3 CIRI KHAS PENGAJARAN SAKSI YEHUWA

STEFANUS UNTUNG CHANDRA.
3 CIRI KHAS PENGAJARAN SAKSI YEHUWA
BIDAT MODERN DALAM KEKRISTENAN: SAKSI-SAKSI YEHOVAH/YEHUWA.

“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” (Matius 24:24)
-----------------------------------------------------
Dunia Kekristenan semenjak era reformasi dimulai hingga saat ini telah dipenuhi oleh berbagai aliran dan denominasi dalam gereja, dengan beragam pengajaran dan pemahaman iman masing-masing, yang kadang berbeda satu dengan yang lain.

Perbedaan yang sangat mencolok adalah ketika mereka memiliki suatu pemahaman iman atau pengajaran yang sama sekali bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, yakni Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Pengertian yang salah terhadap firman Tuhan tersebut mengakibatkan kekeliruan penafsiran sehingga pada akhirnya pemahaman iman mereka sudah banyak menyimpang dari prinsip-prinsip kebenaran Alkitab.

Salam satu kelompok atau Sekte yang hampir 200 tahun ini mempengaruhi jemaat Kristen adalah Sekte Saksi Yehuwa. Sekte in memasuki dani merambah Indonesia pada beberapa dekade yang lalu hingga sekarang.

Sekte yang sekarang lazim disebut sebagai Saksi-Saksi Yehuwa dimulai di Pennsylvania pada tahun 1870, berupa kelas pendalaman Alkitab yang dimulai oleh Charles Taze Rusell.

Russell menamai kelompoknya “Millenial Dawn Bible Study” (Pemahaman Alkitab Fajar Milenial). Charles T. Russell menulis seri buku yang diberi judul “The Millenial Dawn” (Fajar Milenial), yang kemudian dikembangkan menjadi 6 jilid sebelum kematiannya, berisikan dasar teologi yang sekarang ini dipegang oleh Saksi Yehuwa. Setelah kematian Russell di tahun 1916, Hakim J. F. Rutherford, sahabat dan penerus Russell, menulis jilid ke tujuh dan terakhir dari seri “Millenial Dawn, yaitu “The Finished Mystery” pada tahun 1917.

The Watchtower Bible and Tract Society(Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal) didirikan pada tahun 1886. Gerakan “Fajar Milenial” mulai membagikan pandangan mereka kepada orang-orang lain. Kelompok ini dikenal sebagai “Russelites” (pengikut/kaum Russell). Sampai tahun 1931, karena perpecahan dalam organisasi ini, namanya diubah menjadi “Saksi-Saksi Yehovah.” Mereka yang tetap setia kepada gerakan ini kemudian dikenal dengan nama “Bible Students” (Siswa-siswa Alkitab).”

Dahulu, pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia secara resmi dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi-Saksi Yehovah memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik.

Pada Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan.

Pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa

Apa yang dipercaya oleh Saksi-Saksi Yehuwa? Mencermati doktrin mereka dalam topik-topik seperti Keillahian Yesus, Keselamatan, Trinitas, Roh Kudus, Penebusan, dan sebagainya, tanpa diragukan memperlihatkan bahwa mereka tidak percaya pada posisi kekristenan ortodoks dalam topik-topik itu.

1. Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Yesus adalah Mikhael, sang penghulu malaikat, ciptaan yang tertinggi. Hal ini bertentangan dengan banyak ayat Alkitab yang dengan jelas menyatakan bahwa Yesus itu Allah (Yohanes 1:1, 14; 8:58; 10:30).

Yesus bukanlah Mikhael sang Penghulu Malaikat. Alkitab tidak pernah mengidentifikasi Yesus sebagai Mikhael (ataupun malaikat lainnya). Surat Ibrani 1:5-8 menggambarkan perbedaan yang jelas antara Yesus dengan para malaikat: "Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: 'Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?' dan 'Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?' Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: 'Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.' Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: 'Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.' Tetapi tentang Anak Ia berkata: 'Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.”


Hirarki mengenai makhluk-makhluk di surga dipertegas melalui pernyataan “malaikat menyembah Yesus yang, sebagai Allah, memang layak disembah.” Alkitab tidak pernah sekalipun menyatakan ada malaikat yang disembah. Oleh karena itu, Yesus (yang layak disembah) tidak mungkin adalah Mikhael ataupun malaikat lainnya (yang tidak layak disembah). Para malaikat memang disebut anak-anak Allah (Kejadian 6:2-4; Ay 1:6; 2:1; 38:7), namun Yesus adalah Anak Allah (Ibrani 1:8; Matius 4:3-6).

Mikhael sang Penghulu Malaikat mungkin adalah yang tertinggi di antara semua malaikat. Mikhael adalah satu-satunya malaikat dalam Alkitab yang dinamai "sang Penghulu Malaikat" (Yudas 1:9). Mikhael sang Penghulu Malaikat, bagaimanapun juga, hanyalah seorang malaikat. Dia bukan Allah. Perbandingan kuasa dan otoritas Mikhael dengan Yesus dapat dilihat dengan jelas perbedaannya dengan membandingkan pernyataan di Injil Matius 4:10 dan surat Yudas ayat 9. Yesus bisa menegur setan, tetapi Mikhael sang Penghulu Malaikat "tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan" ketika bertengkar dengan Setan dan memohon kepada Allah untuk menegur dia.

Yesus adalah Allah yang berinkarnasi (Yohanes 1:1,14). Mikhael sang Penghulu Malaikat memang malaikat yang punya kuasa, namun tetap hanyalah seorang malaikat.

2. Saksi-Saksi Yehuwa percaya keselamatan seseorang didapatkan melalui kombinasi antara iman, perbuatan baik, dan ketaatan.Ini berlawanan dengan begitu banyaknya ayat-ayat Alkitab yang mengatakan bahwa keselamatan hanya diterima dengan iman (Yohanes 3:16; Efesus 2:8-9; Titus 3:5).

3. Saksi-Saksi Yehuwa menolak Trinitas, percaya bahwa Yesus hanyalah makhluk ciptaan, sementara Roh Kudus itu hanyalah kuasa Allah.Saksi-Saksi Yehuwa menolak konsep penebusan oleh penggantian Kristus dan sebaliknya percaya pada teori pembayaran, bahwa kematian Yesus itu untuk membayar hutang dosa Adam.

Apa dasar Saksi Yehuwa membenarkan doktrin-doktrin yang tidak Alkitabiah ini? (1) Mereka mengklaim bahwa gereja dalam kurun waktu berabad-abad telah memalsukan Alkitab;dan (2) mereka menerjemahkan ulang Alkitab dalam versi yang mereka sebut the New World Translation (Terjemahan Dunia Baru).

The Watchtower Bible and Tract Society (Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal) mengganti teks Alkitab supaya bisa disesuaikan dengan doktrin mereka yang salah – bukannya mengajarkan apa yang diajarkan Alkitab. The New World Translation (Terjemahan Dunia Baru) telah direvisi berkali-kali karena Saksi Yehowa menemukan lebih banyak lagi ayat-ayat Alkitab yang bertentangan dengan doktrin-doktrin mereka.

Dengan jelas terlihat, Saksi Yehuwa merupakan ajaran sesat yang hanya bersumber dari Alkitab yang diinterpretasikan sesuai pemahaman mereka. Doktrin yang disebarkan melalui The Watchtower (Menara Pengawal) hanya didasari pemikiran awal dan yang dikembangkan dari Charles Taze Russell, Hakim Joseph Franklink Rutherford dan penerus-penerus mereka. Badan Pimpinan Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal merupakan satu-satunya lembaga dalam ajaran sesat ini yang memiliki otoritas untuk menafsirkan Alkitab.


Dengan kata lain, apa yang dinyatakan oleh Badan Pimpinan ini, terkait ayat-ayat Alkitab tertentu, dianggap sebagai keputusan final. Pemikiran jemaat secara independen tidak diijinkan.

Ini bertentangan langsung dengan nasehat Paulus kepada Timotius (dan juga kepada kita) untuk “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” Nasehat ini ditemukan dalam 2 Timotius 2:15, sebagai instruksi dari Allah kepada setiap anak-anakNya, secara individu dalam tubuh Kristus, supaya meniru orang-orang Kristen di Berea; yang menyelidiki Alkitab setiap hari untuk menguji apakah yang diajarkan kepada mereka sudah sesuai dengan apa yang dikatakan Firman Tuhan.

Saksi-Saksi Yehovah patut dipuji untuk “usaha penginjilan” mereka. Barangkali tidak ada kelompok agama yang lebih setia dari Saksi-Saksi Yehuwa dalam menyebarkan doktrin mereka. Sayangnya, berita itu penuh dengan distorsi, tipu muslihat dan doktrin-doktrin yang salah.3 CIRI KHAS PENGAJARAN SAKSI YEHUWA
Amin.

SUMBER :
Dirangkum dari berbagai sumber:
https://www.gotquestions.org/Indonesia/Saksi-Yehowah.html
http://www.sarapanpagi.org/saksi-yehova-yehuwa-vt2058.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa
Next Post Previous Post