RENCANAMU TUHAN SELALU BAIK (ROMA 8:28)
Pdt. Esra Alfred Soru,MPdK.
5. Lalu siapakah yang bisa jamin bahwa saudara bisa melakukan semua perencanaan saudara sepanjang tahun 2019? Tidak ada!
6. Untuk itu maka semua rencana yang kita buat harus ditambahkan satu pemikiran di sana yakni “DEO VOLENTE” (Jika Tuhan menghendaki).
Mengapa Tuhan perlu merencanakan sampai hal-hal yang kecil/remeh seperti ini? Karena selain Allah adalah Allah yang berdaulat, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini saling berhubungan satu dengan yang lain
7. Tetapi apa artinya kalau dikatakan bahwa untuk orang-orang pilihan rencana Allah selalu baik?
8. Ini tidak berarti bahwa hidup orang-orang pilihan Allah (orang percaya / orang Kristen) selalu enak, tak pernah sakit, miskin, kena bencana dan sebagainya.
9. Dari seluruh Kitab Suci sudah jelas terlihat bahwa orang-orang percaya yang bagaimanapun salehnya bisa, dan bahkan sering, terkena bencana / hal yang tidak enak, seperti penyakit, kematian orang yang dicintai, macam-macam problem, dan bahkan dibunuh.
13. Artinya adalah Allah hanya akan mengijinkan hal-hal yang akan membawa kebaikan untuk menimpa orang-orang pilihan-Nya (orang percaya / orang Kristen). Hal-hal itu bisa enak, maupun tidak enak, atau bahkan, sangat tidak enak.
14. Untuk memahaminya, marilah kita lihat 2 contoh berikut ini :
Matthew Henry: Yakub menganggap Yusuf mati, dan Simeon dan Benyamin sebagai ada dalam bahaya; dan ia menyimpulkan, ‘Semua hal-hal ini menentang aku’. Tetapi terbukti sebaliknya, bahwa semua ini adalah untuk dia, bekerja bersama-sama untuk kebaikannya dan kebaikan keluarganya: tetapi ia berpikir semua itu menentang dia. Perhatikan, melalui ketidaktahuan dan kesalahan kita, dan kelemahan dari iman kita, kita sering melihat itu sebagai menentang kita apa yang sebetulnya adalah untuk kita. Kita menderita dalam tubuh, milik / kekayaan, nama, dan hubungan; dan kita berpikir bahwa semua hal-hal ini menentang kita, sedangkan ini sebetulnya sedang mengerjakan untuk kita kemuliaan yang besar.
· Memang, Yakub sebetulnya sudah dekat sekali dengan kebahagiaan yang luar biasa di mana ia akan bertemu kembali dengan Yusuf, dan semua yang ia alami ini mengarahkan ia kepada pertemuan yang berbahagia itu, tetapi pada saat itu ia justru menjadi putus asa.
· Bagi kita, karena kita mengetahui Kejadian 43-dst, maka kita bisa melihat betapa bodohnya Yakub. Tetapi bagi Yakubnya sendiri pada saat itu, segalanya terlihat gelap gulita, sehingga ia menjadi putus asa.
b. Kalau saudara adalah orang percaya dan pada saat saudara menderita atau hidup tidak enak, segalanya kelihatan gelap gulita bagi saudara, jangan putus asa seperti Yakub. Jangan juga marah kepada Tuhan. Percayalah bahwa Allah mengarahkan semua itu pada kebaikan saudara, dan mungkin sekali, sama seperti Yakub, saudara sudah dekat sekali dengan saat yang akan sangat membahagiakan saudara! Tetaplah beriman pada janji-Nya dalam Roma 8:28 ini, dan bertekunlah dalam mengikut Dia!
c. Kalau saudara adalah orang percaya yang mengalami penderitaan akibat kejahatan orang lain pada saudara (seperti dalam kasus Yusuf), tidak usahlah marah dan benci/dendam kepada mereka, karena bukankah lewat kejahatan mereka itu kebaikan Tuhan datang pada saudara?
Roma 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
keuangan, bisnis, otomotif |
Pendahuluan :
1. Kita baru saja memasuki beberapa bulan di tahun 2019 ini dan kita akan menjalani begitu banyak hari di depan kita yang penuh dengan rahasia.
2. Mungkin ada di antara kita yang sudah membuat perencanaan-perencanaan tentang apa yang akan dilakukan di sepanjang tahun 2019 ini (bahkan gereja pun akan membuat program kerja tahunan) tetapi semua itu tidak lantas menghilangkan sifat rahasia dari hari-hari yang akan kita lewati. Mengapa? Karena sesungguhnya kita tidak pernah bisa tahu apa yang akan terjadi besok.
Yakobus 4:14 - sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap
3. Dan memang benar bahwa manusia tidak bisa tahu apa yang akan terjadi dengannya pada hari besok.
4. Kalau hari besok adalah rahasia maka kita masih akan menjalani 350 hari (karena hari ini tanggal 15) yang penuh misteri di depan kita.
5. Lalu siapakah yang bisa jamin bahwa saudara bisa melakukan semua perencanaan saudara sepanjang tahun 2019? Tidak ada!
6. Untuk itu maka semua rencana yang kita buat harus ditambahkan satu pemikiran di sana yakni “DEO VOLENTE” (Jika Tuhan menghendaki).
Yakobus 4:15 - Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.
7. Setelah ini kita lakukan maka langkah selanjutnya adalah percaya pada rencana-Nya yang indah bagi kita.
Terkait dengan pemikiran rencana Tuhan selalu baik bagi kita ini, saya akan bahas 2 hal penting :
I. TUHAN MEMPUNYAI RENCANA.
1. Allah adalah suatu “makhluk” dan bahkan adalah “makhluk”yang cerdas/berakal. Dan suatu pribadi yang cerdas dan berakal tidak mungkin tidak mempunyai rencana. Karena itu Allah pasti mempunyai rencana.
Roma 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
Roma 9:11 - Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --
1 Petrus 1:2 - yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, …”
2. Terkait dengan rencana Allah ini, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui :
a. Rencana Tuhan ini sudah dibuat sejak semula (kekal) secara lengkap.
· Ini jelas berbeda dengan manusia yang karena pengetahuannya yang terbatas, maka ia membuat perencanaan sebagian demi sebagian atau setahap demi setahap.
Misalnya : Pada waktu kita ada di SMP kita merencanakan untuk masuk SMA tertentu, dan pada waktu di SMA baru kita merencanakan untuk masuk perguruan tinggi tertentu. Setelah lulus dari perguruan tinggi, baru kita merencanakan untuk bekerja di tempat tertentu, dsb.
· Tidak ada manusia yang dari lahir lalu bisa merencanakan segala sesuatu dalam seluruh hidupnya! Mengapa? Karena manusia tidak maha tahu sehingga ia tidak mampu melakukan hal itu. Manusia membutuhkan penambahan pengetahuan untuk bisa membuat rencana lanjutan.
Ilustrasi : Tidak ada anak SD yang duduk lalu merencanakan kapan, di mana dan dengan siapa ia akan menikah kelak.
· Tetapi Allah yang maha tahu dan maha bijaksana. Karena itu Ia merencanakan seluruh rencana-Nya sejak semula!
· Bahwa rencana Tuhan sudah dibuat sejak semula/kekekalan terlihat dari ayat-ayat berikut :
Mazmur 139:16 - “mataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”.
2 Timotius 1:9 - “Dialah yang menyelamatkan kita …berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman”.
· Jadi jelas bahwa sewaktu membuat rencana, Allah telah membuatnya sejak kekekalan sebelum ada segala sesuatu.
b. Rencana Tuhan ini mencakup segala sesuatu.
· Allah membuat rencana yang mencakup segala sesuatu yang akan terjadi di dalam alam semesta ini.
Mazmur 139:16 - “mataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”.
· Bahkan rencana Tuhan ini mencakup hal-hal yang remeh / kecil / tak berarti.
Matius 10:29-30 - “(29) Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak BapaMu. (30) Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya”.
Note : Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa hal yang remeh / kecil / tidak berarti seperti jatuhnya burung pipit yang tidak berharga, atau rontoknya rambut kita, ternyata hanya bisa terjadi kalau itu sesuai dengan kehendak / Rencana Allah.
Mengapa Tuhan perlu merencanakan sampai hal-hal yang kecil/remeh seperti ini? Karena selain Allah adalah Allah yang berdaulat, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini saling berhubungan satu dengan yang lain
sehingga hal kecil / remeh bisa menimbulkan hal yang besar dan karena itu rencana Allah harus dibuat mencakup segala sesuatu.
Ilustrasi : Banyak saudara yang diselamatkan karena menerima Yesus di GKIN “REVIVAL”. Tapi GKIN “REVIVAL” tidak akan ada kalau saya tidak mendirikannya. Saya tidak akan mendirikannya kalau saya tidak diskors dari gereja yang lama. Saya tidak akan diskors dari gereja yang lama kalau saya tidak bentrok dengan Katolik. Saya tidak akan bentrok dengan katolik kalau saja saya tidak muat tulisan di koran. Saya tidak akan muat tulisan itu di koran kalau saya tidak berkhotbah tentang “Fokus dari Natal”. Dan saya tidak akan berkhotbah “Fokus dari Natal” (yang membahas sejarah Sinterklaas) kalau tidak ada seorang jemaat yang SMS bertanya tentang hal itu. Orang itu tidak akan bertanya tentang Sinterklaas kalau saja dia tidak berkelahi dengan isterinya karena menolak keinginan anaknya untuk mengikuti acara jumpa Sinterklaas.
Calvin: “Tetapi setiap orang yang telah diajar oleh Kristus bahwa semua rambut kepalanya terhitung (Mat 10:30) akan melihat lebih jauh untuk suatu penyebab, dan akan menganggap bahwa semua kejadian diatur oleh rencana rahasia Allah. (‘Institutes of the Christian Religion’, Book I, Chapter XVI, no 2).
B. B. Warfield: Peristiwa-peristiwa / kejadian-kejadian yang terkecil dikontrol secara langsung oleh Dia sama seperti peristiwa-peristiwa / kejadian-kejadian yang terbesar (Matius 10:29-30, Lukas 12:7) (‘Biblical and Theological Studies’, hal. 296).
· Misalnya dalam persoalan hujan. Hujan tidak bisa turun sendiri. Turunnya hujan diatur oleh Allah dan bahkan besarnya hujan, angin kilat dan guruh yang menyertai hujan itu juga diatur oleh-Nya.
Yeremia 14:22 - “Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya TUHAN Allah kami, Pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?”.
Ayub 28:25-26 – (25) Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, danmengatur banyaknya air, (26) ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat guruh.
Ayub 37:6,11-12 – (6) karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras. (11)Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya, (12) lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjurumenurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
· Bahkan kalau di satu tempat turun hujan dan di tempat yang lain tidak turun hujan, itu pun Tuhan yang mengaturnya.
Amos 4:7 - "Aku pun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kotayang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering.
· Dalam hal-hal yang kelihatannya kebetulanpun, sesungguhnya itu diatur dan ditetapkan oleh Allah.
Keluaran 21:13 - “Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menun-jukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari”.
Note : Yang dimaksud dengan ‘pembunuhan yang tidak disengaja’ itu dijelaskan / diberi contoh dalam Ulangan 19:4-5.
Ulangan 19:4-5 - “(4) “…apabila ia membunuh sesamanya manusia dengan tidak sengaja dan dengan tidak membenci dia sebelumnya, (5) misalnya apabila seseorang pergi ke hutan dengan temannya untuk membelah kayu, ketika tangannya mengayunkan kapak untuk menebang pohon kayu, mata kapak terlucut dari gagangnya, lalu mengenai temannya sehingga mati, maka ia boleh melarikan diri ke salah satu kota itu dan tinggal hidup”.
Amsal 16:33 - “Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN”.
Note : Tidak ada yang kelihatan lebih bersifat kebetulan dari pada undi yang dibuang di pangkuan, tetapi toh ayat ini mengatakan bahwa setiap keputusannya berasal dari Tuhan.
· Bahkan dalam segala hal yang terjadi, Tuhanlah yang menetapkan dan mengaturnya. Entah itu baik atau buruk, entah itu mujur atau sial, entah itu ketenteraman maupun malapetaka.
Keluaran 12:36 - “Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. …”
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan yang membuat orang Mesir bermurah hati kepada orang Israel. Jadi kalau ada orang yang memberi sesuatu kepada saudara, ingatlah bahwa Tuhan yang menggerakkan orang itu dan karena itu jangan hanya berterima kasih pada orang itu dan tidak bersyukur kepada Tuhan.
2 Samuel 17:14 - “Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: ‘Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel.’ Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom”.
Tuhan yang bekerja sehingga nasehat Ahitofel ditolak dan ini menyebabkan kekalahan Absalom.
Mazmur 75:7-8 - “(7) Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, (8) tetapi Allah adalah Hakim:direndahkanNya yang satu dan ditinggikanNya yang lain”.
Ayat ini menunjukkan bahwa peninggian maupun perendahan seseorang merupakan pekerjaan Allah. Jadi kalau ada presiden yang lengser, itu bukan hanya karena demo mahasiswa tapi karena pekerjaan Tuhan. Juga kalau orang jadi Walikota, itu juga karena Tuhan.
Mazmur 135:6 - TUHAN melakukan apa yang dikehendakiNya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya
Ayat ini menunjukkan bahwa semua yang terjadi di bumi, di laut / samudera raya diatur oleh Tuhan. Termasuk tsunami, kapal tenggelam, pesawat jatuh, dll.
Amsal 16:1,9 - “(1) Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. ... (9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya”.
Ayat ini menunjukkan bahwa sekalipun manusia bisa memikirkan mana jalan yang terbaik, tetapi baik kata-kata maupun arah langkahnya ditentukan oleh Tuhan. Bandingkan :
Amsal 20:24a - “Langkah orang ditentukan oleh TUHAN”.
Yeremia 10:23 - “Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya”.
Ingat lagu : “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang”.
Amsal 19:21 - “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapikeputusan TUHANlah yang terlaksana”.
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia bisa merencanakan, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.
Amsal 22:2 - “Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN”.
NIV: ‘Rich and poor have this in common: The LORD is the Maker of them all’ (Orang kaya dan miskin mempunyai persamaan dalam hal ini: Tuhan adalah pembuat mereka semua).
Ini menunjukkan bahwa orang bisa menjadi kaya atau miskin karena pekerjaan Tuhan.
Pengkhotbah 7:14 - “Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada harimalang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya”.
Ayat ini menunjukkan bahwa hari mujur maupun hari malang juga dijadikan oleh Allah.
Yesaya 45:6b-7 - “(6b) Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, (7) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini”.
Ayat ini menunjukkan bahwa baik nasib mujur maupun nasibmalang diciptakan Tuhan.
Ratapan 3:37-38 - “(37) Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya? (38) Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?”.
Ayat ini menunjukkan bahwa dari mulut Tuhan keluar apa yang buruk dan yang baik. Dengan kata lain, apa yang buruk ataupun yang baik bisa terjadi hanya karena Tuhan memerintahkan / mengatur supaya hal itu terjadi.
Amos 3:6 - “Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya?”.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang mengerjakan semua malapetaka. Jadi banjir badang, gempa bumi, kecelakaan, tanah longsor, dll, semuanya ditetapkan dan diatur oleh Tuhan.
B. B. Warfield - Tetapi, dalam hikmat yang tidak terbatas dari Tuhan seluruh bumi, setiap peristiwa / kejadian jatuh dengan ketepatan yang tepat pada tempatnya dalam pembukaan dari rencana kekal-Nya; tidak ada sesuatu pun, betapa pun kecilnya, betapa pun anehnya, terjadi tanpa pengaturan / perintah-Nya, atau tanpa kecocokannya yang khusus untuk tempatnya dalam pelaksanaan rencana-Nya; dan akhir dari semua adalah akan diwujudkannya kemuliaan-Nya, dan pengumpulan pujian bagi-Nya. (‘Biblical and Theological Studies’, hal. 285).
· Ini berarti bahwa tidak ada yang namanya kebetulan itu. Kebetulan hanya ada dalam bahasa manusia yang terbatas dan tidak maha tahu tetapi tidak bagi Allah yang telah merencanakan segala sesuatu.
· Kalau Allah memang merencanakan segala sesuatu, lalu bagaimana dengan orang-orang yang akan masuk neraka/surga? Apakah Iasudah merencanakan/menetapkan mereka? Bagaimana dengan dosa, apakah Allah juga merencanakan dan menetapkan dosa? (Ini dibahas lain kali).
c. Rencana Allah tidak bisa gagal/berubah.
· Jika manusia membuat rencana maka rencananya belum tentu berhasil karena manusia terbatas dan seringkali manusia yang tidak mahatahu ini lalu mengubah rencananya.
· Allah tidaklah demikian. Allah mahakuasa dan mahatahu dan karena itu apa yang Ia rencanakan pasti akan terjadi. Allah tidak mungkin salah dan karena itu tidak mungkin juga mengubah rencana-Nya.
Charles Hodge - Perubahan rencana timbul atau karena kekurangan hikmat atau karena kekurangan kuasa. Karena Allah itu tidak terbatas dalam hikmat dan kuasa, maka bagi Dia tidak bisa ada keadaan darurat yang tidak dilihat lebih dahulu, dan tidak ada kekurangan jalan / cara, dan tidak ada yang bisa menahan / menolak pelaksanaan dari maksud / rencana yang semula. (‘Systematic Theology’, vol I, hal. 538-539).
· Bahwa rencana Allah tidak mungkin gagal terlihat dari ayat-ayat ini :
Ayub 42:1-2 - “(1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2) ‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal’”.
Mazmur 33:10-11 - “(10) TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; (11) tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hatiNya turun-temurun”.
Yesaya 14:24,26-27 - “(14) TUHAN semesta alam telah bersumpah, firmanNya: ‘Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana: ... (26) Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. (27) TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? TanganNya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?”.
Kata-kata dalam Yesaya 14: 14 berarti bahwa jikalau sesuatu sudah terjadi, maka itu pasti ada dalam rencana Allah. Jika sesuatu belum terjadi, kita tidak bisa tebak apakah itu rencana Allah atau bukan tetapi kalau sudah terjadi, pasti itu adalah rencana Allah.
· Ada yang menentang pandangan ini dengan alasan di dalam Alkitab ada kata-kata “lalu menyesallah Allah” seperti :
Kejadian 6:5-6 - “(5) Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, (6) maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya”.
1Samuel 15:11 - ‘Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firmanKu....”
· Ayat-ayat ini tidak boleh ditafsirkan bahwa Allah memang benar-benar menyesal dan mengubah rencana-Nya karena itu bertentangan dengan kemahatahuan dan kemahakuasaan-Nya.
· Di samping akan bertentangan juga dengan ayat-ayat Alkitab yang lain yang mengatakan Tuhan tidak bisa menyesal.
Bilangan 23:19 - “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Iaberfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?”
1Samuel 15:29 - “Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.’”.
Yeremia 4:28 - “…sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu”.
· Kalau begitu kata “menyesal” bagi Allah ini harus diartikan sebagai kata-kata antropomorfis atau antropophaty belaka di mana Allah digambarkan seolah-olah Dia adalah manusia.
· Jadi jelas bahwa semua yang Allah rencanakan dalam kekekalan pasti akan terjadi dengan tepat. Tidak akan meleset sedikitpun.
II. UNTUK ORANG-ORANG PILIHAN (PERCAYA), RENCANA TUHAN SELALU BAIK.
1. Dalam bagian pertama sudah kita lihat bahwa rencana Tuhan menyangkut segala sesuatu entah baik/buruk, entah mujur/sial, entah ketenteraman/malapetaka.
2. Tetapi yang menarik adalah bahwa untuk orang-orang pilihan-Nya, rencana Allah selalu baik.
Roma 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
3. Bahwa rencana Allah selalu baik ini tidak berlaku untuk orang-orang non pilihan (orang tidak percaya) terlihat dari Roma 8:28 :
Roma 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
Jadi “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan” itu hanya berlaku bagi “mereka yang mengasihi Dia” yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” dan bukan bagi semua orang.
4. Juga terlihat dari kasus Yudas Iskariot.
Matius 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.
Note : Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa Yesus memaksudkan bahwa Yudas Iskariot akan masuk neraka. Karena itu Yesus melanjutkan dengan mengatakan bahwa adalah lebih baik bagi dia seandainya ia tidak dilahirkan. Kalau memang bagi Yudas Iskariot adalah lebih baik kalau tidak dilahirkan, lalu mengapa Allah mengatur sehingga ia tetap dilahirkan? Jelas bahwa Allah merencanakan dan mengatur bukan untuk kebaikan Yudas Iskariot! Ini jelas juga berlaku untuk seadanya orang yang akan masuk neraka!
5. Kalau begitu bagaimana dengan Yeremia 29:11?
Yeremia 29:11 - “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”.
· Ayat ini memang banyak dikutip untuk membuktikan bahwa Allah tak pernah merencanakan yang buruk. Tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam ayat ini Allah berbicara kepada orang-orang percaya. Ini bisa terlihat kalau kita membaca kontekstnya, mulai Yeremia 29: 10-14.
· Juga, kalau Yeremia 29:11 diartikan Allah tidak mungkin merencanakan yang buruk, lalu bagaimana mereka menafsirkan ayat-ayat ini?
Yeremia 21:10 - “Sebab Aku telah menentang kota ini untuk mendatangkan kecelakaan dan bukan untuk mendatangkan keberuntungannya, demikianlah firman TUHAN. Kota ini akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan membakarnya habis dengan api.’”.
Yeremia 44:27 - “Sesungguhnya Aku berjaga-jaga untuk kecelakaan mereka dan bukan untuk kebahagiaan mereka; setiap orang Yehuda yang ada di tanah Mesir akan dihabiskan oleh pedang dan oleh kelaparan sampai mereka punah sama sekali.”
BIS - Aku akan berusaha supaya kamu celaka dan tidak bahagia, sampai kamu mati semua, baik dalam peperangan maupun karena wabah penyakit.
ENDE (1969) – Sesungguhnya Aku berdjaga atas mereka akan bentjana bukan akan kebaikan…”
6. Jadi jelas bahwa rencana Tuhan yang baik itu hanya untuk orang pilihan/orang percaya. Kalau saudara bukan orang pilihan/orang percaya, jangan mengharapkan bahwa Tuhan merencanakan kebaikan bagi saudara, Ia bahkan bisa merencanakan kesusahan, keburukan, bencana atau musibah bagi saudara.
7. Tetapi apa artinya kalau dikatakan bahwa untuk orang-orang pilihan rencana Allah selalu baik?
8. Ini tidak berarti bahwa hidup orang-orang pilihan Allah (orang percaya / orang Kristen) selalu enak, tak pernah sakit, miskin, kena bencana dan sebagainya.
9. Dari seluruh Kitab Suci sudah jelas terlihat bahwa orang-orang percaya yang bagaimanapun salehnya bisa, dan bahkan sering, terkena bencana / hal yang tidak enak, seperti penyakit, kematian orang yang dicintai, macam-macam problem, dan bahkan dibunuh.
Contoh : Kasus Ayub, dan juga 10 rasul (kecuali Yudas Iskariot dan Yohanes) + Paulus yang akhirnya mati syahid.
10. Ini juga tidak berarti bahwa Allah selalu melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk orang-orang pilihan (orang percaya / orang Kristen).
11. Ingat bahwa Roma 8:28 hanya menjanjikan bahwa Allah akan berkerja untuk mendatangkan kebaikan, tetapi tidak menjanjikan bahwa Allah akan bekerja untuk memberikan yang terbaik!
Roma 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
BACA JUGA: ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA HAL (ROMA 8:28)
12. Kalau begitu apa artinya kalau dikatakan bahwa untuk orang-orang pilihan rencana Tuhan selalu baik?
13. Artinya adalah Allah hanya akan mengijinkan hal-hal yang akan membawa kebaikan untuk menimpa orang-orang pilihan-Nya (orang percaya / orang Kristen). Hal-hal itu bisa enak, maupun tidak enak, atau bahkan, sangat tidak enak.
14. Untuk memahaminya, marilah kita lihat 2 contoh berikut ini :
a. Kasus Yusuf.
· Kita tahu bahwa Yusuf mengalami musibah / penderitaan / hal yang tidak mengenakkan gara-gara kejahatan saudara-saudaranya yang menjualnya ke Mesir.
· Tetapi semua ini ada dalam rencana Allah.
Kejadian 45:5-8 – (5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (6) Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. (7) Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. (8) Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Bandingkan :
Mazmur 105:17 - ‘diutusNyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual sebagai budak’.
· Dijual ke Mesir jelas tidak enak, tetapi Allah mengijinkan atau bahkan menetapkan itu terjadi demi kebaikan Yusuf dan keluarganya.
Kejadian 50:20 - “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”.
BIS - Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu banyak orang yang hidup sekarang dapat diselamatkan.
Hughes : “Saudara-saudara Yusuf mengirimkannya untuk menjadi budak; Allah mengirimkannya untuk menjadi juru selamat”.
· Seandainya Allah tidak merencanakan dan melaksanakan rencana-Nya dalam hal ini, maka pada saat 7 tahun kelaparan, Yakub dan seluruh keturunannya, termasuk Yusuf, akan mati kelaparan.
· Dan kalau itu terjadi, maka Mesias / Kristus, yang dijanjikan akan muncul dari keturunan Yakub, tidak bisa muncul. Maka tidak akan ada Juru selamat, dan kita semua masuk neraka!
b. Kasus Yakub.
· Yakub yang kehilangan anaknya Yusuf dan dalam sangkaannya juga Simeon dan menyusul Benyamin merasa bahwa segala sesuatu yang terjadi itu menentang/melawan dirinya.
Kejadian 42:36 - “Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: ‘Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyaminpun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!’”.
Note : Kata-kata ‘Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu’tidak tepat terjemahannya.
TL - Maka kata Yakub, bapanya, kepada mereka itu: Kamu membuluskan aku, karena Yusuf sudah tiada dan Simeonpun tiada, sekarang kamu hendak mengambil Benyamin pula. Segala perkara ini ada melawan aku.
KJV - And Jacob their father said unto them, Me have ye bereaved of my children: Joseph is not, and Simeon is not, and ye will take Benjamin away: all these things are against me. (semua hal ini menentang aku).
NIV - Their father Jacob said to them, "You have deprived me of my children. Joseph is no more and Simeon is no more, and now you want to take Benjamin. Everything is against me!" (Segala sesuatu menentang aku).
· Jadi kelihatannya Yakub menjadi berputus asa dan merasa bahwa semua peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya bersifat melawan dirinya. Ia tidak sadar bahwa justru semua ini akan membawa kebaikan bagi dirinya.
Matthew Henry: Yakub menganggap Yusuf mati, dan Simeon dan Benyamin sebagai ada dalam bahaya; dan ia menyimpulkan, ‘Semua hal-hal ini menentang aku’. Tetapi terbukti sebaliknya, bahwa semua ini adalah untuk dia, bekerja bersama-sama untuk kebaikannya dan kebaikan keluarganya: tetapi ia berpikir semua itu menentang dia. Perhatikan, melalui ketidaktahuan dan kesalahan kita, dan kelemahan dari iman kita, kita sering melihat itu sebagai menentang kita apa yang sebetulnya adalah untuk kita. Kita menderita dalam tubuh, milik / kekayaan, nama, dan hubungan; dan kita berpikir bahwa semua hal-hal ini menentang kita, sedangkan ini sebetulnya sedang mengerjakan untuk kita kemuliaan yang besar.
Pulpit Commentary: Demikianlah providensia Allah sering disalah-mengerti / disalah-tafsirkan oleh orang-orang kudus-Nya. Betapa sering orang percaya berkata: ‘Semua hal ini menentang aku’ pada saat ia sudah dekat dengan aliran peristiwa-peristiwa yang akan membawanya keluar dari kesukaran / penderitaan ke tengah-tengah kelimpahan, damai dan sukacita dari hati yang disembuhkan dalam keadaan diberkati yang dipulihkan.
· Memang, Yakub sebetulnya sudah dekat sekali dengan kebahagiaan yang luar biasa di mana ia akan bertemu kembali dengan Yusuf, dan semua yang ia alami ini mengarahkan ia kepada pertemuan yang berbahagia itu, tetapi pada saat itu ia justru menjadi putus asa.
· Bagi kita, karena kita mengetahui Kejadian 43-dst, maka kita bisa melihat betapa bodohnya Yakub. Tetapi bagi Yakubnya sendiri pada saat itu, segalanya terlihat gelap gulita, sehingga ia menjadi putus asa.
15. Kasus Yusuf dan Yakub ini menegaskan kepada kita bahwa di balik semua peristiwa buruk yang kita alami, ada rencana Tuhan yang indah/baik di balik semuanya.
16. Tuhan juga bisa membentuk kita menjadi lebih baik melalui peristiwa-peristiwa tidak mengenakan yang kita alami.
17. Jika memang rencana Tuhan selalu baik bagi orang-orang pilihan-Nya (orang percaya) maka :
a. Kalau saudara belum percaya pada Yesus, percayalah sekarang kepada-Nya. Jika tidak maka jangan harapkan rencana Tuhan yang baik saudara, bahkan mungkin Tuhan merencanakan yang buruk bagi saudara. Kalau saudara percaya kepada Yesus, tidak ada musibah yang benar-benar adalah musibah bagi saudara tapi jika tidak maka musibah yang menimpa saudara bisa jadi adalah benar-benar musibah yang tidak ada providensi Allah di dalamnya untuk kebaikan saudara.
b. Kalau saudara adalah orang percaya dan pada saat saudara menderita atau hidup tidak enak, segalanya kelihatan gelap gulita bagi saudara, jangan putus asa seperti Yakub. Jangan juga marah kepada Tuhan. Percayalah bahwa Allah mengarahkan semua itu pada kebaikan saudara, dan mungkin sekali, sama seperti Yakub, saudara sudah dekat sekali dengan saat yang akan sangat membahagiakan saudara! Tetaplah beriman pada janji-Nya dalam Roma 8:28 ini, dan bertekunlah dalam mengikut Dia!
c. Kalau saudara adalah orang percaya yang mengalami penderitaan akibat kejahatan orang lain pada saudara (seperti dalam kasus Yusuf), tidak usahlah marah dan benci/dendam kepada mereka, karena bukankah lewat kejahatan mereka itu kebaikan Tuhan datang pada saudara?
Ilustrasi : Saya tidak membenci gereja Agape atas apa yang pernah mereka lakukan pada saya karena saya tahu lewat perbuatan mereka Allah mendatangkan kebaikan besar bagi saya dengan berdirinya GKIN “REVIVAL”.
d. Jangan menghibur orang yang sedang menderita menggunakan Roma 8:28 ataupun Yeremia 29:11, kecuali orang itu adalah orang percaya!
- AMIN -