1 PETRUS 2:6-8 (KRISTUS FONDASI GEREJA)

Pdt. Budi Asali, M.Div.
Dalam 1 Petrus 2: 4 sudah ditunjukkan bahwa banyak orang menolak Kristus, dan sekarang dalam 1 Petrus 2: 6-8 Petrus menunjukkan bahwa hal itu memang sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci.
1 PETRUS 2:6-8 (KRISTUS FONDASI GEREJA)
otomotif, gadget, bisnis
1 Petrus 2: 6-8:(1 Petrus 2: 6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.’ (1 Petrus 2: 7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ‘Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.’ (1 Petrus 2: 8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan”.

Calvin: “Peter reminds us of what had been foretold of Christ, lest the contempt or the rejection of him should move us from the faith” (= Petrus mengingatkan kita tentang apa yang telah diramalkan tentang Kristus, supaya sikap memandang rendah atau penolakan terhadapNya tidak menggerakkan kita dari iman) - hal 67.

1 Petrus 2: 6: “Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’”.

1) 1 Petrus 2: 6 dikutip dari Yesaya 28:16.

2) ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion’.

Dikatakan ‘di Sion’ karena dari sanalah asal usul Gereja.

Bandingkan dengan:

· Yes 2:3b - “dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.’”.

· Mazmur 110:2 - “Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion”.

Jay Adams mengatakan (hal 63), bahwa dikatakan ‘di Sion’ karena kematian dan kebangkitan Kristus, dan juga Pentakosta (Kis 2), terjadi di sana.

3) ‘sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal’.

a) Batu yang dibicarakan ini jelas menunjuk kepada Yesus Kristus.

Yesus Kristus adalah fondasi dari gereja. Karena itu kalau ada gereja yang tidak mengkhotbahkan Kristus maka itu pasti merupakan gereja yang tidak beres.

Calvin: “We hence learn that there is no building up of the Church without Christ; for there is no other foundation but he, as Paul testifies, (1Cor. 3:11.) This is no matter of wonder, for all our salvation is found only in him. Whosoever, then, turns away from him in the least degree, will find his foundation a precipice” [= Karena itu kita belajar bahwa tidak ada bangunan dari Gereja tanpa Kristus; karena tidak ada fondasi yang lain kecuali Dia, seperti yang disaksikan oleh Paulus (1Korintus 3:11). Ini tidak mengherankan, karena seluruh keselamatan kita ditemukan hanya di dalam Dia. Maka siapapun yang berbalik dari Dia dalam tingkat yang terkecilpun, akan mendapatkan bahwa fondasinya adalah suatu ngarai / tebing yang curam] - hal 67.

1Korintus 3:11 - “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus”.

Alexander Nisbet: “He is the bond whereby most-differing nations, such as Jews and Gentiles, are united in one building, Eph. 2:16, as the foundation corner-stone knits the two side walls of the building together” (= Ia adalah ikatan dengan mana bangsa-bangsa yang paling berbeda, seperti Yahudi dan non Yahudi, dipersatukan dalam satu bangunan, Efesus 2:16, seperti batu penjuru pada fondasi menyatukan dua sisi tembok dari bangunan) - hal 72.

Adam Clarke mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan oleh Nisbet, tetapi lalu menambahkan (hal 851) bahwa mungkin itulah alasannya mengapa Kristus disebut sebagai batu sandungan (1 Petrus 2: 7), karena tidak ada yang lebih menyandungi orang Yahudi dari pada panggilan kepada orang-orang non Yahudi.

Saya sendiri agak meragukan pandangan Clarke ini, karena sekalipun pemberitaan Injil terhadap orang-orang non Yahudi memang merupakan batu sandungan bagi orang-orang Yahudi, tetapi orang-orang Yahudi sudah tersandung pada Yesus Kristus sendiri sebelum ada pemberitaan Injil kepada orang-orang non Yahudi. Mereka tersandung kepada Kristusnya sendiri, karena Kristusnya tidak seperti yang mereka harapkan, yaitu seorang raja duniawi yang membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.

b) Petrus atau Yesus?

Pulpit Commentary: “Peter said, ‘Thou art the Christ, the Son of the living God.’ Christ answered, ‘Upon this rock will I build my Church.’ Rome speaks of Peter as the foundation of the Church, but this same Peter speaks of Christ. The Church, thus, are all those who have come to Christ as God’s Foundation-stone” [= Petrus berkata: ‘Engkau adalah Kristus, Anak Allah yang hidup’. Kristus menjawab: ‘Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GerejaKu’. Roma (Katolik) berbicara tentang Petrus sebagai fondasi dari Gereja, tetapi Petrus yang sama ini berbicara tentang Kristus (sebagai fondasi Gereja). Maka Gereja adalah semua mereka yang telah datang kepada Kristus sebagai batu fondasi Allah] - hal 108.

Catatan: percakapan antara Yesus dan Petrus dalam kutipan di atas ini diambil dari Matius 16:16,18.

4) ‘dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.’.

KJV: ‘shall not be confounded’ (= tidak akan bingung).

RSV: ‘will not be put to shame’ (= tidak akan dipermalukan).

NIV: ‘will never be put to shame’ (= tidak akan pernah dipermalukan).

NASB: ‘shall not be disappointed’ (= tidak akan dikecewakan).

Dalam Yesaya 28:16, dari mana 1 Petrus 2: 6 ini dikutip, bagian akhirnya agak berbeda.

Yes 28:16 - “sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!”.

KJV: ‘Therefore thus saith the Lord GOD, Behold, I lay in Zion for a foundation a stone, a tried stone, a precious corner stone, a sure foundation: he that believeth shall not make haste’ (= Karena itu demikianlah firman Tuhan ALLAH: ‘Lihatlah, Aku meletakkan di Sion sebuah batu untuk fondasi, suatu batu yang teruji, suatu batu penjuru yang berharga, suatu fondasi yang pasti: ia yang percaya tidak akan tergesa-gesa).

Orang yang percaya memang akan bersikap tenang, tetapi orang yang tidak percaya akan bersikap tergesa-gesa. Bandingkan dengan Yesaya 28:12-13 - “(12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: ‘Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!’ Tetapi mereka tidak mau mendengarkan. (13) Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: ‘Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!’ supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan”.

Paulus mengutip Yesaya 28:16 ini 2 x, yaitu dalam:

· Roma 9:33 - “seperti ada tertulis: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’”.

NASB: ‘will not be disappointed’ (= tidak akan dikecewakan).

· Roma 10:11 - “Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.’”.

NASB: ‘will not be disappointed’ (= tidak akan dikecewakan).

Kata-kata ‘tidak akan dipermalukan / dikecewakan’ ini diberikan karena dalam mengikut / mempercayai Kristus seringkali kita berhadapan dengan hal-hal yang secara jasmani / duniawi mengecewakan / mempermalukan kita (bdk. Matius 11:2-6). Tetapi pada akhirnya kita akan melihat bahwa kita tidak akan dipermalukan / dikecewakan.

Sebaliknya, kalau kita tidak percaya / mengikut Yesus Kristus, maka mungkin sekali hidup kita kelihatan enak, tetapi akhirnya kita pasti akan kecewa. Bandingkan dengan cerita tentang Lazarus dan orang kaya (Luk 16:19-31), dan juga dengan Maz 73.

1 Petrus 2: 7: “Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ‘Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.’”.

Catatan: Bagian yang saya garis bawahi itu dalam terjemahan bahasa Inggris dimasukkan ke ay 8.

1) Ini dikutip dari Mazmur 118:22 - “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru”.

Bandingkan dengan:

· Matius 21:42 - “Kata Yesus kepada mereka: ‘Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita”.

· Kisah Para Rasul 4:11 - “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru”.

2) Dari Mazmur 118 itu terlihat bahwa si pemazmur (Daud) sendiri ditolak (ay 13), dan dengan demikian ia menjadi TYPE dari Kristus yang ditolak.

Calvin: “David was thus rejected by his own age, that he might typify Christ” (= Daud ditolak oleh jamannya / generasinya sendiri, supaya ia bisa menjadi type dari Kristus) - hal 70.

3) Yang membuang batu penjuru itu adalah tukang-tukang bangunan, yang menunjuk kepada orang-orang yang berkuasa / mempunyai kedudukan.

Calvin: “when political or spiritual government is spoken of, so David calls them builders, to whom is committed the care and power of governing; ... It hence follows, that those in office are not always God’s true and faithful ministers” (= pada waktu pemerintahan politik dan rohani yang dibicarakan, maka Daud menyebut mereka pembangun-pembangun, kepada siapa diserahkan perhatian dan kuasa untuk memerintah; ... Karena itu, mereka yang mempunyai jabatan tidak selalu merupakan pelayan-pelayan yang benar dan setia dari Allah) - hal 71.

Calvin: “Christ was rejected by the builders. This was first shadowed forth in David; for they who were in power counted him as condemned and lost. The same was fulfilled in Christ; for they who ruled in the Church, rejected him as far as they could. It might have greatly disturbed the weak, when they saw that Christ’s enemies were so many, ... In order to remove this offence, Peter reminded the faithful that this very thing had been predicted by David. He especially addressed the Jews, to whom this properly applied; at the same time, this admonition is very useful at this day. For they who arrogate to themselves the first place of authority in the Church, are Christ’s most inveterate enemies, and with diabolical fury persecute his Gospel” (= Kristus ditolak oleh para pembangun. Ini mula-mula digambarkan dalam diri Daud; karena mereka yang berkuasa menganggapnya sebagai bersalah / terkutuk dan terhilang. Hal yang sama digenapi dalam diri Kristus; karena mereka yang memerintah dalam Gereja, menolakNya sejauh yang bisa mereka lakukan. Itu bisa mengganggu orang-orang yang lemah, pada waktu mereka melihat bahwa musuh-musuh Kristus begitu banyak, ... Untuk membuang sandungan ini Petrus mengingatkan orang-orang yang setia bahwa hal ini sudah diramalkan oleh Daud. Ia secara khusus menujukan kepada orang-orang Yahudi, bagi siapa hal ini diterapkan secara benar; pada saat yang sama, peringatan ini berguna pada masa ini. Karena mereka yang merebut bagi diri mereka sendiri kekuasaan tertinggi dalam Gereja, merupakan musuh-musuh Kristus yang paling mendarah daging, dan dengan kemarahan dari setan menganiaya InjilNya) - hal 70-71.

Calvin lalu menerapkan ini terhadap Paus dan orang Roma Katolik, yang ia katakan sebagai berikut: “they built a stye for swine rather than a temple for God” (= mereka membangun kandang untuk babi dan bukannya Bait / rumah bagi Allah) - hal 71.

4) Kristus adalah batu penjuru bagi yang percaya, tetapi batu sandungan bagi yang tidak percaya.

Jay E. Adams: “Christ divides; some build on Him, others stumble over Him” (= Kristus membagi / memisahkan; sebagian membangun di atasNya, yang lain tersandung padaNya)- hal 62.

1Korintus 1:18,23-24 - “(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. ... (23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah”.

Gereja Orthodox Syria (Bambang Noorsena, Jusuf Roni, Abubakar) mau membuang batu sandungan ini dengan mengkompromikan Kristusnya. Ini jelas salah dan tidak alkitabiah!

1 Petrus 2: 8: “Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan”.

1) 1 Petrus 2: 7b-8 diambil dari Yesaya 8:14-15 - “(14) Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem. (15) Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan.’”.

Bdk. Lukas 20:18 - “Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.’”.

Catatan: ini sama dengan Matius 21:44 tetapi Mat 21:44 ada dalam tanda kurung tegak, yang menunjukkan bahwa keorisinilan ayat tersebut diragukan.

Alexander Nisbet menggambarkan orang-orang yang tidak percaya / tidak taat ini seperti orang gila yang menabrakkan dirinya sendiri kepada sebuah batu, atau seperti seorang pelaut bodoh yang menabrakkan kapalnya kepada sebuah batu karang.

Calvin: “For as the firmness and stability of Christ is such that it can sustain all who by faith recumb on him; so his hardness is so great that it will break and tear in pieces all who resist him. For there is no medium between these two things, - we must either build on him, or be dashed against him” (= Karena keteguhan dan kestabilan Kristus adalah sedemikian rupa sehingga bisa menopang semua yang dengan iman bersandar kepada-Nya; demikian pula kekerasan-Nya adalah begitu besar sehingga akan menghancurkan dan merobek-robek semua yang menentang-Nya. Karena tidak ada daerah di antara kedua hal itu, kita harus membangun di atas-Nya, atau dibenturkan kepada-Nya) - hal 72.

2) ‘karena mereka tidak taat kepada Firman Allah’.

Lit: ‘who stumble at the word disobeying’ (= yang tersandung pada firman dengan tidak taat).

Manusia tersandung pada Kristus pada saat mereka tidak taat / menentang Firman Allah.

Calvin: “Here Peter intimates that all who receive not Christ as revealed in the Gospel, are adversaries to God, and resist his word, and also that Christ is to none for destruction, but to those who, through headstrong wickedness and obstinacy, rush against the word of God” (= Di sini Petrus menyatakan bahwa semua yang tidak menerima Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Injil, adalah musuh-musuh Allah, dan menentang firman-Nya, dan juga bahwa Kristus tidak menghancurkan siapa pun kecuali mereka yang dengan jahat dan sikap tegar tengkuk menabrak Firman Allah) - hal 72-73.

Pulpit Commentary (hal 71) mengatakan bahwa ini adalah ketidak-taatan yang disengaja.

3) ‘dan untuk itu mereka juga telah disediakan’. Ini salah terjemahan.

KJV/NASB: ‘were appointed’ (= ditetapkan).

RSV/NIV: ‘were destined’ (= ditentukan).

Ini merupakan salah satu ayat yang menunjukkan adanya reprobation (= penentuan binasa).

Bandingkan dengan:

· Lukas 2:34 - “Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: ‘Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan”.

· Yudas 4 - “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus”.

Calvin: “they had been appointed to unbelief; as Pharaoh is said to have been set up for this end, that he might resist God, and all the reprobate are destined for the same purpose”(= mereka telah ditetapkan pada ketidak-percayaan; seperti dikatakan bahwa Firaun dibangkitkan untuk tujuan ini, yaitu supaya ia bisa menentang Allah, dan semua orang-orang yang ditentukan untuk binasa ditentukan untuk tujuan yang sama) - hal 73.

Bdk. Roma 9:17 - “Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: ‘Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi.’”.

Bandingkan kata-kata Calvin di atas dengan tafsiran Arminian dari Adam Clarke di bawah ini.

Adam Clarke: “The disobedient, therefore, being appointed to stumble against the word, or being prophesied of as persons that should stumble, ... there is no intimation that they were appointed or decreed to disobey, that they might stumble, and fall, and be broken. They stumbled and fell through their obstinate unbelief; and thus their stumbling and falling, as well as their unbelief, were of themselves; in consequence of this they were appointed to be broken; this was God’s work of judgment” (= Karena itu orang-orang yang tidak taat, ditetapkan untuk tersandung terhadap firman, atau dinubuatkan sebagai orang-orang yang harus tersandung, ... tidak dimaksudkan bahwa mereka ditetapkan untuk tidak taat, supaya mereka tersandung, dan jatuh, dan hancur. Mereka tersandung dan jatuh karena ketidak-percayaan mereka yang tegar tengkuk, dan karena itu tersandungnya mereka dan jatuhnya mereka, sama seperti ketidak-percayaan mereka, adalah dari diri mereka sendiri; sebagai akibat dari hal ini mereka ditetapkan untuk hancur; ini adalah pekerjaan penghakiman Allah) - hal 852.

Tanggapan saya:

a) Ini membengkokkan atau memutar-balikkan ayat ini, karena ayat ini jelas mengatakan ‘ditetapkan / ditentukan’.

b) Kalau Tuhan menubuatkan tentang akan terjadinya suatu hal tertentu, itu disebabkan karena Ia sudah lebih dulu menentukan terjadinya hal itu.

Ini terlihat dari:

1. Perbandingan Matius 26:24 dengan Lukas 22:22.

Mat 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”.

Luk 22:22 - “Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan”.

Kedua ayat ini paralel dan sama-sama berbicara tentang pengkhianatan Yudas, tetapi kalau Matius 26:24 mengatakan bahwa hal itu ‘sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia’, yang hanya menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah dinubuatkan, maka Lukas 22:22 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘seperti yang telah ditetapkan’, yang menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah ditetapkan oleh Allah dalam kekekalan.

2. Perbandingan Kis 2:23 Kisah Para Rasul 3:18 dan Kis 4:27-28.

Kisah Para Rasul 2:23 - “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka”.

Kisah Para Rasul 3:18 - “Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankanNya dahulu dengan perantaraan nabi-nabiNya, yaitu bahwa Mesias yang diutusNya harus menderita”.

Kisah Para Rasul 4:27-28 - “(27) Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, HambaMu yang kudus, yang Engkau urapi, (28) untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu”.

Semua ayat di atas ini berbicara tentang penderitaan / penyaliban yang dialami oleh Kristus. Tetapi kalau Kisah Para Rasul 3:18 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘menggenapi apa yang telah difirmankannya dahulu dengan perantaraan nabi-nabiNya’, yang hanya menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah dinubuatkan, maka Kisah Para Rasul 2:23 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘menurut maksud dan rencanaNya’ dan Kisah Para Rasul 4:28 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu’, yang jelas menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah ditentukan oleh Allah dalam kekekalan.

3. Yesaya 46:10-11 - “(10) yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksanakan, (11) yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya”.

Perhatikan bahwa dalam Yes 46:10a dikatakan bahwa Tuhan ‘memberitahukan’, tetapi dalam Yes 46:10b-11a dikatakan bahwa itu adalah ‘keputusanKu’, ‘kehendakKu’, dan ‘putusanKu’. Selanjutnya Yes 46:11b terdiri dari 2 kalimat paralel yang sebetulnya memaksudkan hal yang sama, tetapi kalimat pertama menggunakan istilah ‘mengatakannya’, yang hanya menunjukkan nubuat Allah, sedangkan kalimat kedua menggunakan istilah ‘merencanakannya’, yang jelas menunjuk pada rencana / ketetapan Allah.

4. Yeremia 4:28 - “Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu”.

Ayat ini baru mengatakan ‘Aku telah mengatakannya’ dan lalu langsung menyambungnya dengan ‘Aku telah merancangnya’. Ini jelas menunjukkan bahwa Tuhan mengatakan sesuatu kepada nabi-nabi (yang lalu dinubuatkan oleh para nabi itu), karena Tuhan telah merancang / merencanakannya.

5. Amos 3:7 - “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hambaNya, para nabi”.

Ayat ini menunjukkan secara jelas bahwa apa yang dinyatakan oleh Tuhan kepada pada nabi (dan lalu dinubuatkan oleh nabi-nabi itu) adalah keputusanNya [NIV: ‘his plan’(= rencanaNya)].

6. Ratapan 2:17a - “TUHAN telah menjalankan yang dirancangkan-Nya, Ia melaksanakan yang difirmankanNya”.

Bagian akhir dari ayat ini mengatakan bahwa Tuhan melaksanakan yang difirmankanNya / dinubuatkanNya; tetapi bagian awal dari ayat ini mengatakan bahwa Tuhan menjalankan yang dirancangkanNya. Jelas bahwa apa yang dinubuatkan adalah apa yang dahulu telah dirancangkanNya.

7. Ratapan 3:37 - “Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?”.

NIV: ‘Who can speak and have it happen if the Lord has not decreed it’ (= Siapa yang bisa berbicara dan membuatnya terjadi jika Tuhan tidak menetapkannya?).

Ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada nabi atau siapapun juga yang bisa menubuatkan apapun kecuali Tuhan lebih dulu menetapkan hal itu.

8. Yesaya 28:22b - “sebab kudengar tentang kebinasaan yang sudah pasti yang datang dari Tuhan ALLAH semesta alam atas seluruh negeri itu”.

NIV: ‘The Lord, the LORD Almighty, has told me of the destruction decreed against the whole land’ (= Tuhan, TUHAN yang mahakuasa, telah memberitahu aku tentang kehancuran yang telah ditetapkan terhadap seluruh negeri itu).

Ini jelas menunjukkan bahwa kehancuran yang oleh Tuhan diberitahukan kepada Yesaya, dan lalu dinubuatkan oleh Yesaya, merupakan ketetapan Allah (decree of God).

Jadi, kalau dalam Kitab Suci dinubuatkan sesuatu, itu tidak sekedar berarti bahwa Allah hanya tahu lebih dulu bahwa hal itu akan terjadi (foreknowledge) dan lalu memberitahukan hal itu kepada manusia, tetapi itu berarti bahwa Allah sudah menetapkan lebih dulu akan hal itu (foreordination) dan lalu memberitahukan ketentuan / rencanaNya itu kepada manusia! Dengan demikian jelas bahwa ayat-ayat diatas yang seakan-akan hanya memberitahukan akan adanya dosa-dosa tertentu, sebetulnya menunjukkan bahwa dosa-dosa tertentu itu sudah ditetapkan dan karenanya harus terjadi!

c) Kata-kata Clarke ini (perhatikan bagian ketiga yang saya garisbawahi) menunjukkan bahwa Allah melakukan penetapanNya bukan dalam kekekalan, tetapi di dalam waktu. Ini bertentangan dengan ayat-ayat di bawah ini:

· 2Raja-raja 19:25 - “Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari, dan telah merancangnya pada zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu”.

· Mazmur 139:16 - “mataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”.

· Yesaya 25:1 - “Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi namaMu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancanganMu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu”.

· Yesaya 37:26 - “Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari dan telah merancangnya dari zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu”.

· Yesaya 46:10 - “yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksanakan”.

· Matius 25:34 - “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”.

· Efesus 1:4-5 - “(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya”.

· 2Tesalonika 2:13 - “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai”.

· 2Timotius 1:9 - “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman”.

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-o0o-
Next Post Previous Post