ROH KUDUS: PENGACARA DAN PENOLONG (YOHANES 14:16-18)

Pdt. Esra Alfred Soru,MPdK.
ROH KUDUS: PENGACARA DAN PENOLONG (YOHANES 14:16-18)
ROH KUDUS: PENGACARA DAN PENOLONG (YOHANES 14:16-18)
keuangan, bisnis, otomotif
. Hari ini kita akan mempelajari bagian Firman Tuhan yang berkaitan dengan Roh Kudus yakni Yohanes 14:16-18 di bawah tema “ROH KUDUS”.

Yohanes 14:16-18 – (16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (18) Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu

Yesus telah naik ke surga tetapi Ia berjanji untuk mengirimkan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya termasuk orang-orang percaya saat ini.

Yohanes 14:16 – Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Ayat ini ditafsiRoh Kudusan oleh Islam (Ahmad Deedat) sebagai nubuat tentang kedatangan Muhammad. Ia mengatakan bahwa nama Muhammad ada kandungan kata “Ahmad” yang berarti penghibur. Jadi Yesus sebelum naik ke surga telah berjanji untuk mengirimkan Muhammad kepada dunia.

Ahmad Deedat - Dalam Kitab Suci Al-Qur'an Allah Yang Maha Kuasa menempatkan nama "Ahmad" yang merupakan nama lain dari Muhammad dalam mulut Yesus…. Nama yang paling umum diterima oleh umat Kristen adalah "Penghibur".

Ahmad Deedat – Kenyataannya, secara ke injilan, kata "Roh" digunakan secara sinonim dengan "Nabi", oleh penulis yang sama dalam Yohanes 4:1. Di sini "Roh kebenaran" akan menjadi "Nabi kebenaran". Seorang nabi yang padanya kebenaran dipersonifikasikan. Dia menjalani seluruh hidupnya dengan begitu terhormat dan tekun, dia telah mendapatkan gelar mulia as-saadiq (orang yang jujur) dan Al-Amin, "jujur", "lurus", "dapat dipercaya"; bahkan dari para penyembah berhala di negaranya. Orang yang dapat dipercaya, yang tidak pernah berbohong. Hidupnya, kepribadiannya serta ajarannya benar-benar membuktikan bahwa Muhammad adalah penjelmaan dari Kebenaran (Al-Amin) - Roh kebenaran!

Saya heran mengapa Deedat bisa dengan begitu konyol menafsi Roh Kudusan ayat ini dan menunjuknya pada Muhammad. Kelihatannya Deedat hanya mempersoalkan ayat 17 yang ada kata “Roh Kebenaran” tetapi lupa ayat 16 :

Yohanes 14:16 – Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Siapakah yang dimaksud dengan “kamu” dalam ayat ini? Jika itu menunjuk secara sempit kepada murid-murid Yesus, bagaimana mungkin Muhammad bisa menyertai murid-murid Yesus sedangkan Muhammad baru hidup 500 tahun setelah rasul terakhir mati (lahir 570 M). Dan dengan demikian Muhammad tidak pernah menyertai mereka. Jika itu menunjuk secara luas kepada orang-orang percaya, bagaimana mungkin Muhammad bisa menyertai orang percaya selama-lamanya sedangkan Muhammad sudah mati tahun 632? Jelas bahwa yang dijanjikan Yesus di dalam ayat ini bukan Muhammad melainkan Roh Kudus.

Pertama-tama marilah kita perhatikan teks kita secara khusus ayat 14 yang mengatakan bahwa Roh Kudus adalah “seorang penolong”.

Yohanes 14:16 - Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya

Kata “penolong” di sini berasal dari bahasa Yunani “PARAKLETOS” dan kata “PARAKLETOS” ini diterjemahkan secara berbeda oleh terjemahan-terjemahan Alkitab. Ada yang menerjemahkannya sebagai “HELPER” (PENOLONG)

TBI - Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya

NASB – "I will ask the Father, and He will give you another Helper, that He may be with you forever

Ada yang menerjemahkannya sebagai “COMFORTER” (PENGHIBUR).

KJV - And I will pray the Father, and he shall give you another Comforter, that he may abide with you for ever

Ada yang menerjemahkannya sebagai “COUNSELOR” (PENASEHAT).

NIV - And I will ask the Father, and he will give you another Counselor to be with you forever

Dan ada yang menerjemahkannya sebagai “ADVOCATE” (PENGACARA / PENASEHAT HUKUM).

WNT - And I will ask the Father, and He will give you another Advocate to be for ever with you--the Spirit of truth.

Sebenarnya kata “PARAKLETOS” ini berarti seorang yang dipanggil untuk berada di samping/mendampingi. Dalam dunia hukum, ini menunjuk pada ‘pengacara/penasehat hukum/pembela’. Dalam hal sehari-hari ini menunjuk pada ‘penasehat / penghibur / penolong’. Jadi terjemahan-terjemahan di atas boleh dikatakan tidak ada yang salah tergantung sudut pandangnya. Jadi kalau Yesus menjanjikan kepada kita bahwa kita akan diberikan seorang “PARAKLETOS” yakni Roh Kudus maka Roh Kudus adalah “PARAKLETOS” bagi kita.

Hari ini kita akan membahas makna Roh Kudus sebagai “PARAKLETOS” bagi kita namun sebelumnya kita perlu memahami 1 hal lagi di mana Roh Kudus bukan hanya disebut sebagai “PARAKLETOS” tetapi juga “PARAKLETOS YANG LAIN”.

Yohanes 14:16 - Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya

Jikalau Roh Kudus disebut sebagai “PARAKLETOS YANG LAIN” maka logikanya adalah harus ada “PARAKLETOS” sebelumnya. Kalau begitu siapa “PARAKLETOS” selain Roh Kudus itu? Dia adalah Yesus.

1 Yohanes 2:1 - Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara (PARAKLETOS) pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

Agak aneh kalau Alkitab Indonesia menerjemahkannya sebagai “pengantara” padahal hampir semua terjemahan Inggris menerjemahkannya sebagai “Advocate” (pengacara/pembela).

NASB - My little children, I am writing these things to you so that you may not sin. And if anyone sins, we have an Advocate with the Father, Jesus Christ the righteous

KJV - My little children, these things write I unto you, that ye sin not. And if any man sin, we have an advocate with the Father, Jesus Christ the righteous

Jadi pada waktu Yesus masih bersama murid-muridNya, Ialah yang menolong/membela murid-murid-Nya menghadapi serangan setan, Ia yang selalu memberi nasihat kepada murid-murid-Nya, Ia juga yang menguatkan mereka pada saat sedih, putus asa, dsb. Setelah Yesus meninggalkan murid-murid-Nya, Roh Kudus akan datang menggantikan Yesus melakukan hal-hal itu.

Calvin: Kristus adalah Pelindung dari murid-murid-Nya selama Ia tinggal di dunia ini: dan setelah itu Ia menyerahkan mereka kepada penjagaan dan perlindungan dari Roh.

Di dalam bahasa Yunani, kata “yang lain” itu ada 2 yaitu “ALLOS” dan “HETEROS” dan keduanya mempunyai arti yang berbeda.

W. E. Vine - “ALLOS ... menunjuk pada yang lain dari jenis yang sama; HETEROS ... menunjuk pada yang lain dari jenis yang berbeda”.

Misalnya di sini ada 1 kaleng Coca Cola. Kalau saya menginginkan 1 kaleng Coca Cola ‘yang lain’, yang sama dengan yang ada di sini, maka saya akan menggunakan kata “ALLOS”. Tetapi kalau saya menghendaki 1 kaleng ‘yang lain’, yang berbeda dengan yang ada di sini, misalnya Fanta, maka saya harus menggunakan kata “HETEROS”, bukan “ALLOS”. Nah, kata Yunani yang diterjemahkan ‘yang lain’ dalam Yohanes 14:16 bukan­lah “HETEROS” tetapi “ALLOS”. Andai kata yang digunakan adalah “HETEROS”, maka itu akan menunjukkan adanya perbedaan sifat antara Yesus dan Roh Kudus, sehingga bisa saja Yesusnya sabar sedangkan Roh Kudusnya tidak, atau Yesus adalah Allah dan seorang yang berpriba­di, sedangkan Roh Kudus bukan. Tetapi karena kata Yunani yang digunakan adalah “ALLOS”, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus, sekalipun adalah PARAKLETOS yang lain dari pada Yesus, tetapi mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Yesus.

William Hendriksen - Ia adalah Penolong yang lain, bukan Penolong yang berbeda. Kata yang lain menunjukkan seseorang seperti aku sendiri, yang akan mengambil tempatku, melakukan pekerjaanku. Jadi, jika Yesus adalah seorang pribadi, Roh Kudus harus juga adalah seorang pribadi. Dengan alasan yang sama, jika Yesus bersifat ilahi / adalah Allah, Roh juga harus bersifat ilahi / adalah Allah.

Dengan demikian Roh Kudus yang menjadi “PARAKLETOS” bagi kita itu adalah Allah juga. Ia tidak kurang atau tidak lebih rendah dari Yesus. Ini harus membuat kita tidak perlu takut terhadap apa pun karena pembela kita, pengacara kita, penolong dan penghibur kita bukan manusia tapi Allah sendiri. Kita dibela bukan oleh pengacara/pembela dunia yang bergelar SH atau MH tapi oleh Allah. Kita ditolong dan dihibur bukan oleh manusia tapi Allah. Kepada siapakah kita harus takut? Mengapa kita harus gelisah?

Mazmur 121:1-2 – (1) Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? (2) Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Sekarang kita akan membahas peranan Roh Kudus sebagai “PARAKLETOS” itu bagi kita dan saya akan membahasnya dari makna kata “PARAKLETOS” yang sudah dijelaskan di atas :

I. ROH KUDUS ADALAH PENGACARA/PEMBELA BAGI KITA

Kalau kita menyoroti dari sudut pandang hukum, maka Roh Kudus adalah pengacara/pembela bagi kita. Leon Morris dalam New International Commentary of the New Testament mengatakan : “Kata Yunaninya adalah PARAKLETOS yang artinya lebih menunjuk kepada seorang pengacara dari pada seorang penghibur”. Dalam hal apa Roh Kudus menjadi pengacara/pembela bagi kita? Roh Kudus bisa menjadi pengacara / pembela bagi kita terhadap dunia, yaitu pada saat kita diejek, diserang, dianiaya dsb. Sebetulnya Ia bukan menjadi pengacara bagi kita tetapi Ia menjadi Pengacara di dalam diri kita dengan memberikan kata-kata kepada kita untuk melakukan pembelaan terhadap serangan dari dunia.

Matius 10:18-20 – (18) Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. (19) Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. (20) Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Lukas 21:14-15 – (14) Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memiliki Roh Kudusan lebih dahulu pembelaanmu. (15) Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.

Contohnya seperti dalam kasus di Kisah Para Rasul 2:13-40 di mana Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta (membantah bahwa mereka mabuk karena anggur sekaligus memberitakan Injil pada orang Yahudi). Juga kisah dalam Kisah Para Rasul  4:7-13 di mana Petrus dan Yohanes menjawab pertanyaan ahli-ahli Tauurat lalu mengucapkan kata-kata yang terkenal dalam Kisah Para Rasul  4:12. Juga seperti yang dicatat dalam Kis 6:9-10.

Kisah Para Rasul 6:9-10 – (9) Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini -- anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria -- bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, (10) tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

Jadi Roh Kudus yang diberikan bagi kita itu akan menjadi pembela bagi kita saat kita diperhadapkan pada tantangan-tantangan terhadap iman kita. Roh Kudus juga menjadi pengacara atau pembela bagi kita dari setiap tuduhan setan. Salah satu nama dari Setan dalam Kitab Suci adalah “DIABOLOS”. Dari kata “DIABOLOS” itulah diturunkan kata bahasa Inggris ‘devil’, yang berarti ‘an accuser’ (penuduh, pendakwa) atau ‘a slanderer’ (pemfitnah).

Wahyu 12:9-10 - (9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilempaRoh Kudusan ke bawah; ia dilempa Roh Kudusan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. (10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilempaRoh Kudusan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Setan memberikan bermacam-macam dakwaan. Misalnya ia bisa mendakwa manusia di hadapan Allah. Contohnya ketika ia mendakwa Ayub di hadapan Allah.

Ayub 1:9-11 – (9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? (10) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kau beRoh Kudusati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. (11) Tetapi uluRoh Kudusanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

Ayub 2:4-5 – (4) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. (5) Tetapi uluRoh Kudusanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

Tetapi kadang ia juga mendakwa Allah di depan manusia seperti dalam Kejadian  3:1-5. Karena itu kalau dalam hati / pikiran saudara muncul suatu pemikiran yang jelek tentang Allah (misalnya bahwa Allah tidak peduli kepada saudara, Allah tidak kasih, Allah benci kepada saudara, dsb), sadarilah bahwa setan sedang mendakwa Allah dalam pikiran saudara. Maukah saudara percaya kepada setan, yang adalah bapa segala dusta? Jadi setan ini pintar. Di hadapan Allah ia mendakwa manusia, di hadapan manusia ia mendakwa Allah. Ia memakai politik “Devide et Ampera”. Jadi kalau ada orang yang pergi ke A membicarakan tentang B yang tidak-tidak lalu pergi ke B membicarakan A yang tidak-tidak maka orang itu adalah anak buahnya setan (Diabolos). Tetapi dakwaan setan yang paling kuat adalah ketika ia mendakwa manusia di dalam hatinya sendiri. Ia terus berbicara di dalam hati dan pikiran kita bahwa kita adalah orang berdosa yang tidak layak di hadapan Allah. Memang ‘tuduhan berdosa’ dalam hati kita bisa datang dari Allah. Tetapi bisa juga datang dari setan. Bagaimana membedakannya? Kalau datang dari Allah, pasti akan hilang begitu kita bertobat dan mengakui dosa dengan sungguh-sungguh, karena tujuan Tuhan menuduh kita adalah untuk mempertobatkan kita. Tetapi kalau datang dari setan, maka hal ini tidak akan hilang sekalipun kita sudah menyesali dosa / bertobat, karena tujuan setan adalah untuk menghancurkan kita. Tuduhan setan ini menyebabkan orang yang sudah betul-betul menyesali / bertobat dari dosanya, tetap merasa sedih, dan bahkan bisa ‘binasa dalam kesedihan’. Contohnya adalah Yudas Iskariot.

Matius 27:3-5 – (3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, (4) dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" (5) Maka ia pun melempaRoh Kudusan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Warren W. Wiersbe - Lihatlah betapa licik dan tak berbelas-kasihannya setan itu. Sebelum kita berbuat dosa - pada saat ia masih mencobai kita - ia berbisik, ‘Kamu bisa meloloskan diri dengan ini!’. Lalu setelah kita berbuat dosa, ia berteriak pada kita, ‘Kamu tidak akan pernah lolos dengan ini!’.

Tuduhan / dakwaan setan terhadap orang yang sudah mengakui dan menyesali dosanya ini menyebabkan orang itu merasakan ‘guilty feeling’(perasaan bersalah) yang tidak semestinya. Ini khususnya sering muncul pada saat berdoa / bersaat teduh, mau mengikuti Perjamuan Kudus atau melayani Tuhan. Setan akan mendakwa kita sedemikian rupa sehingga sekali pun kita sudah mengakui dosa dan menyesalinya dengan sungguh-sungguh, kita lalu merasa tidak layak untuk berdoa / bersekutu dengan Tuhan, ikut Perjamuan Kudus, maupun melayani Tuhan. Setan mengingatkan kita terhadap dosa-dosa kita (menipu, membunuh, merampok, berzinah, memperkosa, mabuk-mabukan, dll) dan dakwaan seperti ini bisa membuat kita sangat menderita / putus asa, dsb. Terhadap dakwaan semacam inilah Roh Kudus berperan sebagai Pembela / Pengacara. Ia mengingatkan kita akan kasih Allah yang menyebabkan-Nya selalu mau mengampuni kita dan akan penebusan yang sempurna yang dilakukan oleh Kristus bagi kita. Pembelaan dari Pengacara kita ini membuat kita bisa mengatasi tuduhan setan.

II. ROH KUDUS ADALAH PENOLONG/PENGHIBUR BAGI KITA

Penolong/penghibur adalah makna lain dari kata “PARAKLETOS”. Arti ini bisa diterima karena didukung oleh konteksnya di mana Roh Kudus memang diberikan kepada murid-murid di saat mereka sedang mengalami penderitaan dan kesedihan karena perpisahan dengan Yesus yang akan segera terjadi.

Yohanes 16:6-7 – (6) Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. (7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur (PARAKLETOS) itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu

Jadi Roh Kudus diberikan untuk menjadi penolong dan penghibur bagi orang percaya. Roh Kudus diberikan untuk menjadi penolong/penghibur bagi orang percaya dari kesukaran / penderitaan. Bahwa Roh Kudus diutus untuk menjadi penolong/penghibur bagi kita, secara implicit menunjukkan bahwa hidup orang Kristen pasti banyak problem, penderitaan, dan kesedihan. Karena itu jelaslah bahwa ajaran populer jaman sekarang yang mengatakan bahwa kalau kita ikut Tuhan segala sesuatu akan beres, segala penyakit akan sembuh, kita akan kaya dan sukses, dsb, adalah omong kosong! Kalau ajaran ini benar, maka kita tidak membutuhkan Roh Kudus sebagai penolong/penghibur! Penghiburan dari Roh Kudus ini tidak tergantung pada sikon. Ini bisa kita alami dalam keadaan sakit, susah, miskin, menderita, mengalami problem, kegagalan, kesepian, patah hati, dsb. Ini memungkinkan orang Kristen tetap bersukacita dan mempunyai damai di tengah-tengah penderitaan / kesukaran.

2 Korintus 12:9-10 – (9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.


Roh Kudus juga diberikan untuk menjadi penghibur bagi kita dari dosa yang sudah kita akui / sesali. Ini berhubungan dengan tuduhan setan yang sudah di bahas di atas. Roh Kudus bukan hanya membela secara hukum tetapi juga menghibur kita untuk mengatasi semua itu dan kembali pada sukacita dan damai yang semula. Tetapi bagaimana dengan dosa yang masih kita pegangi dengan sadar dan dengan sikap tegar tengkuk? Dalam hal ini, Roh Kudus tidak menghibur kita dengan:

a. Menutup-nutupi dosa, atau dengan memberikan alasan untuk membela dosa itu.

Karena itu, kalau saudara berbuat dosa, dan lalu dalam pikiran saudara muncul berbagai macam alasan untuk membenarkan dosa itu, sehingga saudara lalu merasa ‘terhibur’, sadarilah bahwa ini bukan hiburan dari Roh Kudus! Ini pasti datang dari setan! Misalnya saudara marah dan benci kepada seseorang, lalu saudara merasa bahwa kemarahan/kebencian itu adalah dosa. Tetapi lalu muncul suara dalam hati / pikiran saudara yang berkata : ‘Tetapi aku marah/benci karena dia kurang ajar’, dan suara ini ‘menghibur’ saudara. Saudara berzina, lalu merasakan adanya perasaan bersalah. Tetapi lalu muncul suara dalam hati / pikiran saudara yang berkata : ‘Yang salah adalah istriku. Dia tidak menjaga badan / penampilan sehingga aku tidak berminat kepadanya dan terpaksa berzina’, dan suara ini ‘menghibur’ saudara. Saudara berdusta kepada seseorang, lalu saudara merasakan adanya perasaan bersalah. Tetapi lalu muncul suara dalam hati / pikiran saudara yang berkata: ‘Tetapi kamu kan masih hidup di dunia, dan hidup di dunia ini tidak mungkin bisa melakukan Firman Tuhan 100 %’, atau, ‘Bukan kamu saja, tetapi semua orang juga berdusta’, dan suara ini ‘menghibur’ saudara. Saudara tidak memberikan persembahan persepuluhan, dan saudara lalu merasa bersalah. Tetapi lalu muncul suara dalam hati / pikiran saudara yang berkata : ‘Tetapi penghasilanku tidak cukup. Kalau aku memberikan persembahan persepuluhan, akan lebih tidak cukup lagi. Tuhan toh tak mau aku hutang atau jadi pengemis, bukan?’, dan suara ini ‘menghibur’ saudara. ‘Penghiburan’ semacam ini bukan datang dari Roh Kudus tetapi dari setan! Tujuannya supaya saudara tidak bertobat dari dosa itu.

b. Meremehkan dosa.

‘Hiburan’ yang lain adalah dengan meremehkan dosa yang baru kita lakukan dengan anggapan bahwa dosa kita hanyalah dosa kecil. Hiburan seperti ini juga bukan datang dari Roh Kudus, tetapi dari setan! Memang dosa itu ada tingkat-tingkatnya, ada yang berat (seperti berzina, membunuh, menyembah berhala, dsb) dan ada yang ringan (seperti berdusta, iri hati, dsb), tetapi ingat bahwa dosa yang ringan pun upahnya adalah maut (Roma 6:23), sehingga tidak pernah boleh diremehkan. Juga ingat bahwa kesengajaan memperberat dosa (Lukas 12:47-48). Karena itu dosa ringan, yang dilakukan dengan sengaja, akan diperhitungkan lebih berat.

c. Menyembunyikan kebenaran yang ‘mengganggu’ kita.

Saudara mungkin pernah mendengar kata-kata ‘truth hurts’ (kebenaran menyakitkan). Kalau ada dosa dalam hidup saudara dan lalu saudara mendengar Firman Tuhan yang membahas dosa itu, maka saudara bisa merasa ‘sakit’. Saudara akan lebih ‘terhibur’ kalau saudara melupa­kan Firman Tuhan yang ‘mengganggu’ itu. Inipun bukan penghiburan dari Roh Kudus!

Spurgeon: Roh Allah tidak pernah menghibur seseorang di dalam dosanya. Orang Kristen yang tidak taat tidak boleh mengharapkan penghiburan; Roh Kudus menguduskan, dan baru setelah itu menghibur- ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’ , vol IX, hal 29-30.

Jadi selama dosa dipertahankan dengan sikap tegar tengkuk, tidak bisa diharapkan adanya penghiburan yang sejati. Kalau ada penghiburan, itu pasti palsu, dan bukan dari Roh Kudus.

Spurgeon: Ia tidak menghibur kita seperti seorang ibu yang terlalu mengasihi, yang ingin menyenangkan anaknya yang tidak patuh / suka melawan, dengan menyerah / menuruti keinginannya yang bodoh - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol IX, hal 30.

Jadi jangan saudara berharap bahwa Roh Kudus ‘mengubah’ Firman Tuhan dan menyesuaikannya dengan keinginan saudara yang bodoh, sehingga Ia lalu membiarkan saudara untuk terus hidup di dalam dosa.


Spurgeon: Jangan mengharapkan untuk mendapatkan penghiburan semata-mata dengan berlari kepada teks-teks yang manis, atau dengan mendengarkan pengkhotbah-pengkhotbah yang tidak memberimu apa-apa selain doktrin yang dimaniskan, tetapi berha­raplah untuk menemukan penghiburan melalui proses-proses yang kudus, yang menegur / memarahi, yang merendahkan, yang menguatkan, yang menguduskan, yang merupakan pekerjaan dari Parakletos ilahi - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol IX, hal 30.

Perhatikan kata-kata ini! Ayat-ayat Kitab Suci pun bisa saudara salah gunakan untuk menghibur diri saudara di dalam dosa. Misalnya saudara berbuat suatu dosa, lalu dalam Saat Teduh / Kebaktian saudara mendapatkan Firman Tuhan yang menunjukkan penyertaan Tuhan seperti Mazmur 23 atau Ibrani 13:5 dsb, dan saudara lalu merasa bahwa Tuhan tidak apa-apa dengan dosa saudara. Roh Kudus adalah penghibur bagi saudara tapi syaratnya adalah saudara bertobat dan membuang semua dosa saudara. Setan memang bisa menyedihkan saudara dengan dosa-dosa itu tapi Roh Kudus memberikan hiburan dan memastikan bahwa saudara tetap layak di hadapan Tuhan. Milikilah penghiburan yang sejati ini dalam Roh Kudus. ROH KUDUS: PENGACARA DAN PENOLONG (YOHANES 14:16-18).
Next Post Previous Post