TUHAN MENUNGGU ORANG BERDOSA KEMBALI KEPADA-NYA
Pdt. Esra Soru.
Dalam Injil Lukas 15:11-32 kita membaca kisah tentang anak yang hilang. Si anak bungsu menuntut harta warisan yang menjadi bagiannya dari bapanya. Bapanya memberikan apa yang menjadi bagiannya dan setelah itu si anak pun meninggalkan bapanya. Ia berfoya-foya dengan segala kekayaannya hingga ia jatuh miskin dan melarat, sampai harus bekerja di kandang babi. Dalam kondisi terpuruk seperti itu, ia ingat akan rumah dan bapanya, dan singkat cerita ia memutuskan untuk pulang ke rumah bapanya.
gadget, bisnis, otomotif |
Satu hal yang menarik dari kisah ini adalah sikap si bapa ketika anaknya yang hilang itu pulang. Dikatakan demikian :
Lukas 15:20 - Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. KETIKA IA MASIH JAUH, AYAHNYA TELAH MELIHATNYA, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan Ayahnya itu BERLARI MENDAPATKAN DIA ….”
Di koran-koran kadangkala kita membaca ada orang tua, yang karena anaknya yang kurang ajar / meninggalkannya, lalu menulis bahwa mulai hari itu mereka tidak bertanggung jawab atas perbuatan anak itu.Tetapi bapa dalam perumpamaan ini tidaklah demikian. Bahkan mungkin sekali sejak kepergian anak bungsunya itu, bapa ini sering melihat ke arah jalanan, sambil mengharap kembalinya anak bungsunya ini.
MATTHEW HENRY - Inilah mata yang penuh belas kasihan, dan cepat melihat: ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya,…. seolah-olah dari puncak menara yang tinggi ia selalu melihat ke arah anaknya pergi, sambil berpikir, "Oh, semoga saja di kejauhan sana aku bisa melihat anakku sedang kembali menuju ke sini!" (Injil Lukas 13-24, hal. 577).
Karena itu pada waktu anak bungsu itu masih jauh, bapa itu telah melihatnya, dan lalu lari mendapatkannya. Jadi sang bapa itu boleh dikatakan terus menunggu anaknya yang hilang itu untuk kembali tanpa sedetik pun melupakannya. Itulah yang dilakukannya.
Nah, Allah itu seperti sang bapa dalam kisah itu, Ia memang menunggu orang-orang berdosa dan terhilang untuk datang kepada-Nya dan Ia tidak melupakan mereka.
MATTHEW HENRY - Ini menunjukkan keinginan Allah akan pertobatan orang-orang berdosa, dan kesediaannya untuk menemui mereka yang datang kepada-Nya. Ia memperhatikan umat manusia, ketika mereka tersesat dari-Nya, dan melihat apakah mereka akan kembali kepada-Nya. Ia peduli agar mereka kembali kepada-Nya. (Injil Lukas 13-24, hal. 577)
Sama seperti bapa itu tidak peduli seberapa besar kesalahan anaknya, ia tetap tidak melupakan anaknya itu, demikian juga Allah, tidak peduli berapa banyak dosa kita kepada-Nya, Ia tetap menunggu kita dan tidak melupakan kita sekalipun kita sendiri mungkin merasa bahwa Ia telah melupakan kita.
Orang Israel sendiri pernah merasa bahwa Tuhan telah melupakan mereka karena dosa-dosa mereka tetapi Tuhan justru menyatakan dengan tegas bahwa Ia sama sekali tidak melupakan mereka.
Yesaya 49:14-15 – (14) Sion berkata: "TUHAN TELAH MENINGGALKAN AKU DAN TUHANKU TELAH MELUPAKAN AKU." (15) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, AKU TIDAK AKAN MELUPAKAN ENGKAU.
Kalau umat-Nya bersalah / berdosa, Ia pasti akan menghajar mereka. Tetapi hajaran-Nya itu tidak lantas membuat Ia melupakan mereka dan membuang mereka. Ia menghajar mereka, Ia menghardik mereka, tetapi Ia tetapi menyayangi mereka dan menunggu mereka kembali kepada-Nya.
Yeremia 31:20-21 – (20) Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab SETIAP KALI AKU MENGHARDIK DIA, TAK PUTUS-PUTUSNYA AKU TERKENANG KEPADANYA; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; TAK DAPAT TIDAK AKU AKAN MENYAYANGINYA, demikianlah firman TUHAN. (21) Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! KEMBALILAH, HAI ANAK DARA ISRAEL, KEMBALILAH KE KOTA-KOTAMU INI!
Itulah sifat Tuhan kita. Ia menunggu orang berdosa untuk datang / kembali kepada-Nya.
Penginjil besar yang bernama D.L Moody mempunyai seorang teman baik bernama Will Lamartine Thompson. Berbeda dengan Moody sebagai seorang penginjil yang selalu menyerukan orang untuk kembali kepada Yesus, Thompson adalah seorang musisi hebat, tamatan dari Boston Music School pada tahun 1870-1873 dan selanjutnya memperdalam ilmu bermusiknya di Jerman.
BACA JUGA: PERUMPAMAAN ANAK YANG HILANG: LUKAS 15:11-32
Pada tahun 1899 D.L Moody meninggal dunia. Tapi beberapa hari sebelum ia meninggal, ia meminta sahabat baiknya Thompson untuk ada di sisi tempat tidurnya. Moody lalu berkata kepada Thompson “Aku akan lebih suka menulis bahwa Yesus dengan lembut dan manis menunggu orang-orang berdosa daripada apa pun yang telah aku kerjakan dalam seluruh hidupku”. Moody pun meninggal. Sebagai penghargaan atas kerinduan sahabatnya itu, Thompson lalu menulis sebuah lagu sesuai dengan kata-katanya tentang Tuhan Yesus yang menunggu orang berdosa dan lembut dan manis.
Softly and tenderly Jesus is calling,
Calling for you and for me;
See, on the portals He’s waiting and watching,
Watching for you and for me.
Refrain:
Come home, come home,
You who are weary, come home;
Earnestly, tenderly, Jesus is calling,
Calling, O sinner, come home!
Lagu ini lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil” (Kidung Jemaat. No.353)
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil
memanggil aku dan kau
Lihatlah Dia prihatin menunggu
menunggu aku dan kau
Refrain :
“Hai mari datanglah
kau yang lelah, mari datanglah!”
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil
“Kau yang sesat, marilah!”
Ya, lagu ini sungguh indah, lagu yang menggambarkan bagaimana Tuhan dengan penuh kasih menunggu orang berdosa untuk kembali kepada-Nya. Karena itu, apakah saudara adalah orang berdosa yang belum pernah sungguh-sungguh percaya kepada Yesus? Ataukah saudara adalah orang Kristen sejati yang telah menjauhkan diri dari Tuhan? Ingatlah bahwa Bapa yang mencintai saudara itu menunggu-nunggu kedatangan / pertobatan saudara! Ia ingin saudara datang / kembali kepada Dia. Maukah saudara mengecewakan Dia, atau maukah saudara datang / kembali kepada Dia?
AMIN