KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU (KISAH PARA RASUL 1:8)
Pdt. Esra Soru.
Kisah Para Rasul 1:8 - Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
gadget, bisnis, otomotif |
Secara eksplisit dikatakan bahwa para murid akan “MENJADI SAKSI” Tuhan. Apa itu saksi? Seorang saksi adalah seorang yang mengetahui dengan persis sesuatu perkara dan ia bercerita tentang perkara yang dilihat / diketahuinya itu. Itulah yang kita lihat dalam kasus-kasus di pengadilan.
Karena itu kalau seseorang dikatakan sebagai saksi Kristus artinya orang itu tahu persis sesuatu kebenaran tentang Kristus dan ia lalu menceritakan atau menyatakan hal itu kepada orang lain. Coba perhatikan Kisah Para Rasul 1:8 ini dalam terjemahan CEV :
CEV - But the Holy Spirit will come upon you and give you power. Then you will tell everyone about me in Jerusalem, in all Judea, in Samaria, and everywhere in the world."
Karena itu apabila kita disebut sebagai “saksi” Kristus berarti kita mengetahui suatu kebenaran tentang Kristus dan kita lalu mau membicarakan atau menyatakan atau memperkenalkan hal itu kepada orang lain. Syair lagu dalam Kidung Jemaat No. 427 sangatlah indah : 'Ku suka menuturkan, 'ku suka memasyhurkan cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya”. Jadi kalau saudara tidak mengetahui apa-apa tentang Yesus maka saudara tidak layak disebut saksi Kristus. Atau saudara tahu banyak kebenaran tentang Yesus tapi tidak mau / tidak berani menyatakan itu kepada orang lain maka saudara bukan saksi Kristus.
Satu hal yang perlu mendapat perhatian kita adalah bahwa Yesus tidak menyuruh murid-murid-Nya untuk BERSAKSI melainkan untuk MENJADI SAKSI. Bandingkan :
Yesaya 43:10 - "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
Yesaya 43:12 - Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.
Apa bedanya BERSAKSI dan MENJADI SAKSI? Ini telah dijelaskan oleh Pdt. L.Z. Raprap dalam khotbah ibadah peringatan kenaikan Kristus yang kalau saya bahasakan dengan bahasa saya sendiri yakni seorang bisa bersaksi tanpa menjadi saksi tetapi seorang tidak bisa menjadi saksi tanpa bersaksi. Seorang bisa menghakimi tanpa menjadi hakim. Tapi seorang tidak bisa menjadi hakim tanpa menghakimi. Pekerjaan seorang hakim adalah menghakimi.
Kalau kita hanya disuruh bersaksi maka kita hanya akan bersaksi pada saat di mana kita bersaksi (misalnya sewaktu kita memberitakan Injil, atau sewaktu kita bersaksi di gereja atau Persekutuan Doa) tapi kalau kita menjadi saksi maka seluruh hidup kita adalah saksi. Di mana pun kita berada, apa pun yang kita kerjakan atau katakan, kita adalah saksi. Pdt. L.Z. Raprap memberikan gambaran demikian :
L.Z. Raprap : Waktu saya menjadi pendeta maka seterusnya saya menjadi pendeta. Saya tidak menjadi pendeta hanya sewaktu saya berkhotbah atau memimpin sakramen. Saya tetap adalah pendeta sewaktu saya berolahraga, saya tetap adalah pendeta sewaktu saya menyetir, saya tetap adalah pendeta sewaktu saya ke pasar, dst.
Jadi kalau orang Kristen dikatakan “MENJADI SAKSI” berarti seluruh hidup orang Kristen itu adalah sebuah kesaksian tentang Kristus bukan hanya pada saat dia berkhotbah atau memberitakan Injil saja. Dengan kata lain sikap, perbuatan dan tutur kata seorang Kristen adalah suatu kesaksian yang memperkenalkan Yesus yang dipercayanya kepada orang lain.
Sekarang pikirkan apakah ketika saudara berbuat ini dan itu (berkendaraan, menawar jualan di pasar, mengikuti ujian di sekolah / kampus, berpakaian, memperlakukan pembantu rumah tangga, menghadapi orang-orang yang jahat, dll), orang dapat mengenal Kristus yang saudara percaya? Apakah ketika saudara berkata-kata orang dapat mengenal Kristus yang saudara imani? Kalau tidak maka saudara gagal menjadi saksi Kristus.
William Barclay menceritakan bahwa ketika H.M. Stanley menemukan David Livingstone di Afrika Tengah, dan dia tinggal bersamanya untuk beberapa waktu, dia berkata : “Jika saja saya tinggal bersamanya lebih lama lagi, saya tidak perlu didorong untuk menjadi Kristen, walaupun dia tidak pernah berbicara tentang itu kepada saya”. Itu berarti kehidupan David Livingstone benar-benar telah menjadi saksi Kristus yang menarik bagi H.M. Stanley. Ya, ingat bahwa melalui hidup dan perbuatan seorang saksi, nama Tuhan dipertaruhkan di sana. Tuhan Yesus sendiri pernah berkata :
Matius 5:16 - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga."
Itulah ciri hidup seorang saksi Kristus.
AMIN