangannya, tetapi ia dipimpin oleh Tuhan sehingga melakukan hal itu dengan sengaja.
d) Berkat Yakub (Kejadian 48:15-16).
Kejadian 48:15-16 - “(15) Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: ‘Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, (16) dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.’”.
Perlu diketahui bahwa berkat di sini bukanlah sekedar suatu permohonan / keinginan dari Yakub, tetapi betul-betul mempunyai otoritas ilahi.
Ada beberapa hal yang perlu disoroti dari bagian ini:
1. Dalam 48:15 dikatakan bahwa Yakub memberkati Yusuf, padahal yang diberkati adalah anak-anak Yusuf. Memang memberkati anak-anak Yusuf bisa disamakan seperti memberkati Yusuf. Ini seperti:
a. Kanaan diberikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub dalam diri keturunan mereka.
b. Ham dikutuk dalam diri anaknya (Kejadian 9:25).
2. Terjemahan dari Kejadian 48:15-16a ini dalam Kitab Suci Indonesia banyak salahnya.
Kejadian 48:15-16a (NIV): “May the God before whom my fathers Abraham and Isaac walked, the God who has been my Shepherd all my life to this day, the Angel who has delivered me from all harm - may he bless these boys” (= Kiranya Allah di hadapan siapa nenak moyangku Abraham dan Ishak berjalan / hidup, Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai saat ini, Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya - kiranya Ia memberkati anak-anak ini).
Jadi di sini Ia menyebut Allah sebanyak 3 x, dua kali dengan sebutan ‘Allah’; dan satu kali dengan sebutan ‘Malaikat’. Bandingkan ini dengan:
a. Keluaran 34:6 - sebutan ‘TUHAN, TUHAN, Allah’.
b. Bilangan 6:24-26 - 3 x sebutan ‘TUHAN’.
c. Yesaya 6:3 & Wah 4:8 - di sini ada 3 kali sebutan ‘kudus’.
d. Matius 28:19 dan 2Korintus 13:13.
Semua ini menjadi dasar dari Allah Tritunggal.
3. Terjemahan ‘termasyhur’ dalam Kejadian 48:16b juga salah; Yakub memberkati bukan dengan tujuan supaya namanya beserta nama Abraham dan Ishak menjadi termasyhur. Perhatikan terjemahan-terjemahan bahasa Inggris di bawah ini.
NIV: ‘May they be called by my name and the names of my fathers Abraham and Isaac’ (= Kiranya mereka dipanggil dengan namaku dan nama dari nenek moyangku Abraham dan Ishak).
NASB: ‘And may my name live on in them, And the names of my fathers Abraham and Isaac’ (= Dan kiranya namaku hidup terus dalam diri mereka, dan nama nenek moyangku Abraham dan Ishak).
RSV: ‘and in them let my name be perpetuated, and the name of my fathers, Abraham and Isaac’ (= dan dalam mereka biarlah namaku diabadikan, dan nama nenek moyangku Abraham dan Ishak).
KJV: ‘and let my name be named on them, and the name of my fathers Abraham and Isaac’ (= dan biarlah namaku disebutkan pada mereka, dan nama nenek moyangku Abraham dan Ishak).
Calvin mengartikan bagian ini sebagai adopsi yang dimaksudkan dalam 48:5.
4. Dalam 48:16c ada janji untuk berkembang biak dengan luar biasa.
Kalau kita melihat dalam Bilangan 1:20-46 maka jumlah dari Manasye dan Efraim adalah 72.700. Ini adalah yang nomor 2 setelah Yehuda (74.600). Tetapi dalam Bilangan 26:5-51 jumlah dari Manasye dan Efraim adalah 85.200, dan ini adalah yang nomer 1.
e) Yusuf ingin membetulkan pemberkatan dengan meletakkan tangan kanan Yakub pada kepala Manasye, tetapi Yakub menolak, dan tetap memberkati Efraim dengan berkat yang lebih besar (Kejadian 48:17-20).
1. Calvin: “The eyes of Jacob were dim: but in crossing his arms, with apparent negligence, in order to comply with God’s purpose of election, he is more clear-sighted than his son Joseph”(= Mata Yakub kabur: tetapi dengan menyilangkan tangannya, yang terlihat sebagai kesembronoan, untuk menuruti rencana pemilihan Allah, ia melihat dengan lebih jelas dari anaknya Yusuf).
2. Efraim lebih diberkati dari pada Manasye.
a. Bandingkan dengan Ul 33:17 - puluhan ribu untuk Efraim, ribuan untuk Manasye.
Ul 33:17 - “Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung. Itulah orang Efraim yang puluhan ribu, dan itulah orang Manasye yang ribuan.’”.
b. Dalam kitab Hakim-hakim, suku Efraim lebih populer dari Manasye (Hakim 5:14 8:1 12:1).
c. Dan kalau saudara melihat dalam konkordansi, maka kata ‘Efraim’ muncul jauh lebih banyak dari kata ‘Manasye’.
d. Juga kata ‘Efraim’ sering digunakan untuk mewakili Israel seperti dalam Yes 7:2,5.
Yesaya 7:2,5 - “(2) Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: ‘Aram telah berkemah di wilayah Efraim,’ maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. … (5) Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:”.
4) Kata-kata Yakub kepada Yusuf (48:21-22).
a) Kejadian 48:21 - “Kemudian berkatalah Israel kepada Yusuf: ‘Tidak lama lagi aku akan mati, tetapi Allah akan menyertai kamu dan membawa kamu kembali ke negeri nenek moyangmu.”.
Yakub mengatakan bahwa ia akan mati, tetapi Allah akan menyertai mereka dan membawa mereka kembali ke Kanaan.
Mungkin ini dimaksudkan supaya mereka tidak bergantung kepada Yakub tetapi kepada Allah.
b) Kejadian 48:22 - “Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori.’”.
Ini adalah ayat yang sangat membingungkan, baik dalam terjemahannya maupun artinya.
1. Kata ‘punggung’ ada yang menterjemahkan ‘portion’ (= bagian). Kata Ibrani yang dipakai adalah SHECHEM, yang arti sebetulnya adalah ‘shoulder’ (= pundak / bahu). Mungkin arti dari ‘punggung / bahu gunung’ adalah ‘lereng gunung’.
2. Di sini dikatakan ‘kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori’. Tetapi dalam Yosua 24:32 dikatakan ‘Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesitadari anak-anak Hemor’.
Ada macam-macam penafsiran:
a. Ini suatu nubuat yang menunjuk ke depan pada jaman Yosua dimana Israel mengalahkan mereka dengan pedang dan panah.
b. Mungkin ia membeli Sikhem, tetapi karena lalu Simeon dan Lewi membunuh mereka (Kej 34), di sini dikatakan merebut dengan pedang dan panah.
c. Mungkin ada peristiwa yang tidak dicatat dalam Kitab Suci tentang tindakan merebut dengan pedang dan panah ini.
Epilog.
Yusuf dan kedua anaknya lebih mengarahkan diri pada berkat rohani dari pada kekayaan / kesenangan duniawi. Karena itu mereka mendapatkan berkat rohani itu. Bagaimana dengan saudara?
KEJADIAN 47:27-48:22 (YAKUB, YUSUF DAN EFRAIM ).
-AMIN-