CARA MENGETAHUI KARUNIA-KARUNIA ROH YANG SEJATI

Pdt.Samuel T. Gunawan, M.Th
CARA MENGETAHUI KARUNIA-KARUNIA ROH YANG SEJATI
Kita seharusnya mengenal Roh Kudus dan karya-karyaNya masa kini sebagaimana kita mengenal kedua Pribadi Allah yang lain yaitu Bapa dan Anak (Kisah Para Rasul 5:3,4). Sebagaimana karya Kristus sangat penting dalam keselamatan dan gereja, demikian juga karya Roh Kudus. 

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa karya-karya Roh Kudus berhenti seiring dengan meninggalnya para rasul, atau karena Alkitab sudah selesai ditulis. Roh Kudus masih aktif dan berkarya dalam gerejaNya dan kehidupan orang percaya.[1] Ayat-ayat yang memuat daftar karunia-karunia (kharismata) yang Tuhan berikan kepada Gereja terdapat dalam Roma 12:6-8; 1 Korintus 12:4-11; Efesus 4:11-12; 1 Petrus 4:11.

Menurut penganut Kharismatik, setiap orang percaya memiliki karunia-karunia yang berbeda-beda satu dengan yang lain, dan hingga kini karunia-karunia itu masih eksis di dalam dan melalui gereja. Dengan kata lain karunia-karunia ini belum berakhir sebagaimana yang diyakini oleh para penganut Sessasionisme yang mengajarkan bahwa “charismata” atau karunia-karunia rohani yang disebutkan dalam 1 Korintus 12 hanya berlaku pada zaman rasul-rasul saja. 

Pendapat yang mengajarkan berhentinya karunia-karunia Roh setelah masa para rasul, atau karena Alkitab sudah selesai ditulis jelaslah tidak didasarkan pada eksegese yang memadai terhadap teks-teks Alkitab, tetapi lebih merupakan asumsi pribadi dan reaksi terhadap orang-orang yang membela adanya pengalaman religius mengenai karunia-karunia yang istimewa.[2] Tetapi, ada pertanyaan yang lebih penting lagi untuk dibahas, yaitu: “bagaimanakah kita mengetahui bahwa karunia-karunia Roh sekarang ini bukanlah tipuan dari setan yang menyesatkan orang-orang percaya?” 

1. Karunia-Karunia Palsu Tidak Pernah Dilakukan Oleh Orang Percaya Sejati

Perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat palsu memang ada disebutkan dalam Alkitab, tetapi jika kita meneliti dengan cermat maka kita akan menemukan bahwa mujizat-mujizat palsu tersebut bukan dilakukan oleh orang-orang percaya yang sejati. 

Pertama, perhatikan data-data Alkitab dan berapa contoh berikut ini: 

(1) Para ahli sihir Firaun raja Mesir, mampu membuat beberapa mujizat palsu (Keluaran 7:11, 22; 8:7). Walaupun demikian, mereka segera mengakui bahwa kuasa Allah itu lebih besar (Keluaran 8:19); 

(2) Simon, si tukang sihir di kota Samaria membuat orang takjub karena mujizatnya (Kisah Para Rasul 8:9-11). Walaupun demikian, mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Filipus ternyata lebih besar (Kisah Para Rasul 8:13); 

(3) Di Filipi, rasul Paulus bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai “roh tenung” dan dengan tenungan-tenungannya itu tuan-tuannya memperoleh keuntungan besar (Kisah Para Rasul 16:16). Tetapi, rasul Paulus dengan kuasa yang besar dari Tuhan menghardik roh-roh jahat itu, sehingga roh-roh jahat itu keluar dari perempuan tersebut (Kisah Para Rasul 16:18).

Kedua, bukti selanjutnya dalam surat-surat kiriman rasul Paulus berikut ini. Rasul Paulus mengatakan bahwa jika manusia durhaka (anti-Kristus) itu tiba, maka “Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis,akan disertai dengan rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka” (2 Tesalonika 2:9-10). 

Dari ayat ini ada dua hal yang Paulus sampaikan dengan jelas, yaitu: 

(1) Bahwa orang yang mengadakan perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat palsu karena kuasa Iblis tidak akan mengucapkan kebenaran, melainkan Injil palsu. Ingatlah, para pemalsu Injil tidak pernah memiliki Injil yang asli; 

(2) Orang-orang yang tertipu oleh kepalsuan tersebut adalah mereka yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasih kebenaran. Dengan kata lain mereka belum diselamatkan atau bukan orang-orang pilihan.

Ketiga, rasul Yohanes dalam wahyu 13 menunjukkan bahwa binatang kedua yang akan “keluar dari dalam bumi”, yaitu binatang yang memiliki “seluruh kuasa binatang yang pertama” dan “ia mengadakan tanda-tanda yang dasyat, bahkan bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu” (Wahyu 13:11-14). Tetapi sekali lagi, Injil yang palsu menyertai mujizat-mujizat tersebut. Kuasa itu dilakukan dalam kaitan dengan binatang pertama yang mulutnya “penuh kesombongan dan hujat; ... ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga” (Wahyu 13:5-6).

Berdasarkan data-data Alkitab di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 

(1) Kuasa Allah lebih besar dibandingkan dengan kuasa Iblis yang memakai orang-orang yang untuk melakukan perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat palsu; 

(2) Orang-orang percaya dengan kuasa Allah akan menang ketika menghadapi kuasa Iblis melalui orang-orang yang melakukan kejahatan (bandingkan 1 Yohanes 4:4); 

(3) Identitas orang-orang yang mengadakan perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat palsu selalu diketahui melalui penyangkalan mereka terhadap Injil Kristus; 

(4) Tidak ada indikasi dimanapun di dalam Alkitab bahwa orang Kristen sejati yang didiami Roh Kudus akan mengadakan perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat palsu. Matius 7:21-23,[3] jelaslah tidak menunjuk kepada orang percaya sejati. Tidak ada petunjuk bahwa orang-orang yang ditolak tersebut adalah orang percaya sejati.

2. Kemurnian Doktrin dan Karakter Hidup

Kristus memberikan suatu cara untuk menguji nabi-nabi palsu, yaitu: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Matius 7:16-20).

Agama-agama palsu seperti, Mormonisme, Saksi Yehova, dan lainnya mengajarkan doktrin palsu. Orang-orang ini menentang pekerjaan Allah dan Injil yang sejati. Mereka menghasilkan buah yang tidak baik. Rasul Petrus menyebutkan banyak ciri kemurnian doktrin dan karakter hidup yang membedakan nabi-nabi palsu dari nabi-nabi sejati (Baca 2 Petrus 2:1-20). Sementara itu, rasul Yohanes memberitahukan bahwa, “Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan” (1 Yohanes 4:6). Nasihat ini jelas, bahwa kita dapat membedakan yang palsu dari yang asli.

Dengan demikian, apabila saat ini ada orang-orang percaya yang tidak mengajarkan doktrin palsu tetapi sebaliknya mengajarkan doktrin yang benar, memajukan pekerjaan Tuhan, memuliakan Kristus, dan menghasilkan berlimpah-limpah buah kebaikan di dalam kehidupan banyak orang, kita seharusnya tahu bahwa sifat-sifat baik ini bukanlah ciri-ciri yang menyesatkan. Sifat-sifat yang baik ini merupakan tanda-tanda kekristenan sejati di dalam kuasa Roh Kudus. 

Doktrin yang benar dan buah-buah kebaikan bukanlah ciri-ciri agama palsu. Sebaliknya, jika ada orang-orang yang sepertinya mengajarkan yang tulus dan sepertinya mengatakan hal-hal yang benar tetapi kehidupannya dan kehidupan orang-orang yang ada disekitarnya justru hancur, rusak, dalam kesedihan dan kebingungan, serta menujukkan buah-buah yang buruk, maka dapat dipastikan mereka adalah nabi-nabi palsu.

Di Korintus, sebuah kota yang penuh penyembahan berhala dan pemujaan setan (1 Korintus 10:20-21), Paulus mengatakan kepada orang-orang percaya di Korintus yang banyak diantaranya berlatar belakang pemuja berhala, [4] “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah Yesus!’ dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus” (1 Korintus 12:3). Tetapi disini ia meyakinkan mereka bahwa orang yang sungguh-sungguh mengaku beriman kepada Yesus sebagai Tuhan, telah didiami Roh Kudus. Sungguh menari, bahwa Paulus segera melanjutkan pembahasan mengenai karunia-karunia Roh yang dimiliki setiap orang beriman sejati (1 Korintus 12:7). 

Dan Paulus melakukan hal ini dalam suatu budaya dan tempat bahaya tipuan setan sama nyatanya seperti saat ini (1 Timotius 4:1-2). Ini meyakinkan kita bahwa jika kita melihat perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat dan karunia-karunia Roh yang sedang terjadi melalui orang-orang percaya sejati (1 Korintus 12:3), yang percaya pada inkarnasi dan keilahian Kristus (1 Yohanes 4:2), dan yang memperlihatkan buah-buah Roh Kudus di dalam kehidupan mereka dan menghasilkan buah-buah pelayanan (Matisu 7:20; bandingkan Yohanes 15:5; Galatia 5:22-23), maka jangan kita mencurigainya bahwa perbuatan ajaib, tanda-tanda, dan mujizat-mujizat dan karunia-karunia itu palsu. Sebaliknya, kita patut bersyukur kepada Allah bahwa Roh Kudus sedang bekerja. Jadi, orang Kristen sejati dapat dibedakan dari yang palsu melalui kemurnian doktrin dan karakter hidup yang baik dan memuliakan Tuhan.


Ringkasnya, Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa karya-karya Roh Kudus berhenti seiring dengan meninggalnya para rasul, atau karena Alkitab sudah selesai ditulis. Roh Kudus masih aktif dan berkarya dalam gerejaNya dan kehidupan orang percaya. Menurut Alkitab, setiap orang percaya memiliki karunia-karunia yang berbeda-beda satu dengan yang lain, dan hingga kini karunia-karunia itu masih eksis di dalam dan melalui gereja. 

Dengan kata lain karunia-karunia ini belum berakhir Pendapat yang mengajarkan berhentinya karunia-karunia Roh setelah masa para rasul, atau karena Alkitab sudah selesai ditulis jelaslah tidak didasarkan pada eksegese yang memadai terhadap teks-teks Alkitab, tetapi lebih merupakan asumsi pribadi dan reaksi terhadap orang-orang yang membela adanya pengalaman religius mengenai karunia-karunia yang istimewa. 

DAFTAR PUSTAKA:CARA MENGETAHUI KARUNIA-KARUNIA ROH YANG SEJATI
Arrington, French L., 2004. Christian Doctrine A Pentacostal Perspective, 3 Jilid. Terjemahan, Penerbit Departemen Media BPS GBI : Jakarta.
Bennet, Dennis., 2010. How to Pray for The Release of the Holy Spirit. Terjemahan, Penerbit Andi : Yogyakarta.
Conner, Kevin J., 2004. A Practical Guide To Christian Belief, terjemahan, Penerbit Gandum Mas: Malang.
___________., 2004. Jemaat Dalam Perjanjian Baru, terjemahan, Penerbit Gandum Mas: Malang.
Enns, Paul., 2004.The Moody Handbook of Theology, jilid 3. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Erickson J. Millard., 2003. Teologi Kristen. Jilid 3. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.
Greig, Gary. S & Kevin N. Spinger, ed., 2001. Kebutuhan Gereja Saat Ini. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.
Grudem, Wayne., 1994. Systematic Theology: A Introduction to a Biblical Doctrine. Zodervan Publising House : Grand Rapids, Michigan.
Gutrie, Donald., 1990 New Tastament Introduction. Edisi Indonesia dengan judul Pengantar Perjanjian Baru, Jilid 2, diterjemahkan (2009), Penerbit Momentum: Jakarta.
Hoekema, Anthony A., 2010. Diselamatkan Oleh Anugerah. Terjemahan, Penerbit Momentum : Jakarta.
Iverson, Dick., 1994. Roh Kudus Masa Kini, Diktat. Terjemahan, Harvest International Teological Seminary, Harvest Publication House: Jakarta.
____________., 1994. Kebenaran Masa Kini. Terjemahan, Inonesia Harvest Outreaach: Jakarta.
Lim, David., 2005. Spiritual Gifts: A Fressh Lock. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.
Litzmen, Waren L., 1990. Pentecostal Truths. Penerbit Gandum Mas : Malang.
Manohey, Ralph., 2009. Tongkat Gembala. Lembaga Pusat Hidup Baru: Jakarta.
McDermott, Gerald R., 2001. Seeing God: Tweleve Reliable Signs of True pirituality. Penerbit ANDI Offset : Yogyakarta.
Menzies, William W & Robert P., 2005. Roh Kudus dan Kuasa. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.
Menzies, William W & Stanley M. Horton., 2003. Doktrin Alkitab. Terjemahan, Penerbit, Gospel Press: Batam.
Milne, Bruce., 1993. Mengenali Kebenaran. Terjemahan, Penerbit BPK : Jakarta.
Mounce, William D., 2011. Basics of Biblical Greek, edisi 3. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Munroe, Myles., 2012. The Purpose and Power Praise and Worship. Terjemahan, Penerbit Immanuel Publising House: Jakarta.
Pandensolang, Welly., 2010. Gramatika dan Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Penerbit YAI Press : Jakarta.
Pfeiffer F. Charles & Everett F. Harrison., ed. 1962. The Wycliffe Bible Commentary, volume 3. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas Malang.

Prince, Derek., 2004. The Holy Spirit in You. Terjemahan, Penerbit Derek Prince Ministries Indonesia : Jakarta.
Robinson, Darrel. W., 2004. Total Church Life. Terjemahan, Penerbit Lembaga Literatur Baptis : Bandung.
Rubyono, Homan., 1999. Dari Baptisan Roh Menuju Kepenuhan Roh. Jilid 1. Penerbit Kalam Hidup : Bandung.
___________________., 2002. Dari Baptisan Roh Menuju Kepenuhan Roh. Jilid 2. Penerbit Kalam Hidup : Bandung.
Ryrie, Charles C., 1991. Teologi Dasar. Jilid 2, Terjemahan, Penerbit ANDI Offset : Yogyakarta.
Samuel, Wilfred J., 2007. Kristen Kharismatik. Terjemahan. Penerbit BPK : Jakarta.
Silalahi, Djaka Christianto., 2001. Karismatik Bercampur dengan Perdukunan? Penerbit ANDI Offset : Yogyakarta.
SJ, L. Sugiri, dkk, 1995., Gerakan Kharismatik: Apakah itu? Penerbit BPK : Jakarta.
Sproul, R.C., 1997. Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Stamps, Donald. C, ed., 1994. Full Life Bible Studi. Penerbit Gandum Mas : Malang.
Susanto, Hasan., 2003. Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru, jilid I & II. Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Tan, Peter., 1993. Tiga Baptisan. Terj, Penerbit Yayasan Eternal Glory : Jakarta.
Tong, Stephen., 1995. Hidup Kristen Yang Berbuah. Penerbit Lembaga Reformed Injil Indonesia : Jakarta.
____________., 2011. Roh Kudus, Doa dan Kebangunan Rohani. Penerbit Momentum : Jakarta.
Tozer, A.W., 2002. Tozer Tentang Roh Kudus. Terjemahan, Penerbit Gospel Press: Batam.
Wagner, C. Peter, 1988. Manfaat Karunia-Karunia Rohani Untuk Pertumbuhan Gereja. Terjemahan, penerbit Gandum Mas : Malang.
__________________., 1999. Gereja-Gereja Rasuli Yang Baru. Terjemahan, Penerbit Immanuel : Jakarta.

Profil : Samuel T. Gunawan, adalah teolog Protestan Kharismatik, Pendeta dan Gembala di GBAP Bintang Fajar Palangka Raya (Catatan: dulu GBAP El Shaddai); Mengajar Filsafat dan Apologetika Kharismatik di STT AIMI, Solo. Putra asli dayak ngaju (Kalimantan Tengah) kelahiran ‘77 ini mendapat gelar SE dari Universitas Negeri Palangkaraya (UNPAR), S.Th (Christian Education) & M.Th (Teology) dari STT Trinity. Artikel-artikelnya dapat ditemukan di : (1) Googgle dengan mengklik nama Samuel T. Gunawan; (2) Website/ Situs : e-Artikel Kristen Indonesia; (3) Facebook : Samuel T. Gunawan (samuelstg09@yahoo.co.id.)
[1] Penjelasan tentang masih berlanjutnya karya-karya Roh Kudus ini, silakan baca: Greig, Gary. S & Kevin N. Spinger, ed., 2001. Kebutuhan Gereja Saat ini. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas:Malang. Inilah hasil karya Para Pakar Alkitab dan Teologi, serta bidang kesarjaan lainnya, yang mendukung pandangan non sessasionisme (paham yang percaya bahwa karunia-karunia Roh Kudus masih berlanjut hingga kini).
[2] Stanley M. Burgess, Profesor bidang Studi Agama dari Southwest Mission State University, yang adalah seorang pakar sejarah gereja mengatakan “Penganut sessaionisme menyatakan bahwa karunia-karunia kuasa yang nyata dalam gereja abad pertama tidak perlu dan tidak berfungsi lagi setelah kanon Perjanjian Baru selesai. Refresentatif dari pendapat ini adalah Benjamin Breckinrodge Warfield (1851-1921), seorang profesor teologi di Princenton. Warfield terutama memusuhi orang-orang yang membela adanya pengalaman religius dan orang-orang yang ersikeras mengenai adanya karunia-karunia rohani yang istimewa. Ia merasa bahwa orang-orang ini menggantikan kesempurnaan Alkitab dengan keagamaan yang subjektif. (Burgess, Stanley M. Pemberitaan Injil dengan Karunia-karunia Mukjizat Dalam Gereja Mula-mula Setelah Zaman Alkitab, dalam Greig, Gary. S & Kevin N. Spinger, ed., Kebutuhan Gereja Saat ini, hal 340.).
[3] Tentang ayat Matius 7:21-23 ini silahkan lihat penjelasan saya di pasal 10.
[4] Penjelasan yang baik tentang Latar belakang Korintus silahkan lihat: Gutrie, Donald., 1990 New Tastament Introduction. Edisi Indonesia dengan judul Pengantar Perjanjian Baru, Jilid 2, diterjemahkan (2009), Penerbit Momentum: Jakarta, hal. 27-55.CARA MENGETAHUI
KARUNIA-KARUNIA ROH YANG SEJATI.https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post