YESUS KRISTUS MATI UNTUK SELURUH DUNIA?

Pdt.Budi Asali, M.Div.
YESUS KRISTUS MATI UNTUK SELURUH DUNIA?
Yesus Kristus mati untuk seluruh dunia?:

Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus mati untuk seluruh dunia / menebus dosa dunia.

Contoh ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus mati untuk seluruh dunia:

a) Yohanes 1:29 - “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”.

Lenski (tentang Yohanes 1:29): “‘World’ means the universe of men from Adam onward to the last babe born just before the judgment breaks” (= ‘Dunia’ berarti alam semesta dari manusia dari Adam ke depan sampai kepada bayi terakhir yang dilahirkan persis sebelum penghakiman mulai).

b) Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

c) Yohanes 4:42 - “dan mereka berkata kepada perempuan itu: ‘Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.’”.

d) Yohanes 6:33 - “Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.’”.

e) Yohanes 6:51 - “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’”.

f) 1Yohanes 2:1-2 - “(1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.

g) 1Yohanes 4:14 - “Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat dunia”.

Jawaban terhadap argumentasi ini:

a) Tidak ada alasan untuk menafsirkan bahwa ayat-ayat di atas menunjuk pada ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal), karena kata ‘dunia’, yang diterjemahkan dari kata bahasa Yunani KOSMOS, mempunyai banyak arti dalam Kitab Suci, yaitu:

1. Seluruh alam semesta.

Kisah Para Rasul 17:24 - “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia”.

Kata yang diterjemahkan ‘bumi’ adalah KOSMOS. NIV/NASB: ‘the world’ (= dunia).

2. Bumi.

Yohanes 13:1 - “Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya”.

3. Keduniawian.

a. Yakobus 4:4 - “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah”.

b. 1Yohanes 2:15 - “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu”.

4. Semua umat manusia di dunia ini.

Roma 3:19 - “Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah”.

5. Semua orang yang tidak percaya.

a. Yohanes 15:18 - “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu”.

b. 1Korintus 11:32 - “Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia”.

6. Semua orang non Yahudi.

Roma 11:12 - “Sebab jika pelanggaran mereka (bangsa Yahudi) berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka”.

Perhatikan bahwa pada bagian yang saya garis bawahi ada 2 kalimat paralel yang artinya sama. Dengan demikian ‘pelanggaran mereka’ diidentikkan dengan ‘kekurangan mereka’, dan ‘dunia’ diidentikkan dengan ‘bangsa-bangsa lain’.

7. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya.

Yohanes 16:20 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita”.

Adam Clarke memberikan komentar tentang ayat ini dengan kata-kata sebagai berikut: “It is very evident that our Lord uses the word ‘world’, in several parts of this discourse of his, to signify the unbelieving and rebellious Jews” (= Adalah jelas bahwa Tuhan kita menggunakan kata ‘dunia’, dalam beberapa bagian dari percakapanNya ini, untuk menunjuk kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan bersifat memberontak) - hal 634.

8. Semua orang yang percaya / pilihan.

a. Yohanes 3:17 - “Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya (dunia) oleh Dia”.

b. Yohanes 6:33 - “Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia”.

c. Yohanes 6:51 - “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’”.

d. 2Korintus 5:19 - “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami”.

Dalam ayat-ayat ini, kalau ‘dunia’ diartikan ‘semua orang di dunia’, maka akan menjadi Universalisme (ajaran yang mengatakan bahwa pada akhirnya semua manusia akan masuk surga), yang jelas merupakan suatu ajaran sesat. Karena itu, kata ‘dunia’ dalam ayat-ayat ini harus diartikan ‘orang percaya / pilihan’.

Ayat lain dimana kata ‘dunia’ harus diartikan ‘orang pilihan’ adalah ayat-ayat yang mengatakan bahwa Yesus adalah ‘Juruselamat dunia’, seperti:

• Yohanes 4:42 - “dan mereka berkata kepada perempuan itu: ‘Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.’”.

• 1Yohanes 4:14 - “Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat dunia”.

Tentang Yohanes 4:42, John Owen memberi komentar: “A Saviour of men not saved is strange” (=Seorang Juruselamat dari manusia yang tidak selamat merupakan sesuatu yang aneh) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 327.

Owen sendiri mengatakan bahwa Kristus disebut ‘Juruselamat dunia’ karena tidak ada Juruselamat lain di dunia ini (bdk. Kisah Para Rasul 4:12), dan karena Kristus adalah Juruselamat orang-orang pilihan di seluruh dunia (Owen, vol 10, hal 342).

Tentang Yohanes 4:42 ini Calvin memberikan penafsiran yang berbeda.

Calvin (tentang Yohanes 4:42): “Again, when they affirm that Jesus is ‘the Christ’ and ‘the Savior of the world,’ they undoubtedly have learned this from hearing him. ... Christ testified that the salvation, which he had brought, was common to the whole world, that they might understand more fully that it belonged to them also; for he did not call them on the ground of their being lawful heirs, as the Jews were, but taught that he had come to admit strangers into the family of God, and to bring peace to those who were far off, (Ephesians 2:17.)” [= Lagi, pada waktu mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ‘Kristus’ dan ‘Juruselamat dunia’, tak diragukan mereka mempelajari hal ini karena mendengarnya dari Dia. ... Kristus menyaksikan bahwa keselamatan, yang telah Ia bawa, adalah umum bagi seluruh dunia, supaya mereka bisa mengerti dengan lebih penuh / lengkap bahwa keselamatan itu kepunyaan mereka (orang-orang Samaria) juga; karena Ia tidak memanggil mereka berdasarkan keberadaan mereka sebagai ahli-ahli waris yang sah, seperti orang-orang Yahudi, tetapi mengajar bahwa Ia telah datang untuk menerima orang-orang asing ke dalam keluarga Allah, dan untuk membawa damai kepada mereka yang jauh (Efesus 2:17).].

Efesus 2:17 - “Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’”.

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Next Post Previous Post