YOHANES 6:30-40 (YESUS KRISTUS ROTI HIDUP)

Pdt.Budi Asali, M.Div.


Penjelasan: Yohanes 6:30-40

1) Dalam Yohanes 6: 29 Yesus mengatakan bahwa mereka harus percaya kepada Dia. Ini sama dengan suatu claim (= tuntutan / pernyataan / penegasan) sebagai Mesias. Karena itu orang-orang Yahudi itu lalu meminta tanda lagi (Yohanes 6:30-31).
YOHANES 6:30-40 (YESUS KRISTUS ROTI HIDUP)
otomotif, gadget, bisnis
Tadinya orang-orang Yahudi itu sudah melihat beberapa tanda (Yohanes 6: 26 - ‘signs / tanda-tanda’ - ini bentuk plural / jamak!), tetapi sekarang mereka toh meminta tanda lagi (bdk. Yohanes 2:18 1Korintus 1:22).

Mengomentari hal ini Leon Morris (NICNT) mengutip Ryle yang berkata sebagai berikut:

“They were always deceiving themselves with the idea that they wanted more evidence, and pretending that if they had this evidence they would believe. Thousands in every age do just the same ... The plain truth is that it is want of heart, not want of evidence, that keeps people back from Christ” (= mereka selalu menipu diri mereka sendiri dengan gagasan bahwa mereka menginginkan lebih banyak bukti, dan berpura-pura bahwa kalau mereka mendapatkan bukti ini mereka akan percaya. Ribuan orang dalam setiap jaman melakukan hal yang persis sama ... Kebenaran yang jelas adalah bahwa kebutuhan akan hati, dan bukan kebutu­han akan bukti, yang menahan manusia sehingga tidak datang kepada Kris­tus).

2) Mereka betul-betul sangat tidak konsisten. Tadi mereka yakin bahwa Yesus adalah Mesias karena adanya tanda dalam Yohanes 6:1-15; tetapi sekarang mereka tidak percaya dan minta tanda lagi. Menga­pa? Karena Kristus tidak menuruti keinginan mereka (keinginan untuk menjadikan Kristus sebagai raja dunia dalam Yohanes 6:15, dan juga keinginan mereka akan roti dalam Yohanes 6: 26).

Calvin: “As soon as Christ does not grant their prayers, he is no longer their master” (= begitu Kristus tidak mengabulkan doa-doa mereka, Ia bukan lagi tuan mereka).

Penerapan:

Apakah saudara juga sering menjadi jengkel kepada Tuhan dan tidak mau menjadikan-Nya sebagai Tuhan dalam hidup saudara, kalau Ia tidak mengabulkan doa / keinginan saudara?

3) Tanda yang mereka minta ini berhubungan dengan Musa dan Manna (Yohanes 6:31 bdk. Yohanes 6: 32). Ini dilatarbelakangi oleh kepercayaan yang salah dari orang-orang Yahudi bahwa kalau Mesias datang, Ia akan memberi mereka Manna lagi.

4) Dalam pikiran mereka ada beberapa keunggulan Musa atas Yesus Kristus:

a) Yesus memberi makan hanya sekitar 5000 orang, sedangkan Musa memberi makan sekitar 2-3 juta orang.

b) Yesus memberi makan hanya 1 x, sedangkan Musa memberi makan selama 40 tahun.

c) Yesus Kristus melakukan Mujizat itu dengan adanya 5 roti dan 2 ikan, sedangkan Musa tanpa menggunakan apa-apa.

d) Yesus memberi mereka makan roti biasa, sedangkan Musa memberi mereka makan roti dari surga.

Adalah suatu ketololan yang luar biasa untuk berpikir bahwa ada manusia yang bisa lebih hebat / unggul dari Yesus Kristus, yang adalah Allah sendiri! Yohanes 6: 32-35:

1) Jawaban Yesus Kristus (Yohanes 6: 32-33):

a) Yang memberi manna itu bukanlah Musa tetapi Allah (Yohanes 6: 32).

Ini menunjukkan bahwa semua nabi / rasul yang melakukan Mujizat tidak melakukannya dengan kuasa mereka sendiri, tetapi dengan kuasa Allah (baca. Kisah Para Rasul 3:12,16 Kisah Para Rasul 4:9-10).

Hal ini penting saudara ingat untuk menghadapi orang Saksi Yehovah yang berkata: bahwa Yesus bisa melakukan Mujizat, itu tidak menunjukkan bahwa Ia adalah Allah, karena rasul / nabi juga bisa melakukan Mujizat. Untuk itu bisa kita katakan bahwa rasul / nabi melakukan Mujizat dengan kuasa Tuhan, dan karenanya itu tidak menunjukkan bahwa mereka itu mahakuasa. Tetapi Yesus melakukan Mujizat dengan kuasa-Nya sendiri, dan karenanya hal itu menunjukkan bahwa Yesus itu mahakuasa.

b) Dalam Yohanes 6:32-33, Yesus mengontraskan manna dengan:

· ‘roti yang benar dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia’.

· ‘roti yang dari Allah’.

· ‘roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia’.

Pengontrasan ini menunjukkan bahwa sekalipun Manna itu turun dari surga, tetapi itu tetap merupakan makanan jasmani belaka. Ini berbe­da dengan ‘roti yang benar yang turun dari surga’, karena yang ini bisa memberi hidup (rohani) kepada dunia.

Apakah ini menunjukkan bahwa Kristus bertentangan dengan Paulus, yang dalam 1Korintus 10:3 menyebut manna sebagai ‘makanan rohani’?

Jawabnya adalah ‘tidak’, karena Manna disebut sebagai makanan rohani, maksudnya adalah: manna itu adalah makanan yang diberikan oleh Roh / Tuhan melalui suatu Mujizat. Bdk. Galatia 4:29 - Ishak ‘diperanakkan menurut Roh’ artinya Ishak adalah anak yang diberikan oleh Roh melalui Mujizat.

c) Roti yang memberi hidup itu dikatakan ‘turun dari surga’ (Yohanes 6:33).

Ini menunjukkan bahwa untuk bisa mendapatkan hidup yang kekal, manusia tidak perlu bersusah payah / mencari jauh-jauh (Roma 10:6-8 Ulangan 30:12-13). Kristus tahu bahwa tidak ada orang yang bisa naik ke atas untuk mendapatkan hidup kekal itu, dan karenanya Ia telah turun dari surga, sehingga sekarang manusia dengan mudah bisa mendapatkan hidup yang kekal dengan percaya kepada Dia.

2) Tanggapan orang-orang Yahudi (Yohanes 6:34):

a) Sebutan ‘Tuhan’ di sini harus diartikan Sir (= tuan), karena jelas bahwa mereka belum mengakui / menyadari bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

b) Calvin menganggap kata-kata mereka di sini hanya sebagai irony (= ejekan). Jadi rupanya mereka menganggap Kristus hanya membual tentang roti yang memberi hidup itu, dan karena itu mereka lalu meminta roti itu.

3) Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup (Yohanes 6: 35 bdk. Yohanes 6: 48,51).

a) Dalam terjemahan bahasa Inggris pernyataan Yesus ini ber­bunyi: I am the bread of life (= Aku adalah roti hidup).

Ini adalah yang pertama dari seri 7 ‘I am’ (= Aku adalah) dalam Injil Yo­hanes. Yang ke 2 sampai dengan yang ke 7 adalah sebagai berikut:

· Yohanes 8:12 - I am the light of the world (= Aku adalah terang dunia).

· Yohanes 10:7,9 - I am the door (= Aku adalah pintu).

· Yohanes 10:11,14 - I am the good shepherd (= Aku adalah gembala yang baik).

· Yohanes 11:25 - I am the resurrection and the life (= Aku adalah kebangkitan dan hidup).

· Yohanes 14:6 - I am the way, the truth and the life (= Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup).

· Yohanes 15:1,5 - I am the true vine (= Aku adalah pokok anggur yang benar).

Kata-kata ‘I am’ (= Aku adalah) di sini oleh banyak orang dihubungkan dengan dengan kata-kata ‘I am’ dalam Keluaran 3:14 yang oleh NIV diterjemahkan sebagai berikut: God said to Moses, “I am who I am. This is what you are to say to the Israelites: ‘I AM has sent me to you’” (= Allah berkata kepada Musa: “Aku adalah Aku. Inilah yang harus kamu katakan kepada orang-orang Israel: ‘AKU ADALAH telah mengirimku kepadamu’”).

Lalu dalam Keluaran 3:15 Allah memperkenalkan diri dengan sebutan Yahweh / Yehovah (= TUHAN).

Karena itu, kata-kata Yesus ini secara implisit menunjukkan diri-Nya sebagai Yahweh / Allah sendiri (bdk. Yeremia 23:5-6 Yeremia 33:15-16 di mana Yesus disebut sebagai TUHAN / Yahweh!).

b) Untuk bisa mendapatkan roti hidup itu, kita harus:

· datang kepada Yesus Kristus.

· percaya kepada Yesus Kristus.

2 hal ini sebetulnya tidak perlu dibedakan. Datang kepada Kristus sebetulnya sama saja dengan percaya kepada Kristus.

Kalau seseorang melakukan ini, Yesus berkata bahwa orang itu ‘tidak akan lapar lagi dan tidak akan haus lagi’ (Yohanes 6: 35b).

¨ ‘tidak akan lapar / haus’ artinya ‘dipuaskan’.

¨ Dalam bahasa Yunaninya, kata-kata ‘tidak akan’ dua-duanya menggunakan double negatives (= dua kali kata ‘tidak’), dan ini menunjukkan suatu penekanan. Yohanes 6:36-40:

1) Yohanes 6:36:

a) Kata ‘tetapi’ pada awal Yohanes 6: 36 mengontraskan Yohanes 6:35 dan Yohanes 6:36.

Jadi, dalam Yohanes 6:35 Yesus menyatakan diri sebagai roti hidup dan menuntut supaya mereka percaya kepada-Nya, tetapi dalam Yohanes 6:36 Ia mengatakan bahwa mereka tidak percaya kepada-Nya.

Penerapan:

Seringkah ada kontras antara tuntutan Tuhan dan kepercayaan / kehidupan saudara?

b) Yohanes 6:36 ini juga merupakan teguran, karena sekalipun mereka melihat Yesus, mereka tetap tidak percaya. Padahal Tuhan bukan sekedar menghendaki supaya orang yang melihat Dia mau percaya kepada-Nya (Yohanes 6:40), tetapi lebih dari itu Tuhan meng­hendaki supaya kita percaya sekalipun tidak melihat (Yohanes 20:29 1Petrus 1:8).

2) Yohanes 6: 37:

a) Ini menunjukkan bahwa orang tidak datang kepada Kristus karena kehendak mereka sendiri, tetapi karena Bapa memberikan mereka kepada Kristus.

Calvin mengomentari bagian ini dengan berkata:

“Faith is not a thing which depends on the will of men” (= iman bukanlah sesuatu yang tergantung pada kehendak manusia).

b) Yohanes 6:37b: barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

· ‘Kubuang’.

NIV: drive away (= mengusir).

NASB: cast out (= mengusir).

· Dalam bahasa Yunaninya, kata ‘tidak’ di sini lagi-lagi menggunakan double negatives (2 x kata ‘tidak’), yang menunjukkan suatu penekanan. Jadi maksudnya, Yesus sekali-kali tidak akan menolak siapa pun yang datang kepada-Nya. Betapa pun kotornya hidup saudara, asal saudara mau datang kepada Yesus, Yesus berjanji untuk tidak menolak saudara! Ingat bahwa Ia memang datang ke dunia untuk mencari orang berdosa, bukan orang benar / orang berdosa yang merasa benar (Matius 9:12-13).

· Dalam perkabaran Injil, Yohanes 6: 37b ini perlu ditekankan pada waktu kita menghadapi orang yang merasa diri sangat berdosa, sehingga merasa bahwa Tuhan tidak akan mau menerima dia.

3) Yohanes 6: 38:

Ini tidak boleh diartikan seakan-akan Yesus dan Bapa bisa berbeda kehendak, dan juga tidak boleh diartikan seakan-akan Yesus sen­diri tidak mempunyai kehendak sehingga hanya menurut saja pada kehen­dak Bapa.

Penekanan Yohanes 6:38 ini adalah: kalau orang-orang Yahudi itu menen­tang Yesus / tidak mau percaya kepada Yesus, itu sama dengan menentang kehendak Bapa, karena Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya.

4) Yohanes 6: 39-40:

a) Bagian ini secara jelas mengajarkan doktrin Perseverance of the saints (= ketekunan orang suci), yaitu point yang kelima dari 5 points Calvinisme, yang mengatakan bahwa sekali seseorang diselamatkan, maka ia tidak mungkin bisa kehilangan keselamatan itu.

b) Mula-mula Yesus menyatakan doktrin ini secara negatif, di mana Ia mengatakan bahwa Bapa menghendaki supaya orang yang sudah diberikan-Nya kepada Yesus tidak ada yang hilang (Yohanes 6: 39). Lalu Yesus menyatakan doktrin ini secara positif, di mana Ia mengatakan bahwa Bapa menghendaki supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus beroleh hidup yang kekal dan dibangkit­kan pada akhir zaman (Yohanes 6: 40).

c) Doktrin ini secara implisit juga ditunjukkan oleh istilah ‘hidup yang kekal’ (Yohanes 6: 40). Orang yang percaya kepada Yesus Kristus, bukan diberi ‘hidup bersya­rat’, atau ‘hidup sementara’, tetapi ‘hidup yang kekal’. Kalau karena dosa atau godaan setan seseorang yang sudah diselamatkan bisa murtad dan akhirnya terhilang / binasa (seperti yang diajarkan oleh Arminianisme), maka itu berarti pada waktu ia percaya, kepada dia hanya diberikan hidup bersyarat / sementara, bukan hidup yang kekal!

Penutup: Yohanes 6:30-40 (Yesus Kristus Roti Hidup)

Pada waktu Adam dan Hawa diciptakan, maka mereka memang hanya mempunyai hidup bersyarat, yaitu: selama mereka tidak makan buah terlarang mereka tetap hidup (Kejadian 2:16-17). Tetapi kepada kita yang percaya kepada Yesus Kristus, tidak diberikan hidup bersyarat seperti itu, melainkan hidup kekal. Karena itu jelas bahwa keselamatan itu tidak bisa hilang!

d) Ayat-ayat lain yang mendukung doktrin ini: Yohanes 10:28-29 Roma 5:9-10 Roma 8:29-30,38-39 Roma 11:29 Filipi 1:6 1Petrus 1:4-5.

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
- AMIN -
Next Post Previous Post