EKSPOSISI KITAB WAHYU 3:7-13 (JEMAAT FILADELFIA)

Pdt. Esra Alfred Soru, MPdK.

Wahyu 3:7-13 – (7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dariYang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yangdapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. (8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. (10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam dibumi. (11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. (12) Barang siapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam BaitSuci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. (13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
EKSPOSISI KITAB WAHYU 3:7-13 (JEMAAT FILADELFIA)
gadget, bisnis, otomotif
Sekarang kita akan membahas jemaat yang kelima yakni jemaat Filadelfia. Jemaat Filadelfia ini tergolong jemaat yang baik atau bagus di mana bersama-sama dengan jemaat Smirna, mereka adalah jemaat yang bebas / lolos dari kecaman atau kritik dari Tuhan Yesus. Dengan kata lain mereka adalah jemaat yang hanya mendapat pujian dari Tuhan tetapi tidak ada teguran dan celaan bagi mereka. Kita akan pelajari teks ini dalam beberapa bagian :

I. KOTA DAN JEMAAT FILADELFIA.

Sama seperti kota-kota yang sudah kita bahas, kota Filadelfia juga ada di wilayah propinsi Asia Kecil yakni di negara Turki modern sekarang ini. Ia terletak sekitar 50 km sebelah selatan kota Sardis.

Kota Filadelfia ini adalah kota terkecil dari 7 kota yang disebutkan dalam Wahyu 2-3 ini. Kota ini didirikan oleh raja Pergamus yakni Attalus II pada tahun 140 SM.

Raja Attalus II ini sangat mengasihi saudaranya yang bernama Eumenes karena itu ia dikenal sebagai seorang yang sangat mengasihi saudaranya yang dalam bahasa Yunani disebut “Philadelphos”. Kata “Philadelphos” berasal dari 2 kata Yunani yakni “Philea” yang berarti kasih/cinta persaudaraan dan “Adelphos” yang berarti saudara.

Jadi “Philadelphos” artinya orang yang sangat mengasihi saudaranya. Karena Attalus II ini dikenal sebagai “Philadelphos” maka kota yang didirikannya itu lalu diberi nama “Philadelphia” yang dalam bahasa Indonesia disebut Filadelfia. Kota ini masih ada sampai sekarang yakni kota Alashehir di Turki.

Sebenarnya kota ini didirikan dengan suatu tujuan khusus yakni untuk menyebarkan kebudayaan Yunani (terutama bahasa Yunani) ke daerah-daerah sekitarnya karena itu secara khusus daerah Misia, Lidia dan Frigia yang berbatasan langsung dengan kota Filadelfia ini menjadi sasaran utama peyunanian (Helenisasi) yang Filadelfia ini. Karena tujuan ini maka gerbang kota Filadelfia tetap terbuka sehingga memungkinkan penduduk Misia, Lidia dan Frigia berinteraksi dengan penduduk Filadelfia dan dengan demikian kebudayaan Yunani, secara khusus bahasa Yunani dikenal luas dan kelihatannya tujuan ini berhasil karena pada tahun 19 M seluruh penduduk Lidia sudah melupakan bahasa asli mereka dan menggunakan bahasa Yunani. Karena pintu kota Filadelfia yang selalu terbuka untuk orang-orang / kota-kota sekitarnya, maka Filadelfia dikenal sebagai kota yang pintunya terbuka.

Simon Kistemaker - Kota ini adalah sebuah kota dengan pintu yang terbuka melaluinya perdagangan, bahasa Yunani, dan kebudayaan Yunani tersebar dari Yunani dan Makedonia sampai ke Asia Kecil dan Syria.

Karena itu tidak kebetulan jika Kristus berbicara kepada gereja Filadelfia :
Wahyu 3:8 – Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun.….”

Tetapi ada problem besar di kota ini yakni kotanya terletak pada jalur gempa. Karena itu kota ini seringkali diporak-porandakan oleh gempa bumi. Gempa yang terbesar terjadi pada tahun 17 M yang menghancurkan Filadelfia bersama dengan 10 kota lainnya termasuk Sardis. Orang-orang Filadelfia selalu mengingat hari itu dan menyebutnya dengan sebutan “HORA TOU PEIRASMOS” (Hari Pencobaan).

Karena itu tidaklah kebetulan jika Yesus berbicara kepada gereja-Nya :

Wahyu 3:10 - Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Karena kota Filadelfia ini seringkali dilanda gempa maka tinggal di dalam kota ini sangatlah tidak aman.

William Barclay – Sering kali, ketika gempa bumi besar datang, penduduk menghadapinya dengan berani dan percaya diri namun goncangan-goncangan kecil yang terus-menerus terjadi membuat mereka akhirnya menjadi panik. Inilah yang terjadi di Filadelfia. Strabo menjelaskan situasinya. Goncangan-goncangan keras tiap hari terjadi. Tembok-tembok rumah menjadi retak.

Hari ini satu bagian dari kota runtuh, besok bagian lainnya. Kebanyakan penduduk tinggal di luar kota di dalam tenda-tenda, dan mereka bahkan takut untuk melintasi jalan-jalan di kota sebab takut mati tertimpa bangunan besar yang runtuh. Orang yang masih berani tinggal di dalam kota dianggap gila; mereka menghabiskan waktu untuk menopang bangunan yang bergetar dan setiap beberapa saat lari ke ruang terbuka untuk menyelamatkan diri. Hari-hari mengerikan di Filadelfia ini tidak pernah dilupakan sepenuhnya, dan penduduk kota ini di alam bawah sadarnya selalu berjaga-jaga terhadap getaran-getaran tanah yang menandakan akan datangnya bencana, siap berlari menyelamatkan diri ke ruang terbuka. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 186-187).

Jadi penduduk Filadelfia seringkali lari keluar dari kota mereka demi keselamatan mereka.

Simon Kistemaker - Karena ketakutan terhadap terulangnya gempa bumi maka penduduk kota itu lebih suka tinggal di daerah luar kota.

Dan tentu ini menarik bahwa tidak juga kebetulan Tuhan Yesus berkata kepada gereja-Nya :

Wahyu 3:12 - Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ…”

Ketika gempa bumi menghancurkan kota Filadelfia ini pada tahun 17 M, Kaisar Tiberius berbaik hati dan membangun kembali kota ini serta membebaskannya dari pajak seperti yang dilakukannya juga pada kota Sardis. Karena kebaikan dari Kaisar Tiberius ini sehingga nama kota Filadelfia lalu diubah menjadi “NEO CAESAREA” (Kota Baru Kaisar) dan nama ini bertahan sampai 25-30 tahun. Kemudian hari ketika Kaisar Vespasianus berkuasa, mereka mengganti lagi nama kota ini menjadi “FLAVIA” sesuai dengan nama marga dari Vespasianus yakni FLAVIUS (tahun 69- 79 M). Nama lengkap dari Kaisar Vespasianus ini adalah Titus Flavius Sabinus Vespasianus. Jadi kota Filadelfia ini adalah kota yang pernah 2 kali berganti nama dengan nama yang baru sesuai nama penguasanya (kaisar) sekalipun nama Filadelfia lebih bertahan lama. Karena itu tidak kebetulan juga kalau Tuhan Yesus berbicara kepada gereja-Nya :

Wahyu 3:12 - Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Di kota seperti inilah hidup sebuah gereja Kristen. Kelihatannya mereka bukanlah sebuah gereja besar melainkan hanya sebuah gereja kecil. Dan menariknya gereja Filadelfia ini mirip dengan gereja Smirna (sama-sama tidak mendapat celaan dari Tuhan) yakni sama-sama kecil dan juga sama-sama mendapatkan tantangan dari pihak orang Yahudi.

Wahyu 2:9 - Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Wahyu 3:8 – (8) “…. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu….”

Menariknya, justru jemaat yang dengan kekuatan yang kecil inilah yang menjadi jemaat yang bagus sehingga hanya dipuji, tanpa dikritik / dicela oleh Tuhan. Steve Gregg mengatakan bahwa gereja kecil ini masih mempunyai pengaruh yang besar hingga abad 12 dan bahkan dikatakan bahwa gereja ini masih bertahan hingga zaman ini.

Eddy Fances - Pada abad 13 Ottoman (1259-1326) dari Turki menyerang Eropa dan Asia Kecil. Filadelfia ditaklukkan dan banyak gereja dijadikan mesjid. Sebagian kecil jemaat masih tetap setia dengan iman mereka. Kini namanya dikenal sebagai Alashehir, dan masih tersisa beberapa jemaat Ortodoks Yunani. (Wahyu Kepada Rasul Yohanes, hal. 80).

William Barclay – Kemudian hari kota ini menjadi kota yang sangat besar. Ketika pasukan Turki dan pengikut Muhammad menyerbu melintasi Asia Kecil dan setiap kota dikalahkan, Filadelfia tetap tegak. Selama berabad-abad kota ini adalah kota Kristen Yunani yang merdeka di tengah-tengah para penyembah berhala. Inilah benteng terakhir dari kekristenan Asia. Baru menjelang abad ke-14, kota ini jatuh; dan sampai hari ini ada uskup Kristen dan seribu umat Kristen di sana. Semua gereja lain telah menjadi puing-puing, hanya Gereja Smirna dan Filadelfia yang tegak berdiri mengibarkan bendera iman Kristen. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 187-188).

II. GELAR KRISTUS SANG PEMBERI SURAT.

Dari kata-kata : “tuliskanlah kepada malaikat jemaat…” yang ada dalam setiap pembukaan surat kepada jemaat-jemaat menunjukkan bahwa Kristuslah asal surat tersebut dan Rasul Yohanes hanya disuruh mencatat saja. Demikian juga surat untuk jemaat Filadelfia, sumbernya adalah Kristus sendiri. Tetapi di sini Kristus memperkenalkan diri-Nya dengan sejumlah gelar :

a. Yang Kudus, Yang Benar.

Wahyu 3:7 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar,…”

Di sini Kristus memperkenalkan diri sebagai “Yang Kudus, Yang Benar”. Dalam PL, istilah : “Yang Kudus” sering dipakai untuk Allah.

Mazmur 22:4 - Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Mazmur 78:41 - Berulang kali mereka mencobai Allah, menyakiti hati Yang Kudus dari Israel.

Mazmur 89:19 - Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN, dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.

Yesaya 8:13 - Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar.

Karena itu kalau Yesus menyebut diri-Nya sebagai “Yang Kudus” berarti Dia adalah Allah sendiri.

Lalu bagaimana dengan istilah “Yang Benar”? Di dalam bahasa Yunani, ada 2 kata yang sama-sama berarti “benar” yaitu “ALETHES” yakni “benar” dalam kontras dengan salah / dusta dan “ALETHINOS” yakni “benar” dalam kontras dengan palsu (sejati). Nah kata “benar” dalam Wah 3:7 ini tidak menggunakan kata “ALETHES” melainkan “ALETHINOS”. Karena itu dua kata ini kalau digabungkan berarti Yesus adalah Yang Kudus (Allah) yang sungguh-sungguh / yang asli, yang kontras dengan allah-allah kafir yang palsu.

Ada banyak orang menuntut pengakuan langsung dari mulut Yesus bahwa Dia adalah Allah tetapi bukankah dengan mengatakan diri-Nya sebagai “Yang Kudus, Yang Benar” sama dengan mengatakan bahwa Dia adalah sungguhsungguh Allah? Karena itu kita tidak boleh meragukan sedikit pun bahwa Yesus Kristus Tuhan kita adalah Allah yang sesungguhnya. Terserah Saksi Yehovah dan aliran Unitarian mau bilang Dia adalah penghulu malaikat, terserah Islam mau bilang Dia hanya nabi, terserah orang aliran Liberal mau bilang Dia hanya seorang guru moral, bagi kita yang percaya Kitab Suci, kita yakini bahwa Dia adalah Allah dalam pengertian setinggi-tingginya.

b. Yang memegang Kunci Daud.
Wahyu 3:7 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Kata-kata ini diambil dari kitab Yesaya yang sebenarnya ditujukan pada Elyakim (seorang pembantu Hizkia) di mana ia diberikan kuasa / otoritas yang tinggi untuk membuka / menutup pintu ke singgasana raja.

Yesaya 22:20-22 – (20) Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia: (21) Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. (22) Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Perhatikan bahwa pemberian kunci rumah Daud ini ada kaitannya dengan kekuasaan (ayat 21) dan juga pemegang otoritas (ayat 22). Di sini ayat tersebut dikutip dan dikenakan pada Kristus. Tentu saja penerapannya pada Kristus tidak menunjuk pada rumah Daud secara fisik di Yerusalem tetapi ini jelas menunjuk pada rumah Daud dalam Yerusalem surgawi atau sama dengan surga. Karena itu kalau dikatakan bahwa Yesus yang memegang kunci Daud, artinya adalah Yesuslah pemegang kekuasaan / otoritas tertinggi yang tidak bias digugat untuk memasukkan orang ke dalam surga atau menolak orang untuk masuk ke surga.

Jakob P.D. Groen - Sebagai pengurus istana, Elyakim (pengganti Sebna) berkuasa mengijinkan atau melarang orang masuk menghadap raja. Tanda kuasa itulah "kunci rumah Daud". Yesus memegang "kunci Daud", yaitu hak dan kuasa untuk mengijinkan atau melarang orang masuk ke Kerajaan Surga. Itu penghiburan besar bagi jemaat di Filadelfia dan bagi orang Kristen lain yang dikucilkan dari rumah ibadat Yahudi. (Aku Datang Segera, hal. 64).

David Iman Santoso – Sebagai pemegang kunci berarti sebagai orang yang berkuasa untuk menghantar seseorang untuk masuk, dalam hal ini ialah masuk ke kota Daud yaitu Yerusalem Baru. Kristuslah satu-satunya yang berkuasa dan yang memiliki kunci itu untuk membukanya. Dengan kata lain Dialah pintu keselamatan, Dialah jalan satu-satunya ke sorga. (Membaca dan Memahami Kitab Wahyu, hal. 64).

Benar sekali, Kristus satu-satunya jalan menuju ke surga (Yohanes 14:6; Kisah Para Rasul 4:12). Karena itu hanya melalui Kristus saja orang bisa sampai ke surga. Semua orang yang mau / ingin ke surga tanpa melalui Kristus akan mendapati diri mereka ada di dalam neraka pada saat mereka mati.

Perhatikan keterangan selanjutnya dalam Wah 3:7 :
Wahyu 3:7 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Artinya adalah kalau Ia sudah membuka pintu surga untuk saudara, tidak ada siapa pun yang bisa membuat saudara tidak masuk surga sekalipun orang bias mengklaim saudara masuk neraka. Sebaliknya jikalau Ia menutup pintu surge untuk saudara, tidak ada siapa pun yang bisa membuat saudara masuk surga (Muhammad, Kong Fu Tsu, Budha Gautama, dll) sekalipun mereka mengklaim saudara masuk surga. Jadi semua kuasa / otoritas ada di dalam tangan Kristus.

Ini tidak berarti bahwa persyaratan untuk masuk surga yang diberikan oleh Firman Tuhan, yaitu iman kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, bias ditabrak seenaknya oleh Yesus. Yesus tidak akan melakukan sesuatu yang bertentangan Firman Tuhan. Jadi, Ia tidak mungkin memasukkan orang yang tidak percaya kepada-Nya ke surga atau menghalangi orang yang percaya kepada-Nya untuk masuk surga. Tetapi pada saat manusia yang diserahi kunci itu melakukan keputusan yang salah, maka Kristus mempunyai ‘hak veto’ dan Ia akan ‘melindas’ keputusan tersebut. Maksud saya adalah Kristus yang memegang kunci Kerajaan Surga itu menyerahkan kunci tersebut pada pelayanpelayan- Nya agar mereka mempunyai hak untuk menyatakan seseorang masuk surga / tidak.
Mat 16:19 - Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Tetapi andaikata pelayan-pelayan-Nya ini salah di dalam memberikan pernyataan / klaim / keputusan, maka Kristus mempunyai ‘hak veto’ dan Ia akan ‘melindas’ keputusan tersebut. Misalnya saudara sudah benar-benar percaya pada Yesus tetapi ada pendeta yang mengklaim saudara tidak akan masuk surga alias masuk neraka, ia sama sekali tidak akan bisa membuat saudara tidak masuk surga karena pintu surga itu sudah dibukakan Yesus untuk saudara dan orang itu tidak bisa menutupinya. Sebaliknya kalau saudara diklaim / dijamin / diyakinkan oleh seorang pendeta bahwa saudara akan masuk surga (pada umumnya saat upacara pemakaman), tetapi ternyata saudara tidak sungguh-sungguh percaya, saudara tidak akan bisa ke surga karena pintu surga itu ditutup oleh Yesus bagi saudara dan pendeta itu tidak bisa membukanya.

Karena itu, asal saudara betul-betul percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, jangan takut kalau ada pendeta / gereja yang menolak saudara atau mengucilkan saudara. Yang penting Kristus pasti akan memasukkan saudara ke surga. Sebaliknya, kalau saudara tidak sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, janganlah senang kalau ada gereja yang menerima saudara dan menyatakan bahwa saudara pasti akan selamat. Kristus pasti akan menolak untuk memasukkan saudara ke surga.

Matius 7:22-23 – (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ingat, kalau Dia yang membuka pintu tidak ada yang bisa menutupinya. Dan kalau Dia menutup pintu tidak ada yang bisa membukanya.

III. PUJIAN KRISTUS BAGI JEMAAT FILADELFIA.

Setelah memperkenalkan diri-Nya dengan sejumlah gelar, Kristus lalu melanjutkan dengan memberikan pujian kepada jemaat Filadelfia ini. Pujiannya nampak dalam ayat 8 :

Wahyu 3:8 - Aku tahu segala pekerjaanmu: ….Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Dari ayat ini terlihat adanya 2 pujian kepada jemaat Filadelfia yakni mereka menuruti Firman Tuhan / Yesus dan mereka tidak menyangkal Yesus.

Perlu diketahui bahwa di dalam bahasa Yunani kuno tidak dikenal tanda baca sehingga seluruh kalimat bergabung menjadi satu. Itulah sebabnya kalimat : “engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku” diperdebatkan penafsirannya yakni apakah kalimat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya atau sesudahnya.

Wahyu 3:8-9 – (8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama- Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu….”

Kalau berhubungan dengan kalimat sebelumnya maka artinya adalah Tuhan telah membuka pintu bagi mereka dan dalam hal itu mereka menuruti firman-Nya dan tidak menyangkal nama-Nya. Atau dengan kata lain, mereka menuruti firman-Nya dan tidak menyangkal nama-Nya dalam hal dibukanya pintu bagi mereka. Kalau berhubungan dengan kalimat sesudahnya maka artinya adalah bahwa mereka mendapatkan tantangan dari orang Yahudi tetapi dalam hal itu mereka tetap menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama-Nya. Para penafsir terbagi di dalam 2 pandangan ini.

Dalam hal ini saya tidak menuruti pandangan para penafsir secara umum. Saya memahami bahwa kata-kata ”engkau menuruti firman-Ku” berhubungan dengan kalimat sebelumnya yakni “Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun”, dan kata-kata “engkau tidak menyangkal nama-Ku” berhubungan dengan kalimat selanjutnya yang berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi dari orang Yahudi.
EKSPOSISI KITAB WAHYU 3:7-13 (JEMAAT FILADELFIA)
gadget, bisnis, otomotif


Alasannya adalah kata-kata ”engkau menuruti firman-Ku” lebih cocok dengan penafsiran dari kalimat “Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun” yang akan saya jelaskan. Sedangkan kata-kata “engkau tidak menyangkal nama-Ku” lebih cocok dikaitkan dengan penindasan atas iman mereka dan karenanya cocok dengan kesulitan yang mereka dapatkan dari orang Yahudi.

Dengan pembagian seperti ini, sekarang mari kita menyoroti kedua pujian ini satu per satu.

a. Mereka dipuji karena menuruti firman Tuhan.

Wahyu 3:8 – Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku…”

Jemaat Filadelfia dipuji karena mereka menuruti firman Tuhan. Tetapi mereka turut / taat firman Tuhan dalam hal apa? Ini sudah saya jelaskan tadi bahwa ketaatan ini ada hubungan dengan kata-kata sebelumnya di mana Tuhan telah membuka pintu bagi mereka dan pintu itu tidak dapat ditutup oleh seorang pun.

Lalu pintu apa yang dibuka oleh Tuhan bagi jemaat Filadelfia ini? Untuk ini ada banyak penafsiran. Ada yang mengatakan bahwa pintu yang dibuka ini adalah diri Yesus sendiri karena Yesus pernah berkata “Akulah pintu” (Yohanes 10:7-9). Jadi artinya adalah Tuhan membuka diri-Nya bagi jemaat Filadelfia. Tuhan menerima mereka. Ada yang mengartikan “pintu” di sini sama dengan ayat 7 yakni pintu kerajaan Allah / pintu surga. Jadi artinya adalah Tuhan sudah membuka pintu surga bagi jemaat Filadelfia. Ada yang mengatakan ini adalah pintu doa sebagaimana dikatakan dalam Matius 7:7-8 : “ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu…. setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”. Jadi artinya adalah Tuhan menjamin untuk menjawab doa-doa jemaat Filadelfia. Ada yang mengatakan ini pintu keselamatan / kehidupan kekal sebagaimana dikatakan dalam Matius 7:13-14 : “Masuklah melalui pintu yang sesak itu,…sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Jadi artinya adalah Tuhan membuka pintu keselamatan bagi jemaat Filadelfia. Sekalipun tafsiran-tafsiran ini menarik tapi sebenarnya tidak sesuai dengan konteks dan latar belakang teks tersebut. Dalam point I bahwa kota Filadelfia dikenal sebagai “kota dengan pintu yang terbuka”. Pintu kota Filadelfia yang terbuka itu disebabkan karena adanya tujuan khusus untuk menyebarkan kebudayaan / bahasa Yunani ke negeri-negeri sekitarnya. Itu berarti bahwa pintu yang terbuka di Filadelfia ada kaitannya dengan tindakan penyebaran sebuah ideologi / kebudayaan. Dengan latar belakang kota seperti ini dan Kristus lalu berkata kepada gereja-Nya bahwa Ia telah membuka pintu bagi mereka, tidak bisa tidak pintu tersebut harus ada kaitannya dengan penyebaran sesuatu. Dan bukankah tugas dari gereja adalah untuk menyebarkan / memberitakan Injil? Karena itu tafsiran yang sesuai konteks dan latar belakang kota Filadelfia adalah pintu pemberitaan Injil / penginjilan. Jadi Tuhan telah membuka pintu bagi jemaat Filadelfia untuk bisa memberitakan / menyebarkan Injil sebagaimana pintu Filadelfia yang selalu terbuka untuk penyebaran kebudayaan Yunani.

Eddy Fances – Dibanding dengan "Misi Yunanisasi" dan "Misi Romawi", kini Kristus memberikan kesempatan kepada jemaat Filadelfia untuk melakukan "Misi peka baran Injil"…” (Wahyu Kepada Rasul Yohanes, hal. 82).

Pintu pemberitaan Injil ini menunjuk pada kesempatan untuk memberitakan Injil. Perhatikan sejumlah ayat yang menyebutkan kesempatan memberitakan Injil sebagai pintu yang terbuka / dibukakan.

Kol 4:3 - Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.

Kisah Para Rasul 14:27 - Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.

2 Korintus 2:12 - Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

NIV - ‘Now when I went to Troas to preach the gospel of Christ and found that the Lord had opened a door for me’ (Pada waktu aku pergi ke Troas untuk memberitakan injil Kristus dan mendapati bahwa Tuhan telah membukakan sebuah pintu untukku).

1 Kor 16:9 - sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting,…”

NIV - ‘because a great door for effective work has opened to me,…’ (karena suatu pintu yang besar untuk pekerjaan yang efektif telah terbuka bagiku,…).

Herman Hoeksema - Karena itu, arti dari pintu yang terbuka adalah jelas bahwa Tuhan akan menciptakan suatu kesempatan dan suatu kemauan menerima untuk pemberitaan dan pendengaran Injil Kristus.

Jadi ketika Tuhan berkata “Aku telah membuka pintu bagimu”, artinya adalah Tuhan telah membuka kesempatan pemberitaan Injil bagi jemaat Filadelfia. Dan memang dalam kota seperti Filadelfia yang di mana kebudayaan Yunani bias disebarkan ke berbagai tempat, kesempatan yang sama terbuka agar Injil bias disebarkan ke mana-mana.

William Barclay – “… kota ini adalah kota perbatasan, yang terletak di perbatasan Lidia, Misia dan Frigia; dan didirikan untuk menyebarluaskan bahasa dan kebudayaan Yunani kepada orang-orang tak berbudaya di sekitarnya. Kota ini terletak di jalan yang dilalui oleh pelayanan pos kekaisaran, yang sesudah meninggalkan pantai Troas, tiba di Filadelfia melalui Pergamus, Tiatira dan Sardis, dan tembus ke jalan besar menuju Frigia. Pasukan Kaisar melakukan perjalanan di jalan tersebut; karavan para pedagang melalui jalan itu; dan kini menjadi jalan untuk para pemberita Kristus. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 191).

Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa pintu pemberitaan Injil yang dibuka oleh Tuhan ini bukan hanya untuk para pemimpin jemaat Filadelfia tetapi juga bagi seluruh anggota jemaat. Itu berarti bahwa ada kesempatan bagi seluruh anggota jemaat Filadelfia untuk memberitakan Injil.

Dalam kaitan dengan pintu pemberitaan Injil yang sudah terbuka ini, jemaat Filadelfia dipuji karena mereka menuruti firman-Nya. Sudah tentu maksud dari “menuruti firman” di sini adalah taat pada perintah Tuhan untuk memberitakan Injil dengan memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada. Jadi kesimpulannya adalah Kristus memuji jemaat Filadelfia karena mereka memanfaatkan kesempatan yang sudah Tuhan buka untuk memberitakan Injil pada orang lain.

Patut juga diperhatikan kalimat sebelumnya :

Wahyu 3:8 – Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku…”

Kata-kata “kekuatanmu tidak seberapa” menunjukkan bahwa jemaat Filadelfia ini adalah gereja yang kecil.

TEV - I know what you do; I know that you have a little power; you have followed my teaching and have been faithful to me. I have opened a door in front of you, which no one can close.

Biarpun demikian itu tidak menghalangi mereka di dalam ketaatan untuk memberitakan Injil.

Herman Hoeksema : Ini menunjuk hanya pada kondisi lahiriah / luar dalam dunia. Itu tidak menggambarkan kondisi rohaninya. Secara rohani gereja kecil di Filadelfia ini tidak lemah, tetapi kuat.

Bandingkan dengan banyak gereja besar dan kuat sekarang ini, yang didukung oleh sistem organisasi dan keuangan yang kuat tetapi malah tidak pernah memberitakan Injil. Mereka kuat dalam aspek-aspek jasmani tetapi lemah di dalam aspek-aspek rohani dan pelayanan.

Jakob P.D. Groen – Tuhan tidak memperhatikan besarnya jemaat, tetapi yang ditilik-Nya adalah kesetiaan. (Aku Datang Segera, hal. 65).

Uang mereka hanya dihamburkan untuk hal-hal yang tidak terlalu penting tetapi sangat pelit dalam urusan pemberitaan Injil. Seseorang baru bercerita pada saya bahwa ada laporan dalam warta jemaat di gerejanya bahwa biaya untuk konsumsi rapat majelis saja mencapai Rp. 40 juta. Ini penghamburan uang untuk hal yang tidak terlalu penting. Apakah gereja tersebut berani menganggarkan Rp. 40 juta untuk pelayanan pemberitaan Injil? Jemaat Filadelfia jelas adalah jemaat kecil yang lemah, tetapi mereka setia / taat dalam menjalankan misi pemberitaan Injil. Inilah sebabnya mereka dipuji oleh Kristus.

b. Mereka dipuji karena tidak menyangkal nama Tuhan.
Wahyu 3:8-9 – (8) “….engkau tidak menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu….”

Sebagaimana sudah saya jelaskan tadi bahwa “tidak menyangkal nama-Ku” ada kaitannya dengan orang-orang Yahudi yang disebut sebagai jemaah Iblis.

Memang di sini tidak terlalu jelas apa yang terjadi tetapi dilihat dari kesamaan kata-katanya dengan apa yang dicatat tentang jemaat Smirna, menunjukkan bahwa jemaat Filadelfia ini mengalami sejumlah penderitaan yang diakibatkan oleh orang-orang Yahudi yang disebut Kristus sebagai jemaah Iblis (‘the synagogue of Satan’).

Homer Hailey - “…permusuhan terhadap gereja dan orang Kristen berasal dari orang-orang Yahudi kaya yang mempunyai sinagog yang indah di kota itu dan yang kelihatannya tumbuh dengan subur di sana. Tidak ada bukti yang kuat bahwa orang-orang kudus mengalami penganiayaan terbuka dari orang-orang Yahudi, tetapi mereka dimusuhi oleh orang-orang Yahudi itu dalam setiap cara yang memungkinkan.

Memang penganiayaan tidak harus bersifat fisik, tetapi bisa berupa pengucilan (baik dalam pergaulan maupun pekerjaan), hinaan, ejekan, dan sebagainya.

Meskipun demikian jemaat Filadelfia tetap setia kepada Yesus dan tidak menyangkal nama-Nya. Untuk ini mereka dipuji oleh Kristus.

Jadi jemaat Filadelfia dipuji Tuhan karena 2 hal yakni ketaatan / kesetiaan mereka dalam memberitakan Injil dan dalam penderitaan. 2 hal ini harus kita teladani baik secara pribadi maupun secara kolektif dalam kehidupan gereja kita. Kita mungkin mengalami sejumlah penderitaan / kebencian / pengucilan / kerugian karena iman kita kepada Tuhan. Bahkan itu datang dari orang-orang Kristen sendiri sebagaimana jemaat Filadelfia mengalaminya bukan dari orang-orang kafir penyembah berhala melainkan dari orang Yahudi yang adalah bangsa pilihan Allah.

Homer Hailey - Filadelfia mempunyai begitu banyak kuil dan pesta / perayaan bagi dewa-dewa kafir sehingga sering disebut ‘Athena kecil’ (Hastings). Tetapi, permusuhan terhadap gereja dan orang Kristen berasal dari orang-orang Yahudi kaya yang mempunyai sinagog yang indah di kota itu…”

Tetapi itu tidak boleh membuat kita mundur dari iman kita. Saya sendiri merasakan ada banyak pengucilan terhadap saya bahkan oleh gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristen. Mereka menganggap saya menyebarkan ajaran sesat tanpa pernah bisa membuktikan kesesatan saya dari Firman Tuhan. Dulu saya banyak diundang oleh kelompok-kelompok Kristen tetapi sekarang semuanya pada takut kalau mengundang saya. Katanya takut disesatkan. Seorang jemaat bersaksi pada saya bahwa gara-gara mengikuti kebaktian di Revival, ia lalu dikucilkan oleh tetangga-tetangganya dan mereka sama sekali tidak mau berbicara dengan dia. Seorang jemaat lagi gagal naik jabatan di kantornya karena alasannya adalah dia bergereja di Revival. Alasan ini disampaikan secara eksplisit. Saudara mungkin mengalami hal yang sama seperti ini. Tetapi apapun yang terjadi, ingat selalu keputusan yang sudah kita buat : “Mengikut Yesus keputusanku, ku tak ingkar…. Ku tak ingkar”.

Selain itu kita juga harus setia di dalam pemberitaan Injil. Saya melihat satu hal bahwa sebenarnya Tuhan sementara membuka banyak pintu untuk pemberitaan Injil saat ini, hanya sayang ada banyak gereja tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberitakan Injil, malah sebaliknya berusaha menutup pintu-pintu itu. Misalnya dengan menyebarkan ajaran Pluralisme yang beranggapan bahwa semua agama bisa menyelamatkan dan karena itu lalu mencegah kita memberitakan Injil pada agama lain. Injil lalu diredefinisikan menjadi pelayanan sosial (Social Gospel). Ini sebenarnya adalah tindakan menutup pintu pemberitaan Injil. Seorang teman berkhotbah di gereja tempat dia melayani bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga, semua orang yang tidak percaya kepada-Nya akan masuk neraka.

Selesai khotbah ia ditegur oleh pendeta seniornya. Ia dilarang khotbah seperti itu karena akan menyebabkan orang lain / agama lain tersinggung. Karena membantah pendeta seniornya, ia lalu dikeluarkan dari gereja tersebut. Bukankah itu juga adalah tindakan menutup pintu pemberitaan Injil? Sayangnya itu bukan dilakukan oleh orang kafir tetapi malah oleh gereja sendiri. Gereja-gereja seperti ini adalah gereja yang tidak setia terhadap firman Tuhan, gereja yang telah menyimpang dari tujuan utamanya. Gereja yang layak disebut dengan istilah “the Church of Satan”

sebagaimana Kristus menyebut komunitas orang Yahudi Filadelfia sebagai “the synagogue of Satan’.

Pintu pemberitaan Injil terbuka lebar sekarang :
Daerah kita adalah daerah Kristen di mana sekalipun ada banyak orang Kristen KTP, tetapi mereka masih mau mendengar firman Tuhan / pergi ke gereja (walaupun kadang-kadang hanya waktu Paskah dan natal saja). Ini kesempatan besar untuk memberitakan Injil.

Media (seperti radio) dan jejaring sosial (FB, Twitter, email, TF, HP, BBM, website, dll) dengan mudahnya diakses oleh siapa saja. Ini adalah kesempatan besar untuk memberitakan Injil di sana. Karena itu FB harus juga dipakai untuk beritakan Injil dan bukan hanya menulis hal-hal yang tidak berguna seperti.

Begitu banyaknya pendatang non Kristen yang ada di kota Kupang ini. Tidakkah ini adalah kesempatan bagi kita untuk memberitakan Injil pada mereka?

Anehnya ternyata lebih sedikit orang non Kristen yang menjadi Kristen di daerah kita daripada orang Kristen yang “murtad” dan masuk ke agama lain seperti yang terjadi di Oeekam sehingga ada banyak orang Timor lalu berganti nama menjadi nama Islam seperti Arifin Timo, Muhammad Atupah, Siti Banamtuan, Zainudin Banoet, Abdullah Kamlasi, dan lain-lain.

Semua ini jelas pintu yang dibuka oleh Tuhan, hanya sayang ada banyak kita / gereja yang tidak melihat peluang ini. Bahkan KKR-KKR pun hanya melulu kesembuhan ilahi, show dengan artis rohani, dsb tanpa ada pemberitaan Injil sama sekali. Jikalau gereja tidak memanfaatkan kesempatan ini jangan sampai suatu hari nanti kota kita akan senasib dengan Ambon / Papua. Marilah kita sadar, bukalah mata kita untuk melihat pintu-pintu yang sudah Tuhan buka, dan beritakan Injil.

Saya pun selalu berusaha memanfaatkan setiap kesempatan untuk beritakan Injil lewat FB, email, Website, buku, debat-debat, TF, mengajar, berkhotbah, siaran radio, BBM, dll). Marilah kita semua meneladani apa yang dilakukan jemaat Filadelfia, niscaya pujian yang sama dari Kristus Sang Kepala Gereja juga akan datang bagi kita.

FILADELFIA : JEMAAT YANG SETIA (Bagian 2)

Wahyu 3:7-13 – (7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dariYang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. (8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. (10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam dibumi. (11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. (12) Barang siapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. (13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Pada bagian pertama dari pembahasan tentang Jemaat Filadelfia ini, (minggu lalu) kita sudah membahas 3 point tentang jemaat Filadelfia ini. Berikut ini adalah poin-poin yang sudah kita bahas.

I. KOTA DAN JEMAAT FILADELFIA.

II. GELAR KRISTUS SANG PEMBERI SIRAT.
a. Yang Kudus, Yang Benar.
b. Yang memegang kunci Daud

III. PUJIAN KRISTUS BAGI JEMAAT FILADELFIA.

a. Mereka dipuji karena menuruti firman Tuhan.
b. Mereka dipuji karena tidak menyangkal nama Tuhan.

Sekarang kita akan melanjutkan sejumlah point lagi terkait dengan teks kita.

IV. TINDAKAN TUHAN BAGI JEMAAT FILADELFIA.

Karena jemaat Filadelfia adalah jemaat yang setia sebagaimana dibahas dalam point III, maka Tuhan berjanji untuk melakukan sejumlah tindakan bagi mereka. Apa saja tindakan yang akan Tuhan lakukan bagi mereka?

a. Tindakan Tuhan berkaitan dengan orang Yahudi.

Dalam bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa jemaat Filadelfia mengalami sejumlah penderitaan dari orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi ini begitu jahat sampai Tuhan menyebut mereka sebagai jemaah Iblis (the synagogue of Satan). Nah, Tuhan lalu berjanji untuk melakukan sesuatu bagi jemaat Filadelfia ini sehubungan dengan orang-orang Yahudi ini.

Wah 3:9 - Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

Jadi Tuhan akan menyerahkan orang-orang Yahudi ini kepada jemaat Filadelfia. Tuhan akan menyuruh orang-orang Yahudi tersungkur di hadapan jemaat Filadelfia dan mengaku bahwa Tuhan mengasihi jemaat Filadelfia.

Apa artinya semua ini? Ada yang menafsirkan bahwa ini tidak berarti orang-orang Yahudi itu akan menyembah jemaat Filadelfia, tetapi bahwa orang-orang Filadelfia itu akan bertakhta bersama Kristus, di depan siapa setiap lutut akan bertelut (Fil 2:10). Jadi ini merupakan suatu nubuat yang baru akan digenapi pada akhir zaman. Tetapi rasanya ini kurang tepat karena ayat 9 ini kelihatannya menunjuk pada hidup sekarang ini, bukan pada akhir zaman / kedatangan Yesus yang kedua kalinya.

Kalau begitu apa artinya kalimat tersebut? Pertama-tama kita perlu tahu bahwa sebenarnya janji seperti yang dikatakan di dalam ayat 9 ini mirip sekali dengan janji yang diberikan Tuhan kepada orang-orang Yahudi sendiri dalam kaitan dengan bangsa-bangsa lain yang menindas mereka.

Yes 60:14 - Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Maha kudus, Allah Israel."

Ayat ini konteksnya sejak ayat 1-13, khususnya Yes 60:3,10,12, berbicara tentang orang-orang / bangsa-bangsa non Yahudi yang datang kepada bangsa Yahudi.

Yes 60:3,10,12 – (3) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. (10) Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau. (12) Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusak binasakan.

Bahwa Yesaya 6:14 ini mirip dengan Wahyu 3:9 terlihat dari perbandingan ini :
EKSPOSISI KITAB WAHYU 3:7-13 (JEMAAT FILADELFIA)
gadget, bisnis, otomotif
Note : Perhatikan warna-warna yang sama menunjukkan kesamaan idenya.

Jadi di dalam kitab Yesaya Tuhan menubuatkan bahwa musuh-musuh yang sekian lama menindas orang Yahudi suatu saat nanti akan tunduk kepada orang Yahudi dan mengakui bahwa orang-orang Yahudi itu adalah milik Allah. Janji-janji seperti ini bahkan sudah muncul sebelumnya.

Yes 45:14 - Beginilah firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah!

Yesaya 49:23 - Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."

Jadi Tuhan pernah berjanji pada bangsa Israel / Yahudi bahwa musuh-musuh yang menindas mereka suatu hari nanti akan sujud menyembah mereka dalam pengertian akan takluk kepada mereka dan mengakui mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Bahkan lebih daripada itu, di antara bangsa-bangsa kafir itu ada yang mencari dan menyembah Yahweh Allah Israel.

Zak 8:22-23 – (22) Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati TUHAN." (23) Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah\ kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!"

Nah sekarang, janji yang sama itu diberikan kepada orang Kristen di Filadelfia tetapi menariknya adalah dalam Wah 3:9, orang Yahudi yang menyiksa orang Kristen justru ditempatkan dalam posisi bangsa-bangsa kafir sesuai nubuatan PL itu dan posisi mereka justru ditempati oleh orang-orang Kristen Filadelfia.

Kalau arti dari nubuatan PL itu adalah akan ada orang-orang kafir dari bangsa lain yang mengakui bahwa Israel adalah bangsa pilihan Allah dan bahkan ada yang mau menyembah Yahweh Allah Israel (Zak 8:23) maka arti dari Wah 3:9 juga sama, yakni Tuhan akan membuat sejumlah orang Yahudi mengakui bahwa ternyata orang-orang Kristen juga dikasihi oleh Tuhan bahkan ada di antara orang-orang Yahudi itu yang akan mengakui Yesus sebagai Mesias dan Tuhan mereka. Singkatnya, arti dari Wahyu 3:9 ini adalah Tuhan akan membuat sejumlah orang Yahudi menjadi bertobat dan mengakui kekristenan bahkan menjadi Kristen.

John Stott – Di sini petobat-petobat Yahudi digambarkan sebagai tawanan dalam medan pertempuran…. orang-orang Yahudi yang akan membungkuk di depan orang-orang Kristen - tentu bukan untuk menyembah / beribadah kepada mereka, tetapi dengan rendah hati mengakui gereja Kristen sebagai Israel yang baru dan benar di atas siapa Allah telah meletakkan kasih-Nya.

Ini tentu menarik karena sebenarnya orang-orang Yahudi begitu benci orang Kristen. Mereka anti Kristen dan memusuhi Kristen. Kebencian mereka terutama bagi orang-orang Yahudi yang menjadi Kristen. Mereka dianggap murtad.

Bandingkan dengan kebencian banyak orang Kristen terhadap orang seperti Angelina Sondakh yang dianggap murtad dan pengkhianat agama. Setelah kehancuran kota Yerusalem pada tahun 70 M, orang-orang Yahudi Kristen ditolak dari sinagoge-sinagoge Yahudi. Dua dekade kemudian, para pemimpin Yahudi berkumpul di Jamnia untuk mengakui kanon Kitab suci dan memformulasikan apa yang dikenal sebagai “Doa delapan belas” (Eighteen Benedictions) di mana petisi kedua belas dalam doa ini menyatakan sebuah kutukan atas orang-orang yang murtad :

“Bagi orang-orang yang murtad biarlah tidak ada harapan, biarlah kerajaan keangkuhan dapat engkau tumbangkan secepatnya pada masa ini , dan biarlah orang-orang Kristen (noserim) dan bidat-bidat (minim) binasa dalam satu momen, biarlah nama mereka dihapus dari kitab kehidupan dan biarlah nama mereka tidak ditulis bersama dengan orang benar. Terpujilah Engkau, Oh! Tuhan, yang merendahkan orang-orang yang angkuh”.

Dan pada pertengahan abad pertama orang Kristen sudah dicap sebagai sekte / bidat / aliran sesat.

Kis 24:5 - Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.

Jadi mereka begitu memusuhi Kristen, mereka anti Kristen, mereka menganiaya orang Kristen tetapi luar biasanya adalah Tuhan bisa bekerja untuk mengubah mereka sehingga mereka lalu mengakui kekristenan dan bahkan menjadi Kristen. Ini tentu terkait juga dengan pintu pemberitaan Injil yang dibuka Tuhan untuk jemaat Filadelfia sebagaimana dibahas dalam point III. Jemaat Filadelfia terus memberitakan Injil termasuk pada orang Yahudi yang membenci mereka dan akibatnya adalah Tuhan bekerja dan membuat sejumlah orang Yahudi itu mengakui kekristenan dan bahkan menjadi Kristen.

Ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa Tuhan sangat mampu untuk merubah musuh-musuh Injil menjadi orang-orang yang justru mengakui Injil. Tuhan sangat mampu untuk mengubah kebencian pada Injil menjadi kasih kepada Injil. Alkitab berkata bahwa hati manusia itu ada dalam kuasa Tuhan.

Ams 21:1 - Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.

Karena itu orang bisa saja sangat membenci kekristenan, sangat anti Kristen tetapi kalau Tuhan menjamahnya, ia akan berubah 180 derajat.

Contoh yang paling nyata di dalam Alkitab adalah Saulus. Ia seorang yang sangat jahat dan anti Kristen. Dia adalah seorang yang sangat membenci kekristenan dan berikhtiar untuk memusnahkan kekristenan. Mengapa dia sangat membenci kekristenan dan begitu bernafsu untuk memusnahkannya?

Karena sebagai seorang yang fanatik terhadap agama Yahudi, dia tentu merasa sangat marah ketika mengetahui ada 3000 orang Yahudi yang “murtad” dan menjadi Kristen pada hari Pentakosta. Bayangkan seandainya dalam sebuah acara KKR ada 3000 orang Islam yang menjadi Kristen. Sudah tentu itu akan heboh besar dan memancing kebencian dan perlawanan yang besar terhadap kekristenan.

Sekarang lihat apa yang dilakukan Saulus :

Kisah Para Rasul 8:3 - Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Kis 9:1-2,13,21 – (1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, (2) dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. (13) Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. (21) “…"Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barang siapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"

Kis 22:4 - Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.

Kisah Para Rasul 26:9-11 – (9) Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret. (10) Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. (11) Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."

Galatia 1:13 - Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.

1 Timotius 1:13 - aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya,…”

Saking jahatnya sampai Paulus sendiri ketika sudah bertobat menganggap diri paling hina dari semua orang rasul.

1 Korintus 15:9 - Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Saya kutipkan banyak ayat ini untuk menunjukkan bahwa Saulus benar-benar adalah orang yang sangat jahat. Tetapi luar biasanya adalah dalam sekejap Tuhan bisa mengubah dia yang tadinya anti Kristen justru menjadi Kristen, yang tadinya memusuhi Kristus, sekarang justru menjadi hamba Kristus, yang tadinya hendak membinasakan gereja sekarang justru membangun gereja, yang tadinya ingin menghancurkan iman orang-orang Kristen, sekarang justru yang berjuang mati-matian untuk membangun iman orang Kristen.

2 Korintus 11:23-28 – (23) Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. (24) Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, (25) tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. (26) Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. (27) Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, (28) dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.

Bahkan dialah yang menulis 13 (atau bahkan 14 kitab kalau ternyata dia yang menulis Surat Ibrani) dari 27 kitab PB. Bandingkan dengan rasul-rasul yang lain di mana Matius hanya menulis 1 kitab yakni Injil Matius, Petrus hanya menulis 2 kitab yakni Surat 1 dan 2 Petrus dan berada di belakang Markus untuk menulis Injil Markus, Yohanes hanya menulis 5 kitab yakni Injil Yohanes dan Surat 1-3 Yohanes dan kitab Wahyu sedangkan rasul-rasul yang lain bahkan tidak menulis satu kitab pun.

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan memang mempunyai kuasa untuk mengubah hati orang sejahat / sebejad apapun orang itu. Karena itu kalau ada orang-orang non Kristen yang sangat memusuhi orang Kristen, membakar gereja-gereja Kristen, menganiaya orang Kristen, mengolok-olok kekristenan, kita tidak perlu membenci mereka. Kita harus berdoa dan terus memberitakan Injil karena Tuhan bisa mengubah mereka sehingga mereka akan bertekuk lutut dan mengakui kebenaran Kristen dan bahkan percaya kepada Yesus Kristus.

Demikian pula kalau ada kekasih-kekasih saudara (anak, orang tua, suami, isteri, kakak-adik, teman, pacar) yang jahat, bejad, keras hati, tidak mau percaya/terima Yesus, atau bahkan menentang saudara karena saudara sungguh-sungguh dalam Tuhan, saudara tidak boleh berputus asa, saudara harus terus berdoa dan sedapat mungkin memberitakan Injil pada mereka karena hati mereka ada di tangan Tuhan. Tuhan bisa mengubah mereka menjadi orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan.

Dulu (tahun 300-an) di Afrika Utara hidup seorang perempuan bernama Monika. Dia adalah seorang Kristen yang sangat taat. Sayangnya dia dijodohkan dengan seorang kafir bernama Patricius. Perkawinan mereka menghasilkan 3 orang anak yakni Agustinus, Navigius dan Perpetua. Suaminya ternyata mempunyai kelakuan yang sangat buruk dan sering kali memukulnya. Anaknya yang pertama yakni Agustinus juga hidup tidak jauh berbeda dengan ayahnya.

Ia seringkali mencuri, dll. Monika siang malam berdoa agar suami dan anak pertamanya Agustinus bisa bertobat dan menjadi orang Kristen tetapi semuanya kelihatannya sia-sia. Suaminya bahkan seringkali mengejek / menertawakan dia ketika dia berdoa. Monika terus berdoa dan tetap menasihati Agustinus agar membaca Alkitab tetapi semuanya tidak digubris oleh Agustinus. Agustinus bahkan bertambah parah. Di usia 18 tahun ia meninggalkan kekristenan dan menganut aliran sesat Manichaeisme. Di kemudian hari ia menganut Platonisme, juga pernah menjadi seorang skeptik. Ia bahkan jatuh dalam dosa-dosa seksual yang hebat. Ia mempunyai seorang selir (hidup bersama selama 12 tahun) yang melahirkan seorang anak laki-laki baginya (bernama Deodatus), padahal saat itu ia belum berusia 18 tahun. Ia lalu meninggalkan selirnya itu dan bertunangan dengan seorang gadis muda tetapi sambil menjalin hubungan gelap dengan perempuan lain lagi. Ia sama sekali tidak bisa mengendalikan nafsu seksnya.

Sementara Patricius dan Agustinus hidup dalam kejahatan masing-masing, Monika terus tekun di dalam doa untuk mereka.

Anonim - Meski tidak ada tanda-tanda bahwa doanya dikabulkan Tuhan, Monika dengan setia tetap berdoa untuk Agustinus dengan setiap kali air mata mengalir dari kedua matanya. (http://yesaya.indocell.net)

Akhirnya pada tahun 371 Patricius meninggal. Indahnya adalah mendekati ajalnya ia bertobat dan minta di baptis. Tetapi Agustinus tetap melanjutkan kehidupannya di dalam dosa tanpa ada tanda-tanda pertobatan. Ia pindah ke kota Milan dan Monika pun terus saja berdoa untuknya. Hingga 1 hari di Milan, saat Agustinus sendirian di dalam taman, ia mendengar suara, mungkin dari anak tetangga, yang berkata: “TOLLE, LEGE” (take up, read / ambillah, bacalah).

Ia lalu mengambil Kitab Suci dan ia mengambilnya dan membukanya pada Roma 13:13-14, yang berbunyi sebagai berikut: “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya”. Ini menyebabkan ia bertobat pada tahun 385 / 386 M, dan akhirnya ia dan anaknya lalu dibaptis oleh Ambrose pada Minggu Paskah tahun 387 M. Ini berarti bahwa jawaban doa Monika baru datang setelah 20 tahun. Monika mati tidak lama setelah pertobatan Agustinus.

Di waktu-waktu kemudian Agustinus menjadi menjadi seorang yang sangat berpengaruh dalam sejarah gereja dan menjadi salah satu bapa gereja yang terkenal.

Dr. Albert H. Freundt, Jr. - Mungkin Agustinus adalah orang yang paling berpengaruh dalam gereja mula-mula, nomor dua hanya di bawah rasul Paulus. Sekalipun pengaruhnya di Timur adalah sangat kecil, tetapi ia menjadi Bapa Gereja Barat yang terbesar. (‘History of Early Christianity’, hal 55).

Philip Schaff - Agustinus, ... adalah seorang genius dalam filsafat dan theologia ... suatu hati yang penuh dengan kasih kristen dan kerendahan hati. (‘History of the Christian Church’, vol III, hal. 997).

Martin Luther, tokoh Reformasi Protestan itu banyak dipengaruhi dari pemikiran Agustinus dan bahkan sebelum Reformasi Protestan digulirkan, Luther adalah seorang biarawan Agustinian. Demikian juga John Calvin mewarisi ajarannya tentang Predestinasi dari Agustinus ini.

Wikipedia Encyclopedia - Meskipun doktrin Agustinus tentang predestinasi ilahi tidak sama sekali dilupakan dalam Gereja Katolik, doktrin ini diungkapkan dengan indah dalam karya Bernard dari Clairvaux, para teolog Reformasi seperti Martin Luther dan Yohanes Calvin akan menengok kembali kepada Agustinus sebagai inspirasi untuk memahami Injil Alkitab.

Pengalaman Monika dan Agustinus ini mengajarkan pada kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Hati manusia ada di dalam tangan Tuhan dan Tuhan bisa mengubahnya kalau Dia mau. Karena itu tetaplah sungguh-sunggh berdoa bagi musuh-musuh Kristen, orang-orang yang membenci kekristenan, orangorang yang membenci gereja kita, orang-orang yang mengejek kekristenan, tidak mustahil Tuhan akan mengubah mereka. Termasuk untuk Angelina Sondakh.

Demikian juga tetaplah sungguh-sungguh berdoa, jangan bosan-bosan menasihati / mendoakan kekasih-kekasih kita (anak, orang tua, suami, istri, kakak-adik, teman, pacar) yang belum berobat. Mungkin saudara sudah bosan dengan perilaku mereka tetapi ingatlah bahwa untuk mengubah hati mereka sangatlah mudah bagi Tuhan. Tuhan bisa mengubah mereka sebagaimana Ia mengubah Agustinus yang bejat menjadi seorang yang sangat berguna bagi
gereja Kristen.

b. Tindakan Tuhan berkaitan dengan hari pencobaan.

Tindakan Tuhan yang kedua bagi jemaat Filadelfia adalah melindungi mereka dari hari pencobaan.

Wahyu 3:10 - Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Pertama-tama kita perlu tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan “hari pencobaan” di sini karena ternyata ini ditafsirkan secara berbeda-beda. Ada satu aliran Eskatologi yang namanya “Dispensational Futurist” yang beranggapan bahwa di masa yang akan datang (menjelang akhir zaman) akan ada suatu kesusahan besar (Great Tribulation) yang akan menimpa seluruh dunia.

Mungkin itu adalah kesusahan besar yang dipelopori oleh Sang Antikristus. Tapi orang-orang percaya tidak akan mengalami masa itu karena Tuhan berjanji akan melindungi mereka dari hari pencobaan itu. Bagaimana caranya Tuhan melindungi umat-Nya? Dengan cara “Rapture” atau pengangkatan di mana Tuhan akan mengangkat mereka untuk bertemu dengan Tuhan di awan-awan.

Jadi orang-orang percaya tidak akan mengalami “Great Tribulation” atau masa Antikristus itu.

Steve Gregg - Orang-orang Futurist dari golongan Dispensationalis menemukan dalam pernyataan ini suatu janji tentang Pengangkatan orang suci sebelum masa kesusahan. Mereka mengartikan ‘hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia’ sebagai suatu krisis yang bersifat global, dan menganggapnya sebagai masa kesukaran yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karena Yesus berjanji untuk melindungi (gereja) dari saat yang mengerikan ini, maka mereka menganggap bahwa gereja harus disingkirkan dari bumi sebelum masa kesukaran pada akhir zaman.

Tetapi kelihatannya penafsiran seperti ini salah.

Tidak ada dasar untuk menafsirkan bahwa hari pencobaan dalam Wah 3:10 secara spesifik menunjuk pada masa Antikristus menjelang akhir zaman.

Kalau diartikan “hari pencobaan” dalam Wah 3:19 itu menunjuk pada masa Antikristus yang baru akan terjadi menjelang akhir zaman, lalu apa relevansinya janji ini dengan jemaat Filadelfia yang hidup di abad pertama?

James B. Ramsey - Ini tidak boleh dianggap sebagai ramalan tentang saat yang spesifik dari pencobaan yang akan datang dan berlalu sekali untuk selamanya, tetapi seperti pengumuman dari fakta itu bahwa tidak ada orang dalam zaman apapun, atau tempat mana pun, atau keadaan apa pun, bias lolos dari saat ini. Itu harus datang pada semua generasi, bangsa dan gereja.

Tak ada bidang kewajiban atau kebergunaan, tidak ada tingkat pencapaian Kristen yang aman, tidak ada tempat di gereja yang begitu tinggi atau begitu rendah sehingga bisa lolos darinya. ... Hanya di surga, dan dalam dunia yang baru, di mana terdapat kebenaran, kita bisa berharap untuk lolos dari serangannya.

Kata “seluruh dunia” dalam ayat tersebut tidak harus berarti seluruh dunia secara global. Bandingkan : Kadang kala Alkitab menggunakan kata “dunia” secara terbatas misalnya hanya untuk menunjuk seluruh kekaisaran Romawi.

Lukas 2:1 - Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.

Kelihatannya gambaran Alkitab bukanlah bahwa orang percaya akan disingkirkan dari pencobaan / penderitaan karena ada begitu banyak nasihat di dalam Alkitab agar orang percaya setia di dalam penderitaan-penderitaan yang akan mereka alami.

Herman Hoeksema - Itu salah, karena itu tidak sesuai dengan Kitab Suci. Kristus memperingati umat-Nya lebih dari sekali bahwa saatnya akan datang, dan bahwa mereka harus tetap setia sampai akhir. Untuk apa semua peringatan yang begitu banyak dalam Kitab Suci tentang kesusahan / kesukaran ini, jika orang yang setia tidak akan ada pada saat pencobaan? Dan konsep ini berbahaya, karena konsep ini menidurkan gereja. Gereja yang mengharapkan untuk diterima di udara sebelum masa kesukaran besar datang, tidak mempersiapkan dirinya untuk pertempuran dan untuk saat pencobaan itu. Saat itu akan menjerat mereka secara tak terduga. Dan karena itu, kita tidak boleh bekerja di bawah khayalan ini, tetapi harus mengharapkan untuk ada dalam kesukaran, dan harus mempersiapkan diri untuk hari yang jahat itu, sambil mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Kalau begitu bagaimana penafsiran yang benar? Kebanyakan penafsir beranggapan bahwa orang-orang Kristen akan mengalami masa pencobaan ini, masing-masing pada zamannya, sehingga jemaat Filadelfia pun mengalami masa itu pada zaman mereka. Demikian pula kita akan mengalaminya pada zaman kita. Dan janji Tuhan adalah Ia akan melindungi umat-Nya / gereja-Nya dari masa pencobaan itu.

Melindungi di sini tidak berarti bahwa gereja akan disingkirkan sehingga tidak akan mengalami penderitaan. Maksudnya adalah ketika gereja berada di dalam masa penderitaan, Tuhan akan menjaga iman mereka sehingga mereka tidak dikalahkan oleh pencobaan-pencobaan itu dan lalu menjadi murtad.

Albert Barnes - Aku akan menjaga engkau sehingga engkau tidak akan tenggelam di bawah pencobaan-pencobaan yang akan menjadi pencobaan yang hebat untuk banyak orang. Ini tidak berarti bahwa mereka akan betul-betul dijaga dari segala macam bencana, tetapi bahwa mereka akan dijaga dari pencobaan untuk murtad dalam bencana. Ia akan memberi mereka kasih karunia untuk bertahan di bawah pencobaan-pencobaan dengan suatu semangat Kristen, dan dengan cara sedemikian rupa sehingga keselamatan mereka tidak terancam.

James B. Ramsey - Dilindungi dari, ‘keluar dari’ hari pencobaan atau ujian, tidak bisa berarti ‘tidak menderita pencobaan dan ujian’, tetapi diselamatkan dari kuasanya, dijaga / dilindungi melalui pencobaan itu, dan dibawa dengan aman keluar dari pencobaan itu.

Jadi meskipun kita tidak mempunyai data tentang penderitaan macam apa yang dialami oleh jemaat Filadelfia pada masa selanjutnya, tetapi kita tahu pasti bahwa dalam penderitaan yang hebat itu Tuhan menjaga mereka, Tuhan memelihara mereka, Tuhan menguatkan mereka sehingga mereka tidak kalah terhadap pencobaan-pencobaan itu dan lalu menjadi murtad. Karena itulah mereka akan tetap setia dan tidak kehilangan upah mereka. Ini yang dibicarakan dalam ayat 11 :

Wahyu 3:11 - Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

Inilah janji Tuhan terhadap jemaat Filadelfia.

Jika kita mempelajari seluruh Kitab Suci maka kita akan dapati bahwa janji semacam ini tidak hanya berlaku bagi jemaat Filadelfia saja tetapi untuk semua orang percaya. Hidup orang percaya tidak bisa lepas dari yang namanya pencobaan baik secara personal maupun secara umum untuk gereja Tuhan.

Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidup kita akan tanpa pencobaan. Tetapi Dia berjanji untuk menyelamatkan / melindungi kita dari pencobaan-pencobaan itu dalam artian kita akan dijaga, ditopang, dikuatkan sehingga iman kita akan tetap berdiri dan tidak menjadi murtad. Perhatikan ayat ini :

1 Korintus 10:13 - Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Kata-kata : “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami” memang berarti bahwa pencobaan itu akan kita alami. Kita tidak bisa tidak mengalami pencobaan.

Tetapi sekalipun kita mengalami pencobaan, ada janji Tuhan di balik itu yakni :

Pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan kita (kalau melebihi kekuatan kita maka kita pasti murtad)

Akan ada jalan keluar dari Tuhan sehingga kita dapat menanggungnya.

Apa yang akan Tuhan lakukan ketika kita berada dalam pencobaan ini memastikan bahwa kita tidak akan murtad dan tidak akan kehilangan keselamatan maupun mahkota kita sebagaimana jemaat Filadelfia. Bandingkan :

2 Tesalonika 3:3 - Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

2 Petrus 2:9 - maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan…”

Rom 8:35-39 - (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (36) Seperti ada tertulis: ‘Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’ (37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, (39) baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.

Ayat-ayat memastikan bahwa tidak ada pencobaan yang akan membuat kita kalah dalam iman. Bagaimana kalau ada yang kalah dan murtad? Itu hanya membuktikan bahwa dia tidak pernah percaya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Itulah sebabnya janji-janji di dalam ayat tersebut tidak berlaku bagi dia.

Kalau memang demikian, bolehkah kita bersantai-santai karena bagaimana pun juga kita tidak akan murtad? Tidak! Perhatikan firman-Nya kepada jemaat Filadelfia :

Wahyu 3:11 - Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

Jadi memang Tuhan berjanji akan menjaga mereka sehingga mereka akan tetap setia dan tidak kehilangan mahkota mereka tetapi mereka pun mempunyai tanggung jawab yakni memegang apa yang ada pada mereka. Karena itu janganlah karena janji-janji Tuhan itu membuat kita menjadi pasif. Sekalipun ada janji penjagaan sehingga kita tidak murtad atau kehilangan keselamatan, kita tetap punya tanggung jawab untuk berusaha secara maksimal agar tidak kalah oleh pencobaan itu.

Lalu apa yang harus lakukan agar bisa kuat dalam pencobaan?
Rajin berdoa.
Lukas 22:40 - Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Rajin mendengar dan melakukan Firman Tuhan secara serius.
Luk 8:13 - Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Maukah saudara?

FILADELFIA : JEMAAT YANG SETIA (Bagian 3)

Wahyu 3:7-13 – (7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. (8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. (10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. (11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. (12) Barang siapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam BaitSuci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. (13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Kita sudah mempelajari teks tentang jemaat Filadelfia ini dalam 4 point besar yakni : Kota dan Jemaat Filadelfia, Gelar Kristus Sang Pemberi Surat, Pujian Kristus Bagi Jemaat Filadelfia dan Tindakan Kristus Bagi Jemaat Filadelfia. Dan sekarang kita akan membahas point yang terakhir.

V. JANJI KRISTUS KEPADA JEMAAT FILADELFIA.

Di bagian akhir dari Surat ini Kristus memberikan sejumlah janji kepada jemaat Filadelfia yang menang / setia sampai akhir.

Wahyu 3:12 – Barang siapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Dari ayat ini terlihat adanya 3 janji kepada jemaat Filadelfia.

a. Mereka akan dijadikan sokoguru dalam Bait Suci.

Wahyu 3:12a – Barang siapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ;…”

Di sini Tuhan menjanjikan bahwa orang-orang yang menang akan dijadikan “sokoguru”. Kata “sokoguru” ini juga dipakai dalam Galatia 2:9 di mana Yakobus, Petrus dan Yohanes disebut sebagai “sokoguru” jemaat.

Galatia 2:9 - Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku…”

Lalu ”sokoguru” itu sendiri sebenarnya apa? “Sokoguru” itu sebenarnya adalah tiang penopang / pilar dari sebuah bangunan. Perhatikan Wahyu 3:12a ini dalam terjemahan yang lain :

Contoh pilar bangunan

KJV - Him that overcometh will I make a pillar in the temple of my God, and he shall go no more out:….”

BIS – Orang yang menang, akan Kujadikan sebagai tiang dalam Rumah Suci Allah-Ku, dan ia akan tinggal di tempat itu selama-lamanya….”

KSI - Orang yang menang akan Kujadikan tonggak dalam Bait Suci Tuhan-Ku, dan sekali-kali ia tidak akan keluar lagi dari situ. ….” Contoh pilar bangunan

Bandingkan :

1 Timotius 3:15 - Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Catatan : Kata “tiang penopang” di sini di dalam KJV juga menggunakan kata “pillar” yang juga dipakai untuk “sokoguru”.

Kalau “sokoguru” artinya tiang penopang, maka di sini orang-orang yang menang dijanjikan untuk menjadi “sokoguru” dalam Bait Suci. Artinya mereka akan menjadi tiang yang menopang Bait Suci. Tetapi apa yang dimaksudkan dengan Bait Suci di sini? Apakah ini menunjuk pada Bait Suci orang Israel di bumi ini? Kelihatannya tidak karena :

1. Bait Suci Israel (zaman Salomo) sudah ada 2 pilar utamanya yang diberi nama Yakhin dan Boas.

1 Raj 7:21 - Kemudian tiang-tiang itu didirikannya dekat balai ruang besar. Ketika ia mendirikan tiang kanan, ia menamainya Yakhin; ketika ia mendirikan tiang kiri, ia menamainya Boas.

Catatan :
Yakhin artinya Dia (Allah) meneguhkan.
Boas artinya di dalam Dia (Allah) ada kekuatan.

2. Bait Suci Israel adanya di kota Yerusalem di Palestina sedangkan ayat ini membicarakan tentang Yerusalem yang baru.

Wahyu 3:12 – “…dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Berarti ini jelas berbicara tentang Bait Suci di surga.

Tapi kalau ini berbicara tentang Bait Suci di surga, bukankah di surga nanti Bait Suci sudah tidak ada?

Wahyu 21:22 - Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.

Perlu diketahui bahwa di dalam Kitab Suci, ada 2 kata yang diterjemahkan sebagai Bait Suci yakni “HIERON” dan “NAOS”. “HIERON” itu menunjuk pada seluruh Bait Suci, termasuk pelatarannya. “NAOS” menunjuk hanya pada “sanctuary” (Ruang Suci dan Ruang Maha Suci) yang dipercaya sebagai tempat kediaman Allah.

Kata yang dipakai di dalam Wah 3:12 ini bukan “HIERON” yang seandainya digunakan harus menunjuk pada Bait Suci di bumi tetapi menggunakan “NAOS” sehingga dapat diartikan sebagai tempat kediaman Allah. Nah mengingat bahwa di surga nanti Bait Suci secara fisik sudah tidak ada, maka sesuai dengan arti kata “NAOS” ini, jelas yang dimaksudkan di sana adalah tempat kediaman Allah. Jadi yang dimaksudkan dengan Bait Suci dalam ayat itu adalah tempat kediaman Allah di surga atau surga itu sendiri.

Pulpit Commentary - Untuk kata ‘Bait Suci’ digunakan kata “NAOS”, tempat kudus, tempat tinggal Allah, bukan “HIERON”, seluruh bangunan kudus. Kata yang terakhir sering muncul dalam Injil Yohanes, tetapi tidak pernah dalam kitab Wahyu. Bait Suci dalam kitab Wahyu adalah tempat tinggal Allah.

Homer Hailey – “…seluruh surga merupakan satu Bait Suci yang kekal dan ia yang menang mempunyai tempat yang permanen di dalamnya.

Kalau begitu orang-orang yang menang dijanjikan untuk menjadi “sokoguru” atau pilar atau tiang penopang dari surga. Apakah itu berarti orang-orang percaya itu akan menjadi tiang-tiang yang menopang surga dalam arti yang sesungguhnya? Jelas tidak! Itu tidak masuk akal. Di sini artinya bukan hurufiah melainkan simbolik. Arti dari “sokoguru” berhubungan dengan kekuatan / ketahanan yang lama sebagaimana tiang penopang sebuah bangunan harus kuat dan tahan lama. Jikalau tidak bangunannya akan roboh.

Pulpit Commentary - Pilar digunakan secara tetap sebagai gambaran dari kekuatan dan ketahanan yang lama (lihat Yeremia 1:18; Galatia 2:9).

Gambaran ini dapat kita mengerti tetapi sebenarnya akan lebih dimengerti dan sangat familiar bagi orang-orang Filadelfia sendiri karena sebagaimana sudah saya ceritakan sebelumnya bahwa Filadelfia ada di jalur gempa sehingga sering kali kota ini dilanda gempa bumi yang hebat di mana banyak bangunan menjadi roboh setiap kali gempa karena pilar-pilar / tiang penopangnya tidak mampu menahan goncangan gempa bumi. Jikalau pun ada yang kuat biasanya tidak tahan lama. Mereka sangat memahami hal ini. Dan menarik bahwa dalam kondisi mereka yang seperti itu Kristus berjanji bahwa orang-orang yang percaya justru akan menjadi sokoguru / pilar dari Bait Suci. Suatu janji yang sangat berarti bagi mereka yang selalu menginginkan pilar rumah yang kuat dan tahan terhadap gempa bumi.

Kalau begitu apa artinya seluruh janji ini? Barclay mengatakan bahwa ada orang yang menafsirkan ‘pilar’ atau “sokoguru” ini sebagai suatu kemantapan karakter moral sehingga arti dari ayat ini adalah bahwa di surga nanti orang-orang percaya akan mencapai kesempurnaan moral.

William Barclay – Beberapa ahli berpendapat bahwa di sini dijanjikan suatu kemantapan karakter moral. Dalam kehidupan ini orang-orang yang terbaik di antara kita pun kadang-kadang melakukan hal yang buruk. Namun, orang-orang yang setia akhirnya akan tiba pada satu waktu ketika ia menjadi seperti pilar yang mantap di dalam Bait Allah dan kebaikan menjadi keadaan dari kehidupannya yang konstan (= tetap). (Pemahaman Alkitab Setiap Hari Wahyu 1-5, hal. 199-200).

Jikalau penafsiran ini benar maka apa yang dikatakan Barclay ini menarik. Memang benar bahwa dalam kehidupan ini bahkan orang-orang yang terbaik dalam iman / kerohanian pun melakukan pelanggaran-pelanggaran moral yang fatal. Moralitas mereka seperti pilar yang tidak kuat dan tahan lama dan ketika ada sedikit goncangan, menjadi roboh. Misalnya :

Karena takut maka Abraham berdusta / menyuruh Sarai berdusta (Kej 12:11- 13; Kej 20:2).

Karena ada usul dari Sarai, Abraham lalu melakukan poligami dengan mengawini Hagar.

Karena daya tarik Batsyeba, Daud lalu jatuh ke dalam perzinaan dan berlanjut pada pembunuhan (1Sam 11).

Karena takut maka Petrus menyangkal Yesus 3 kali (Matius 26:69-75). Juga bersikap munafik (Galatia 2:11-14). dll.

Dan ini berarti bahwa sehebat / sekuat apa pun iman kita, selama kita masih ada di dunia ini, kita masih bisa jatuh di dalam dosa dan bahkan dosa-dosa yang berat. Moralitas kita semua bagai sokoguru atau pilar-pilar bangunan Filadelfia yang mudah roboh karena goncangan-goncangan gempa. Dan tidak bisa tidak ini menyebabkan konflik di dalam diri kita dan bahkan rasa menderita / frustrasi. Mengapa? Karena di satu sisi kita ingin taat dan menyenangkan Tuhan tetapi di sini lain yang kita perbuat justru melawan kehendak Tuhan.

Memang kalau kita bukan orang percaya yang sungguh-sungguh, kita tidak peduli kalau kita tidak taat / kalau kita berdosa. Bahkan kita menikmatinya. Tapi kalau kita benar-benar orang percaya, kita tidak akan bisa tenang, kita menderita / frustrasi karena ketidaktaatan / dosa itu, itu, bahkan tidak jarang orang menjadi benci dengan diri sendiri. Tetapi di sini ada sebuah janji yang indah dari Kristus bahwa suatu hari nanti (dalam Bait Suci Tuhan / di surga) orang-orang yang menang akan disempurnakan sehingga kehidupan moral mereka bagai pilar yang kuat dan kokoh, tidak mungkin dirobohkan.

Ibrani 12:23 – “…kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna Apalagi ditambah dengan fakta bahwa di sana tidak ada lagi setan (karena sudah dilemparkan ke neraka) yang bisa menggoda kita untuk berdosa sehingga di surga nanti kita akan berada dalam keadaan ‘NON POSSE PECCARE’ atau ‘not possible to sin’ (tidak mungkin berbuat dosa). Di sana kita tidak menyakiti lagi, kita tidak menipu lagi, kita tidak memaki lagi, kita tidak menggosip lagi, kita tidak memfitnah lagi, kita tidak menampar lagi, kita tidak memusuhi lagi, kita tidak membuang muka dengan orang lagi, kita tidak iri hati dengan orang lagi, kita tidak jutek lagi, kita tidak menyindir lagi, dsb. Kita benar-benar sempurna secara moral.

Alangkah indahnya hidup di sana bukan? Ya, di sana moralitas kita akan sempurna dan kokoh/kuat bagaikan pilar-pilar atau tiang penopang dari sebuah bangunan. Inilah janji Tuhan bagi orang-orang yang menang. Sebuah kehidupan dengan moralitas yang sempurna. Kalau di dalam dunia ini kita menderita karena ketidaksempurnaan moral kita sendiri, dosa-dosa kita, pelanggaranpelanggaran kita, ada harapan untuk sebuah kehidupan yang sempurna di seberang sana di mana karakter dan moralitas akan berdiri kokoh bagaikan sokoguru atau pilar-pilar bangunan. Asal saudara benar-benar adalah orang beriman, saudara sedang menuju pada suatu kehidupan seperti itu. Maukah saudara?

b. Mereka tidak akan keluar dari Bait Suci itu.

Wahyu 3:12 - Barang siapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah- Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ;….”

Janji kedua bagi orang-orang yang menang di Filadelfia adalah “mereka tidak akan keluar lagi dari situ”. Kata-kata ini bagi kita mungkin tidak terlalu bermakna tetapi tidak bagi orang-orang Filadelfia karena sebagaimana sudah kata katakana bahwa kota yang sering kali dilanda gempa membuat orang Filadelfia tidak bias secara tetap tinggal di dalam kota mereka. Mereka selalu lari ke luar kota setiap kali ada gempa bumi dan bahkan ada banyak yang tidak mau tinggal di dalam kota lagi tetapi di luar kota saja. Saya kutipkan kembali komentar yang sudah saya berikan pada bagian I.

William Barclay – Sering kali, ketika gempa bumi besar datang, penduduk menghadapinya dengan berani dan percaya diri namun goncangan-goncangan kecil yang terus-menerus terjadi membuat mereka akhirnya menjadi panik.

Inilah yang terjadi di Filadelfia. Strabo menjelaskan situasinya. Goncangangoncangan keras tiap hari terjadi. Tembok-tembok rumah menjadi retak. Hari ini satu bagian dari kota runtuh, besok bagian lainnya. Kebanyakan penduduk tinggal di luar kota di dalam tenda-tenda, dan mereka bahkan takut untuk melintasi jalan-jalan di kota sebab takut mati tertimpa bangunan besar yang runtuh. Orang yang masih berani tinggal di dalam kota dianggap gila; mereka menghabiskan waktu untuk menopang bangunan yang bergetar dan setiap beberapa saat lari ke ruang terbuka untuk menyelamatkan diri. Hari-hari mengerikan di Filadelfia ini tidak pernah dilupakan sepenuhnya, dan penduduk kota ini di alam bawah sadarnya selalu berjaga-jaga terhadap getaran-getaran tanah yang menandakan akan datangnya bencana, siap berlari menyelamatkan diri ke ruang terbuka. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 186-
187).

Simon Kistemaker - Karena ketakutan terhadap terulangnya gempa bumi maka penduduk kota itu lebih suka tinggal di daerah luar kota.

Tentu sangat berarti bagi mereka yang sering lari meninggalkan tempat tinggal atau keluar dari kota, ada janji bahwa “mereka tidak akan keluar lagi dari situ”.

Tetapi apakah yang dimaksudkan dengan “situ”? Maksudnya mereka dijanjikan tidak akan keluar dari mana? Ini ada hubungannya dengan janji yang pertama.

Jikalau janji yang pertama adalah mereka akan menjadi sokoguru dalam Bait Suci maka janji selanjutnya adalah mereka tidak akan keluar dari situ.

Maksudnya jelas, mereka tidak akan keluar dari Bait Suci itu.

Di atas sudah dijelaskan bahwa Bait Suci yang dimaksudkan di sini bukanlah Bait Suci fisik di dunia ini dan juga bukan suatu Bait Suci yang ada di dalam surga (karena di sana bait Suci tidak ada lagi) tetapi menunjuk pada kediaman Allah yakni surga itu sendiri. Kalau begitu janji bahwa orang-orang benar tidak akan keluar dari Bait Suci itu lagi berarti bahwa orang-orang benar tidak akan keluar dari surga lagi atau dengan kata lain mereka akan tetap berada bersama Tuhan selamanya.

Pemikiran ini sebenarnya masih mempunyai kaitan dengan ide tentang sokoguru atau pilar yang dibicarakan sebelumnya. Maksudnya adalah sama seperti sebuah sokoguru / pilar / tiang penopang tidak bisa dikeluarkan dari sebuah bangunan dan akan tetap berada di sana selama bangunan itu berdiri, demikian juga orang-orang yang menang akan menjadi pilar di surga dan karenanya mereka tidak akan pernah keluar dari sana.

Steve Gregg - Pilar-pilar seperti itu tahan gempa, sehingga berbeda dengan warga Filadelfia yang sering dipaksa keluar dari kota mereka oleh gempa, sang pemenang tidak akan keluar lagi.

John Stott - Orang-orang Kristen Filadelfia boleh hidup dalam ketakutan terhadap goncangan gempa bumi, tetapi tidak ada suatu apapun yang akan menggoncangkan mereka pada waktu mereka berdiri sebagai pilar di surga.

Apa arti semuanya ini? Artinya adalah kebahagiaan dan keamanan kita akan benar-benar terjamin di surga.

Albert Barnes - Kebenaran utama di sini adalah bahwa jika kita mencapai surga, kebahagiaan kita akan aman / terjamin selamanya.

Simon Kistemaker – ”ia tidak akan keluar lagi dari situ”;…sangat berarti bagi penduduk Filadelfia, yang karena seringnya terjadi gempa bumi lebih suka tinggal di luar kota itu. Orang-orang ini hidup dalam ketakutan di dalam seluruh hidupnya karena bencana alam; sebaliknya anak-anak Allah tinggal dengan selamat selama-lamanya dalam hadirat-Nya.

Ya, tidak ada apa pun atau siapa pun yang bisa mengganggu keamanan / kebahagiaan kita di sana seperti orang-orang Filadelfia yang sering terganggu keamanan dan kebahagiaannya karena gempa bumi. Bandingkan :

Wahyu 14:13 - Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Inilah “Rest in Peace” (RIP). Di dunia ini kita banyak bekerja membangun keamanan dan kebahagiaan kita secara sekuler tetapi seringkali semuanya terancam hancur dalam sesaat. Misalnya suami mati, isteri selingkuh, anak-anak bejad, orang tua cerai, dipecat dari pekerjaan, bisnis bangkrut, dll. Semua ini mengancam keamanan dan kebahagiaan yang kita bangun bertahun-tahun.

Ketenangan dan kebahagiaan kita pun seringkali terusik karena ulah dari orangorang jahat. Kita difitnah, dikhianati, dirugikan, dituduh yang tidak-tidak, ditipu, dimaki, disalah mengerti, diirihati’i, dianggap remeh, tidak dihargai, dicuri, dsb. Semuanya ini membuat ada orang-orang yang menjadi tidak betah lagi hidup di dunia seperti yang nampak dalam gambar ini :

Tetapi penghiburan bagi kita adalah di surga nanti tidak apa pun atau siapa pun yang mengusik keamanan dan kebahagiaan kita. Pemfitnah sudah tidak ada di sana, penipu sudah tidak ada di sana, pengkhianat sudah tidak ada di sana, penjahat sudah tidak ada di sana, pencuri sudah tidak ada di sana. Mungkin kalau mereka ternyata bertobat dan beriman kepada Tuhan, mereka juga akan ada di surga tetapi mereka tidak akan ada di sana sebagai pencuri lagi, pemfitnah, pengkhianat, penjahat, dsb, karena sama seperti kita, mereka pun akan sempurna secara moral.

Rindukah saudara untuk kehidupan semacam ini di mana kebahagiaan saudara terjamin secara kekal? Kalau ya, jadilah orang Kristen yang sejati dengan benarbenar percaya kepada Yesus Kristus. Dan setialah kepada-Nya sampai akhir hayatmu.

c. Kepada mereka akan dituliskan sejumlah nama..

Wah 3:12b – “….dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah- Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Janji yang terakhir bagi orang-orang yang menang adalah kepada mereka akan dituliskan sejumlah nama yakni nama Allah Bapa, nama kota Allah (Yerusalem baru), dan nama baru dari Yesus sendiri. Seperti bagian yang sudah-sudah, sekali lagi kata-kata ini mungkin asing bagi kita tetapi tidak bagi masyarakat Filadelfia di mana kota mereka pernah 3 kali berganti nama.

FILADELFIA (nama yang dikaitkan dengan Attalus II yang dikenal sebagai “Philadelphos” atau orang yang sangat mengasihi saudaranya).

NEO CAESAREA (sebagai penghargaan kepada Kaisar Tiberius yang membangun kembali kota ini serta membebaskannya dari pajak setelah gempa dahsyat yang menimpa kota ini tahun 17 M).

FLAVIA (sebagai penghargaan bagi Kaisar Roma yang baru yakni Vespasianus yang marganya adalah Flavius).

Karena itu pembicaraan tentang nama baru adalah sesuatu yang sangat familiar dengan masyarakat Filadelfia.

Nah, janji Kristus di sini bagi orang-orang yang menang adalah kepada mereka akan dituliskan nama Allah Bapa, nama kota Allah (Yerusalem baru), dan nama baru dari Yesus sendiri. Di sini kita tidak perlu terlalu pusing dengan persoalan nama Allah (siapakah nama Allah Bapa), Yerusalem baru dan nama Yesus yang baru (nama apa?) karena semua ini pasti tidak bersifat hurufiah melainkan simbolik sama seperti sokoguru dan Bait Suci yang dibicarakan sebelumnya. Karena itu di sini kita hanya perlu mencari tahu apa maksudnya semua simbol ini?

1. “nama Allah-Ku” (nama Bapa) di sini adalah simbol dari kepemilikan Allah atas kita.

William Barclay – “…janji ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan member cap kepada seorang budak, yaitu dengan menuliskan inisial nama pemilik budak itu untuk menunjukkan bahwa budak itu adalah miliknya. Demikianlah Allah akan memberi cap-Nya ke atas mereka yang setia kepada- Nya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 200).

Ini sama seperti di kampung-kampung di mana orang memberikan cap kepada sapi-sapi mereka dengan inisial nama mereka. Itu bertujuan untuk menyatakan bahwa sapi itu adalah milik orang yang namanya tertera pada sapi itu.

Jadi kalau dikatakan bahwa kepada orang-orang yang menang diberikan nama Allah, itu artinya bahwa orang-orang yang menang akan menjadi milik Allah.

Leon Morris - ‘Nama Allah’ menunjukkan bahwa si pemenang adalah milik Allah.
Betapa indahnya kalau kita dimiliki oleh orang yang sangat mencintai kita dan sangat kita cintai seperti kata-kata dalam lagunya Anang dan Krisdayanti : “Cintailah diriku untuk selamanya….milikilah diriku untuk selamanya….”

Ya, orang-orang yang menang akan menjadi milik Allah sepenuhnya.

1 Petrus 2:9 - Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,…

2. “nama kota Allah-Ku” atau Yerusalem baru adalah simbol dari kewargaan kita di surga.

William Barclay – Pada diri orang Kristen yang setia akan dituliskan nama Yerusalem baru. Ini adalah pemberian kewargaan di kota Allah…. Mereka yang setia akan menjadi warga kota yang di sana Allah selalu hadir. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal. 201).

Steve Gregg - Penulisan Yerusalem yang baru pada orang percaya menunjukkan kewarganegaraan di sana (Mazmur 87:5-6).

Bandingkan :

Filipi 3:20 - Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.

Jadi orang percaya sebenarnya adalah warga kerajaan surga, warga kota Yerusalem baru. Di dunia ini sebenarnya kita sementara merantau dan KTP kita sekarang hanyalah KTP sementara. Sebagai perantau kita tidak pernah punya rumah yang permanen. Rumah kita di sini hanyalah sementara, seperti tempat kost.

Ibrani 13:14 - Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

Tetapi suatu hari nanti kita akan pergi ke rumah yang sebenarnya di dalam kota di mana kita sebagai warga tetapnya dan menikmati semua berkat di dalam kota itu. Mungkin ide ini yang melatarbelakangi penciptaan lagu : “Oh Yerusalem kota mulia hatiku rindu ke sana… Tak lama lagi Tuhanku datanglah bawa aku masuk sana….

Ibrani 12:22 - Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah

2 Korintus 5:8 – “…terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
CEV – “…because we would rather leave these bodies and be at home with the
Lord (= di rumah bersama Tuhan).

Karena itu janganlah kita mengerahkan segala kekuatan kita untuk membangun “tempat kost” kita tetapi tidak mempersiapkan apa-apa untuk rumah kita yang sebenarnya.

3. “nama-Ku yang baru” adalah nama Kristus yang baru.

Di sini kita memang tidak perlu mencari tahu nama Kristus yang baru itu apa karena memang tidak ada seorang pun yang bisa tahu.

Wahyu 19:12 - Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.

Di samping pemberian nama itu sendiri adalah sesuatu yang bersifat simbolik.

Mungkin pertama-tama perlu diketahui bahwa dalam tradisi Ibrani, pemberian nama yang baru pada seseorang menunjukkan adanya perubahan orang itu ke arah yang lebih baik. Misalnya Abram diberikan nama baru yakni Abraham (Kejadian 17:5), Sarai diberikan nama baru yakni Sara (Kej 17:15), Yakub diberikan nama baru yakni Israel (Kejadian 32:28), dll.

Jikalau di surga nanti Kristus akan mengenakan nama baru, itu mungkin menunjukkan bahwa Kristus akan tampil dengan suatu kondisi yang berbeda atau lebih baik daripada yang pernah dikenal oleh manusia.

Leon Morris - Pada waktu itu Kristus tampil dalam suatu karakter / keadaan dalam mana Ia tidak bisa tampil sampai penyempurnaan ini tercapai.

Jikalau nama baru-Nya itu diberikan pada orang-orang yang menang maka artinya adalah orang-orang yang menang akan menikmati berkat dari kesempurnaan Kristus itu. Mungkin ada kaitannya juga dengan kesempurnaan keselamatan kita.

Leon Morris - ‘NamaKu yang baru’ mungkin menunjuk pada keadaan yang baru yang dihasilkan oleh penyempurnaan penebusan.

Simon Kistemaker - Orang-orang percaya di kota Antiokhia adalah yang pertama kali disebut Kristen, yaitu pengikut Kristus (Kis. 11:26). Bagi dunia, nama ini adalah nama ejekan (Kis. 26:28; 1 Petrus 4:16). Tetapi dengan memasuki Yerusalem yang baru, orang-orang Kristen ini menerima nama Kristus yang baru. Kita tidak diberitahu apa namanya, tetapi kita dapat mengatakan bahwa nama itu berkaitan dengan pekerjaan penebusan Kristus yang telah sempurna. Nama baru ini tidak akan lagi diolok-olok tetapi akan dihormati dan dimuliakan.

Jadi secara ringkas dapat dikatakan orang-orang yang menang akan diberikan sejumlah nama yang artinya mereka akan menjadi milik Allah, mereka akan menjadi warga kerajaan surga dan mereka akan menerima berkat penebusan yang sempurna. Mungkin semua ini masih abstrak dan samar-samar bagi kita (bandingkan dengan 1 Korintus 13:12) tetapi suatu hari nanti semuanya akan jelas bagi kita. Tetapi satu hal pasti yang bisa ditarik dari hal-hal abstrak ini adalah bahwa suatu hari nanti orang-orang yang menang akan benar-benar dihormati dan dihargai dalam kerajaan surga.

William Barclay – Di kota-kota Asia Kecil dan di Filadelfia, pada saat seseorang imam meninggal dunia sesudah menjalani hidup yang setia, orang-orang menghormatinya dengan mendirikan sebuah pilar baru di dalam kuil tempat ia telah melayani, lalu menuliskan namanya dan nama ayahnya pada pilar tersebut. Bila dikaitkan dengan kebiasaan ini maka janji penulisan nama Allah pada diri orang yang setia mungkin menjelaskan perihal penghormatan abadi yang diberikan Kristus kepadanya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1- 5, hal. 200).

Albert Barnes - Karena itu, pahala yang dijanjikan di sini adalah bahwa ia yang dengan kesetiaan yang tekun menunjukkan bahwa ia adalah sahabat yang sejati dari sang Juruselamat, akan dihormati dengan tempat tinggal permanen dalam kota kudus ini. Dalam gereja yang ditebus dan menang ia akan mendapat tempat tinggal kekal; dan di manapun ia ada, di sana diberikan kepadanya janji yang pasti bahwa ia adalah milik-Nya, dan diakui sebagai warga negara dari dunia surgawi. Tidak ada kehormatan yang lebih tinggi yang bisa diinginkan oleh siapapun juga; tetapi itulah kehormatan yang didapatkan oleh orang yang paling kecil / tidak penting dan rendah oleh iman kepada Anak Allah.

Jadi intinya adalah orang-orang yang menang akan sangat dihargai dan dihormati dalam surga. Ini penting untuk diperhatikan! Mungkin di dunia ini saudara bukanlah orang yang dianggap sebagai orang penting, saudara tidak mempunyai pengaruh apa-apa, atau saudara miskin dan bodoh, tidak berkedudukan, tetapi kalau saudara betul-betul adalah orang yang percaya, maka nanti saudara akan menjadi orang yang terhormat di surga. Bandingkan dengan cerita tentang Lazarus dan orang kaya (Lukas 16:19-31). Pada saat di dalam dunia, maka orang kaya itu yang terhormat, dan Lazarus sangat miskin dan hina. Tetapi dalam kekekalan, keadaan menjadi terbalik! Untuk apa menjadi orang terkenal dan terhormat di dunia tetapi hina dalam pandangan Tuhan bahkan tidak dikenal oleh Tuhan.

Matius 7:22-23 – (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak Mujizat demi nama-Mu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Tetapi berbahagialah kita yang dikenal olehnya karena iman kita dan dihargai oleh-Nya karena pelayanan kita.

Yohanes 12:26 - Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Kiranya ini mendorong kita untuk tetap setia dalam iman dan pelayanan kita kepada Tuhan karena suatu hari nanti kita akan dihormati dan dihargai dalam kerajaan-Nya. EKSPOSISI KITAB WAHYU 3:7-13 (JEMAAT FILADELFIA).
- AMIN -
Next Post Previous Post