SIKAP ORANG KRISTEN DAN BENCANA (FILIPI 1:12-19)
Pdt. Esra Alfred Soru,MPdK.
SIKAP ORANG KRISTEN DAN BENCANA (FILIPI 1:12-19). Filipi 1:12-19 – (12) Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, (13) sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. (14) Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut. (15) Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. (16) Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, (17) tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. (18) Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (19) karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
keuangan, bisnis, otomotif |
Untuk bisa mengerti/memahami bacaan kita ini dengan baik, pertama-tama marilah kita melihat Filipi 1: 12 :
Filipi 1:12 - Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini…..
Pertanyaan logis kita adalah memangnya apa yang terjadi pada Paulus? Jawabannya adalah Paulus dimasukkan ke dalam penjara.
Filipi 1:13-14 – (13) sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. (14) Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku…”
Paulus dipenjarakan di penjara Roma yang ada dalam lingkungan istana Kaisar Romawi.
Filipi 1:13 – sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
Filipi 4:22 - Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar.
Dan penyebab dari pemenjaraan Paulus ini adalah karena Kristus.
Filipi 1:13 – sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
Jadi Paulus kelihatannya sementara mengalami sebuah bencana besar dengan masuknya ia ke dalam penjara bahkan ada kemungkinan dihukum mati. Di sini kita bisa melihat bahwa seorang yang sungguh-sungguh hidup dengan Tuhan, sungguh-sungguh melayani Tuhan, giat bagi Tuhan bisa saja mengalami bencana atau musibah. Dan karena itu maka orang yang mengalami bencana/musibah tidak selamanya berarti karena ada dosa seperti pemahaman teologia kemakmuran. Ini juga yang dialami oleh GKIN “REVIVAL” bukan?
Kita dipaksa pindah oleh oknum-oknum tertentu dari tempat kebaktian kita yang lama dan itu seolah-olah adalah bencana bagi gereja kita. Perhatikan hal ini! Tadinya Tuhan memakai Paulus untuk keliling memberitakan Injil, mendirikan gereja-gereja, memberitakan Firman Tuhan untuk menguatkan orang-orang Kristen dll. Tetapi sekarang Paulus masuk penjara. Bahkan ada kemungkinan Paulus akan dijatuhi hukuman mati! Kelihatannya setan menang, Tuhan kalah, gereja rugi, Paulus rugi, musuh-musuh Paulus untung. Tetapi, benarkah demikian? Hal ini juga kelihatannya cocok dengan yang dialami oleh gereja kita. Tergusurnya kita dari tempat ibadah yang lama kelihatannya setan menang, Tuhan kalah, gereja kita rugi, musuh-musuh kita untung, dll. Tetapi benarkah demikian? Bahkan kelihatannya ada orang-orang tertentu yang senang dengan masuknya Paulus ke dalam penjara.
Filipi 1:15 - Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, …
Bahkan orang-orang ini kelihatannya ingin membuat Paulus tambah susah/menderita.
Filipi 1:17 - tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
Hal yang sama terjadi dalam gereja kita di mana ada orang-orang yang merasa senang/puas dengan tergusurnya kita bahkan tidak mustahil mereka akan berusaha memperberat beban kita/mempersulit kita di kemudian hari. Tetapi benarkah semua ini adalah bencana/malapetaka bagi Paulus? Benarkah semua ini adalah bencana bagi gereja kita? Mari kita lihat! Kita akan membahas 2 hal penting dalam kaitan dengan persoalan bencana bagi orang Kristen :
I. AKIBAT “BENCANA” INI
Tadi saya katakan bahwa Paulus mengalami sebuah bencana dengan masuknya ia ke dalam penjara. Bencana biasanya berakibat buruk. Tetapi apakah pemenjaraan Paulus ini membawa akibat yang buruk? Tidak! Justru bencana yang dialami oleh Paulus ini berakibat positif yakni Injil makin maju.
Filipi 1:12 - Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil
Kata ‘kemajuan’ dalam Filipi 1: 12 ini, dalam bahasa Yunaninya adalah ”PROKOPEN” yang menunjukkan kemajuan dari suatu ekspedisi atau pasukan tentara. Lalu bagaimana bisa Injil tambah maju ketika Paulus masuk penjara?
a. Karena di dalam penjara Paulus terus memberitakan Injil.
Ia mengabarkan Injil kepada penjaga penjara / tentara yang secara bergiliran menjaga dia. Ini betul-betul persis seperti kata-kata Paulus dalam 2 Timotius 2:9.
2 Timotius 2:9 - Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
BIS - Karena memberitakan Kabar Baik itulah, saya menderita; malah sampai dirantai seperti seorang penjahat. Tetapi perkataan Allah tidak dapat dirantai.
CEV - And because of this message, I am locked up in jail and treated like a criminal. But God's good news isn't locked in jail(Kabar baik dari Allah tidak dapat dikunci di dalam penjara).
Ini jelas berbeda dengan kekristenan zaman sekarang di mana orang Kristen tidak terpenjara tetapi Pemberitaan Injil atau Firman Tuhan malah terpenjara! Gereja kita adalah gereja yang giat memberitakan Injil dan kuat di dalam pemberitaan Firman Tuhan. Tetapi kita justru ditolak. Bukankah ini sama seperti yang terjadi pada diri Paulus? Akibat perkabaran Injil yang Paulus lakukan, ada orang-orang yang bertobat.
Filipi 1:14 - Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku …
Filipi 4:22 - Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar.
Sekarang terlihat tujuan Allah membiarkan Paulus masuk penjara, yaitu untuk menyelamatkan orang-orang berdosa di sana.
b. Orang lain juga banyak yang makin giat memberitakan Injil.
Perhatikan Filipi 1: 14 :
Filipi 1:14 - Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
Yang dimaksud dengan ‘saudara’ dalam ayat 14 adalah orang-orang Kristen di Roma, tempat Paulus dipenjarakan. Perhatikan ini, banyak orang pikir bahwa semua orang percaya kalau dibuat menderita/ditekan lalu akan menjadi takut dan mundur! Ini salah! Justru itu akan membuat mereka bertambah berani! Bandingkan dengan jemaat mula-mula :
Kisah Para Rasul 4:29 - Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
Ini juga yang terjadi dengan gereja kita. Dengan memberikan ancaman-ancaman, mereka kira mereka akan membuat kita menjadi takut dan berhenti beribadah? Mereka salah! Tidak semua orang pengecut dan bisa diancam! Saya memberitakan Firman Tuhan dan kebenaran. Lalu layakkah saya di musuhi?Dalam Galatia 4:16 Paulus berkata ”Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?”.
Mari kembali memperhatikan Filipi 1: 14 :
Filipi 1:14 - Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
Kata “kebanyakan saudara’ ini menunjukkan bahwa ada juga orang-orang yang lalu malah bertambah takut untuk memberitakan Injil, tetapi kebanyakan menjadi bertambah berani dalam memberitakan Injil. Ini dapat menjadi penerapan bagi kita. Kalau saudara mendengar ada orang yang ditangkap / dianiaya karena memberitakan Injil, bagaimana sikap / tindakan saudara? Mengkritik / menyalahkan orang itu karena terlalu fanatik / ekstrim? Menjadi makin ‘bijaksana’ (atau ‘bijaksini’?) dengan tidak lagi memberitakan Injil / mengurangi Pemberitaan Injil? Ataukah menjadikan orang itu sebagai teladan sehingga saudara lalu makin berani dalam memberitakan Injil? Mereka yang memberitakan Injil terbagi menjadi 2 golongan. Pertama adalah golongan yang motivasinya benar (ay 15b,16a,18).
Filipi 1:15, 16, 18 - (15) “….ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. (16) Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, … (18) …Kristus diberitakan, …dengan maksud … jujur….”.
Mungkin mereka melihat penginjilan di dalam gereja menjadi terbengkalai karena ditinggal oleh Paulus, maka mereka berusaha memberitakan Injil untuk menggantikan Paulus. Kalau dalam gereja saudara ada seseorang yang karena satu hal tertentu tidak bisa melayani, apakah saudara berusaha menggantikannya? Atau saudara bersikap acuh tak acuh saja?
Golongan kedua adalah golongan yang motivasinya salah (ay 15a,17,18).
Filipi 1:15-18 - (15) Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan,… (16) Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, … (17) tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. (18) Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur…”
Siapakah orang-orang ini sebenarnya? Mereka dikatakan memberitakan Injil dengan dengki dan perselisihan, demi kepentingan diri sendiri, dengan maksud tidak ikhlas, dengan maksud palsu tetapi anehnya Paulus tidak mengecam mereka bahkan Paulus bersukacita?
Filipi 1:18 - Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.
Jika kita melihat bagian Alkitab yang lain, kita akan menemukan bahwa Paulus sangat keras bahkan kasar dengan orang-orang yang memberitakan Injil yang lain/ajaran sesat.
2 Korintus 11:4 - Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Bandingkan :
Wahyu 2:2 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2 Korintus 11:13 - Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
Galatia 1:6-9 – (6) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu Injil lain, (7) yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. (8) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari surga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. (9) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
Filipi 3:2 - Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,…”
Semua ayat ini menunjukkan bahwa kalau menghadapi orang-orang yang ajarannya salah, Paulus tidak pernah bersikap ramah, tetapi bersikap sangat keras. Karena itu jangan pernah lembut-lembut dengan orang yang mengajarkan ajaran sesat dan jangan salahkan orang yang bersikap/berkata-kata dengan keras terhadap para nabi palsu dan penyesat. Tetapi mengapa kepada golongan kedua ini Paulus bersikap ramah? Kelihatannya mereka adalah orang Kristen sungguh-sungguh, yang memberitakan ajaran yang benar (hanya motivasi mereka saja yang salah). Mungkin orang-orang Kristen ini iri dengan kepopuleran Paulus sehingga akhirnya tidak senang kepada Paulus. Dan sementara Paulus ada di penjara, mereka beranggapan bahwa itu adalah saat yang baik bagi mereka untuk menaikkan kepopuleran/popularitas mereka dengan giat memberitakan Injil. Dalam ayat 17 juga dikatakan bahwa mereka giat memberitakan Injil untuk memperberat beban Paulus dalam penjara. Bagaimana hal ini bisa terjadi, kita tidak bisa tahu. Tapi boleh disimpulkan bahwa orang-orang ini adalah orang yang pro Kristus, tetapi anti Paulus! Sama juga dengan ada banyak orang Kristen sejati di Kupang ini, mereka mempunyai ajaran yang benar, mereka pro Kristus, hanya saja mereka anti Esra Soru. Mungkin karena kalah populer/karena jemaatnya pindah ke GKIN.
Menghadapi kejadian seperti ini Paulus tetap bersukacita! Bagaimana mungkin? Karena ia menyoroti hal itu secara positif! Asal mereka memberitakan Kristus, sekalipun dalam diri mereka ada dosa (motivasi yang salah), Tuhan tetap bisa memakai mereka. Tetapi awas, ini tentu tak berarti bahwa saudara boleh membiarkan begitu saja dosa ada dalam diri saudara! Sekarang terlihat bahwa bencana itu ternyata membawa kebaikan! Kalau saudara adalah orang yang tidak / belum percaya kepada Kristus, atau orang Kristen KTP, maka bencana memang bisa berakibat buruk bagi saudara. Tetapi kalau saudara adalah orang Kristen yang sejati, bagi saudara berlaku janji Tuhan dalam Rom 8:28 :
Roma 8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
sehingga tidak mungkin ada bencana yang betul-betul bisa merugikan saudara! Karena itu percayalah kepada Kristus! Bagi gereja kita, percayalah bahwa semua “bencana” yang dialami oleh gereja kita sebenarnya bukan bencana karena ini semua hanya akan membawa kemajuan bagi pekabaran Injil, kerajaan Tuhan dan gereja kita.
II. SIKAP DI DALAM MENGHADAPI BENCANA
Dari sudut pandang manusia, adalah sebuah bencana ketika Paulus masuk penjara. Kita akan melihat bagaimana Paulus bersikap terhadap “bencana” ini dan kita pun dapat meneladaninya :
a. Ia yakin bahwa semua yang ia alami akan membawa kebaikan.
Perhatikan Filipi 1: 19 :
Filipi 1:19 - karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialahkeselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
Kata ‘semuanya’ menunjuk pada bencana yang ia alami, baik masuknya ia ke penjara, maupun adanya orang-orang yang memberitakan Injil untuk memperberat bebannya dalam penjara. Kata ‘kesudahan’ menunjukkan bahwa ia mengarahkan pandangannya ke depan! Sekarang ia menderita, tetapi nanti ia yakin semua akan membawa kebaikan. Memang, dalam mengalami penderitaan, arahkan mata saudara ke depan, bukan pada penderitaan saudara saat itu! Kata‘ keselamatanku’ jelas tidak menunjuk pada keselamatan dari dosa karena Paulus sudah selamat dan ia yakin akan keselamatannya. Kata‘ keselamatan’ di sini bisa diartikan kesehatan, atau kesejahteraan secara jasmani / rohani, atau sekedar diartikan kebaikan. Jadi, ia yakin bahwa semuanya akan membawa kebaikan bagi dia!
Persoalan / bencana apa pun yang saat ini saudara hadapi atau akan saudara hadapi di tahun 2010, percayalah bahwa itu akan membawa kebaikan bagi saudara? (Asal saudara orang percaya). Demikian juga dengan persoalan-persoalan, masalah-masalah, tantangan-tantangan yang dihadapi gereja kita, percayalah bahwa itu pun akan membawa kebaikan bagi gereja kita. Keyakinan ini penting, karena akan menjadi dasar dari sikap-sikap lain dalam menghadapi bencana / problem! Ingat sebuah lagu dalam Kidung Jemaat : “ S’panjang jalan Tuhan pimpin…suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku…”.
b. Ia bersukacita.
Lihat ayat 18 :
Filipi 1:18-19 – (18) “…Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita
Keyakinan bahwa segala sesuatu akan membawa kebaikan, menyebabkan ia bisa bersukacita dalam penderitaan yang berat sekalipun. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting! Kalau saudara bisa bersukacita ditengah-tengah bencana, maka semua akan terasa lebih ringan bagi diri saudara sendiri. Sebaliknya, kalau saudara putus asa, maka saudara akan makin celaka.
BACA JUGA: TAFSIRAN SURAT FILIPI
Amsal 15:15 - Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
Amsal 17:22 - Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Amsal 24:10 - Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Itu akan menjadi kesaksian yang luar biasa bagi orang-orang disekitar saudara. Tetapi sebaliknya, kalau ditengah-tengah kesukaran saudara juga menjadi sumpek, gelisah, marah, putus asa, dsb, lalu apa bedanya hidup saudara dengan orang kafir?
c. Ia melupakan diri sendiri (menyangkal diri) dan ia hidup hanya untuk kemuliaan Allah saja.
Ayat 18 berkata :
Filipi 1:18 - Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita
Ini kelihatannya menunjukkan bahwa motivasi yang salah dalam memberitakan Injil itu tidak apa-apa. Tetapi dalam bagian ini Kitab Suci Indonesia terjemahannya kurang tepat. Bandingkan dengan terjemahan bahasa Inggris.
KJV - What then?notwithstanding, every way, whether in pretence, or in truth, Christ is preached; and I therein do rejoice, yea, and will rejoice.
NIV/NASB/KJV/RSV : ‘What then?’ (= ‘Lalu apa?’).
Jadi, Filipi 1: 18 ini tidak menunjukkan bahwa Paulus menganggap bahwa motivasi yang salah itu tidak apa-apa! Ini hanya menunjukkan bahwa sekalipun orang-orang itu berusaha merugikan dirinya, Paulus tidak peduli dengan dirinya sendiri. Yang penting bagi dia adalah: Kristus diberitakan! Ingat ayat 12 :
Filipi 1:12 - Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil
Ini menunjukkan bahwa Paulus tidak peduli pada dirinya sendiri, sekalipun pada saat itu ia ada dalam penjara. Yang ia pedulikan bukanlah ‘apa yang terjadi pada dirinya’ tetapi ‘apa yang terjadi pada Injil’! Bagaimana dengan diri saudara? Sudahkah saudara menyangkal diri saudara sendiri dan sudahkah saudara hidup hanya bagi kemuliaan Allah? Yang mana yang lebih saudara perhatikan / pedulikan: apa yang terjadi pada diri saudara, atau, apa yang terjadi pada Injil?
d. Ia berusaha maksimal di mana pun dan dalam sikon apa pun ia berada.
Yakin pada Roma 8:28 tidak berarti bahwa kita boleh menjadi orang yang pasif dan ‘berserah’ pada keadaan dengan alasan ‘toh semua akan membawa kebaikan’. Paulus tetap berusaha secara maksimal! Apa usahanya? Dengan memberitakan Injil di dalam penjara. Kehebatan Paulus dalam memberitakan Injil bisa kita lihat dalam kitab Kisah Rasul. Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadah orang Yahudi. Kalau ditolak, ia lalu memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi. Kalau dianiaya / mau dibunuh di suatu kota, ia pindah ke kota lain dan memberitakan Injil di tempat yang baru. Pada saat ia dimasukkan penjara di Filipi (Kis 16) ia memberitakan Injil kepada kepala penjara sehingga kepala penjara bertobat dan terbentuk gereja di Filipi.
Pada waktu ia ditangkap dan dihadapkan kepada Mahkamah Agama Yahudi, ia juga memberitakan Injil kepada mereka. Waktu dihadapkan kepada pembesar atau raja seperti Festus, Felix, Agripa dan Bernike, ia juga memberitakan Injil kepada mereka. Dan di sini, waktu ia masuk penjara di Roma, ia memberitakan Injil lagi sehingga mempertobatkan orang-orang dalam istana kaisar Nero! Biasanya orang Kristen bingung karena serangan setan, tetapi mungkin sekali pada waktu menghadapi Paulus, setannya yang bingung, karena serangan apa pun yang setan lakukan, Paulus tetap memberitakan Injil! Ia betul-betul melakukan apa yang ia sendiri katakan / perintahkan dalam 2 Tim 4:2.
2 Timotius 4:2 - Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Maukah saudara meniru Paulus? Bukan hanya memberitakan Injil di penjara, Paulus juga menghibur orang-orang Filipi dengan surat ini, supaya orang-orang Filipi tidak mundur dalam pelayanan tetapi sebaliknya bisa mempunyai keyakinan dan sukacita seperti dia. Biasanya orang yang ada di penjara dihibur oleh yang di luar penjara. Tetapi di sini justru orang yang sedang di dalam penjara menghibur orang yang sedang bebas! Kesimpulannya adalah Paulus tetap berusaha maksimal / melakukan yang terbaik dalam situasi dan kondisi yang bagaimana pun tidak menyenangkannya.
Anonim - Jangan pernah mengijinkan diri sendiri untuk berpikir bahwa kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik, seandainya sikonnya berbeda dengan yang sesungguhnya. Kita harus selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik di mana kita berada, karena kita tahu bahwa Ia bisa mengubahkan yang jelek menjadi baik.
Kita sering berkhayal dengan menggunakan kata ‘andaikata’! Misalnya”andaikata kita mempunyai gereja sendiri di tempat yang strategis, maka kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik”. ”Andaikata kita tak punya problem ekonomi / keluarga / kesehatan, kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik”. ”Andaikata saya kaya, saya bisa mempersembahkan lebih banyak bagi Tuhan / gereja”. ”Andaikata saya orang yang pandai / punya karunia-karunia yang hebat, saya akan melayani Tuhan mati-matian”. ”Andaikata suami / istri saya orang Kristen, saya bisa lebih bebas dalam melayani Tuhan”. Semua pangandaian seperti ini tidak pada tempatnya! Ingat bahwa kalau Tuhan mengijinkan saudara mengalami hal-hal itu, pasti itulah yang terbaik bagi saudara, dan Ia ingin saudara berusaha secara maksimal dalam keadaan seperti itu! Memang, kalau keadaan yang tidak menyenangkan itu bisa diubah, tentu saja saudara boleh mengubahnya; tetapi kalau tidak bisa, janganlah selalu berkhayal dengan kata ‘andaikata’ itu! Itu cuma akan menyebabkan saudara tidak bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan, dan itu menyebabkan saudara tidak berusaha secara maksimal, karena saudara menantikan keadaan yang saudara khayalkan itu, yang mungkin tidak akan pernah muncul! Jadi, maukah saudara berusaha secara maksimal dalam situasi dan kondisi di mana saudara (gereja kita) berada sekarang ini? Berusahalah secara maksimal dalam doa, pelayanan / pemberitaan Injil, mengajak orang ke gereja, kehadiran saudara sendiri (jangan bolos), persembahan, ketaatan, dsb. Maukah saudara?
Apakah saudara pun menghadapi bencana / problem saat ini? Hadapilah semua itu dengan yakin pada Roma 8:28, tetap bersukacita, menyangkal diri dan hidup hanya untuk kemuliaan Allah serta berusahalah secara maksimal dalam sikon apa pun. Maukah saudara?
- AMIN -