DOA ORANG KRISTEN (ARTI, WAKTU, SYARAT, SIKAP DAN ISI)

I. Pengertian Doa

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan definisi doa sebagai permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan.1 Sedangkan berdoa artinya adalah mengucapkan (memanjatkan) doa kepada Tuhan.2 Berarti doa adalah suatu permohonan yang ditujukan kepada Allah yang di dalamnya ada pujian, harapan, dan permintaan.
DOA BAGI ORANG KRISTEN (ARTI, WAKTU, SYARAT, SIKAP DAN ISI)
Gadget, health, education, otomotif
Andrew Murray menulis, “DOA adalah salah satu sarana dan salah satu hasil persatuan dengan Kristus. Sebagai sarana itu sangat penting. Semua hal tentang iman, permohonan, keinginan atau kerinduan setelah penyerahan yang lebih penuh, pengakuan kekurangan dan dosa, di mana jiwa melepaskan diri dan melekat pada Kristus, ditemukan dalam doa.”

Jadi doa adalah persekutuan pribadi yang erat dengan Tuhan dan memperluas kerajaan Allah di dalam dunia ini. Persekutuan itu bukan sekedar mistik tanpa kata. Doa adalah percakapan sekaligus perjumpaan dengan Tuhan.

MAKNA DOA BAGI ORANG KRISTEN

Simon Chan menyatakan, “Doa adalah tanda kehidupan iman.” Seluruh kehidupan orang Kristen dapat digambarkan sebagai kehidupan doa.” Dalam institutio, John Calvin menyatakan bahwa, “doa adalah suatu penghubung antara manusia dengan Allah. Meskipun Allah telah memberikan janji-Nya, namun Ia menghendaki agar umat-Nya meminta di dalam doa.” Selain itu, doa juga menjelaskan betapa lemah umat-Nya dalam menghadapi kehidupan, sehingga mereka perlu terus menerus memohon pertolongan-Nya. Karena itu, sudah semestinya setiap orang percaya senantiasa berdoa karena itulah yang dikehendaki oleh Tuhan (Lukas 18:1; 1Tesalonika 5:17;Efesus 6:18).

Doa bukanlah aturan atau juga kewajiban yang Tuhan bebankan kepada orang percaya melainkan kehendak atau keinginan Tuhan. Jika doa merupakan aturan yang harus dilakukan setiap orang percaya maka orang percaya berdosa jika tidak berdoa. Mengabaikan doa adalah kebodohan besar yang bisa dilakukan orang Kristen. Hal ini bukanlah soal dosa atau bukan, tapi merupakan kerugian besar karena berkat rohani yang Tuhan sediakan kepada orang yang berdoa sangat-lah besar. 

Bounds menyatakan: “Doa adalah kekuatan mengagumkan yang ditempatkan oleh Tuhan yang Maha besar di tangan orang-orang Kudus-Nya, yang digunakan untuk mencapai tujuan besar dan meraih hasil-hasil yang tak biasa. Doa menjangkau segalanya, menyentuh semua hal besar dan kecil yang Tuhan janjikan bagi anak manusia.

Alasan lain dari mengapa orang Kristen harus berdoa adalah, karena adanya kebutuhan (Yakobus 4:2). Alasan ini bukanlah yang terutama. Namun demikian, Tuhan memperbolehkan orang percaya untuk meminta atau memohon sesuatu berkaitan dengan kebutuhannya dalam doa. Orang percaya tidak harus malu meminta sesuatu kepada Tuhan melalui doa, asalkan permintaan itu bukan untuk memenuhi kepuasannya. Dengan berdoa menunjukkan ketidakberdayaan dan kebergantungan pada kuasa Tuhan. Ketika orang percaya berdoa dengan sungguh-sungguh, hatinya sedang mengharapkan belas kasih Allah.

Doa yang sejati hanya mungkin dipanjatkan oleh setiap orang yang mengakui ketidakmampuan dirinya dan kesanggupan Allah dalam memberkatinya. Dengan berdoa, orang percaya membangun komunikasi dengan Tuhan, sehingga akan semakin mengenal Tuhan, semakin bersandar pada-Nya dan semakin bergantung pada Tuhan. Tentu pengenalan akan Tuhan melibatkan pemahaman akan kebenaran Alkitab, oleh karena itu doa tidak boleh dipisahkan dengan kebenaran Alkitab. Karena sebagaimana komunikasi menjadi efektif jika berjalan dua arah, maka Tuhan berbicara melalui Firman-Nya, sementara orang percaya berbicara kepada Tuhan melalui doa.

Sebagai pengikut Kristus atau murid Kristus, orang percaya menjadi sasaran atau target utama Iblis. Setan akan melakukan segala macam cara untuk menghancurkan orang percaya tanpa ampun. Itu sebabnya, Tuhan sangat menginginkan agar orang percaya berdoa demi kebaikannya, agar terhindar dari jerat iblis (1 Petrus 5:8, Lukas 22:31-32, Efesus 6:12-13, 18).

Firman Tuhan dalam Yesaya 55:6 menyatakan, "Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!". Tuhan Yesus juga mengajarkan lewat sebuah perumpamaan supaya murid-murid-Nya tidak jemu- jemu berdoa. Lukas 18:1. 1 Tesalonika 5:17 berkata, "Tetaplah berdoa." Yohanes 14:15. Jadi, mengapa orang percaya harus berdoa karena Firman Allah yang memerintahkan untuk berdoa.

Doa adalah perintah Allah dan disertai janji Allah. Allah yang memerintahkan untuk berdoa adalah Allah yang berjanji akan mengabulkan doa dan permohonan yang disampaikan kepada-Nya. Mazmur 50 :15: “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku”. Dalam Matius 7:7-8: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu. Karena setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, mendapat, dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

II. Waktu Untuk Berdoa

Alkitab tidak saja mengajarkan agar umat Tuhan bertekun di dalam doa, tetapi juga memerintahkan supaya mereka melakukannya “di dalam Roh Kudus.” Misalnya, perintah ini sangat jelas di dalam surat Paulus kepada jemaat Tuhan di Efesus. Ia mengatakan: “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh Kudus” (Efesus 6:18).Kata “setiap waktu” (Yunani: pantote) memiliki kesetaraan dengan kata “terus menerus” atau “selalu” (Yunani: adialeptos) di dalam 1 Tesalonika 5:17.

Tentang hal ini Leon Morris menjelaskan: “Doa dilakukan “setiap waktu” dan “di dalam Roh Kudus.” Rasul Paulus tidak memandang doa sebagai tindakan yang dilakukan sesekali, tetapi tindakan yang dilakukan secara terus menerus. Tidak ada waktu di mana doa tidak pantas bagi orang percaya”. Dengan kata lain, pemakaian kata “setiap waktu” menegaskan bahwa berdoa dilakukan secara tekun atau terus menerus.

Matthew Henry menyatakan, “Kasih yang Tuhan berikan kepada kita semestinya membuat kita berikan kembali kepada-Nya dengan sukacita. Jadi, kita harus terus berdoa, dan melihat dengan seluruh ketekunan. Mengetahui bahwa Tuhan menyukai ketekunan kita, seharusnya mendorong kita untuk tekun dalam berdoa.” Namun demikian doa siapa yang didengar Tuhan? Dalam Alkitab, ditulis bahwa :

1. Tuhan mendengar doa orang benar Ayat-ayat yang tercatat dalam Yakobus 5:16, Mazmur 34:16,18. Amsal 15:29, ini tidak mengatakan bahwa seseorang harus menjadi benar dulu dalam perbuatan atau kelakuan kemudian Tuhan mendengar doa. Orang benar dalam ayat ini menunjuk pada identitas seseorang di dalam Kristus. Ketika orang berdoa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka secara otomatis Allah membenarkan orang tersebut. 

Orang itu terhitung benar karena imannya di dalam Yesus. Jadi, secara posisi atau kedudukan, orang berdosa yang bertobat adalah orang benar atau orang kudus. Bila yang Tuhan maksudkan, orang benar itu adalah orang yang berhasil hidup benar, maka doa-doa yang dinaikkan kemungkinan besar sulit dijawab karena untuk menjadi benar dalam karakter sungguh-sungguh sulit dan hal tersebut terjadi melalui proses.

2. Tuhan mendengar doa orang yang taat kepada firman Allah Ketaatan adalah bukti bahwa seseorang sungguh mengasihi Tuhan. Ketidaktaatan adalah sikap pemberontakan yang dibenci Tuhan. Tuhan mendengar doa orang yang bersedia taat pada kebenaran Alkitab, dengan kata lain ketidaktaatan adalah penghalang doa dijawab. (Yohanes 15:7).

Arti kata taat adalah senantiasa tunduk kepada Tuhan, pemerintah yang ada di dunia ini.Ketaatan adalah bagian atau bukti dari iman. Bisa saja ketaatan didasarkan atas motivasi tertentu, tetapi tidak ada cara lain untuk mewujudkan iman kecuali dengan ketaatan. Alkitab menjelaskan orang yang hidup dalam ketaatan sebagai wujud iman mereka. Mereka sedia membayar harga untuk sebuah ketaatan, seperti Abraham, Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Namun pada sisi lain, Alkitab juga berbicara tentang ketidaktaatan dan akibatnya, seperti Saul, Yunus dan banyak raja-raja Israel. Sering kali manusia tidak menyadari dan berusaha menghindari harga yang harus dibayar untuk semua ketaatan, padahal ia harus membayar harga yang jauh lebih mahal (resiko) untuk sebuah ketidaktaatan. I Petrus 1:18-19 menjelaskan bahwa setiap orang percaya ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Anak Domba Allah (Yesus) untuk membayar harga dosa karena ketidaktaatan.

III. Syarat-Syarat Bagi Doa Yang Dikabulkan Oleh Tuhan

Adapun syarat bagi doa yang dikabulkan oleh Tuhan adalah berdoa dengan iman (Ibrani 11:6.), memiliki hati yang bersih (Mazmur 66:19), kudus dalam kehidupan sehari-hari (2 Tawarikh 7:14.), berdoa menurut kehendak Allah. (1 Yohanes 5:14-15), tinggal tetap di dalam Kristus (Yohanes 15:7), benar di hadapan Allah “TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya” (Amsal 15:29 dan juga Yakobus 5:16b). 

Penghalang sehingga doa tidak didengar dan dijawab oleh Allah adalah karena dosa dan kejahatan atau kefasikan manusia. Dosa dan kejahatan manusia menjadi tembok pemisah di antara manusia dengan Allah. Dosa dan kejahatan yang menyebabkan Allah tidak menjawab dan mengabulkan doa (Yesaya 59:1- 3).

Torrey menyatakan, “Dosa merupakan hal yang mengerikan, dan salah satu hal paling mengerikan darinya adalah menghalangi doa, caranya memutuskan hubungan kita dengan Sumber segala rahmat, kekuatan dan berkat.” Firman Allah menyatakan dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan semua kejahatan adalah dosa. Jadi kalau tidak melakukan dan menaati (melanggar) segala perintah-Nya dan melakukan apa yang tidak berkenan kepada-Nya, berarti dosa dan melakukan kejahatan. “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.”(1 Yohanes 3:4). “Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut”. (1 Yohanes 5:17).

Ada juga beberapa contoh mengapa doa yang tidak dijawab Tuhan: Doa yang goyah: Yakobus 1: 6-7; Doa pamer: Matius 6: 5; Doa berulang dan bertele-tele: Matius 6: 7; Doa egois: Yakobus 4: 3; Doa yang salah arah: 1 Raja-raja 18: 26-29 dan Doa tanpa Iman: Matius 17: 19-20.

IV. Sikap Berdoa

Bagaimanakah orang Kristen seharusnya berdoa? Apakah ada waktu dan cara atau ritual tertentu seperti yang dilakukan oleh agama lain? Setiap orang yang percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Tuhan tentu akan berdoa karena ia tahu tanpa Tuhan, ia bukanlah siapa-siapa

Salah satu keunikan lagi dari John Calvin ketika berbicara mengenai berdoa, bahwa Calvin mengajukan empat peraturan dan atau syarat dalam berdoa. Keempat peraturan ini diberikan supaya orang percaya memiliki suatu sikap yang berdoa yang baik. Keempat syarat itu, yaitu:

1.Aturan pertama dengan mengatakan bahwa doa yang dipanjatkan haruslah di dalam suatu sikap hormat kepada Allah dengan sepenuh hati. Di dalamnya Calvin mengajak orang percaya untuk datang dengan penuh persiapan yang sepatutnya untuk berdoa supaya nanti datang tidak melantur dan supaya benar-benar dalam hati. Oleh sebab itu, Calvin mengatakan bahwa ketika datang berdoa, jangan biarkan lidah itu mendahului hati sehingga menghasilkan kata-kata yang kosong. Karena itu, Calvin mengajak untuk “mengatur pikiran dan hati supaya layak melakukan percakapan dengan Allah.” Serta merangkai kata dengan “cermat dan sepatutnya.”

2.Aturan kedua sebagai kerinduan dan kebutuhan yang disampaikan dengan tulus. Karena itu, Calvin menentang orang-orang yang berdoa selalu diulang-ulang, yang semakin menunjukkan betapa ketidak tulusan dalam berdoa atau ketidak sungguhan berdoa. Artinya, di dalam berdoa, orang percaya sudah seharusnya memiliki ketulusan di hadapan Allah termasuk dalam memohon pengampunan, sudah sepatutnya orang percaya datang berdoa dengan keinginan yang tulus dan penuh rasa penyesalan kepada Allah.

3.Aturan ketiga yang Calvin ajukan adalah adanya Kerendahan hati dan pertobatan. Di dalamnya, orang percaya ketika datang ke hadapan Allah benar-benar meninggalkan segala keyakinan akan kemuliaannya sendiri dan bahwa menganggap dirinya penting. Sama seperti yang pernah diungkapkan di atas, bahwa dengan sikap kerendahan hati ini, orang percaya dalam berdoa diajarkan untuk menundukkan diri kepada Allah seutuhnya dan menggantungkan diri kepada Allah. Karena itu selalu datang kepada Allah dengan sikap rendah hati bahwa diri ini tidak dapat melakukan apa-apa dan bahwa diri ini hanya seorang peminta-minta kepada Allah.

Siapa pun yang berdiri di hadapan Allah untuk berdoa … (harus) meninggalkan segala pikiran tentang kemuliaan diri sendiri. Hal ini seperti diajarkan oleh Tuhan Yesus yang berdoa dengan menyatakan, ”jadilah kehendak-Mu.” Salah satu tujuan doa adalah membawa hati untuk percaya ada kebijaksanaan-Nya, bukan kebijaksanaan diri sendiri.

4.Aturan keempat Calvin mengajukan bahwa doa itu harus penuh dengan pengharapan dan keyakinan yang tak tergoyahkan. Calvin menegaskan hal ini dengan mengungkapkan bahwa doa yang diperkenan Allah adalah itu semata-mata adalah doa yang didasarkan pada keyakinan pengharapan yang tak tergoyahkan... ”

Cara yang pantas untuk berdoa itu mencurahkan hati kepada Allah, jujur dan terbuka dengan Allah, karena Dia mengenal lebih dari manusia mengenal dirinya sendiri. Bawa permohonan doa kepada Allah dengan mengingat bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik. Ia tidak akan mengabulkan permohonan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. 

Ungkapkan kasih, rasa terima kasih dan penyembahan kepada Allah dalam doa tanpa kuatir mengenai mengucapkan kata-kata yang tepat. Allah lebih tertarik dengan isi hati daripada kelancaran kata-kata yang puitis. Yang paling dekat sebagai “pola” doa dalam Alkitab itu Doa Bapa Kami dalam Matius 6:9- 13 tercakup di dalamnya penyembahan, percaya kepada Allah, permintaan, pengakuan dosa, dan penaklukan diri.

Calvin berpendapat, Allah dapat mendengar dan menjawab segala doa dari siapa pun, bahkan dari orang-orang yang tidak berdoa dengan iman kepada Yesus. Allah kerap mendengar dan menjawab seruan orang-orang miskin yang teraniaya bahkan ketika mereka sedang berdoa kepada sebentuk illah palsu. Ini dapat terjadi karena Allah adalah Allah yang penuh anugerah. 

Berdoa “di dalam nama Yesus” diajarkan dalam Yohanes 14:13-14, “Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." Berdoa “di dalam nama Yesus” berarti berdoa dengan otoritas Yesus dan minta kepada Allah Bapa untuk menjawab doa orang percaya karena ia menghadap Bapa dalam nama anak-Nya, Yesus Kristus.

Berdoa “di dalam nama Yesus” artinya datang kepada Allah dalam doa secara sadar percaya kepada Kristus untuk keselamatan dan penerimaan Allah terhadap manusia yang berdosa. Berdoa “di dalam nama Yesus” berarti sesuai dengan kehendak Allah dan berdoa untuk hal-hal yang menghormati dan memuliakan Yesus.

V. Isi Doa

Di dalam 1 Timotius 2:1 ditulis, “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang” dan kemudian dilanjutkan dengan lebih spesifik pada ayat ke 2, “untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.” Hal ini berkenan kepada Allah, Juru selamat kita (ayat 3), “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru selamat kita” yang memiliki tujuan kekal yaitu, “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (ayat 4).

Alkitab mencatat mengenai siapa saja yang perlu didoakan oleh orang percaya.

1. Yang terhilang: Roma 10: 1; Matius 9: 36-38

2. Para Penguasa: 1 Timotius 2: 2; 1 Petrus 2: 13-17

3. Orang sakit: Yakobus 5: 13-15; Kisah Para Rasul 28: 8

4. Musuh-musuh kita: Matius 5: 43-48 Lukas 6: 27-28; Roma 12: 20-21

5. Orang Kristen: Efesus 1:16; 6:18; 2 Timotius 1: 3; Kolose 1: 3; 1 Korintus 1: 4; 1 Tesalonika 1: 2

6. Proklamator Injil: 2 Tesalonika 3: 1-2; Kolose 4: 2-4; Kisah Para Rasul 4:29; 12: 5; 13: 3

7. Contoh Yesus berdoa tertulis dalam Yohanes 17: yang pertama, ayat 1-5, Berdoalah untuk diri sendiri...Yesus lakukan: "Muliakanlah Aku sekarang, Bapa". Kedua, Berdoalah untuk diselamatkan (ayat 6-19) "Yang telah Engkau berikan kepadaku" dan ketiga, Berdoalah untuk yang terhilang (ayat 20-26) "agar dunia percaya". Allah pasti dan selalu menjawab doa orang percaya. Jawaban doa yang Allah berikan ada 3 yaitu : ya, tunggu dan tidak.

VI. Kesimpulan

Doa merupakan tindakan menggerakkan tangan Tuhan untuk mengerjakan mukjizat. Benteng-benteng iblis akan dihancurleburkan lewat doa-doa yang dinaikkan. Iblis akan sangat gemetar dan ketakutan jika ada orang-orang yang berdoa kepada Tuhan. Sekalipun doa itu dinaikkan oleh anak-anak Tuhan yang paling lemah. Sebab pada saat orang percaya berlutut dan berdoa, ia memiliki kuasa untuk menyerang iblis dan menghancurkan benteng-bentengnya. Itu sebabnya orang percaya menjadi ancaman yang serius bagi kerajaan kegelapan.

Doa bukan untuk memaksakan kehendak manusia kepada Tuhan. Tuhan Yesus dalam Matius 7:7 mengatakan, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Tetapi ayat itu tidak terhenti sampai di situ. Pada ayat 11 Tuhan Yesus juga mengatakan, "Bapamu yang di surga akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta-Nya." Yang baik tidak selalu itu yang diminta oleh orang percaya, dan yang diminta belum tentu itu yang baik. Jadi memang tidak selalu doa orang percaya dikabulkan. Dalam Alkitab juga ada beberapa doa yang tidak terkabul.

Tuhan telah menawarkan untuk memberikan jawaban doa bagi anak-anak-Nya (mereka yang telah menerima-Nya dan mengikuti-Nya). Dia meminta anak-anaknya untuk menyerahkan setiap masalah, kekawatiran kepada-Nya di dalam doa dan Dia akan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika berada dalam kesulitan dan menyerahkan semuanya kepada-Nya maka akan menerima damai sejahtera dari-Nya sekalipun keadaan tidak mendukung. Dasar dari pengharapan pada-Nya adalah iman atas karakter Tuhan itu sendiri. Semakin orang percaya mengenal-Nya, semakin mudah untuk mempercayai-Nya dan semakin yakin serta rindu untuk bersekutu dengan-Nya.

BACA JUGA: TEOLOGI DOA DAN BERDOA (UNSUR , PENTINGNYA DAN HASIL DOA)

Doa sering kali tidak melepaskan orang percaya dari masalah, tetapi doa dapat memberi kekuatan untuk menghadapi masalah itu. Paulus tetap harus hidup dengan penyakit dan kelemahan fisiknya, tetapi ia mampu menjalaninya dengan tegar, tidak tenggelam atau hanyut dalam keputusasaan. Tuhan Yesus tetap harus melewati jalan penderitaan, via dolorosa, tetapi berkat doa Dia dapat melaluinya dengan hati teguh dan dalam penyerahan diri kepada Allah Bapa-Nya di surga.

Doa adalah perintah Allah dan disertai janji Allah. Allah yang memerintahkan untuk berdoa adalah Allah yang berjanji akan mengabulkan doa dan permohonan setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam doa. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 50:15, "Berserulah kepada-Ku pada waktu

kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku" juga dalam Matius 7:7-8, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu. Karena setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, mendapat, dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."

Allah menginginkan agar setiap umat-Nya berdoa dan hal ini pun diajarkan oleh Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada para murid-Nya agar mereka berbicara kepada Bapa di surga saat mereka berdoa. Berdoa ialah berbicara dengan Bapa yang di surga. Ini merupakan persekutuan dengan Allah. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu" Yakobus 4:8a. Tuhan sangat senang saat anak-Nya berbicara dengan Dia dalam doa. Inilah alasan utama mengapa orang percaya harus berdoa yaitu karena Allah menginginkan orang percaya untuk berdoa

BACA JUGA: DOA: SYARAT-SYARAT, MACAM-MACAM DAN SIKAP TUHAN

Setiap orang percaya dituntut untuk berdoa untuk melewati perjalanan kehidupan rohaninya. Yesus berkata bahwa orang percaya dapat meminta kepada Bapa Surgawi segala sesuatu yang butuhkan, termasuk pada saat di mana ia dicobai oleh Iblis dan jatuh ke dalam dosa, maka ia harus berdoa dan meminta Tuhan agar melepaskannya dari pencobaan tersebut. Jika orang percaya jatuh dalam dosa, maka ia hanya bisa diampuni jika ia mau mengakui dosa kepada Tuhan lewat doa. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." 1 Yohanes 1:9.

Allah turut campur tangan dalam mengatasi persoalan atau mewujudkan impian atau keinginan orang percaya. Tanpa Allah tidak mungkin keinginan dan rencana manusia dapat tercapai. Amsal 19:21 mengatakan, “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Ini menunjukkan bawa manusia tidak berkuasa untuk mencapai apa yang diingini. 

Dalam Amsal 16:3 dikatakan, “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.” Jelas sekali hubungan kedua ayat ini. Rancangan manusia tanpa diserahkan kepada Tuhan tidak akan terlaksana. Apa pun itu keinginan hati kita, dapat diuatarakan kepada Allah di dalam doa-doa dan pasrahkan semuanya dalam tangan kuasa Allah, maka Tuhan akan mengabulkannya. DOA ORANG KRISTEN (ARTI, WAKTU, SYARAT, SIKAP DAN ISI)
Next Post Previous Post