ARTI RHEMA DAN LOGOS

Pdt.Budi Asali,M.Div.
Baik Rhema maupun logos adalah kata-kata dalam bahasa Yunani yang dalam Kitab Suci biasanya diterjemahkan secara sama yaitu ‘firman / kata / perkataan’ (Inggris: word).
ARTI RHEMA DAN LOGOS
gadget, education
Penggunaan kata RHEMA dan LOGOS oleh orang-orang Kharismatik:

1) John F. MacArthur, Jr. dalam bukunya yang berjudul ‘The Charismatics’ p 69, berkata bahwa Charles Farah, seorang profesor di Oral Roberts University mengatakan bahwa:

“LOGOS is the objective, historic word and RHEMA is the personal, subjective word” (= LOGOS adalah firman yang bersifat sejarah dan obyektif dan RHEMA adalah firman yang bersifat pribadi dan subyektif).

Dan dalam buku yang sama hal 70 John F. MacArthur, Jr. berkata bahwa Charles Farah juga berkata bahwa:

· “The LOGOS becomes RHEMA when it speaks to you” (= LOGOS menjadi RHEMA kalau itu berbicara kepadamu).

· “The LOGOS is legal while the RHEMA is experiential” [= LOGOS itu bersifat hukum (?) sedangkan RHEMA adalah sesuatu yang dialami].

· “The LOGOS does not always become the RHEMA, God’s word to you’”(= LOGOS tidak selalu menjadi RHEMA, firman Allah bagimu).

2) Orang Kharismatik juga sering berkata: ‘Kalau RHEMAnya turun ...’.

Ini berarti bahwa ia mendapat suatu pimpinan / perintah secara pribadi dari Tuhan, langsung kepada hati / pikirannya. Dan RHEMA yang turun itu bisa berupa ayat Kitab Suci ataupun tidak.

Dasar Kitab Suci yang dipakai oleh orang-orang Kharismatik: 
Lukas 3:2 - ‘datanglah firman (RHEMA) Allah kepada Yohanes’. 
Markus 14:72 dan Matius 26:75 (dua ayat ini paralel) - Petrus teringat akan kata-kata (RHEMA) Tuhan Yesus. 
Juga Lukas 24:8 dan Kisah Para Rasul 11:16 menggunakan kata RHEMA. 

Tanggapan saya:

1) Markus 14:72 dan Matius 26:75 mempunyai ayat paralel yang lain yaitu Lukas 22:61. Tetapi anehnya, kalau Markus 14:72 dan Mat 26:75 menggunakan kata Yunani RHEMA, maka Luk 22:61 ternyata menggunakan kata Yunani LOGOS!


Demikian juga, kalau Lukas 24:8 dan Kisah Para Rasul 11:16 menggunakan kata RHEMA, maka Kis 20:35 menggunakan kata LOGOS, padahal ketiga ayat ini sama-sama berbicara tentang seseorang yang teringat akan kata-kata Yesus!

Dari contoh-contoh ini terlihat bahwa LOGOS dan RHEMA digunakan secara interchangeable (= bisa dibolak-balik) dan tidak ada batasan yang terlalu jelas antara RHEMA dan LOGOS!

Karena itu membedakan RHEMA dan LOGOS seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kharismatik, adalah sesuatu yang tidak berdasar!

2) Orang-orang Kharismatik berkata bahwa kalau firman itu berbicara kepada kita, maka LOGOS itu berubah menjadi RHEMA.

Tetapi dalam Kisah Para Rasul 2:41 4:4 8:14 11:1 13:48 sekalipun firman itu jelas berbicara kepada orang-orang itu (karena mereka bertobat), tetapi toh digunakan kata LOGOS dan bukannya RHEMA!

Demikian juga 1Petrus 1:23 menggunakan kata LOGOS, padahal firman di sini adalah firman yang melahirbarukan!

3) Ajaran yang berkata “The LOGOS does not always become the RHEMA, God’s word to you” (= LOGOS tidak selalu menjadi RHEMA, firman Allah bagimu), jelas sekali berbau ajaran sesat Neo Orthodox, karena ajaran Neo Orthodox juga berkata bahwa kata-kata dalam Kitab Suci hanya menjadi firman Allah kalau berbicara kepada kita.

Ini jelas merupakan ajaran salah / sesat, karena kita harus percaya bahwa seluruh Kitab Suci adalah firman Allah secara obyektif! Jadi, apakah kita membaca / mendengarnya atau tidak, mengerti atau tidak, merasa Tuhan berbicara kepada kita atau tidak, mentaati atau tidak, Kitab Suci itu tetap adalah firman Allah!

Kalau Kitab Suci hanya menjadi firman Allah kalau berbicara kepada kita, maka orang-orang yang tidak mau bertobat karena tidak merasa Allah berbicara kepada mereka tidak bersalah karena mereka memang belum pernah mendapatkan firman Allah yang menegur / memperingati mereka.

4) Ajaran Kharismatik tentang RHEMA ini berbahaya, karena ini menyebab-kan banyak orang lalu mencari RHEMA tersebut dalam hati mereka, sehingga lalu mengabaikan Kitab Suci! Lihat kutipan kata-kata Jonathan Edwards di depan (hal 20-21).

Memang Roh Kudus bisa mengingatkan kita akan Firman Tuhan (Yohanes 14:26), tetapi kalau kita tidak pernah belajar / mengerti Kitab Suci / Firman Tuhan, maka tidak ada sesuatu yang bisa Ia ingatkan kepada kita!

Karena itu, belajar Kitab Suci dengan sungguh-sungguh dan tekun haruslah menjadi prioritas dalam hidup kita!

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Next Post Previous Post