1 YOHANES 2:10 (ARTI TIDAK ADA PENYESATAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
1 YOHANES 2:10 (ARTI TIDAK ADA PENYESATAN)
1 YOHANES 2:10 (ARTI TIDAK ADA PENYESATAN).
Akibat adanya kebencian / tidak adanya kasih.
1 Yohanes 2: 10: “Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan”.

NASB: ‘and there is no cause for stumbling in him’ ( = dan di sana tidak ada penyebab untuk tersandung dalam dia).

Ada beberapa penafsiran tentang bagian ini:

a) Kalau seorang kristen hidup dalam kasih maka ia tidak akan membuat orang lain tersandung.

b) Kalau seorang kristen hidup dalam kasih maka tidak ada apapun yang menyebabkan ia tersandung (Barclay, Calvin).

Editor dari Calvin’s Commentary mengatakan bahwa:
• terjemahan hurufiahnya adalah: ‘and to him there is not a stumblingblock’ ( = dan baginya tidak ada batu sandungan). Ia tidak akan seperti orang yang dibicarakan dalam 1 Yohanes 2: 11.

Catatan: kata Yunani yang diterjemahkan ‘to’ ( = bagi) adalah EN, yang bisa berarti ‘in’ ( = dalam), tetapi kadang-kadang juga bisa berarti ‘to’ ( = bagi), seperti dalam Kolose 1:23 dan 1Tesalonika 4:7 (lihat KJV untuk kedua ayat ini).
• ini mungkin diambil dari Mazmur 119:165 - “Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai TauratMu, tidak ada batu sandungan bagi mereka”.

c) Hobbs dan Clarke menggabungkan kedua pandangan ini.

Yang mana yang benar? Kita harus menafsirkannya berdasarkan kontextnya. Karena itu, perhatikan ay 11nya yang berbunyi: “Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya”.
Karena 1 Yohanes 2: 11 berbicara tentang kebutaan orang yang mempunyai kebencian, maka kelihatannya pandangan kedualah yang benar.

Pulpit Commentary: “No love, no light. ... Such a walk in the darkness will issue in his losing the power of seeing” ( = Tidak ada kasih, tidak ada terang. ... Berjalan dalam kegelapan seperti itu akan menyebabkan ia kehilangan kemampuan untuk melihat) - hal 34.

Stott (Tyndale): “Hatred distorts our perspective. We do not first misjudge people and then hate them as a result; our view of them is already jaundiced by our hatred. It is love which sees straight, thinks clearly and makes us balanced in our outlook, judgments and conduct” ( = Kebencian merusak pemandangan kita. Kita bukannya mula-mula salah menilai orang dan sebagai akibatnya lalu membencinya; pandangan kita tentang mereka sudah berprasangka oleh kebencian kita. Adalah kasih yang melihat dengan lurus, berpikir dengan bersih dan membuat kita seimbang dalam pandangan, penghakiman / penilaian dan tingkah laku kita) - hal 95.

William Barclay: “hatred makes a man blind and this, too, is perfectly obvious. When a man has hatred in his heart, his powers of judgment are obscured; he cannot see an issue clearly. It is no uncommon sight to see a man opposing a good proposal simply because he dislikes, or has quarrelled with, the man who made it. Again and again progress in some scheme of a church or an association is held up because of personal animosities. No man is fit to give a verdict on anything while he has hatred in his heart; and no man can rightly direct his own life when hatred dominates him” ( = kebencian membuat seseorang buta, dan hal ini juga sangat jelas. Pada saat seseorang mempunyai kebencian dalam hatinya, kemampuannya untuk menilai menjadi kabur; ia tidak bisa melihat suatu persoalan dengan jelas. Tidak jarang kita melihat seseorang menentang suatu usul yang baik hanya karena ia tidak menyenangi, atau telah bertengkar dengan, orang yang mengusulkan hal itu. Berulang-ulang kemajuan dalam maksud / rencana yang baik dari suatu gereja atau suatu perkumpulan, terhalang karena kebencian / permusuhan pribadi. Tidak seorangpun yang layak untuk memberikan suatu keputusan tentang apapun sementara ia mempunyai kebencian dalam hatinya; dan tidak seorangpun bisa mengarahkan hidupnya sendiri dengan benar pada saat kebencian menguasainya) - hal 49.

William Barclay: “it is much more likely that John is saying that, if we love our brother, there is nothing in us which causes ourselves to stumble. That is to say, love enables us to make progress in the spiritual life and hatred makes progress impossible. ... If God is love and if the new commandment of Christ is love, then love brings us nearer to men and to God and hatred separates us from men and from God. We ought always to remember that he who has in his heart hatred, resentment and the unforgiving spirit, can never grow up in the spiritual life” ( = adalah lebih mungkin bahwa Yohanes berkata bahwa jika kita mengasihi saudara kita, tidak ada apapun di dalam kita yang menyebabkan diri kita sendiri tersandung. Artinya, kasih memungkinkan kita untuk membuat kemajuan dalam kehidupan rohani dan kebencian membuat kemajuan itu mustahil. ... Jika Allah itu kasih dan jika perintah yang baru dari Kristus adalah mengasihi, maka kasih membawa kita lebih dekat kepada sesama dan kepada Allah, dan kebencian memisahkan kita dari sesama dan dari Allah. Kita harus selalu mengingat bahwa ia yang dalam hatinya mempunyai kebencian, kemarahan / dendam dan roh yang tidak mengampuni, tidak pernah bisa bertumbuh dalam kehidupan rohani) - hal 48-49.

Jadi, dengan kita mengasihi kita menguntungkan diri kita sendiri, dan sebaliknya, dengan membenci kita merugikan diri kita sendiri (catatan: tetapi tentu saja ini tidak boleh menjadi motivasi kita dalam mengasihi!).

E. Stanley Jones: “A rattle snake, if cornered, will sometimes become so angry it will bite itself. That is exactly what the harboring hate and resentment against others is - a biting of oneself. We think that we are harming others in holding these spites and hates, but the deeper harm is to ourselves” ( = Seekor ular derik, jika terpojok, kadang-kadang akan menjadi begitu marah sehingga ia menggigit dirinya sendiri. Itulah persisnya kebencian dan kemarahan / dendam yang kita miliki terhadap orang-orang lain - suatu gigitan dari / terhadap diri sendiri. Kita mengira bahwa kita merugikan orang-orang lain pada waktu kita mempertahankan dendam dan kebencian, tetapi kerugian yang lebih dalam adalah bagi diri kita sendiri) - Reader’s Digest.
1 YOHANES 2:10 (ARTI TIDAK ADA PENYESATAN).
Next Post Previous Post