ASAL USUL ABRAHAM DAN LATAR BELAKANG HIDUPNYA

Pdt.Esra Alfred Soru.
ASAL USUL ABRAHAM DAN LATAR BELAKANG HIDUPNYA
Pertanyaan : Sebenarnya darimana asal usul Abraham dan bagaimana latar belakang kehidupannya sebelum dipanggil oleh Tuhan dan lalu menjadi nenek moyang bangsa Israel?

Esra Soru Menjawab :

Sejarah bangsa Israel boleh dikatakan dimulai dari Abraham (sekitar tahun 2000 SM. Ada ahli yang memperkirakan bahwa Abraham lahir sekitar tahun 2165 SM). Itulah sebabnya orang Israel menganggap Abraham sebagai bapa mereka.

Roma 4:1 - Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?

Roma 4:12 – “…yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.

Tapi dari mana Abraham ini muncul? Kita tahu bahwa semua manusia sudah dibasmi dengan air bah dan generasi manusia setelah itu hanya muncul dari anak-anak Nuh. Lalu dari mana Abraham? Abraham adalah keturunan dari Sem.

Kejadian 11: (10) - Inilah keturunan Sem….ia memperanakkan Arpakhsad, …(12) “…Arpakhsad…memperanakkan Selah. (14) Selah… memperanakkan Eber…(16) … Eber… memperanakkan Peleg. (18) …Peleg…memperanakkan Rehu (20) …Rehu memperanakkan Serug. (22) …Serug …memperanakkan Nahor. (24) …Nahor… memperanakkan Terah. (26) …Terah… memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.

Perhatikan bahwa ada nama “EBER” di sana. Para ahli menduga bahwa dari nama “EBER” inilah muncul kata “IBRANI”.

Kejadian 10:21 - Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet

Note : Semua anak Eber adalah orang Ibrani.

Dari manakah asalnya Abraham? Alkitab berkata bahwa ia berasal dari Ur Kasdim.

Kejadian 15:7 - Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu."

Neh 9:7 - Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham.

Lalu di mana Ur-Kasdim itu? Ur-Kasdim adalah nama suatu wilayah di Mesopotamia.

Kejadian 11:31 - Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.

Note : Jadi sebelum tinggal di Haran, Abraham tinggal di Ur-Kasdim.

Kisah Para Rasul 7:2 - Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran.

Jadi Ur-Kasdim itu ada di Mesopotamia. Lalu Mesopotamia itu di mana lagi?

Wikipedia Encyclopedia : Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Efrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai".

John J. Davis – Ur terletak di Mesopotamia selatan di Tell all-Muqayyar….Tempat ini terletak 160 mil dari ujung teluk Persia yang sekarang dan 220 mil selatan-tenggara Bagdad. Semula kota itu terletak di tepi timur sungai Efrat, tetapi sekarang ini terletak 10 mil di barat sungai itu. (Paradise to Prison, hal. 176).

Di dalam Alkitab kita diberitahukan ada 4 buah sungai yang mengalir di taman Eden di mana 2 di antaranya adalah Tigris dan Efrat.

Kejadian 2:10-14 – (10) Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. (11) Yang pertama, namanya Pison,… (13) Nama sungai yang kedua ialah Gihon, … (14) Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, … Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

Itu berarti bahwa posisi taman Eden juga ada di wilayah Mesopotamia (Irak) dan dengan demikian kampung halaman Abraham berdekatan dengan taman Eden.

Note : Ini tidak berarti bahwa kita gampang menemukan posisi persis dari taman Eden mengingat bahwa posisi kedua sungai ini tentulah sudah bergeser dari posisinya semula sejak dunia diciptakan apalagi dunia pernah direndam dengan air bah.

Lalu bagaimana keadaan dan budaya Mesopotamia zaman Abraham? Pada tahun 1922-1934 pernah diadakan penggalian arkeologi oleh seorang yang bernama Sir Leonard Woolley dan ditemukan bahwa wilayah Ur-Kasdim (Mesopotamia) pada zaman itu sudah cukup maju dalam kebudayaan.

John J. Davis - Kota tersebut dilindungi oleh sederetan tembok yang tingginya rata-rata sembilan meter….Data arkeologis memberi kesan bahwa kota Ur kediaman Abraham adalah sebuah kota yang canggih, dirancang sangat indah, kaya dan menyajikan segala kesenangan hidup yang terbaik. (Paradise to Prison, hal. 176).

John J. Davis - Rumah-rumah biasanya dibangun dari batu bata yang terbuat dari lumpur yang dibakar, sisi luarnya dicampuri atau diplester; banyak rumah itu mempunyai dua tingkat…. (Paradise to Prison, hal. 176).

Joseph P. Free - Rumah-rumah pada zaman itu berukuran sekitar 12 kali 15,6 m. Dinding-dinding bagian bawah dibangun dari batu-bata yang dibakar, yang bagian atas dari batu-bata yang dibuat dari lumpur, dan seluruh dinding biasanya diplester dan dikapur. Rata-rata rumah di sana berlantai dua. Pada lantai bawah terdapat ruangan pelayan-pelayan, dapur, kamar mandi, kamar tamu, dan juga kamar mandi dan tempat cuci yang di-cadangkan untuk para tamu. Jadi seluruh lantai pertama di-manfaatkan untuk para pelayan dan tamu, lantai kedua adalah tempat tinggal keluarga. Seluruh rumah orang kelas menengah memiliki antara sepuluh sampai dua puluh kamar. (Archaeology and Bible History; 63)

Joseph P. Free - Pendidikan pada zaman itu sudah sangat maju dan meluas. Pada usia muda murid-murid telah belajar menulis tanda-tanda kuneiform sementara guru memberi contoh pada sebongkah tanah liat lunak yang telah dipipihkan. Mereka juga mendapat pelajaran membaca. Lempeng-lempeng tanah liat lain menunjukkan bahwa dalam matematika mereka belajar perkalian dan pembagian, dan ketika mereka makin maju mereka diharuskan belajar akar pangkat dua dan akar pangkat tiga serta mengerjakan soal-soal geometri yang sederhana. Ketika hasil-hasil dari bagian penggalian ini ditinjau, ternyata bahwa empat ribu tahun lalu, murid-murid sekolah pada masa Abraham, harus belajar membaca, menulis dan berhitung", sama seperti yang dipelajari oleh murid-murid masa kini. (Archaeology and Bible History; 63)

Dari sini kita bisa berkesimpulan bahwa Abraham tentu adalah orang terpelajar saat itu. Dia sangat kaya, dan tentu tahu membaca dan menulis. Gambaran Alkitab tentang kehidupan Abraham dikaitkan dengan temuan arkeologi ini membuat kita harus berkesimpulan bahwa Abraham hidup sebagai pedagang besar yang sangat kaya dan itu dilakukan terus semasa perjalanannya mengikuti panggilan Tuhan.

Cyrus Gordon - 'kisah-kisah tentang para bapa leluhur, sama sekali tidak mencerminkan kehidupan suku Badui, melainkan sangat internasional dalam lingkungan pergaulan mereka, dengan latar belakang yang memungkinkan orang mengadakan perjalanan di mana-mana untuk usaha dagang . . .Abraham datang dari daerah melalui Sungai Efrat, menjalankan per-dagangannya di Kanaan, mengunjungi Mesir berhubungan dengan Orang-orang Het, mengadakan perjanjian dengan orang-orang Filistin, membentuk perserikatan militer dengan orang Amori, bertempur dengan raja-raja kecil dari Elam, menikah dengan Hagar dari Mesir, dsb. (Abraham and the Merchants of Ura; Journal of New Eastern Studies;1958:30)

Alkitab berkata bahwa sebelum Abraham dipanggil Allah, keluarga-nya adalah penyembah berhala.

Yosua 24:2 - Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.

Berhala macam apakah yang mereka sembah di Mesopotamia? Penggalian arkeologi Woolley menemukan bahwa penyembahan berhala sangat luas pada masyarakat Mesopotamia pada zaman Abraham itu di mana mereka menyembah dewa bulan yang bernama Nanna dan isterinya bernama Ningal.

Menarik sekali bahwa ditemukan juga zigurat (sebuah menara batu bata yang padat dengan panjang 45 m dan tinggi sekitar 21 m) yang adalah pusat penyembahan dewa Nanna.

Dengan demikian bisa dipastikan bahwa keluarga Abraham datang dari keluarga kafir, penyembah berhala. Ia akhirnya dipanggil Tuhan untuk meninggalkan kampung halaman dan sanak saudaranya untuk menjadi penyembah Yahweh, Allah yang esa.

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post