CARA TUHAN DI DALAM MENJAWAB DOA
Pdt.Esra Alfred Soru.
Sekarang kita akan melihat bagaimana cara Tuhan di dalam menjawab doa. Mula-mula Yesus memberikan suatu gambaran tentang bagaimana seorang bapa insani memperlakukan anak-anaknya.
gadget, bisnis, otomotif |
Matius 7:9-10 - (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Bandingkan :
Lukas 11:11-12 – (11) Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? (12) Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
Kalau diperhatikan dan dibandingkan 2 bagian ini maka akan terlihat bahwa ada 3 permintaan dari si anak kepada bapanya.
• Menurut Matius, yang diminta adalah roti dan ikan.
Matius 7:9-10 - (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
• Menurut Lukas, yang diminta adalah ikan dan telur.
Lukas 11:11-12 – (11) Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? (12) Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
Kalau digabungkan maka yang diminta ada 3 yakni : roti, ikan dan telur.
Untuk 3 permintaan ini, seorang bapa insani / jasmani ternyata tidak akan memberikan yang tidak baik sebagai jawaban bagi permintaan anaknya. Kalau anaknya minta roti, tidak mungkin bapanya memberikan batu. Kalau anaknya minta ikan, tidak mungkin bapanya memberikan ular. Kalau anaknya minta telur, tidak mungkin bapanya memberikan kalajengking.
Adalah menarik bahwa hal-hal yang diminta oleh si anak ini mirip dengan hal-hal yang tidak mungkin diberikan oleh bapanya. Maksudnya adalah seperti yang dikatakan Barclay :
William Barclay – Yang menarik di dalam contoh-contoh itu ialah bahwa kedua benda yang disebutkan di dalamnya mempunyai bentuk yang agak serupa. Batu kapur yang banyak bergelimpangan di pantai mempunyai bentuk dan warna yang menyerupai roti .... Kalau si anak minta ikan, apakah si ayah akan memberinya ular? Hampir dapat dipastikan bahwa yang dimaksud dengan ular di sini adalah belut. Kalau si anak meminta telur, apakah si ayah akan memberi kalajengking ....
Kalau kalajengking tersebut istirahat, maka ekor dan kaki-cakarnya dilipat sedemikian rupa sehingga seluruh tubuhnya kelihatan agak bulat lonjong. Di Palestina ada kalajengking besar yang warnanya hampir sama dengan telur. Kalajengking inilah yang kalau istirahat kelihatan menyerupai telur. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Matius 1-10, hal. 442).
Maksudnya adalah, kalau si anak meminta roti, si bapa tidak mungkin memberinya batu yang tidak bisa dimakan sekalipun batu mirip roti. Kalau si anak meminta ikan, si bapa tidak mungkin memberinya belut yang tidak boleh dimakan (karena termasuk binatang haram menurut Imamat pasal 11) sekalipun belut itu mirip ikan. Kalau si anak meminta telur, si bapa tidak mungkin memberinya kalajengking yang beracun / berbahaya sekalipun kalajengking itu mirip telur.
Jadi arti seluruhnya adalah seorang bapa insani / jasmani tidak mungkin memberikan hal yang tidak baik kepada anaknya yang meminta kepadanya. Nah, kalau bapa insani / jasmani yang adalah manusia yang jahat/berdosa saja tidak melakukan hal itu, bagaimana mungkin Bapa Surgawi kita melakukan itu? Itu tidak mungkin! Bapa Surgawi pasti akan memberikan yang baik kepada anak-anak-Nya.
Matius 7:11 – Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Di sini kita menemukan prinsip Tuhan di dalam menjawab doa yakni Ia hanya akan memberikan yang baik kepada anak-anak-Nya dan tentu saja baik di sini adalah dalam pandangan Tuhan. Prinsip ini harus dicamkan dan tidak boleh dilepaskan dari Matius 7: 7-8. Kalau ayat 7-8 ditafsirkan terlepas dari Matius 7: 9-11 ini maka kita akan berkesimpulan bahwa Allah akan memberikan segala sesuatu yang kita minta. Tapi kalau ini ditafsirkan secara bersama-sama maka kesimpulan kita adalah Allah hanya akan menjawab doa-doa kita yang menurut-Nya baik. Karena itu sekalipun kita berdoa, berdoa dengan sungguh-sungguh, berdoa dengan tekun, bahkan berdoa sampai mati, tapi kalau Tuhan tahu bahwa itu tidak baik bagi kita, Ia tetap tidak akan mengabulkan doa kita.
Di dalam mitologi Yunani digambarkan bahwa dewa-dewa bisa mengabulkan permohonan yang pada akhirnya akan membawa malapetaka bagi orang yang memintanya. Misalnya kisah tentang dewi Aurora.
Tetapi Bapa Surgawi kita tidak demikian. Dia tidak akan memberikan malapetaka bagi kita dengan mengabulkan permohonan kita yang tidak baik. Dia akan menyensor permintaan kita sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Dan harus diakui bahwa banyak kita yang berdoa secara salah, kita meminta sesuatu yang menurut kita baik tetapi sebenarnya justru akan mencelakakan kita.
Seorang bapa yang baik tidak akan memberikan batu kalau anaknya minta roti sekalipun batu mirip roti. Sayangnya ada banyak anak yang justru meminta batu karena batu mirip roti. Seorang bapa yang baik tidak akan memberikan ular/belut kalau anaknya ikan sekalipun belut mirip ikan. Sayangnya ada banyak anak yang justru meminta ular /belut karena ular / belut itu mirip ikan. Seorang bapa yang baik tidak akan memberikan kalajengking kalau anaknya minta telur sekalipun kalajengking mirip telur. Sayangnya ada banyak anak yang justru meminta kalajengking karena kalajengking mirip telur. Karena itu kita bersyukur ada Bapa Surgawi kita yang menolak permintaan-permintaan kita yang bodoh itu demi kebaikan kita sendiri.
Anonim - Jawaban-jawaban Tuhan terhadap doa-doa adalah sempurna secara tak terbatas, dan jawaban-jawaban itu menunjukkan bahwa seringkali pada saat kita meminta suatu batu yang kelihatannya seperti roti, Ia memberikan kepada kita roti yang karena ketidakbijaksanaan kita, terlihat seperti batu. (Streams in the Desert, Vol. 2, January 7).
BACA JUGA: YOHANES 17:1-5 (DOA PEMULIAAN YESUS)
Pernahkah saudara bersyukur karena doa yang tidak dijawab oleh Tuhan? Kalau belum, belajarlah bersyukur untuk itu karena itu bisa jadi itu yang saudara minta itu adalah batu atau ular atau kalajengking.
Saya sendiri mengalami hal ini. Saya pernah ditawarkan dan berdoa untuk melanjutkan S2 di Belanda atau Scotlandia. Tapi Tuhan tidak menjawab doa itu. Saya memang tidak tahu tapi bisa jadi kalau doa itu dikabulkan, itu akan menjadi buruk bagi saya. Saya mungkin bisa jadi liberal dan menyesatkan banyak orang. Kalau itu terjadi, lebih baik bagiku jika sebuah batu kilangan diikatkan pada leherku lalu dibuang ke dalam laut. Selain itu GKIN Revival mungkin tidak akan pernah ada. Jadi bersyukurlah karena doa saya untuk kuliah di Belanda dan Scotlandia tidak jadi.
Ya, bersyukurlah untuk setiap doa yang tidak dijawab / dikabulkan oleh Tuhan. Di samping itu, mengingat cara Tuhan di dalam menjawab doa seperti ini maka supaya doa kita tidak sia-sia, kita harus meminta apa yang baik. Tetapi bagaimana kita mengetahui apa yang baik? Kita harus belajar Firman Tuhan! Jadi, doa tidak bisa dipisahkan dari Firman Tuhan. Orang yang tidak mengerti Firman Tuhan tidak akan bisa berdoa dengan baik / benar. CARA TUHAN DI DALAM MENJAWAB DOA.
AMIN