1 SAMUEL 2:27-36 (KEBAIKAN ALLAH DAN HUKUMAN TUHAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
1 SAMUEL 2:27-36 (KEBAIKAN ALLAH DAN HUKUMAN TUHAN)
I) Kebaikan Allah (1 Samuel 2:27-28).

1) Allah menyatakan diri (1 Samuel 2: 27).
a) Tanpa penyataan diri Allah, tidak mungkin kita bisa mengenal Allah. Sebaliknya, dengan adanya penyataan Allah ini, kita bisa mengenal Dia (Matius 11:25-27 Matius 16:16-17).

Catatan: Yang dimaksud dengan ‘Allah menyatakan diri’ di sini adalah dimana Allah menyatakan diriNya secara effective, dimana penyataan Allah itu betul-betul membuat mereka mengenal Allah!

b) Allah menyatakan diri kepada mereka (nenek moyang bangsa Israel), ketika mereka sedang diperbudak di Mesir (1 Samuel 2: 27b).

Allah memang sering menyatakan diriNya ketika kita sedang menderita, dan karena itu kalau saudara sedang menderita, justru jangan meninggalkan Kebaktian, Pemahaman Alkitab maupun Saat Teduh, karena pada saat itulah saudara seringkali bisa mendapatkan penghiburan dan penguatan dari Allah.

2) Allah memilih mereka untuk melayani (1 Samuel 2: 28a).

Pelayanan jelas merupakan karunia Allah (bdk. Roma 15:15-16 Galatia 1:15-16 1Timotius 1:12-13).

3) Allah mencukupi kebutuhan hidup mereka (para imam) dengan korban api-apian dari bangsa Israel (ay 28b).

Dalam korban api-apian selalu ada bagian yang diperuntukkan bagi imam.

Allah memulai pemberitaan firmanNya / hukumanNya dengan menunjukkan akan kebaikanNya, supaya dosa Eli menjadi makin menyo­lok. Makin banyak saudara mengalami kebaikan Tuhan, makin hebat dosa saudara di hadapan Tuhan!

II) Dosa Eli (1 Samuel 2: 29).

1) ‘Memandang dengan loba kepada korban sembelihanKu dan korban sajianKu’ (ay 29a).

Kata yang digarisbawahi itu diterjemahkan seperti RSV (look with greedy eye), dan ini salah terjemahan!

KJV/NASB/Lit: ‘kick’ (= menendang).

NIV: ‘scorn’ (= memandang rendah).

2) ‘Menghormati anak-anakmu lebih dari padaKu’ (1 Samuel 2: 29b).

Eli tidak menindak dengan keras anak-anaknya yang jelas-jelas melakukan dosa-dosa yang hebat, dan ini dianggap sebagai menghormati anak-anaknya lebih dari pada Tuhan!

Kita memang harus berhati-hati untuk tidak menjadi ‘hakim yang terlalu keras’ yang sama sekali tidak bisa menoleransi kelemahan sesama kita, tetapi sebaliknya kita juga harus berhati-hati untuk tidak terus sabar terhadap orang bersalah yang seharusnya ditindak! Bdk. 1Korintus 5:1-13 2Korintus 11:4.

3) ‘Menggemukkan dirimu dengan bagian terbaik dari setiap korban sajian umat Israel’ (ay 29c).

Bdk. 1Samuel 4:18 - Eli orangnya gemuk [NIV/NASB/KJV/RSV: ‘heavy’ (= berat)].

Catatan: Untuk no 1 dan no 3, ini adalah kesalahan anak-anak Eli, yang dituduhkan kepada Eli. Ia dianggap berkomplot dengan anak-anaknya dalam dosa mereka.

III) Hukuman Tuhan (1 Samuel 2: 30-36).

1) Tuhan membatalkan janjiNya yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi pelayan / imam Tuhan selama-lamanya (1 Samuel 2: 30).

a) Janji Tuhan ini ada dalam Keluaran 29:9 Keluaran 40:15 Bilangan 25:10-13.

b) ‘Jauhlah hal itu dari padaKu’ (ay 30b).

Ini istilah yang populer dalam kitab Samuel (keluar sebanyak 10-11 x). Istilah itu menunjukkan bahwa hal itu tak mungkin terjadi.

Pembatalan janji itu menunjukkan bahwa janji itu adalah janji yang bersyarat (sekalipun secara explicit tidak disebutkan). Syaratnya adalah bahwa mereka harus taat. Pada waktu mereka tidak taat, maka janji itu dibatalkan.

Pembatalan janji ini menyebabkan Tuhan memilih pengganti (1 Samuel 2: 35). Tentang siapa yang dimaksudkan dengan ‘imam keper­cayaan’ [NIV: ‘faithful priest’ (= imam yang setia)] dalam 1 Samuel 2: 35 ini ada perbedaan pendapat.

· Ada yang mengatakan bahwa ini menunjuk kepada Samuel.

* Dilihat dari kontex kitab Samuel, bahwa setelah Eli mati kedudukannya digantikan oleh Samuel, maka kelihatannya ‘imam yang setia’ ini memang menunjuk kepada Samuel.

* Keberatan terhadap pandangan ini: dalam ay 35b dijanji­kan: ‘Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia’.

NIV: ‘I will firmly establish his house’ (= Aku akan menegakkan rumah / keluarganya dengan teguh).

Ini rasanya tidak cocok untuk Samuel, karena keturunan Samuel brengsek semuanya (1Samuel 8:1-5).

* Untuk menjawab keberatan ini Pulpit Commentary menafsir­kan bahwa istilah ‘I will build him a sure house’ / ‘aku akan membangun baginya rumah / keluarga yang pasti’ (KJV), hanya berarti bahwa Tuhan menjanjikan kemakmuran kepada imam yang setia itu (argumentasinya: orang Israel ting­gal di kemah, sehingga tinggal di rumah / house menun­jukkan kemakmuran).

· Ada yang mengatakan bahwa ini menunjuk kepada Zadok (bdk. 1Raja-raja 2:26-27,35 1Taw 29:22).

Sedangkan istilah ‘orang yang Kuurapi’ (ay 35b), ada yang menafsirkan ini menunjuk kepada Salomo / raja-raja, dan ada yang menafsirkan ini menunjuk kepada Kristus [Targum: ‘before my Messiah’ (= di depan MesiasKu); LXX: ‘before my Christ’ (= di depan KristusKu)].

Matthew Poole mengatakan bahwa ‘Yesus Kristus’ lebih cocok, karena imam tidak pernah dikatakan melayani di depan raja, tetapi selalu dikatakan melayani di depan Tuhan.

Alasan Tuhan membatalkan janjiNya ada dalam 1 Samuel 2: 30c: ‘Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku akan dipandang rendah’.

¨ Disini ada 2 sikap kepada Tuhan, yaitu ‘menghormati’ dan ‘menghina’. Tidak ada alternatif yang lain / sikap ‘netral’ (bdk. Matius 12:30).

¨ Orang yang betul-betul meninggikan Tuhan melalui kehidu­pan dan pelayanannya, bisa saja tidak dihargai oleh manusia, tetapi Tuhan pasti menghargainya! Sebaliknya, orang yang tidak meninggikan Tuhan melalui kehidupan dan pelayanannya, bisa saja dihargai oleh manusia, tetapi Tuhan merendahkan dia.

¨ Eli dianggap tidak menghargai Tuhan, dan karena itu, janji Tuhan terhadapnya dibatalkan.

2) Tuhan akan mematahkan tangan / lengan Eli (1 Samuel 2: 31a).

a) ‘Akan datang waktunya’.

Memang pada waktu seseorang berbuat dosa, biasanya ia tidak langsung dihukum. Tetapi ada waktunya ia akan dihukum (bdk. Roma 2:4-5)!

b) ‘mematahkan tangan kekuatanmu’.

KJV / Lit: ‘thine arm’ (= lenganmu).

Ada macam-macam penafsiran:

· tabut perjanjian, yang disebut sebagai ‘kekuatan Allah’ (Mazmur 78:61), dan karena itu juga merupakan kekuatan Eli, se­hingga waktu tabut dirampas, Eli kaget dan mati (4:18).

· ke-imam-anmu.

· anak-anakmu (bdk Kejadian 49:3 Ulangan 21:17).

Tetapi tentang anak-anak Eli ada secara jelas dalam ay 34.

· kekuatanmu.

NIV: ‘your strength’ (= kekuatanmu).

Saya setuju dengan penafsiran terakhir ini.

3) Tentang keturunan Eli (ay 31b-34,36).

a) Hofni dan Pinehas (anak-anak Eli) akan mati dalam 1 hari (1 Samuel 2: 34).

b) Tidak ada seorang kakek dalam keturunan Eli (ay 31b,32b).

Kata ‘kakek’ sebetulnya adalah ‘orang tua’. Jadi ini menunjukkan bahwa semua keturunan Eli akan mati pada usia muda.

Ini diulangi lagi dalam ay 33b (NIV): ‘and all your de­scendants will die in the prime of life’ (= dan semua keturunanmu akan mati pada usia yang terbaik / pada puncak kekuatannya).

c) ‘Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel’ (1 Samuel 2: 32a).

· Ini adalah ayat sukar yang mempunyai bermacam-macam terjemahan:

KJV: ‘And thou shalt see an enemy in my habitation, in all the wealth which God shall give Israel’ (= dan engkau akan melihat seorang musuh di tempat kediamanKu, dalam semua kekayaan yang Allah akan berikan kepada Israel).

NIV: ‘And you will see distress in my dwelling. Al­though good will be done to Israel, in your family line there will never be an old man’ (= Dan engkau akan melihat penderitaan / kesukaran dalam tempat tinggalKu. Sekalipun hal baik dilakukan terhadap Israel, dalam garis keluargamu / keturunanmu tidak akan pernah ada orang yang tua).

NASB: ‘And you will see the distress of my dwelling, in spite of all that I do good for Israel’ (= Dan engkau akan melihat penderitaan / kesukaran dari tempat kedia­manKu, di tengah-tengah semua hal baik yang Kulakukan untuk Israel).

Arti: ditengah-tengah kebaikan dan berkat kepada Is­rael, Eli akan mengalami hal yang tidak menyenangkan / akan ditimpa bencana.

Dan memang, kalau kita berdosa, maka sebagai hukuman Tuhan, sekalipun kita ada dalam lingkungan yang diber­kati Tuhan, kita sendiri tidak akan diberkati! Misal­nya: seluruh gereja mendapat berkat Firman Tuhan dari khotbah yang disampaikan, tetapi kita tidak mendapat apa-apa

· Ini digenapi bukan dalam diri Eli sendiri, tetapi dalam diri keturunannya (ingat kontex ay 31b-34 membicarakan keturunan Eli). Ini sering terjadi dalam Kitab Suci bahwa nubuat tentang seseorang digenapi dalam diri keturunannya. Contoh: Kejadian 17:8 Kej 27:29,40.

d) Ada keturunan yang tidak akan mati, tetapi:

· tujuannya hanya untuk membuatnya merana (1 Samuel 2: 33).

Mengapa bisa demikian? Karena ia akan menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan yang merupakan hukuman Tuhan / penggenapan nubuat Tuhan di sini.

· ia akan mengemis pekerjaan di Kemah Suci (1 Samuel 2: 36).

Memang dari 1Sam 14:3 terlihat bahwa keturunan Eli masih melayani di Kemah Suci.

Kesimpulan / penutup.

Eli tidak menindak anak-anaknya yang jelas-jelas berdosa. Ia mengira bahwa dengan demikian ia bisa menghindari kesukaran (seperti gegeran dengan anak). Tetapi akibatnya adalah Tuhan yang menindak baik Eli maupun anak-anakNya, dan Tuhan justru memberi­kan kesukaran yang luar biasa besarnya sebagai hukuman.

Pulpit Commentary: “If we do not execute God’s will because of the personal inconven­ience and pain it may cause, he will execute it by other means, and nameless griefs shall follow us” (= kalau kita tidak melaksa­nakan kehendak Allah karena ketidak-nyamanan pribadi dan sakit yang mungkin ditimbulkannya, Ia akan melaksanakannya dengan cara yang lain, dan kesedihan yang tak terbayangkan akan mengikuti kita).


Karena itu, baik dalam gereja maupun keluarga, kalau memang dibutuhkan, kita harus berani bertindak keras terhadap orang yang jelas-jelas berdosa dan tidak mau bertobat!
-AMIN-
Next Post Previous Post