KEDUDUKAN DAN FUNGSI TEOLOGI SISTEMATIKA DALAM TEOLOGI

Pdt.Samuel T. Gunawan, M.Th.

Karena banyak orang Kristen yang masih belum mengerti bahwa apologetika (Pertanggungjawaban dan Pembelaan Iman) adalah bagian yang sangat penting dalam teologi sistematika, maka berikut ini penjelasan ringkas yang diadopsi dari Buku/Diktat saya yang berjudul Pengantar Teologi Sistematika Halaman 9-13
KEDUDUKAN DAN FUNGSI TEOLOGI SISTEMATIKA DALAM TEOLOGI
otomotif, bisnis
A. PEMBIDANGAN TEOLOGI

Pembidangan teologi dapat didaftarkan menurut berbagai macam cara. Charles C. Ryrie mendaftarkanya berdasarkan era, berdasarkan sudut pandang, dan berdasarkan fokus.

1. Teologi Berdasarkan Era

Teologi berdasarkan era adalah suatu studi teologi yang didasarkan atas perkembangan sejarah teologi yang pada umumnya dibagi dalam empat periode :
(1) Teologi Abad Permulaan (1 - 590 AD)
(2) Teologi Abad Pertengahan (590 - 1517 AD)
(3) Teologi Reformasi (1517 - 1750 AD)
(4) Teologi Modern (1750 AD - Sekarang)

2. Teologi Berdasarkan Sudut Pandang

Teologi berdasarkan Sudut Pandang antara lain : Teologi Armanian, Teologi Calvinis, Teologi Katolik, Teologi Barthian, Teologi Dispensasional, Teologi Kovenan, Teologi Pentakosta, teologi Kharismatik dan lain-lain.

3. Teologi Berdasarkan Fokus

Teologi Berdasarkan Fokus antara lain : Teologi Biblika, Teologi Historika, Teologi Eksegetika, Teologi Dogmatika, Teologi Sistematika, Teologi Praktika.

B. KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN TEOLOGI SISTEMATIKA DENGAN DISIPLIN ILMU TEOLOGI LAINNYA

Bagian ini akan menjelaskan kedudukan teologi sistematika di dalam ilmu teologi. Kemudian melihat perbedaan dan hubungannya dengan disiplin ilmu teologi (interdisipliner) yang lainnya.

1. Kedudukan Teologi Sistematika dalam Ilmu Teologi

Kedudukan teologi sistematika dalam Ilmu teologi sekaligus membedakannya dengan disiplin ilmu teologi lainnya.

(1) Teologi Eksegetika adalah bidang kajian teologi yang sangat berkaitan dengan Filologi, Arkeologi dan Hermeneutika Alkitab. Kata Eksegese berasal dari kata Yunani yang berarti memimpin keluar, memandu keluar atau menarik keluar. Dalam teologi, eksegesis menunjuk kepada analisis dan interpretasi ayat-ayat Alkitab dengan tujuan untuk menggali arti sesungguhnya.

(2) Teologi Biblika adalah bidang kajian teologi yang berurusan dengan penelaahan isi naskah Alkitab dan alat-alat bantunya. Misalnya: Ilmu Pembimbing atau Pengantar Alkitab, Ilmu Tafsir Alkitab, Ilmu Teologi Alkitab dan Ilmu Bahasa Asli Alkitab baik Ibrani maupun Yunani.

(3) Teologi Historika adalah bidang kajian teologi yang berkaitan dengan penyelidikan dan perkembangan sejarah, mencakup sejarah Alkitabiah, sejarah gereja dan sejarah doktrin.

(4) Teologi Sistematika adalah bidang kajian teologi yang berkaitan dengan pengajaran Alkitab yang sudah diformulasikan secara sistematis dan logis dalam doktrin-doktrin mengenai Allah, Manusia, Malaikat, Dosa, Keselamatan, dan lain sebagainya. Teologi sistematika bertujuan untuk menemukan, merumuskan, memegang dan mempertahankan dasar pengajaran iman Kristen dan tindakan yang sesuai dengan Alkitab.

(5) Teologi Dogmatika adalah bidang kajian teologi yang berkaitan dengan dogma seperti yang ditetapkan dan diformulasikan di dalam pernyataan pengakuan-pengakuan iman gereja.

(6) Teologi Praktika adalah bidang kajian teologi yang berkaitan dengan pastoral, apologetika, etika, pendidikan Kristen, administrasi dan manajemen gereja, dengan sasaran pemberlakuan teologi dalam praktek untuk tujuan pembangunan, pengudusan, pembinaan pendidikan dan pelayanan jemaat dan umat manusia pada umumnya.

Di dalam ilmu teologi keenam bidang kajian teologi di atas memiliki ruang lingkup disiplin ilmu tersendiri (spesialisasi).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa teologi sistematika adalah salah satu bidang kajian (disiplin ilmu) dalam teologi yang mengkhususnya diri dalam meneliti iman Kristen dari aspek-aspek doktrinal. (Lihat diagram pembidangan ilmu teologi di atas)

Catatan:
Menurut Paul Enns istilah teologi dogmatika kadang dibingungkan dengan istilah teologi sistematika, sehingga ada beberapa karya teologi sistematika yang baik diberi judul teologi dogmatika seperti tiga jilid buku teologi sistematika karya William G.T. Shedd yang diberi judul Dogmatic Theology. Selain teologi dogmatika, istilah lain yang dibedakan dari teologi sistematika adalah teologi Kristen yang digunakan oleh Millard J. Erickson.

Sebutan teologi dogmatika lebih umum digunakan di Jerman dan Belanda, sedangkan teologi sistematika merupakan sebutan populer di Inggris dan Amerika.

2. Hubungan Teologi Sistematika dengan Disiplin Ilmu Lainnya

Hubungan teologi sistematika dengan disiplin Ilmu teologi lainnya (interdisipliner) dapat dilihat pada diagram di atas. Dari diagram tersebut terlihat hubungan antara teologi sistematika dengan disiplin Ilmu teologi lainnya : sistematika mendapatkan kontribusi terbesar dari eksegese dan biblika; hasil eksegese dipengaruhi oleh hermeneutika; sistematika (juga dogmatika atau teologi kristen) menjadi dasar praktika dan apologetika; Selanjutnya pandangan-pandangan teologi historis dan kontemporer dipengaruhi oleh pandangan teologi sistematika.


1. Secara Teoritis (Sebagai Penjelasan Teologi Kristen)

Teologi sistematika penting sebagai studi penelitian dan penjelasan, dan pengorganisasian secara sistematis dari doktrin-doktrin yang merupakan dasar bagi Kekristenan. Sebagai hasil dari teologi sistematika, orang Kristen bisa mendapatkan pengertian yang jelas tentang kepercayaan dasar dari iman Kristen. Alkitab tidak ditulis dalam bentuk garis besar doktrinal, karena itu penting untuk mensistematisasikan bagian-bagian dari Alkitab untuk penekanan doktrinal dari keseluruhan Alkitab.

2. Secara Praktis

(1) Sebagai Apalogetika Bagi Kekristenan. Teologi sistematika memampukan orang Kristen untuk mempertahankan kepercayaan mereka secara rasional terhadap lawan-lawan dan orang-orang yang antagonis pada iman mereka. Orang-orang percaya di abad permulaan menggunakan kepercayaan mereka yang telah disistematiskan untuk menanggapi lawan-lawan mereka dan orang-orang tidak percaya. Sekarang hal itu akan lebih penting dengan munculnya humanisme, komunisme, bidat-bidat, dan kepercayaan-kepercayaan dari Timur. Doktrin iman Kristen yang telah disistematiskan harus diteliti, dijelaskan, dan dipresentasikan sebagai suatu pembelaan dari Kekristenan di sepanjang sejarah.

(2) Sebagai Alat Kedewasaan Spiritualitas Orang Kristen. Teologi sistematika adalah esensi dari kebenaran orang Kristen; hal ini berarti bahwa teologi sistematika adalah kebenaran-kebenaran yang esensial bagi kedewasaan orang percaya (2 Timotius 3:16-17). Tulisan-tulisan Paulus menjelaskan bahwa doktrin (teologi) adalah dasar dari kedewasaan orang Kristen. 

Hal itu terlihat dari bagaimana Paulus membangun suatu dasar doktrinal dalam surat-suratnya (misalnya Efesus 4-6). Banyak orang Kristen telah setia menghadiri kebaktian gereja selama bertahun-tahun, namun masih memiliki pengertian yang sedikit tentang doktrin mayor (penting) dari iman Kristen. Pada hal pengetahuan doktrin yang benar adalah penting untuk kedewasaan orang Kristen; lebih dari itu, hal itu untuk melindungi orang percaya dari kesalahan (lihat : 1 Yohanes 4:1; Yudas 4).

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


KEDUDUKAN DAN FUNGSI TEOLOGI SISTEMATIKA DALAM TEOLOGI. https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post