RUT 4:1-22 (RENCANA ALLAH TIDAK BISA GAGAL)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
RUT 4:1-22 (RENCANA ALLAH TIDAK BISA GAGAL)
Pada Rut 1 kita telah melihat bahwa segala sesuatu menjadi gelap, baik bagi Naomi maupun bagi Rut. Lalu dalam Rut 2 kita lihat bahwa mulai muncul titik terang. Dan dalam Rut 3 kita lihat bahwa keadaan menjadi makin terang.

Tetapi dalam Rut 3:12-13, maupun dalam Rut 4:1,4 terlihat adanya halangan, yaitu adanya penebus yang lain, yang bahkan lebih berhak menebus dibandingkan dengan Boas (orang itu tak disebutkan namanya, menandakan bahwa ia bukan orang yang penting). Ini merupakan halangan bagi:
pernikahan Rut dengan Boas
terang yang sepenuhnya bagi Rut dan Naomi
terlaksananya Rencana Allah

I. Apa yang Boas lakukan?

1. Ia tidak menunda-nunda (Rut 3:13,18 dan Rut 4:1)

Apakah saudara adalah orang yang sering menunda? Mungkin dalam hal percaya dan mengikut Kristus, mungkin dalam hal belajar FT, mungkin dalam hal melayani Tuhan, mengabarkan Injil, atau dalam hal-hal yang lain? Ingatlah, bahwa biasanya, dari penundaan datanglah pembatalan! Dan ingatlah, bahwa penundaan itu sendiri (sekalipun tidak diikuti oleh pembatalan) adalah suatu ketidaktaatan kepada Allah! Kalau mau taat, taatlah sekarang juga!

2. Ia pergi ke pintu gerbang (ay 1)

Pintu gerbang adalah tempat pertemuan untuk banyak hal, dan dari Ulangan 25:5-10 maka bisa terlihat bahwa proses semacam itu memang harus dilakukan di pintu gerbang

3. Ia memanggil penebus yang lain itu (Rut 4: 1)

Kata ‘kebetulan’ dalam ay 1 itu sebetulnya tidak ada!

4. Ia memilih tua-tua (Rut 4: 2) yang berfungsi sebagai saksi / hakim. Ini juga sesuai dengan tata cara dalam Ulangan 25:5-10

5. Ia menceritakan kepada menebus yang lain itu tentang tanah Naomi (Rut 4: 3-4)

Bagaimana Boas tahu tentang tanah Naomi, padahal dalam Rut 1-3, Naomi maupun Rut tak pernah cerita kepada Boas tentang tanah? Jelas bahwa Rut / Naomi pernah cerita tentang tanah itu, tetapi pembicaraan mereka tak dicatat dalam Kitab Suci

Pada saat itu Tuhan memberikan peraturan tentang tanah, yaitu tanah itu tak boleh hilang selama-lamanya dari pemiliknya / keturunan pemiliknya (cf Imamat 25:23-28)

Bandingkan dengan cerita tentang Nabot yang mati-matian mempertahankan tanahnya dari Ahab (1Raja-raja 21:3)

Tidak jelas apakah tanah Naomi itu sudah dijual atau akan dijual

Rut 4: 3: Literal: ‘sold’. Ada yang menafsirkan bahwa kata ini menunjukkan bahwa tanah itu sudah dijual, tetapi ada juga yang menafsirkan bahwa penggunaan Past Tense itu hanya menunjukkan bahwa tanah itu pasti akan dijual

Rut 4: 4 menggunakan istilah ‘tebus’, sehingga kelihatannya tanah itu sudah dijual sehingga harus ditebus kembali

Tapi Rut 4: 5 menunjukkan bahwa tanah itu harus dibeli dari Naomi, sehingga menunjukkan bahwa tanah itu belum dijual

Sebetulnya tak perlu terlalu dipersoalkan apakah tanah itu sudah dijual atau belum dijual. Yang penting adalah bahwa tanah itu harus dibeli / ditebus, dan inilah yang dipersoalkan oleh Boas kepada penebus yang lain itu.

Kesimpulan:

Boas berusaha sekuat tenaga, tetapi ia berusaha dengan cara yang benar. Padahal ia bisa melakukan usaha yang salah, misalnya dengan membunuh / mengancam penebus yang lain itu dsb

Penerapan:

Kalau sdr berusaha, apakah sdr berusaha dengan cara yang benar, yang sesuai dengan FT? Dalam study, dalam pekerjaan dsb?

II. Berhasilkah usaha Boas itu?

1. Mula-mula, kelihatannya usaha Boas itu gagal, karena penebus itu ternyata mau menebus! (Rut 4: 4 akhir)

Titik terang yang sudah menjadi makin terang itu, sekarang hilang sama sekali! Ini adalah sesuatu yang sering terjadi dalam hidup kita. Putus asakah sdr kalau itu terjadi dalam hidup sdr? Ternyata Boas tidak putus asa! Ini justru kunci keberhasilannya! (Galatia 6:9 1Korintus 15:58)

2. Lalu Boas menjelaskan tentang Rut (Rut 4: 4-5)

Dengan penjelasan itu, Boas memberikan kewajiban double kepada penebus itu, yaitu harus membeli tanah dan sekaligus memelihara Naomi + Rut + anak-anak Rut yang akan lahir. Tetapi semua ini memang sesuai dengan hukum. Buktinya penebus itu tidak menyangkal / memprotes!

Disamping itu Boas juga menekankan bahwa Rut adalah seorang ‘perempuan Moab’. Ini jelas juga mengurangi keinginan penebus itu untuk menebus, karena ia harus mengawini seorang perempuan Moab yang adalah bangsa kafir!

Jelas bahwa semua ini merupakan taktik / strategi dari Boas, tetapi ia jalankan masih dalam batas-batas yang benar! Ia cerdik seperti ular, tetapi tulus seperti merpati! (Matius 10:16)

3. Penjelasan Boas itu menyebabkan penebus itu akhirnya menolak untuk menebus (Rut 4: 6)

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa ia tak mau menebus:

ia tidak sekaya Boas sehingga membeli tanah dan memelihara Naomi + Rut + anak-anak adalah sesuatu yang terlalu berat bagi dia

ia sudah berkeluarga dan ia tak mau merusak keluarganya dengan mengawini Rut

Rut adalah orang Moab, dan ia tak mau mengawini orang kafir

ia menganggap Rut adalah pembawa sial sehingga Elimelekh, Mahlon dan Kilyon mati. Ia tak mau mengalami nasib seperti mereka (cf Kej 38 dimana Yahuda tak mau mengawinkan Syela dengan Tamar, karena takut Syela akan mati seperti Er dan Onan)

Dan akhirnya, ia bahkan menyuruh Boas untuk menebus (ay 6b)!

III. Boas menebus Rut:

1. Tradisi menanggalkan kasut (Rut 4: 7-8 cf Ul 25:5-10)

Ada beberapa perbedaan antara Rut 4:7-8 dengan ULANGAN 25:5-10. Dalam Ul 25:5-10, yang diharuskan mengawini adalah saudara suami, sedangkan dalam Rut 4:7-8, yang diharuskan mengawini adalah keluarga suami (karena saudara suami juga sudah mati). Dalam Ul 25:5-10, orang itu menolak untuk mengawini tanpa alasan yang sah, sedangkan dalam Rut 4:7-8, orang itu menolak dengan alasan yang sah (ay 6). Dalam Ulangan 25:5-10, tidak ada penebus yang lain, sedangkan dalam Rut 4:7-8, ada penebus yang lain, yaitu Boas.

Mungkin karena perbedaan-perbedaan inilah maka orang itu hanya ditanggalkan kasutnya, tetapi ia tak diludahi spt dalam Ul 25:9.

2. Boas berbicara kepada saksi-saksi (Rut 4: 9-10):

Boas menyebut nama Kilyon (suami Orpa), karena ia tak punya keturunan sehingga namanya akan hilang dan semua yang diwariskan oleh Elimelekh akan diwarisi oleh Rut

Boas menekankan nama Rut, perempuan Moab (Rut 4: 10).

3. Para saksi memberkati (Rut 4: 11-12)

Dalam berkat ini:

Bilha dan Zilpa tak disebut, karena mereka hanyalah budak / hamba yang dijadikan istri Yakub, sehingga anak-anak mereka menjadi anak-anak Rahel dan Lea

Nama Peres, Tamar, Yehuda disebut karena cerita tentang mereka (Kej 38) mirip dengan cerita tentang Rut. Juga, karena Peres adalah nenek moyang Boas (Rut 4: 18-21)

IV. Bagaimana akhirnya?

1. Akhirnya Boas menikah dengan Rut (Rut 4: 13)

2. Dari pernikahan ini lalu mereka mendapatkan anak laki-laki yaitu Obed (Rut: 13,17)

Banyak orang menganggap bahwa mempunyai anak adalah sesuatu yang alamiah, sehingga hal itu terjadi bukan karena campur tangan Tuhan. Tetapi ini salah! Rut bisa mendapat anak dari Boas karena Tuhan memberikan anak kepada mereka (ay 13 cf Rut 4: 12). Ingat bahwa dalam 10 tahun di Moab, baik Rut maupun Orpa tidak bisa mendapatkan anak!

3. Orang-orang perempuan menganggap Naomi berbahagia dan mereka menyebutnya Naomi (= menyenangkan) lagi, bukan Mara (= pahit)! (Rut 4: 14-17). Karena apa?

Tuhan telah rela menolong dia (Rut 4: 14)

Naomi mempunyai menantu yang mengasihi dia (Rut 4: 15)

Anak dari Rut dan Boas, yaitu Obed akan memelihara / melayani Naomi. Karena itu ia disebut Obed, yang artinya ‘pelayan’ (Catatan: kata ‘penebus’ dalam ay 14 bukan menunjuk kepada Boas, tetapi kepada anaknya, yaitu Obed)

Kesimpulan:

1. Rencana Allah tidak bisa gagal

Obed adalah orang yang akan menurunkan Daud (Rut 4: 17,22). Dan dari Daud akan diturunkan Yesus. Kelahiran Yesus di dunia ini jelas adalah Rencana Allah dan karena itu jelaslah bahwa pernikahan Rut dan Boas pasti juga ada dalam Rencana Allah, dan karena itu, hal itu pasti terlaksana

2. Cerita Naomi dan Rut berakhir dengan ‘Happy End’!

Dalam Rut 1 semua menjadi gelap. Dalam Rut 2 mulai muncul titik terang. Dalam Rut 3 titik terang itu menjadi makin terang. Dalam Rut 4, sekalipun terang itu kelihatannya hilang sebentar, tetapi lalu muncul lagi, dan bahkan menjadi terang benderang!

Penerapan:

Kalau saudara adalah anak Tuhan, sekalipun saat ini saudara ada dalam kegelapan yang bagaimanapun pekatnya, dimana rasanya sama sekali tak ada harapan bagi saudara, maka ingatlah akan cerita Rut dan Naomi ini, dan percayalah bahwa pada suatu saat saudara akan melihat titik terang yang makin lama akan makin terang, sehingga akhirnya menjadi terang benderang! Ini sesuai dengan janji Tuhan dalam Amsal 4:18 yang berbunyi: "Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari"

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post