KERJAKAN KESELAMATANMU (FILIPI 2:12-13)

Pdt. Esra Alfred Soru,MPdK.
KERJAKAN KESELAMATANMU (FILIPI 2:12-13)
KERJAKAN KESELAMATANMU (FILIPI 2:12-13)
keuangan, bisnis, otomotif
.
Pembahasan kita kali ini adalah “KERJAKAN KESELAMATANMU” yang terambil dari Filipi 2:12-13. Mari kita membaca teks ini :

Filipi 2:12-13 –(12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, (13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Dari teks yang kita baca, cukup terlihat dengan jelas bahwa inti pembicaraan beberapa ayat ini terletak di Filipi 2: 12 yang berbunyi “kerjakan keselamatanmu”.

Filipi 2:12 – Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu ….”

Hal-hal lain sebelum dan sesudahnya adalah penjelasan dari ide tentang “kerjakan keselamatan” ini. Karena itu tema yang saya angkat hari ini adalah KERJAKAN KESELAMATANMU. Dalam kaitan dengan tema ini, saya akan bahas beberapa hal penting :

I. APA ARTINYA “MENGERJAKAN KESELAMATAN” ITU?

Pertama-tama harus diakui bahwa ayat ini sering kali disalah tafsirkan dalam kaitannya dengan doktrin keselamatan kita. Beberapa orang memakai ayat ini untuk menentang doktrin keselamatan karena anugerah/iman saja, dan mengatakan bahwa manusia pun mempunyai andil di dalam keselamatannya.

Manfred T. Brauch - Memang sejak zaman Reformasi, ketika inti dari Injil Paulus adalah pemberitaan yang penuh suka cita sola gratia, sola fide ("karena kasih karunia saja, karena Iman saja"), apa pun yang sedikit saja menyinggung "mengerjakan keselamatan" atau "keselamatan karena perbuatan" dicurigai. Dan masalah itulah yang sering muncul ketika orang-orang beriman membaca Filipi 2:12-13. (Ucapan Paulus yang Sulit, hal. 219).

Jadi ayat ini dipakai sebagai dasar untuk mengajarkan bahwa keselamatan adalah usaha manusia atau usaha bersama antara manusia dan Allah. Tetapi jika kita menafsirkan demikian, ayat ini akan menabrak begitu banyak ayat Kitab Suci yang menjelaskan bahwa keselamatan kita murni adalah anugerah Allah yang kita terima lewat iman, bukan karena usaha/perbuatan/pekerjaan kita dan bahwa manusia tidak bisa dibenarkan/diselamatkan lewat perbuatannya.

Roma 3:23-24 – (23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Roma 3:27-28 – (27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Galatia 2:16a - “Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus”.

Lebih menyolok adalah perbandingan dengan Efesus 2:8-9 yang akan terlihat sangat kontras jika Filipi 2:12 ini diartikan sebagai keselamatan karena usaha manusia.

Efesus 2:8-9 – (8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Baik Surat Filipi dan Efesus sama-sama ditulis oleh Paulus dan rasanya tidak mungkin jika di Surat Filipi Paulus mengajarkan bahwa kita harus mengerjakan keselamatan kita sedangkan di Surat Efesus ia mengatakan bahwa keselamatan itu bukan hasil pekerjaan kita. Jadi tentunya ayat ini (Fil 2:12) tidak berarti bahwa keselamatan adalah pekerjaan/usaha manusia atau usaha bersama antara Allah dan manusia. Kata-kata “kerjakan keselamatanmu” juga tidak berarti bahwa jemaat Filipi belum selamat, atau tidak yakin akan keselamatan mereka, atau bahwa keselamatan mereka bisa hilang. Tidak! Kalau begitu apa artinya mengerjakan keselamatan di sini? Calvin berkata bahwa kata ‘keselamatan’ di sini artinya adalah ‘the entire course of our calling’ (seluruh jalan panggilan kita). Jadi di sini kata ‘keselamatan’ itu mempunyai arti yang berbeda dari biasanya. Di sini, ‘keselamatan’ itu mencakup daerah mulai saat kita percaya sampai saat kita masuk surga.

Kata ‘kerjakan’ di sini dalam bahasa Yunaninya adalah “KATERGAZESTHE”, yang berasal dari kata kerja "KATERGAZOMAI" yang berarti ‘to bring to completion’ (menyelesaikan). Bandingkan Filipi 2:12 ini dengan Efs 6:13 yang memakai kata Yunani yang sama.

Filipi 2:12 - Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan (Katergazomai) keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Efesus 6:13 - Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan (Katergazomai) segala sesuatu.

Jadi, ‘kerjakan keselamatanmu’ berarti dalam jalan saudara ikut Tuhan, jangan berhenti di tengah jalan! Ikutlah terus sampai akhir atau sampai selesai! Itu maksud ayat ini.

William Barclay – “….kata yang dipakai Paulus katergazesthai” yang selalu berupa gagasan tentang “menyelesaikan sesuatu hingga sempurna”. Dengan demikian Paulus seakan hendak berkata “ “Jangan berhenti di tengah jalan, berjalanlah terus, sampai karya keselamatan terwujud dengan lengkap di dalam kamu”. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Surat Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, hal. 68).

Yakub Tri Handoko – “…kata kerja "katergazomai" (kerjakanlah) sebenarnya lebih bermakna menyelesaikan (Efesus 6:13), bukan menghasilkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Ayat ini berarti "work out your salvation" (mayoritas versi Inggris), bukan "work for your salvation". (www.gkri-eksodus.org).

Note :
· "work out your salvation" (mengerjakan keselamatanmu)
· "work for your salvation" (bekerja demi/untuk keselamatanmu).

Jadi perintah ini bukan menyuruh kita bekerja demi keselamatan kita melainkan mengerjakan keselamatan yang sudah kita dapat secara anugerah itu. Ini 2 hal yang tidak bertentangan. Misalnya saya memberikan saudara sebuah sawah secara gratis. Saudara tidak berusaha apa-apa untuk mendapatkan sawah itu. Itu benar-benar “kasih karunia” dari saya. Setelah itu saya berkata pada saudara “kerjakan sawahmu”. Apakah perintah saya ini bertentangan dengan fakta bahwa saudara mendapatkan sawah secara gratis dari saya? Tidak bukan? Kita harus ingat bahwa keselamatan kita sudah dimulai sejak hari di mana kita beriman sungguh-sungguh kepada Kristus.

Lukas 19:9 - Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.

Tetapi keselamatan itu belum kita terima secara lengkap, dalam pengertian kita belum mencapai klimaksnya dengan masuk ke surga. Kita masih dalam perjalan menuju sana, dan kita sementara menantikannya.

Roma 8:18-19 – (18) Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. (19) Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.

Roma 13:11 - Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.

Titus 2:13 - dengan menantikan penggenapan pengharapan kitayang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

1 Petrus 1:5 - Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Kalau demikian, maka posisi kita terletak pada dua titik di mana di satu titik kita sudah selamat, dan di titik yang lain kita menuju keselamatan yang penuh. Kita berada dalam sebuah perjalanan dan penantian dari titik di mana kita memperoleh kepastian keselamatan menuju titik di mana kita akan memperoleh kesempurnaan keselamatan. Nah, tindakan-tindakan/perbuatan-perbuatan kita di dalam perjalanan menuju kesempurnaan keselamatan itulah yang disebut sebagai “mengerjakan keselamatan”.

Yakub Tri Handoko – “…terlihat bahwa nasihat untuk mengerjakan keselamatan sebenarnya sama dengan nasihat untuk hidup sesuai dengan status yang sudah diselamatkan. Dalam istilah yang lebih sederhana, mengerjakan keselamatan sebenarnya sama dengan hidup sesuai firman Tuhan (ketaatan). Hal ini juga terlihat dari kalimat di Filipi 2: 12 "kamu senantiasa taat, karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu". (www.gkri-eksodus.org).

Maka kerjakan keselamatan menunjuk pada tindakan-tindakan ketaatan kita sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan seperti berdoa, beribadah, membaca Alkitab, bersaksi, melayani, memberitakan Injil, menasihati, mendorong, menghibur, menolong, mengasihi, dll. Apabila kita melakukan semua itu maka kita dikatakan sementara mengerjakan keselamatan kita. Pertanyaan bagi kita sekalian adalah apakah kita di dalam menantikan kesempurnaan keselamatan kita sudah dan sedang mengerjakan keselamatan itu atau tidak? Pada bagian ini rasul Paulus menasihati jemaat Filipi dan juga kita agar kita tidak menjadi pasif, berdiam diri, bersantai-santai untuk menantikan keselamatan kita melainkan mengerjakan keselamatan itu di dalam hidup setiap hari dengan tindakan-tindakan ketaatan kita.

Dalam sejarah ada banyak sekte yang mengatakan bahwa Yesus akan datang kembali pada tanggal tertentu dan karena itu maka mereka berhenti dari segala pekerjaan mereka dan hanya berdoa dan menunggu kedatangan Yesus saja. Ini jelas sesuatu yang salah! Orang tidak harus berhenti dari pekerjaannya sehari-hari untuk menantikan kedatangan Yesus Kristus.

C.S. Lewis - Berbahagialah seorang petani yang pergi mengerjakan sawahnya supaya dapat memberikan makanan kepada yang lapar, atau seorang ilmuwan yang mencoba atau berupaya menemukan pengobatan yang berguna untuk menyelamatkan beribu-ribu nyawa. Bila Kristus datang, si petani tidak akan menuai tuaiannya, si ilmuwan tidak berhasil dalam pencariannya. Hal tersebut tidak menjadi masalah. Yang penting mereka berada dalam tugasnya masing-masing ketika Sang Pemeriksa datang. (The Christian Hope; hal 50).

Lebih daripada itu Tuhan mau agar sambil kita menantikan penggenapan keselamatan kita, kita terus mengerjakan keselamatan kita dengan melakukan tindakan-tindakan ketaatan sesuai Firman Tuhan (Berdoa, belajar Firman Tuhan, berbakti, melayani, bersaksi, memberitakan Firman, dll).

II. BAGAIMANA “MENGERJAKAN KESELAMATAN” KITA?

Selain menasihatkan agar jemaat mengerjakan keselamatannya, Paulus juga memberitahukan cara mengerjakan keselamatan itu. Berikut ini beberapa cara yang diberikan Paulus :

a. Keselamatan kita harus dikerjakan secara terus menerus.

Perhatikan Filipi 2: 12 :

Filipi 2:12 – Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu ….”

Jadi sebelum kalimat “kerjakan keselamatanmu”, ada 2 kata penting di sana yakni “senantiasa” dan “tetaplah”. 2 kata ini mengandung makna yang kurang lebih sama bahwa keselamatan kita itu harus dikerjakan secara terus menerus. Ingat juga (di atas sudah dijelaskan) bahwa kata “kerjakanlah” (Yun. Katergazomai) mempunyai makna “menyelesaikan”sehingga ini mendukung ide bahwa keselamatan kita itu harus dikerjakan terus menerus hingga selesai (tidak boleh berhenti di tengah jalan). Ini menunjukkan bahwa kita harus tekun / terus berusaha, mulai saat kita percaya kepada Kristus, sampai kita bertemu dengan Dia muka dengan muka.

Jemaat Filipi berdiri lewat pelayanan Paulus yang diawali dengan dibaptisnya Lidia beserta dengan keluarganya (Kisah Para Rasul 16:14-15) dan selanjutnya adalah kepala penjara Filipi beserta seluruh keluarganya (Kisah Para Rasul 16:32-33). Dari sinilah cikal bakal jemaat Filipi. Setelah itu jemaat Filipi mengalami berbagai macam penderitaan tetapi mereka tetap kuat.

Filipi 1:28-30 – (28) dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. (29) Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, (30) dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Di kemudian hari ketika Paulus ketika Paulus melayani di tempat lain, mereka tetap memperhatikan Paulus dan mengirimkan bantuan kepadanya.

Filipi 4:10 - Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.

Filipi 4:16,18 – (16) Karena di Tesalonika pun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.

Lalu ketika Paulus berada dalam penjara, jemaat ini juga mengirimkan bantuan keuangan bagi Paulus juga seorang jemaat bernama Epafroditus untuk melayani Paulus dalam penjara.

Filipi 2:25 - Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku.

Filipi 4:18 - Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.

Jadi boleh dikatakan bahwa hingga saat itu jemaat Filipi telah menjadi taat sejak dari pertama kali berdirinya jemaat tersebut. Mereka telah mengerjakan keselamatan mereka dengan sungguh-sungguh. Meskipun demikian, Paulus tidak puas dengan semua ketaatan mereka di masa lalu hingga masa kini. Paulus ingin agar mereka juga tetap menunjukkan ketaatan secara terus menerus sebagaimana yang sudah mereka tunjukkan. Itulah sebabnya Paulus berkata :

Filipi 2:12 – Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu ….”

Jadi ini berarti bahwa di dalam mengerjakan keselamatan kita (ketaatan kita terhadap Firman Tuhan) seperti berdoa, beribadah, melayani, bersaksi, memberitakan Injil, dll, tidak boleh berhenti. Kita harus bisa mempertahankan konsistensi ketaatan kita sejak dari awal iman kita mencapai kesempurnaan iman kita.

Ada banyak orang ketika baru pertama kali percaya pada Yesus, mereka begitu semangat dan berapi-api di dalam berdoa, membaca Alkitab, beribadah, mengikuti kelas Pemahaman Alkitab, bersaksi, melayani, memberitakan Injil, dll, tetapi mereka tidak bisa mempertahankan konsistensinya sehingga pada akhirnya mereka menjadi malas, acuh tak acuh dan pada akhirnya mundur dalam kerohanian mereka. Demikian juga banyak Persekutuan Doa/Gereja yang awal mulanya begitu bersemangat di dalam beribadah, bersaksi dan melayani, tetapi mereka lalu menjadi suam dan mati. Adakah saudara juga seperti itu? Apakah saudara saat ini sudah mulai mundur / mau berhenti dalam ikut Tuhan, dalam belajar Firman Tuhan, dalam melayani Tuhan dsb? Tidak ada gunanya untuk ikut Tuhan, kecuali saudara ikut Dia sampai akhir! Firman Tuhan hari ini menyuruh saudara untuk mengerjakan keselamatan saudara secara terus menerus. Jangan berhenti!

Roma 12:11 - Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

TL - Bekerjalah dengan rajin. Jangan malas. Bekerjalah untuk Tuhan dengan semangat dari Roh Allah.

William Barclay – Kerajinan kita harus tidak kendor. Ada semangat tertentu dalam kehidupan Kristen, yaitu tidak ada tempat untuk kelesuan di dalamnya….Orang Kristen boleh bekerja sampai kehabisan tenaga, tetapi jangan hanya duduk sehingga karatan (mandeg, kehilangan semangat)….Kita harus memelihara roh kita supaya tetap bernyala-nyala. Orang yang tidak dapat diterima oleh Kristus ialah orang yang tidak panas dan tidak dingin (Wahyu 3:15,16)…orang Kristen, karena mereka adalah orang-orang yang bertekun dengan tidak putus asa, mereka menyala-nyala untuk Kristus. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Roma, hal. 246-247).

b. Keselamatan kita harus dikerjakan tanpa bergantung pada orang lain.

Perhatikan ayat ini :

Filipi 2:12 - Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir

Jadi Paulus mau agar jemaat di Filipi tidak hanya taat saat ia bersama-sama mereka saja melainkan saat ia tidak bersama-sama mereka lagi. Ini perlu ditegaskan karena jemaat Filipi sangat dekat dan mengasihi Paulus sehingga mereka bisa terjebak pada ketaatan yang semu, yaitu taat hanya karena faktor Paulus (hamba Tuhan) saja.

Ada banyak orang seperti itu bukan? Mereka hanya taat atau aktif / saleh di depan pendetanya saja tetapi di belakang mereka sama sekali tidak taat atau tidak aktif. Ketaatan seperti ini jelas tidak tepat. Hamba Tuhan memang harus menjadi teladan bagi jemaat (1 Korintus 11:1; 1 Timotius 4:12), tetapi jemaat harus berfokus pada Tuhan (Matius 11:29). Intinya, ketaatan kita tidak boleh dipengaruhi oleh orang lain. Bahwa ketaatan kita tidak boleh dipengaruhi oleh orang lain juga harus dibuktikan dengan keaktifan dan semangat kita harus mandiri. Tidak boleh bergantung orang lain. Artinya adalah kita tidak hanya taat atau aktif kalau orang lain taat dan aktif tetapi kita akan tetap taat dan aktif sekalipun orang lain menjadi tidak taat dan aktif. Ada banyak orang seperti Barak :

Hak 4:8 - Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju aku pun tidak maju."

Jadi mereka akan rajin/aktif apabila temannya / pacarnya / orang tuanya rajin dan aktif, tetapi apabila temannya / pacarnya / orang tuanya menjadi malas / pasif, mereka pun menjadi malas dan pasif. Di sini kita dinasihatan untuk senantiasa mengerjakan keselamatan kita tanpa bergantung pada orang lain. Yesus berkata :

Matius 4:19 - Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Matius 11:29 - Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Maukah saudara?

c. Keselamatan kita harus dikerjakan dengan takut dan gentar.

Perhatikan ayat kita :

Filipi 2:12 - Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir

Kata-kata ini tentu tak berarti bahwa kita betul-betul harus ikut Tuhan dengan gemetaran. Kalau begitu apa artinya? Kata “takut dan gentar” ini sering dipakai Paulus untuk menggambarkan suatu sikap hormat.

2 Korintus 7:14-15 – (14) “…demikian juga kemegahan kami di hadapan Titus sudah ternyata benar. (15) Dan kasihnya bertambah besar terhadap kamu, apabila ia mengingat ketaatan kamu semua, bagaimana kamu menyambut kedatangannya dengan takut dan gentar.

Efesus 6:5 - Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,

Karena ini Filipi 2:12 ini dalam terjemahan BIS berbunyi :

BIS - “…Kalian sudah diselamatkan oleh Allah, jadi berusahalah terus supaya kesejahteraanmu menjadi sempurna. Lakukanlah itu dengan hormat dan patuh kepada Allah.

Jadi maksudnya adalah ketaatan kita kepada Allah harus didasarkan pada rasa hormat terhadap kekudusan Allah. Kita taat bukan karena sungkan terhadap orang lain, tuntutan sosial, takut kalau berdosa nanti ketahuan dan sebagainya. Kita taat karena kita menghormati kekudusan Allah.

Ada banyak orang memang taat tetapi sebenarnya mereka tidak menghargai Allah. Mereka terpaksa taat karena tidak ada kesempatan untuk tidak taat, mereka terpaksa taat karena takut ketahuan. Bandingkan dengan ketaatan Yusuf yang didasarkan pada rasa hormat kepada Allah ketika ia digoda isteri Potifar.

Kejadian 39:7-9 – (7) Selang beberapa waktu istri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." (8) Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: …(9) …Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

Kalau memang saudara hormat kepada Allah, saudara tidak akan mau berdosa walaupun tidak ada yang lihat. Demikian pula ada banyak orang yang melayani pekerjaan Tuhan hanya karena sungkan, hanya karena tugas, hanya karena formalitas, hanya untuk mencari nafkah, dll tetapi tidak karena rasa hormat kepada Allah. Kiranya kita mau mengerjakan keselamatan kita dengan penuh rasa hormat kepada Allah. Maukah kita melakukannya?

III. KEMAMPUAN UNTUK “MENGERJAKAN KESELAMATAN” KITA.

Cara-cara untuk mengerjakan keselamatan yang telah dibahas dalam bagian II ini jelas bukanlah cara yang terlalu mudah untuk kita lakukan. Bahkan boleh dikatakan sebagai cara yang sulit kita lakukan. Ingat bahwa biarpun kita sudah diselamatkan, tetapi natur kita yang tercemar oleh dosa cenderung tidak bisa konsisten dalam menaati Allah. Kita sering kali taat dalam situasi-situasi tertentu saja. Kita juga tidak jarang menaati Allah tapi dengan motivasi/dasar yang salah. Bahkan lebih dari itu kadang-kadang ada kemauan untuk taat kepada Allah tetapi justru yang kita lakukan adalah yang sebaliknya.


Roma 7:15, 19, 21-23 – (15) Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. (19) Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. (21) Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. (22) Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, (23) tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.

Dengan kondisi yang demikian bagaimana mungkin kita bisa taat kepada Allah? Bagaimana mungkin kita bisa mengerjakan keselamatan kita? Mustahil! Tetapi ini tidak boleh membuat kita putus asa karena kekuatan untuk taat dan untuk mengerjakan keselamatan itu juga diberikan Allah kepada kita.

Filipi 2:13 - karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Kalau Filipi 2: 12 menyuruh kita mengerjakan keselamatan kita, Filipi 2: 13 mengatakan bahwa Allahlah yang bekerja. Perhatikan bunyi ayat ini dalam terjemahan NASB :

NASB - ‘for it is God who is at work in you, both to will and to work’(karena Allahlah yang bekerja di dalam kamu, baik dalam menghendaki maupun dalam bekerja).

Kata ‘work’ yang pertama dalam bahasa Yunaninya adalah “ENERGON” (present participle). Kata ini menunjukkan bahwa Allah disebut sebagai ‘the energizing one’ atau ‘the ener­gizer’ (orang yang memberi energi). Selanjutnya, baik kata ‘work’ yang pertama maupun yang kedua, menggunakan kata Yunani yang berasal dari kata “ENER­GEIN” yang selalu menunjuk pada tindakan Allah, dan selalu menunjukkan pada tindakan yang effective / pasti berhasil. Jadi ayat 13 ini menunjukkan bahwa baik ‘to will’maupun ‘to work / to do’ (untuk mau maupun untuk mengerjakan), semuanya adalah karena pekerjaan Allah dalam diri kita. Jadi rahasianya terletak pada diri Allah. Allah yang mengerjakan kekuatan dari dalam diri kita, Allahlah yang memampukan kita untuk mau dan mampu mentaati Dia. Melalui intervensi Allah dalam diri kita, kita diberi kemauan dan kemampuan. Tugas kita adalah berserah pada pimpinan Allah. Karena itu jangan sekali-kali kita bergantung pada kekuatan atau pengalaman atau kehebatan kita untuk bisa mengerjakan keselamatan kita. Tanpa Allah kita akan gagal. Jadi, bergantunglah dan berharaplah sepenuhnya kepada Allah di dalam mengerjakan keselamatan kita masing-masing. KERJAKAN KESELAMATANMU (FILIPI 2:12-13).

- AMIN -
Next Post Previous Post