MATIUS 5:9 (3 ARTI MEMBAWA DAMAI)

Pdt. Benyamin F. Intan, Ph.D.
Matius 5:9 -“Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah”. Ini adalah ucapan bahagia yang ketujuh. Didalam ucapan bahagia, empat yang pertama kita melihat itu dalam posisi yang pasif.
MATIUS 5:9 (3 ARTI MEMBAWA DAMAI)
gadget, bisnis, otomotif
Di dalam empat ucapan bahagia yang pertama dikatakan kita miskin di hadapan Allah, kita berdukacita, kita lemah lembut, kita mengalami lapar dan haus akan kebenaran Allah, tetapi setelah itu, tiga setelah ini, termasuk yang ini mempunyai sifat aktif: berbahagialah orang yang murah hati, suci hati dan pada bacaan kita hari ini, berbahagialah orang yang membawa damai. Orang yang membawa damai adalah orang yang sudah memiliki damai. Apa artinya? Ketika Yesus mengingatkan orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Ada tiga hal di sini:

1. Yang pertama, kita melihat apa arti membawa damai di dalam bacaan kita, dalam bahasa inggris itu artinya peace. 

Di dalam bahasa Ibrani di pakai kata’ shalom’. Shalom didefinisikan sebagai completeness, wholeness, sebagai suatu keutuhan, sesuatu yang sudah komplit yang sudah tidak bisa ditambahkan lagi. Shalom ini bukan hanya mempunyai sifat yang negative artinya,harus menjauhkan segala kejahatan tetapi, juga positif , artinya melakukan sesuatu yang terbaik, yang highest good.

Jadi,jika orang Kristen berkata ‘shalom’ kepada orang lain dia bukan hanya mengharapkan segala kejahatan lepas dari orang itu tetapi juga kita mengharapkan sesuatu yang terbaik di dalam hidup dia. Kalau kita bicara tentang shalom di dalam pengertian orang Yahudi, true shalom, shalom yang genuine, shalom yang sejati itu hanya bisa diberikan oleh Allah. Shalom juga sering kali diartikan sebagai damai sejahtera Allah. Jadi waktu kita mengatakan shalom artinya ”Damai sejahtera Allah menyertai engkau.” Kalau damai sejahtera Allah itu menyertai orang itu bukan hanya lepas dari evil tetapi mendapatkan yang paling baik dalam hidup dia. Shalom artinya damai, itu damai antara dua pihak: Allah dan manusia.

Ketika kita berbicara shalom artinya orang yang bersangkutan sudah didamaikan oleh Allah. Allah bukan lagi musuh dia. Alkitab mengatakan kalau kita menjadi musuh Allah, itu sesuatu yang sangat-sangat menakutkan.Di dalam Matius 10:28, Tuhan Yesus mengatakan “Jangan takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membinasakan jiwa. Takutlah kepada Dia yang dapat membunuh tubuh dan membuang jiwa ke dalam neraka.” Kalau kita menjadi musuh Allah, itu adalah sesuatu yang begitu mengerikan.

Kita masih ingat cerita Ester, ada Haman yang mau men-genosite, memunahkan bangsa Yahudi, dan ini disampaikan kepada Hatta, sida-sida Yahudi dari pada Ester. Ketika Hatta sampaikan kepada Ester, Ester disuruh menghadap raja oleh Mordekai untuk memberitahukan ini, tetapi Ester meminta Hatta menyampaikan kepada Mordekhai untuk mengatakan bahwa sudah 30 hari raja tidak mengangkat tongkatnya, dan kalau raja tidak mengangkat tongkat emas dia maka jika ia berbicara ia akan mati. Namun, Mordhekai menyuruh Hatta untuk menyampaikan kepada Ester” Mungkin posisi dia ini dipakai untuk menyelamatkan umat Tuhan.

Dan kalau dia tidak melakukan itu, ketahuilah ada pertolognan, ada kelepasan dari Pihak lain.” Kitab Ester adalah satu-satunya kitab yang tidak ada kata Allah, kata Tuhan di dalamnya. Mordhekai mengatakan “ Ada pertolongan, ada kelepasan dari Pihak lain.” Ketika itu terjadi, Ester dan seluruh pihak keluarga tidak akan terluput dari pada Pihak yang lain ini. Ester menimbang-nimbang, apakah dia takut kepada raja yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa atau kepada Allah Yehovah yang bisa bunuh tubuh, binasakan jiwa. Kemudian Ester mengirim Hatta untuk memberitahukan kepada Mordekhai.“ Berpuasalah dan Berdoalah bagi saya, saya akan menghadap raja, biar kalau saya mati itu di dalam kedaulatan Allah.” Ketika Ester menghadap raja, sudah lama tidak pernah dipanggil,raja langsung mengangkat tongkat emasnya,artinya hidup Ester selamat. 

Saudara, siapa yang kita takuti di dalam dunia ini? Sangat mengerikan ketika kita menjadi musuh Tuhan.Saya pernah sampaikan sebuah lukisan The Last Judgement. Ketika engkau dan saya menjadi musuh Allah itu adalah sesuatu yang menakutkan. Apa artinya shalom? Shalom artinya luput dari pada murka Allah. Sinclair Fergusson ketika membahas ini mengatakan, shalom artinya salvation. Shalom ini bukan peace tetapi dia memakai istilah reconciliation. 

Ada satu rekonsiliasi antara manusia dengan Allah setelah jatuh kedalam dosa. Allah yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dalam Hakim-hakim 6:24 ada istilah” Yahweh Shalom” artinya The Lord of Peace, Allah kita adalah Allah damai. Ketika manusia memberontak, lalu Allah mencari dia, “Adam, Adam, dimanakah engkau?”Disitu Adam bersembunyi, dia takut karena dia telanjang.

John Calvin mengatakan, Adam takut karena dia telanjang, mengapa? Telanjang disini bukan telanjang secara fisik, tetapi karena dosa. Dia takut akan Allah yang mahakudus itu kemudian akan menghancurkan dia. Dosa Adam dan Hawa adalah dosa yang sangat serius.Bukan saja tidak taat kepada Allah, tetapi dosa memberontak kepada Tuhan. 

Ketika iblis menggoda Hawa, ia mengatakan” Jika engkau memakan buah pohon ini makan engkau akan menjadi Allah atau menjadi seperti Allah?”Kalimat iblis itu menjadi seperti Allah.Menjadi seperti Allah itu sesuatu yang baik, menjadi serupa Kristus. Tetapi ketika iblis mengatakan” menjadi seperti Allah” ini adalah sesuatu yang jahat. Calvin ketika membahas hal ini mengatakan masalahnya point of reference nya.

Ketika kita mau menjadi seperti Allah, point of reference-nya itu Allah, itu sesuatu yang positif. Tetapi ketika kita mau menjadi seperti Allah, point of referencenya itu diri kita, Allah kita turunkan, itu adalah dosa. Mau menjadi seperti Allah dengan point of referencenya manusia artinya kita telah memutlakan yang relative dan merelatifkan yang mutlak.Ketika point of referencenya itu kita, kita merelatifkan Allah yang mutlak menjadi sama seperti kita dan memutlakan kita menjadi seperti Allah. Ini suatu kejahatan yang luar biasa. Roma 1:25 mengatakan dosa manusia itu dia meninggalkan pencipta dan menjadikan ciptaan itu pencipta.

Biasa berhala itu adalah ciptaan yang disembah menjadi pencipta. Ini merupakan suatu yang begitu serius. Ketika Adam bersembunyi, dia menutup ketelanjangannya dia dengan cawat dan Tuhan menyuruhnya untuk melepaskannya.Manusia berdosa menutupi dosanya dengan segala cara untuk apa ? supaya guilty feelingnya bisa dicabut. Dia buat agama untuk bisa mencuci dosa dia. Lalu Tuhan membunuh binatang dan menutup ketelanjangan manusia dengan kulit binatang. Manusia yang berdosa, binatang ini yang menanggung salah dan ini melambangkan anak domba Allah yang mati bagi dosa manusia. Allah yang berinisiatif mendamaikan manusia dengan diri Dia.

Di dalam peristiwa Daud dan Batsyeba, mengapa Salomo yang harus menjadi raja, bukan anak-anak Daud yang lain yang lahir dari istri sahnya? , yang bukan istri hasil perselingkuhan. kemungkinan jawabannya seperti ini. 

Dalam 2 Samuel 12:24, di situ Salomo dipanggil Yedijah yaitu yang dikasihi Tuhan. Salomo dikasihi Tuhan, tapi jangan lupa, kakaknya, anak Daud yang pertama dengan Batsyeba mati ditulahi Tuhan. Daud dan Batsyeba yang berbuat dosa tetapi anak di dalam kandungan itu yang ditulahi mati. Kita tidak kenal, namanya tidak diberi tahu di dalam Alkitab. Tapi, saya mengatakan anak ini melambangkan Kristus.

Kristus adalah Anak Daud. Saya mengaminkan ketika Pdt Stephen Tong mengatakan Daud itu punya Kristologi begitu kental. Salomo dipanggil Yedijah yang berarti dikasihi oleh Tuhan tapi jangan lupa sudah ada yang mati sebelumnya yang melambangkan Kristus. Disini saya melihat kristologi; Salomo, dia bukan saja dilepaskan dari kematian, tetapi dia juga mendapatkan sesuatu highest good sebagai peneerus Daud karena ada shalom Kristus, karena Kristus yang sudah mati. 

Di dalam Yohanes 14:27, bukan saja damai sejahtera yang diberikan kepada kita, tetapi kita mewarisi Kerajaan Allah. Dalam Efesus 2:10 kita bukan saja luput dari murka Allah tetapi dipercayakan untuk melakukan pekerjaan baik untuk memuliakan Tuhan. Ini artinya shalom, damai. Shalom, damai itu adalah anugrah yang begitu besar jikalau kita memiliki Shalom. 

2. Yang kedua, Berbahagialah orang yang membawa shalom artinya berbahagialah orang yang membawa Injil Tuhan. 

Berbahagialah orang yang menyampaikan kabar baik kepada sesama. Hal ini yang Kristus katakan hal yang berbahagia. Mengapa? Supaya kita membawa damai,kita membawa shalom; yang pertama karena kita menghargai anugrah Allah yang begitu besar. Ketika kita mendapatkan Shalom, kita sukacita luar biasa tapi sekaligus kita mempunyai dukacita yang begitu dalam karena kita tahu Kristus itu mati menanggung dosa kita.2 Korintus 5:17 mengatakan Kristus tidak mengenal dosa tetapi dibuat oleh Allah Bapa menjadi dosa supaya kita bisa diselamatkan.

John Calvin mengatakan ketika Kristus di kayu salib mengatakan “ Ya Bapa, ampunilah mereka” itu seperti Allah Bapa mempunyai 2 tangan: tangan kanan itu cinta kasih dan tangan kiri itu keadilan. Ketika Yesus di kayu salib harusnya tangan kanan diberikan kepadaNya dan tangan kiri diberikan kepada kita.Tapi, ketika Yesus berkata” Ya Bapa ampunilah mereka”maka, tangan kanan diberikan kepada kita dan tangan kiri diberikan kepada Yesus.Ini theologi silang, karena secara implisit Yesus mau mengatakan, “murkailah Saya dan ampunilah mereka.” Ketika kita membaca perkataan Yesus di kayu salib, kita begitu sukacita tetapi juga mencucurkan air mata karena melihat pengorbanan Kristus yang luar biasa.Selain dikatakan Nothing is free kecuali keselamatan.

Tetapi jangan lupa keselamatan itu mempunyai harga yang sangat mahal, darah Anak Domba dicurahkan diatas kayu salib.Kita tidak mau menyia-nyiakan pengorbanan yang Tuhan berikan, dan itu yang menjadi motivasi kita membawa Shalom. Yang kedua adalah Orang yang membawa Shalom itu adalah rekan kerja Tuhan. Ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya, Dia mengatakan” Ikutlah Aku dan engkau akan Kujadikan penjala manusia”.

Ketika kita membawa shalom kita menjadi partner kerja. Tuhan menjadikan kita seperti Abraham, kalimat Abraham, dia diberkati untuk menjadi berkat. Kita diberkati bukan untuk ditahan secara egois tetapi untuk dibagikan. Sam Ratulangi konon mengatakan” Saya hidup untuk menghidupi.” Ketika Dia memanggil kita, Dia memberikan kita mandat yang begitu mulia, Dia memperlengkapi kita. Ketika kita membawa damai kepada sesame kita Paulus mengingakan kita pada 1 Korintus 2, ketika kita membawa Shalom itu, dia tidak mengandalkan kekuatan hikmat tetapi bersandar pada kekuatan Roh. Yang ketiga, ketika kita membawa damai, kita akan disebut anak-anak Allah.

Mengapa kita membawa Shalom? Karena kita mempunyai hati yang sama dengan hati Allah Bapa yaitu hati yang mengasihi jiwa yang terhilang. Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 13 Barapangsiapa melakukan penginjilan tetapi tidak ada kasih itu sia-sia.Kita bersyukur kita sudah diselamatkan dan kita berbuat baik, kita menginjili bukan dalam agama lain kita berbuat baik supaya bisa selamat. Ketika kita berbuat sesuatu itu hati yang genuine, hati yang sama dengan hati Bapa. 

3. Point ketiga yang terakhir , waktu kita membawa shalom,kita membawa damai, tidak sebatas penginjilan.

Sinclair Ferguson mengatakan ketika kita melihat Shalom itu sebagai pembawa damai tidak terbatas pada penginjilan tetapi antara orang Kristen.1 Tesalonika 5:15 mengatakan hiduplah dengan damai satu dengan yang lain. Hidup dengan orang Kristen di dalam damai, menjauhi kejahatan, memuliakan Tuhan itu juga merupakan suatu kesaksian damai.


Firman Tuhan mengatakan kita harus proaktif, kalau kita yang bersalah kita yang harus pergi minta maaf, tetapi Firman Tuhan juga mengatakan kalau pihak lain yang salah, kita juga yang harus lebih dulu membawa damai. Tapi kalau hal-hal yang melawan iman Kristen, hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan kita tidak bisa untuk tidak konflik. Dalam Zakharia 8:19 dikatakan “ Cintai kebenaran dan kedamaian”, 2 hal ini bersama-sama. Kebenaran dan kedamaian tidak bisa dikompromikan.Damai diantara orang Kristen bukan berarti damai yang kompromikan kebenaran Tuhan.

John Stott mengatakan Shalom itu bukan hanya menjadi saksi diantara orang kristen tetapi harus diterapkan dalam masyarakat kita.Kita tetap bisa menjadi shalom ditengah-tengah masyarakat kita. William Burner mengatakan shalom itu peace maker, pembawa damai, bukan peace- lover, peace- lover itu pecinta damai, selama tidak gaduh dia akan melakukannya. Agustinus itu mengatakan, kebenaran dan kedamaian itu tidak bisa dikompromikan.

Tuhan Yesus mengatakan Saya datang kedalam dunia bukan untuk membawa damai tetapi untuk membawa pedang, apa artinya? Jika satu orang yang percaya Kristus diantara keluarganya yang bukan Kristen, maka dia akan dikucilkan, dibenci.Artinya ketika seseorang mau menjadi orang Kristen dia harus memproklamasikan dirinya, harus mau menyangkal diri, dia harus memikul salibnya.

Damai seperti apa yang Saudara mau bawa di dalam masyarakat? Kembali disini kita pertaruhkan , apakah kita menjadi peace-makers atau peace-lovers. Mari kita berdoa, memohon belas kasihan Tuhan agar diberikan pemimpin yang baik, yang membawa Shalom, yang membawa damai, yang membawa kemuliaan Tuhan.
Next Post Previous Post