Chinese Philosophy (中國哲學)
Pdt.Dr.Stephen Tong.
Kejatuhan Adam ke dalam dosa telah mempengaruhi rasio manusia. Akibatnya manusia mustahil dapat membangun pengertian akan kebenaran sejati. Posisi seorang Kristen jelas dan berlimpah, tetapi pikiran manusia yang sudah dicemari dosa tidak mampu berespons secara tepat tanpa iman kepada Firman Tuhan. Penemuan konsep common grace (anugerah umum) dan keunikan pengertian wahyu umum telah mencari keunggulan dan ciri khas Reformed Injili dalam menangani berbagai kebudayaan serta memberi pencerahan dan bimbingan mulai dari pemikiran fi lsuf zaman dahulu sampai kepada segala penemuan ilmiah yang paling modern, bahkan sampai zaman New Age & Postmodern. Manusia perlu `kaca-mata’ Alkitab agar dapat menerima wahyu umum secara tepat. Dan tidak ada seorang pun dapat mengabaikan apa yang telah dikerjakan oleh teologi reformed sepanjang sejarah. Salah satu telologi yang paling tahan uji dalam memimpin orang Kristen melalui peperangan iman dan memberi petunjuk untuk hari depan umat manusia. Melalui pengertian Teologi Reformed dan Alkitab kita belajar dan mengkritik pengajaran dari seorang filusuf yang paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok sekaligus pendiri ajaran Confucianism, yang bernama Kong Fu Zi. Selamat membaca!
Kong Fu Zi (孔夫子) (551- 479BC) Dinasti Zhou (周 ) (1027?- 221BC) adalah dinasti yang paling lama memerintah dalam sejarah Tiongkok. Masa kekuasaannya mencapai 800 tahun sebelum zaman Kong Fu Zi. Dalam dinasti ini terdapat dua orang raja yang memerintah dengan sangat baik, yaitu Zhou Wu Wang (周武王) dan Zhou Wen Wang (周文王).
Sebelumnya, dalam dinasti Xia (夏朝代) (2205-1782 BC) ada seorang raja yang begitu agung dalam sejarah Tiongkok bernama Tang Yao (唐 堯). Rakyat sangat mencintai raja mereka ini. Ketika Tang Yao akan meninggal, ada orang yang bertanya kepadanya, “Pemerintahanmu begitu baik, makmur, jujur, adil, rajin, penuh kasih sayang dan sukses. Setelah engkau meninggal nanti, siapakah yang akan menggantikan engkau?” Walaupun ada satu anaknya yang cukup baik, tetapi raja ini tidak menginginkan anaknya menggantikan dia sebagai raja karena menurutnya anaknya masih kurang cakap dan dia ingin menurunkan kekuasannya kepada orang lain yang lebih baik dari anaknya sendiri. Begitu luhur jiwa yang dimiliki oleh raja ini. Kemudian dicarinya pemuda yang cakap di seluruh negeri itu dan ditemukannya seseorang yang bernama Sun (舜). Dia adalah seorang pemuda yang luar biasa rajin, setia, jujur, hormat terhadap orang tua, dan tidak pernah mengeluh dalam bekerja. Maka Tang Yao berkata kepada bawahannya, “Jika saya mati janganlah mengangkat anak saya menjadi raja, tetapi serahkanlah pemerintahan kepada pemuda ini karena saya sudah mengamati sejak lama bahwa dialah yang mampu mengatur seluruh Tiongkok dengan baik”. Para bawahan raja sangat terharu mendengar hal ini dan setelah Tang Yao meninggal mereka menyerahkan takhta selanjutnya kepada Sun.
Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, Tiongkok telah memiliki tingkat kebudayaan yang sangat tinggi. Yellow River atau Huang He (黃河) merupakan sumber kebudayaan bagi Tiongkok, tetapi di lain pihak juga sering menyebabkan banjir besar bagi negeri ini. Sedangkan Yang Tze River atau Chang Jiang (長江) yang panjangnya sekitar 5700 km adalah salah satu sungai yang terpanjang di dunia. Benda-benda peninggalan dari Yang Shao Culture (仰韶文 化) (3950-1700BC) dan Long Shan Culture (龍山文化) (2000-1850BC) adalah bukti akan kebudayaan Tiongkok yang sedemikian maju dan sampai sekarang masih dapat dibeli di Hongkong walaupun telah berumur lebih dari 5500 tahun.
Pada zaman pemerintahan Sun terjadilah banjir yang memakan korban ratusan ribu orang. Sun menugaskan seseorang bernama Yu (萭) untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian Yu membuat saluran air sebanyak mungkin untuk m e n g a l i r k a n a i r s e h i n g g a banjir dapat ditanggulangi dan menyelamatkan banyak orang. Karena itulah ketika Sun meninggal, ia tidak mengangkat anaknya sendiri melainkan mengangkat Yu menjadi raja, karena Yu lebih mampu dan lebih setia daripada anaknya. Terlebih karena Yu telah berjasa besar dan berhak menjadi raja. Jadi sejak zaman dahulu, Tiongkok sudah mengenal pemberantasan nepotisme. Bukan karena seseorang adalah anak raja maka dia otomatis menjadi raja, melainkan siapa yang berjasa dan memiliki kemampuan memimpin negara, dialah yang berhak menjadi raja.
Tetapi ketika Yu meninggal, bawahannya mengangkat anaknya menjadi raja karena jasa ayahnya yang begitu besar, sehingga kerajaan Tiongkok mulai menjadi rusak. Anak Yu dilahirkan di dalam istana sehingga dia tidak mengetahui kesulitan rakyat. Dia hanya tahu bahwa dia adalah seorang pangeran yang nantinya akan meneruskan menjadi raja. Hal ini yang menyebabkan anaknya memiliki sikap yang sewenangwenang terhadap bawahan dan rakyatnya. Oleh sebab itu anak yang dilahirkan dalam keluarga konglomerat sangat rawan, karena mereka tidak mengetahui tentang kesulitan hidup. Mereka hanya tahu tentang kenikmatan dan kebutuhan yang senantiasa dipenuhi oleh orang tuanya. Ditambah jika orang tua memanjakan anak, kelak anak ini tidak akan memiliki nilai hidup yang baik. Ini adalah pelajaran universal yang berlaku untuk seluruh umat manusia.
Setelah masa pemerintahan Yu (萭) dalam dinasti Xia (夏朝代), Tiongkok dipimpin oleh dinasti Shang (商朝) dan setelah itu dinasti Zhou (周朝) yang memerintah paling baik di antara dinasti lainnya. Ketika Kong Fu Zi berumur 3 tahun ayahnya meninggal dunia. Setelah itu ibunya memindahkan dia dari desa yang kecil ke kota yang besar sekali pada waktu itu yaitu kota Qu Fu (曲阜). Sampai sekarang masih ada kuil besar untuk menyembah Kong Fu Zi di kota itu. Pada waktu Kong Fu Zi tinggal di kota itu, terdapat kuil kecil untuk mengingat Zhou Kong (周公). Dia adalah saudara dari raja Zhou Wu Wang. Zhou Kong adalah seorang yang sangat bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. Tiongkok memiliki suatu tradisi untuk mendirikan monumen atau kuil untuk menghormati orangorang agung yang telah meninggal. Hal ini kemudian berkembang dengan tidak hanya menghormati tetapi mulai menyembah orang mati sama seperti menyembah Tuhan. Hal inilah yang membuat orang Tiongkok semakin jauh dari kebenaran yang sejati.
Kong Fu Zi sangat mengingat dan menghormati Zhou Kong yang memberinya inspirasi untuk bekerja dengan baik, karena pada zamannya dia memerintah dengan adil, menegakkan supremasi hukum, melaksanakan prinsip kesamarataan, dan memberikan teladan yang baik bagi rakyatnya. Zhou Kong paling mengerti semua tata krama dan adat istiadat, termasuk adat istiadat yang begitu rumit yang menyatakan bahwa dalam bekerja tidak boleh sembarangan. Dalam kebudayaan Tionghoa segala sesuatu ada aturan dan tata krama yang ketat. Hal-hal seperti ini diturunkan dari generasi ke generasi kemudian menjadi suatu pengertian tentang etika, peraturan, dan kewajiban. Tidak ada salahnya bagi kita mengerti semua ini untuk menghormati orang tua kita yang memiliki kebudayaan Tiongkok.
Bagi Kong Fu Zi, orang yang tidak belajar dari bijaksana orang kuno, tidak menghormati orang tua, dan tidak belajar dari pengalaman, seumur hidup tidak akan meraih sukses dan akan menjadi orang yang egois. Itulah ajaran Kong Fu Zi. Dia sangat ketat dalam mengajar pemuda untuk menghormati orang tua dan agar mereka belajar dari pengalaman dan bijaksana yang diturunkan melalui sejarah. Inilah yang menjadi pedoman bagi kita juga agar kita memiliki rasa tanggung jawab yang baik.
Tuhan, Agama dan Metafisika
Kong Fu Zi tidak mementingkan hubungan vertikal, jadi hubungan manusia dengan Tuhan tidak banyak dibicarakan. Ada 2 kalimat yang penting dalam pengajarannya:
1. “Zi bu yu guai li luan shen” (“子不語怪力亂神”) artinya adalah dia tidak membicarakan tentang halhal yang gaib, misterius, aneh, berkuasa besar & dewa-dewa.
2. “Wei zi sheng yan zhi si” (“未知生焉知死”) artinya kalau kita belum mengerti tentang kehidupan, bagaimana kita dapat mengatakan kita tahu tentang hal sesudah kematian?”
Karena dua kalimat inilah maka Kong Fu Zi tidak banyak berbicara tentang hal agama, kehidupan sesudah kematian, life to God, dan faith to a mysterious thing. Ia tidak berkecimpung di dalam hal supranatural dan kekekalan. Pengajarannya lebih kepada hubungan manusia dengan manusia, tapi bukan berarti dia tidak punya konsep tentang Allah. Dia mengajarkan bahwa ada kuasa langit atau Tian (天). Beberapa kalimat yang diajarkannya sebagai berikut :
1. “Zi Suo Fou Zhe Tian Yan Zhi Tian Yan Zhi” (“子所否者 天厭之天厭 之”) artinya apabila kita berbuat salah, langit akan tidak suka kepada kita. Berarti dia akan berusaha hidup menyenangkan langit, karena ada konsep tentang penguasa di atas.
2. “Tian Sang Yu Tian Sang Yu” (“天喪予 天喪予”) artinya bahwa Tuhan telah menurunkan kecelakaan bagi dia melalui kematian seseorang. Hal ini diucapkannya di tengah kesedihannya yang mendalam pada saat murid yang paling dikasihinya bernama Yan Hui (顏回) meninggal ketika berusia sekitar 30 tahun.
3. “Si Sheng You Ming Fu Gui Zai Tian” (“死生有命 富貴在天”) artinya mati atau hidup ada mandatnya sendiri dan seseorang dapat menjadi kaya atau terhormat ditentukan oleh langit. Jadi dalam kehidupan manusia langitlah yang menentukan dan mengatur nasib manusia.
4. “Huo Zui Yu Tian Wu Shuo Dao Ye” (“獲罪語天 無所禱也”) artinya bahwa ketika manusia bersalah kepada manusia itu adalah hal yang biasa, tetapi kalau manusia bersalah kepada langit tidak ada yang dapat menolong atau mendoakan orang tersebut. Melalui kalimat ini kita bisa tahu bahwa di dalam Kong Fu Zi tidak ada konsep mediator.
5. “Da Zai Yao Zhi Wei Jun Ye Wei Hu Wei Tian Zhi Da Wei Yao Ze Zhi” (“大哉 堯之為君 也魏呼 唯天 至大唯堯則之”) artinya langit adalah yang paling besar. Raja dunia yang besarnya seperti gunung pun ada di bawah langit. Ini adalah kalimat mengenai surga dan langit. Dia mengetahui kalau raja pun tetap nothing dibandingkan Tuhan. Karena itu manusia tidak boleh melawan langit atau surga. 150 tahun kemudian, konsep ini mempengaruhi pengikutnya yang bernama Mensius atau Meng Zi (孟子). Dia berkata bahwa barangsiapa yang taat kepada surga pasti subur, sedangkan yang melawan surga pasti kubur.
6. “Wu Qi Shui Qi Tian Hu” (“吾欺誰 欺天乎”) artinya ketika kita tidak jujur, bukankah kita menipu surga? Konsep ini sangat dekat dengan konsep kekristenan yang mengatakan bahwa mengerjakan segala sesuatu seperti untuk Tuhan bukan untuk dilihat manusia, seperti yang dikatakan oleh Paulus. Karena itulah negara Kristen memiliki etos kerja seperti diatas. Do everything before God to be seen by Him, not by men. Prinsip ini adalah perkembangan dari teologi stewardship. Teologi reformed mengatakan “You do everything precisely, faithfully, honestly, and with quality, because it’s before God”. Di dalam wahyu umum, reaksi yang sangat baik adalah reaksi Kong Fu Zi, tetapi itu tetap saja bukan wahyu ataupun Firman.
A gentleman has fear in his heart
Ada 3 hal yang ditakuti oleh seorang yang gentleman, yaitu:
1. Wei Tian Ming (畏天命) artinya takut kepada mandat surgawi. Kong Fu Zi sadar dengan jelas akan hal ini setelah dia berusia 50 tahun. Dia mulai serius dan sadar dia tidak boleh main-main dengan hidupnya. Dia juga mengatakan bahwa orang yang pada waktu kecil tidak mau sekolah, waktu muda tidak mau kerja, dan waktu tua tidak mau mati, itu adalah pencuri. Orang yang agung adalah orang yang bekerja menghidupi orang lain dan sampai dia meninggal pun masih menghidupi orang lain, itulah hidup yang berkelimpahan.
2. Wei Da Ren (畏大人) artinya seorang yang gentleman bukan saja takut kepada mandat surgawi tapi dia juga hormat kepada orang-orang yang agung, orang-orang yang karakternya besar, yang mau menerima pengajaran.
3. Wei Sheng Ren Zhi Yan (畏 垩人之言) artinya menghormati perkataan orang-orang saleh dan suci. Kong Fu Zi berpendapat bahwa kita harus taat kepada pengaturan surga atau dalam istilah Jawa yaitu “nrimo” (menerima dengan lapang dada) akan nasib yang sudah ditentukan oleh langit. Karena itu ia mengatakan kalimat :
1. ”Bu Yuan Tian Bu You Ren” (”不怨天 不尤人”) artinya jangan bersungutsungut kepada Tuhan dan jangan menyalahkan orang lain jika musibah datang. Seorang yang gentlemen adalah seorang yang benar-benar mempunyai kebenaran dan tidak bersungut-sungut kepada Allah, tetapi menyalahkan diri sendiri dan menyesal jika diri sendiri kurang rajin.
2. ”Xia Xue Er Shang Da” (”下學而上達”) artinya berani belajar dengan merendahkan diri di bawah untuk menuju kepada kesuksesan diatas. Berakar baru berbuah dan rela berkorban untuk menuai hasil di kemudian hari.
3. ”Zhi Wo Zhe Qi Tian Hu” (”知我者其天乎”) artinya surga yang paling mengerti kesulitan diri kita. Ketika kita mendapat kesulitan jangan marah tetapi lekaslah belajar dengan baik dan bertumbuh ke atas, karena hanya surga yang mengerti kesulitan kita
4. “Tian Sheng De Yu Yu” (“天生德 於予”) artinya Tuhan yang memberikan kita hidup yang bermoral. Moral baik yang ada dalam diri manusia diberikan oleh surga, jadi dia tidak sombong. Kalau seseorang bisa pintar dan baik, itu semua adalah anugrah dari surga.
5. “Tian He Yan Zai Si Shi Xing Yan Bai Wu Sheng Yan Tian He Yan Zai” (“天何言哉 四時行焉 百物生焉 天何言哉”) artinya ke-4 musim akan terus beredar dan berjalan walaupun surga tidak berbicara. Kalimat ini diucapkan ketika muridnya bertanya, “Kenapa guru sedikit berbicara?” Kong Fu Zi menjawab, “Langit itu bicara apa? Langit itu tidak berbicara”. Maksudnya adalah langit yang paling tinggi justru tidak banyak bicara tetapi terus bekerja dan segala sesuatu terus dihasilkan oleh bumi. Ini adalah konsep Kong Fu Zi mengenai langit (Tuhan).
Kong Fu Zi dan Metafisika Pikiran metafisika
Kong Fu Zi dinyatakan dalam penyelidikan tentang sifat manusia yang tidak kelihatan dan jalan surgawi. Dia mengatakan bahwa semua orang di dunia ini sebenarnya mempunyai sifat yang sangat mirip (Every men are similar and men are created equal, people and people are so close).
1. ”Xing Xiang Jin” (“性相近”) artinya setiap orang memiliki perasaan berdasarkan prinsip yang sama. 2. “Xi Xiang Yuan” (“習相遠”) artinya tetapi akhirnya karena kebiasaan, pendidikan, dan lingkungan yang berbeda, manusia semakin lama semakin berbeda satu sama lain. Anak seorang Ateis yang begitu lahir langsung dibesarkan dalam keluarga Kristen akan memiliki iman Kristen.
Jadi dia menyelidiki bahwa sifat manusia ada kesamaannya, tetapi sampai di mana kesamaan itu dan apa dasar sifat itu dia tidak dapat menjelaskan. Baru di dalam wahyu khusus dijelaskan oleh Alkitab bahwa kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah. Beribu-ribu tahun lamanya manusia menyelidiki hal ini dan tidak menemukan jawaban, tetapi Alkitab menyatakannya secara jelas dalam halamannya yang pertama. We are all created equal, we are created after the image and the likeness of God, no matter whether you are white, brown, black, Chinese or Mongolian.
Tuhan yang memberikan sifat kepada manusia, tetapi manusia yang membuat pembentukan karakter melalui lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu kita harus menjaga lingkungan kita dengan baik. Jangan sampai karena kita salah bergaul kemudian merusak sifat-sifat baik yang telah diberikan oleh Allah. Kong Fu Zi sendiri tidak terlalu menjelaskan bagaimana sifat manusia itu. Baru 100 tahun kemudian, salah satu muridnya yang paling besar yaitu Mensius, menyatakan bahwa sifat manusia itu pada dasarnya baik.
3. “Shang Tian You Hao Sheng Zhi De” (“上天有好 生之德”) artinya langit memiliki kebajikan yang memberikan hidup kepada kita. Ini menjadi suatu pikiran yang menyatakan manusia harus mengikuti mandat dan jalan kebenaran surgawi. Maka manusia harus Fa Tian (法天) artinya meneladani jalan surga. Ketika Kong Fu Zi meneladani surga, dia sendiri tidak jelas teladan surga apa yang harus diikutinya. Tetapi dalam kekristenan arti meneladani surga sangat jelas artinya, yaitu meneladani Yesus Kristus. Karena Dia adalah Tuhan yang turun dari surga ke bumi dan Dia menyatakan kehendak surgawi yaitu bagaimana manusia harus menjadi teladan di dunia ini. Tuhan Yesus berkata,” Ikutlah Aku, teladanilah Aku, pikulah kuk-Ku, dan tanggunglah beban-Ku, karena kuk-Ku itu mudah dan beban-Ku itu ringan”.
Kalimat yang paling penting dalam seluruh filsafat manusia ajaran Kong Fu Zi adalah ketika manusia menjalankan kehendak surga maka manusia akan mendapat suatu jalan yang meniru surga. Itu adalah suatu jalan yang penuh dengan Ren Ai (仁愛). Ren artinya goodness atau tenderness, yaitu semacam karakter yang penuh dengan kasih, kelembutan untuk mau mengasihi orang lain, pengertian, tidak egois, dan penuh simpati terhadap orang lain. Sehingga menjadikan manusia yang mempunyai sifat manusia sejati (to be a man with the nature of a true man.
Orang yang sudah mempunyai ren tidak mudah marah dan tidak mudah diprovokasi. Manusia yang baik itu disebut ren ren (仁人), artinya manusia yang memiliki perikemanusiaan, penuh kelembutan, dan mau mengerti orang lain. Jadi kata ren ini melambangkan sifat kemanusiaan dari manusia.Dan manusia yang melatih dirinya sehingga memiliki kemanusiaan akan menjadi manusia berhasil, rela berkorban, dan tidak egois.
Dalam menerjemahkan kitab suci, istilah ren ini dipakai untuk membedakan orang benar dan orang baik. Di dalam Roma pasal 5 ayat 7-8 dikatakan bahwa yang mau mati bagi orang benar itu sedikit, yang mau mati bagi orang baik itu mungkin ada, tetapi Kristus mati bagi orang yang berdosa. Inilah kasih Allah. Di dalam ayat tersebut istilah orang baik dalam istilah Tionghoa menggunakan kata ren ini. 為義人死, 是少有的 ; 為仁人死,或者有敢作的 ; 惟有基督在我們還作罪人的時候為我們死, 神的 愛就在此向我們顯明了 (羅馬書 5 :7-8)
Filsafat Etika Kong Fu Zi
Apakah etika sama dengan moral? Moral itu mengacu kepada behaviour, menyatakan apa yang menjadi karakter seseorang. Sedangkan etika adalah tanggung jawab antara relasi manusia di dalam masyarakat. Menurut Kong Fu Zi, hubungan manusia di dalam masyarakat dibagi dalam 5 lapisan dan mempunyai 5 relasi. Kelima relasi ini dimiliki oleh setiap orang dan tiap orang harus bertanggung jawab di dalamnya.
1. Jun Cheng (君臣) Relasi pertama adalah relasi antara raja dengan para pejabat. Ini adalah relasi di dalam pemerintahan. Raja menempati posisi paling atas karena dalam konsep orang Tionghoa raja adalah anak surga, jadi raja diberi mandat surga untuk memerintah. Hal ini mirip dengan konsep kekristenan y a n g m e n g a t a k a n bahwa semua kuasa pemerintahan berasal dari Allah sehingga mereka menjalankan tugas yang diberikan oleh Tuhan Allah. Menurut Roma 13 pemerintah berasal dari Allah, karena itu pemerintah mempunyai hak yang sah untuk mengontrol sedikitnya dua hal, yaitu keuangan dan militer. Karena itulah Paulus berkata bahwa pemerintah berhak menyandang pedang dan menerima pajak.
2. Fu Zi (父子) Relasi antara bapak, ibu, dan anak-anaknya.
3. Fu Qi (夫妻) Relasi antara suami dan istri.
4. Kun Zhong (昆仲) Relasi antara saudara dengan saudara.
5. Peng You (朋友) Relasi antara teman dengan teman.
Semua ini memiliki susunan hirarki. Pejabat berada di bawah raja, anak di bawah orang tua, istri di bawah suami, saudara yang lebih muda di bawah kakak yang lebih tua, dan antar teman pun harus menghormati teman yang berusia lebih tua. Hirarki ini mempunyai prinsip dalam membentuk seluruh masyarakat secara total, di mana seluruh etikanya terbentuk dari dua kata yaitu Zhong Su Zhi Dao (忠恕之道) berarti setia dan pengertian (toleransi). Semua yang berada di bawah harus setia kepada atasannya dan yang diatas harus memiliki toleransi, keluasan hati dan pengertian kepada bawahannya. Apabila seluruh masyarakat mengikuti jalur ini, maka masyarakat itu akan sukses, subur, damai, dan tentram. Ini menjadi suatu pikiran yang membaku di dalam seluruh sejarah Tiongkok. Ada orang yang bertanya, ”Adakah hal yang boleh kita jalankan seumur hidup kita?” Maka murid Kong Fu Zi menjawab dengan dua kata yaitu Zhong Su Zhi Dao (忠恕之道).
Jika kita bandingkan hal ini dengan kekristenan ada dua kata lain yang dikatakan Paulus, yaitu Ai Shun Zhi Dao (愛 順之道) berarti taat dan kasih. Yang berada di bawah harus taat kepada yang di atasnya dan yang berada di atas harus cinta kepada yang di bawahnya. Ini adalah suatu pengertian yang begitu jelas dari wahyu Tuhan yang dinyatakan melalui Paulus di dalam Efesus 5. Gereja taat kepada Kristus dan Kristus mengasihi gereja. Istri taat kepada suami dan suami mengasihi istri. Demikian juga dengan hubunganhubungan yang lainnya. Kong Fu Zi mempunyai kemiripan dengan kitab suci, tetapi hurufnya berbeda. Pengertian “toleransi” tidak setinggi dan sekonkrit “kasih” di dalam Alkitab. Sikap bawahan kepada atasannya itu “setia”, tetapi Alkitab mengatakan “taat”. Apabila hal ini dijalankan maka masyarakat akan menjadi baik. Prinsip yang melingkupi semua ini adalah ‘ren’ (仁) artinya perikemanusiaan. Melalui ‘ren’ maka orang akan memiliki moral yaitu ‘De’ (德).
Kong Fu Zi juga mengatakan bahwa dia menolak 4 macam keharusan:
1. Mu Yi (母意) artinya tidak memutlakkan pendirian atau pandangan yang kaku. Di dalam hubungan antar manusia diperlukan toleransi agar tidak terjadi perselisihan.
2. Mu Bi (母必) artinya tidak mengharuskan suatu perintah atau prinsip yang seharusnya tidak mutlak.
3. Mu Gu (母固) artinya tidak kaku dalam memelihara pandangan yang tidak mutlak.
4. Mu Wo (母我) artinya tidak menjadikan diri pusat.
Secara keseluruhan ini baik, tetapi tidak mutlak baik karena ini adalah semangat kompromi. Jika masyarakat mengikuti prinsip ini maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang “chin chai”. Artinya seseorang tidak akan bertahan sampai mati-matian, asalkan sudah lumayan mirip dan hanya sedikit berbeda akan diterima olehnya. Dengan prinsip yang seperti ini maka orang Timur pekerjaannya tidak sempurna. Inilah salah satu penyakit budaya Tionghoa yang dipengaruhi oleh Kong Fu Zi.
Di dalam doktrin Reformed, ada hal-hal yang tidak dapat dikompromikan, seperti doktrin Allah Tritunggal, Allah inkarnasi menjadi manusia, dan Yesus mati bagi orang berdosa. Tidak ada kompromi dalam hal-hal tersebut! Halhal yang mutlak tidak boleh kita kompromikan dan hal-hal yang tidak mutlak tidak boleh kita mutlakkan, sehingga kita mempunyai keakuratan di dalam kategori tertentu.
Di dalam hubungan manusia dengan manusia, Kong Fu Zi mengatakan bahwa ‘ren’ atau perikemanusiaan adalah tulang punggung atau pokok yang paling penting untuk mengatur masyarakat. Di dalamnya terkandung pengertian sebagai berikut:
1. Siau (孝) artinya menghormati orang tua.
Manusia yang tidak menghargai orang tuanya, tidak mungkin mencapai ‘ren’. Ini adalah hal yang sangat mirip kekristenan, dalam sepuluh hukum Allah di dalamnya dibagi antara hubungan Allah dan manusia yang terdiri dari empat hukum dan hukum antara manusia dengan manusia yang terdiri dari enam hukum. Hukum pertama di antara hukum antar manusia adalah “ H o r m a t i l a h o r a n g tuamu”. Mirip bukan? Jadi reaksi terhadap wahyu umum ini tepat.
2. Di (弟) artinya mengasihi orang yang lebih muda.
J a d i k e p a d a a t a s a n menghormati dan kepada bawahan mengasihi.
3. Zhong (忠) artinya setia.
Apa yang ditugaskan atau yang menjadi mandat harus dikerjakan dengan setia. Jika tidak ada kesetiaan maka orang itu adalah jahat.
4. Shu (恕) artinya penuh pengertian dengan hati yang luas.
Orang yang hatinya luas tidak mungkin mengerjakan hal-hal yang kecil. Ada orang yang hatinya terlalu sempit. Jika dia melihat orang lain lebih sukses maka dia akan marah-marah. Jika melihat orang lain lebih pintar dia akan iri hati. Tuhan tidak memberikan mandat yang besar kepada orang seperti demikian. Orang yang memiliki hati yang luas, penuh dengan kasih, toleransi, dan pengertian dapat mengerjakan hal-hal yang besar.
5. Li (礼) artinya tata karma.
Mengerti sopan santun dan aturan. Seorang yang gentlemen mengerti akan hal ini.
6. Xie (諧) artinya mengerti musik.
Bagi Kong Fu Zi musik itu penting sekali. Martin Luther mengatakan pendeta yang tidak mengerti musik adalah rugi besar. Musik yang indah walaupun dimainkan ratusan tahun tetap tidak akan membosankan. Kong Fu Zi dalam hal ini mirip dengan Plato. Plato mengatakan ada satu hal yang seumur hidup tidak boleh dibuang yaitu musik. Karena musik bagaimanapun kerasnya, harus memperhatikan harmoni. Karena itulah orang yang mengerti musik lebih mengerti bagaimana harus hidup dalam harmoni dengan orang lain.
7. Yi (義) artinya keadilan.
8. Li (利) artinya sesuatu yang membuat orang lain mendapat berkat.
Seberapa banyak kebenaran yang kita jalankan, itu adalah milik kita. Kebenaran yang hanya kita ketahui tetapi tidak kita jalankan, itu adalah milik otak kita. Dan seberapa banyak kerohanian yang kita lakukan, itu adalah milik kerohanian kita. What in the spirituality of men is how much he practices those knowledges into his own life and behaviour. ‘Ren’ dapat dibagi menjadi 4 aspek :
1. Ai ren (愛人) : Mengasihi Orang Lain
Orang yang memiliki ‘ren’ pasti mengasihi orang lain. Apa yang dia peroleh, dia juga ingin orang lain memperolehnya. Ren zhe ji yu li er li ren ji yu da er da ren (仁 者己欲立而立人 己欲達而達 人) artinya orang yang baik ingin dirinya sendiri berdiri tegak dan orang lain juga berdiri dengan tegak. Jika kita seorang majikan dan memiliki bawahan yang lebih pandai, apakah kita akan terus menahan dia menjadi pegawai atau mengharapkan bahwa suatu hari dia dapat mendirikan perusahaan sendiri?
2. Li (礼) : Tata Krama
Harus sopan dan hormat terhadap orang yang lebih senior.Ke ji fu le wei ren (克己復興為仁) artinya orang yang menguasai diri dan menjalankan tata krama adalah orang yang baik dan berperikemanusiaan. Menguasai diri adalah rahasia untuk menguasai semua hal. A man who can control himself, can control the world. Orang yang dapat menaklukkan nafsu diri sendiri, tabiat yang buruk, kebencian, iri hati, dan ketamakan, akan mampu mengendalikan banyak orang.
Paulus mengatakan bahwa ia menyerang tubuhnya untuk menaklukan dirinya kepada dirinya. Kalimat ini memisahkan diri menjadi subyek dan obyek. Let my body submit to myself. Ini adalah selfdiscipline, starting point from goodness, and righteousness of your character.
Melalui tata krama, Kong Fu Zi mengatakan beberapa hal yang penting :
a. Fei li wu xian shi (非礼勿 視) artinya jangan melihat halhal yang tidak sesuai dengan tata krama dan kehormatan.
b. Fei li wu ting (非礼勿聽) artinya jangan suka mendengar bisikan hal-hal yang tidak benar.
c. Fei li wu yan (非礼勿言) artinya jangan membicarakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehormatan dan tata krama.
d. Fei li wu dong (非礼勿 動) artinya jangan menyentuh hal-hal yang tidak sesuai dengan tata krama.
Dengan demikian, Kong Fu Zi mengajarkan untuk menjaga kehormatan kita dalam hal apa pun. Hal ini mirip dengan apa yang dikatakan Mazmur 1 :1 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri dijalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh”.
Ji suo bu yu wu shi yu ren (己所不欲 勿施於人) artinya Anything that you yourself do not want, never do it to others. Ini adalah golden rule dalam etika Kong Fu Zi. Tetapi Yesus mengatakan,” Sebagaimana engkau ingin diperlakukan, perbuatlah itu kepada orang lain”. Kedua kalimat ini mirip tetapi berbeda, yang satu negatif, yang satu lagi positif. Yesus meletakan diri kita sebagai subyek, sebagai inisiator yang mengambil resiko walaupun itu mungkin berbahaya. To do to other people what we want them to do to us. Yesus mengajarkan kita untuk menjadi penantang dan pekerja walaupun ada kesulitan.
Kong Fu Zi dilahirkan 550 tahun sebelum Yesus lahir. Apabila dia mendapat kesempatan untuk mendengar khotbah Yesus, dia akan begitu gembira, karena sepanjang hidupnya dia terus mencari-cari kebenaran. Tetapi orang Kristen zaman sekarang dapat mendengar kebenaran itu malah tidak menghargai. Kong Fu Zi begitu haus akan kebenaran sampai dia pernah berkata bahwa apabila dia telah mendengar Firman kebenaran, apabila malam itu dia mati pun dia akan mati dengan puas. Tetapi pengikut Konfusius sampai hari ini tidak pernah mengaku kalau ajaran Yesus lebih tinggi daripada ajaran Konfusius, mereka tidak memiliki kerinduan seperti Kong Fu Zi sendiri.
3. Sheng (生) : Menghidupkan
Ini adalah moral yang paling tinggi dari surga kepada dunia. Langit menghidupkan alam semesta. Jadi orang yang memiliki moral yang baik akan menghidupkan orang lain, mengisi hidup orang lain, menolong orang lain bertumbuh dalam hidup, dan membuat hidup orang lain menjadi berarti. Keberadaan kita di dunia apakan menjadi faedah bagi orang lain? Kalimat yang paling penting dari Dr. Sam Ratulangi adalah “Arti hidup adalah untuk menghidupkan hidup”.
4. Xing (行 ) : Manusia yang mempunyai moral yang baik harus melakukan moral tersebut
Dua hal yang harus dilaksanakan dalam hal ini adalah membenahi diri atau ‘xiu ji’ (修己) dan menjalankan kebenaran atau ‘xing dao’ (行道). Membenahi diri berarti terus mengintrospeksi diri, serta melatih dan mendisiplinkan diri sehingga hidup kita menjadi hidup yang semakin lama semakin matang, melimpah, dan memiliki perikemanusiaan yang sebenarnya.
Apabila kita dapat melatih diri dan menjalankan kebenaran, maka kita akan dengan mudah mencintai sesama manusia. Dengan demikian orang lain akan mendapatkan berkat, rakyat akan bertumbuh, dan masyarakat akan dibangunkan. Biarlah kita dididik melalui ajaran-ajaran yang agung di dunia supaya orang Kristen mempunyai hidup yang lebih mirip Yesus Kristus
Bagian 2
Seringkali kita menolak suatu pengajaran karena kita tidak bisa melihat signifikansi dari ajaran tersebut. Seringkali ilmu-ilmu yang pernah kita dapatkan hilang begitu saja secepat detik berganti menit. Untuk apakah sebenarnya kita sebagai orang Kristen mempelajari filsafat Konfusius padahal beliau bukanlah seorang tokoh Kristen? Bahkan beliau selamat atau tidak saja kita tidak tahu. Wahai teman, tidakkah kita malu kalau perilaku dan moral kita kalah daripada pengikut Konfusius pada umumnya? Masih bisakah kita berbangga diri ketika begitu banyak orang yang hanya dengan wahyu umum saja bisa memiliki perilaku dan moral yang lebih baik daripada kita? Janganlah kita menjadi orang bebal yang menolak pengajaran, melainkan menghargai betapa pun sulit dan pahitnya, kita masih termasuk orang-orang yang mempunyai privilege untuk membaca progsif kali ini. Selamat merenungkan dan menggumuli!
Manusia dan Pendidikan
Kong Fu Zi (孔夫子) adalah seorang pendidik yang tersohor dan berpengaruh. Dia tidak mencari nama atau pun kekuasaan untuk dirinya sendiri, tetapi dia mengajar agar dapat mempengaruhi suatu bangsa. Terobosan Kong Fu Zi yang paling besar adalah you jiao wu lei (有教 無類) artinya di dalam pendidikan tidak ada diskriminasi, baik dalam umur (tua/ muda) maupun status (kaya/miskin).
Menurut Kong Fu Zi, ide tertinggi yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah menanamkan prinsip ren (仁) yang artinya penuh kasih, kelembutan, dan pengertian terhadap orang lain. Manusia yang demikian adalah manusia yang sempurna. Walaupun manusia tidak boleh didiskriminasi, tetapi Kong Fu Zi setuju bahwa setiap orang memiliki mutu yang berbeda dan diperlukan cara mendidik yang berbeda pula.
Menurut Kong Fu Zi ada 4 macam cara manusia belajar atau mendapatkan pendidikan, yaitu:
1. Sheng er zhi zhi zhe shang ye (生而知之者上也) Manusia yang otodidak, artinya ia dapat mengerti sendiri tanpa menjalani pendidikan formal. Menurut Kong Fu Zi cara ini adalah tingkatan yang paling tinggi.
2. Xue er zhi zhi zhe ci zhi (學 而知之者 次之) Pengertian yang diperoleh dengan belajar sungguhsungguh dan akhirnya mengerti.
3. Kun er xue zhi you qi ci (困而學之又其次) Kesulitan atau kegagalan terjadi kemudian menyebabkan manusia mau belajar.
4. Kun er bu xue min si wei xia ye (困而不學民斯為下 也) S eringkali kita menolak suatu pengajaran karena kita tidak bisa melihat signifikansi dari ajaran tersebut. Seringkali ilmu-ilmu yang pernah kita dapatkan hilang begitu saja secepat detik berganti menit. Untuk apakah sebenarnya kita sebagai orang Kristen mempelajari filsafat Konfusius padahal beliau bukanlah seorang tokoh Kristen? Bahkan beliau selamat atau tidak saja kita tidak tahu. Wahai teman, tidakkah kita malu kalau perilaku dan moral kita kalah daripada pengikut Konfusius pada umumnya? Masih bisakah kita berbangga diri ketika begitu banyak orang yang hanya dengan wahyu umum saja bisa memiliki perilaku dan moral yang lebih baik daripada kita? Janganlah kita menjadi orang bebal yang menolak pengajaran, melainkan menghargai betapa pun sulit dan pahitnya, kita masih termasuk orang-orang yang mempunyai privilege untuk membaca progsif kali ini. Selamat merenungkan dan menggumuli! Walaupun sudah terbentur dan gagal, manusia masih tidak mau belajar. Kong Fu Zi mengatakan bahwa kebanyakan dari rakyat termasuk dalam macam ini, karena itu sistem demokrasi tidak seharusnya diberlakukan! Socrates, Plato dan Aristotle setuju dengan oligarchy, bukan demokrasi. Oligarchy berarti hanya bangsawan yang mengerti dan dapat membedakan yang diberikan hak untuk memilih atau hak veto.
Oligarchy : Government by a few people
Democracy : Government by the people, voted by majority
Kong Fu Zi mengajarkan prinsip belajar yang baik, yaitu:
1. Xue er shi xi zhi, bu yi yue hu ( 學而 時習之, 不亦說乎) Manusia harus terus menerus mengulangi apa yang telah dipelajari. Sesudah mempelajari berulang kali, baru pengertian itu akan masuk ke dalam hati dan hidup manusia. Hasilnya adalah wen gu er zhi xin ( 溫故而知新) artinya mempelajari yang lama dan mengetahui yang baru.
2. Xue si bing zhong (學思並重) Manusia harus seimbang dalam belajar dan berpikir. Hanya belajar tapi tidak merenungkan itu salah. Sebaliknya, selalu berpikir tapi tidak belajar itu juga salah. Ada orang yang diberitahu berkata, “Saya sudah tahu.” Lalu dia berpikir sendiri dan setelah 30 tahun baru menemukan jawabannya. Padahal apabila dia belajar hanya membutuhkan 3 menit saja. Maka, waktu belajar kita harus sering bertanya agar pengertian kita semakin tajam dan maju. Murid yang maju pasti suka bertanya.
Sebaliknya, guru yang baik juga suka menjawab ‘tanya’.
Xue Wen (學問) = ilmu pengetahuan
Xue (學) = belajar
Wen (問) = tanya
3. Xue er bu si ze wang (學而不思則罔) Apabila manusia belajar tapi tidak berpikir, pengertiannya akan menjadi kosong dan tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Si er bu xue ze si (思而不學則死) Apabila manusia terus berpikir tapi tidak mau belajar, dia tidak akan mengerti apa-apa atau dengan kata lain pengertiannya adalah mati.
5. Xue er shi xi zhi, bu yi yue hu ke yi wei shi ( 學而時習之, 不亦說乎 可以為師) Apabila manusia senantiasa belajar dan sampai pada tahap wen gu er zhi xin ( 溫故而知新), dia boleh menjadi guru.
6. Jun zi bo xue yu wen yue zhi yu li (君子博學於文 約之於禮). S e o r a n g y a n g t e r p e l a j a r adalah seorang yang memiliki pengetahuan luas, tetapi tidak bebas di dalam tingkah laku dan membatasi diri dalam tata krama. Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin dia mengikat diri pada peraturan.
Pengetahuan yang Sejati
Apakah ‘pengetahuan’ itu? Kong Fu Zi mengajarkan zhi wei zhi bu zhi wei bu zhi shi zhi ye (知為知 不知為不知 是知也) artinya jika kamu tahu katakan tahu dan jika kamu tidak tahu jujurlah mengaku bahwa kamu tidak tahu, itu baru namanya sungguh-sungguh tahu.
Apakah isi dari pengetahuan yang sejati? Qiu dao (求道) artinya mencari firman atau kebenaran atau jalan yang benar. Firman di sini tidak dikaitkan dengan Tuhan. Istilah dao menjadi isi dari pengetahuan. Orang Tionghoa suka berkata,”Zhi bu zhi? Zhi. Zhi shen me? Zhi dao” (知不 知? 知. 知什么? 知道) artinya,”Tahu tidak? Tahu. Tahu apa? Tahu kebenaran.
” Dao ini menjadi dasar kehidupan yang lurus. Banyak istilah yang baik dalam bahasa Mandarin yang menggunakan dao, antara lain seperti dao lu (道路) artinya jalan, dao de (道德) artinya moral, dao yi (道義) artinya kebenaran, dao xin (道心) artinya hati yang bermoral, dan dao xing (道行) artinya kelakuan yang baik. Semua kata tersebut berinduk dari kata dao ini.
Maka, pertama-tama kita perlu belajar firman atau jalan yang benar. Bagi orang Kristen, Firman itu adalah Allah. Seperti tertulis,”Pada mulanya dalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1) atau “太初有道, 道與神同在, 道就是神” (約 1:1).
Pengetahuan yang sejati menurut Kong Fu Zi adalah:
1. Dao zhe yi bu ke xu yu li ye (道者矣 不可須臾離也) Artinya sesaat pun kita tidak dapat berpisah dari dao. We exist upon the support of dao, without dao we cannot live even for one moment! Hal ini mirip Yoh 15:5, tentang perumpamaan pokok anggur dan ranting-rantingnya. Paulus juga mengerti dalam Kis 17:25b yang menyatakan, “God himself gives life and breath to everything, and he satisfies every need there is.”
2. Jun zi mou dao, bu mou shi (君子謀道 不謀食) Artinya seorang gentleman lebih mengutamakan mencari firman atau kebenaran, bukan mencari makan. Belajar bukanlah untuk mencari makan, tetapi untuk hidup beres. Jika kita hidup beres, Tuhanlah yang akan memberi kita nafkah dan makanan yang cukup. Hal ini hampir sama dengan kalimat dari Yesus,“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Disini kita dapat melihat bahwa kalimat dari Yesus adalah sempurna karena dasarnya jelas yaitu Firman atau dao (道) yang bersumber dari Allah, sedangkan Kong Fu Zi tidak dapat menjelaskan sumber dari dao itu sendiri. Di sini kita belajar bahwa ‘general revelation can never be compared to special revelation and response to general revelation is so distorted because human are created limited and polluted’.
3. Yang cheng li xiang ren ge (養成理想人格) Artinya membentuk karakter yang ideal. Jika seseorang sudah belajar tetapi hidupnya masih sembarangan, ini menunjukkan bahwa pendidikan yang dia lalui gagal. Education is not to convey knowledge alone, but to establish the great character and personality. Tiap orang harus sungguh-sungguh belajar untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain atau untuk menonjolkan diri. Memiliki pengetahuan itu lebih penting daripada memiliki gelar pendidikan. Kong Fu Zi pernah mengeluh gu zhi xue zhe wei ji jin zhi xue zhe wei ren ( 古之學者為己 今之學者 為人) artinya orang kuno belajar untuk diri sendiri, orang zaman sekarang belajar untuk dilihat orang lain.
4. Qiu yu zhi shan (求於至善) Artinya menuntut supaya mempunyai kebajikan yang tertinggi. Menurut Kong Fu Zi ‘studying is not to fill the knowledge in your brain, but to shape your character and to achieve the highest goodness’. Zhi shan zhi xin cheng ji ji cheng ren (至善至心成己及成人) artinya ketika diri dan hati sendiri mengerjakan kebajikan dalam hidup, maka dia juga akan mempengaruhi orang lain untuk hidup penuh dengan kebajikan. Ji yu li er li ren ji yu da er da ren (己 欲立而立人 己欲達而達人) artinya apabila diri sendiri ingin tegak atau lurus, maka akan menegakkan orang lain. Apabila diri sendiri ingin mencapai kesempurnaan, maka akan menjadikan orang lain sempurna.
Karakter yang baik dan hidup yang seimbang mencakup 4 hal:
• Zhi yu dao (志於道) - Niat yang tak henti-hentinya mencari kebenaran
• Gen yu de (根於德) - Berakar dalam moral yang tinggi
• Yi yu ren (依於仁) - Bersandarkan kebajikan dan perikemanusiaan
• You yu yi (遊於藝) - Menikmati seni.
Ketika belajar untuk mencapai moral yang tinggi, ada beberapa hal yang penting:
• We n ( 文 ) a r t i n y a literature - Semua sastra dan literatur dipelajari baik-baik.
• Xing (行) artinya do - Menjalankan apa yang telah dipelajari.
• Zhong (忠) artinya loyal - Memupuk jiwa yang setia dan berintegritas.
• Xin (信) artinya trust - Jujur dan sungguhsungguh bisa dipercaya.
Kalimat-kalimat penting Kong Fu Zi lainnya:
• Hao ren bu hao xue yi yu (好仁不好學一愚) artinya orang yang berperikemanusiaan tetapi tidak mau belajar maka akan menjadi orang bodoh. • Hao zhi bu hao xue yi dang (好知不好學一擋) artinya orang yang ingin tahu banyak hal tapi tidak mau belajar, maka pengetahuannya akan menjadi sembarangan dan tidak terkendali.
• Hao xin bu hao xue yi zei (好信不好學一賊) artinya orang yang ingin setia tapi tidak mau belajar, maka dia akan mengalami banyak kehilangan atau kerugian. Banyak hal yang akan hilang atau dicuri darinya. • Hao zhi bu hao xue yi jiao (好直不好學一絞) artinya orang yang ingin menjadi lurus tapi tidak mau belajar, maka dia tidak akan dapat menjadi lurus melainkan licik dan tidak jujur.
• Hao yong bu hao xue yi luan (好勇不好學一亂) artinya orang yang ingin menjadi berani tapi tidak mau belajar, maka dia akan menjadi kacau balau dan beraninya menjadi sembarangan dan tidak terarah.
• Hao gang bu hao xue yi kuang (好剛不好學一狂) artinya orang yang ingin menjadi perkasa atau tegas tapi tidak mau belajar, maka dia akan menjadi tidak terkendali nafsunya seperti orang gila.
Sedemikian hausnya Kong Fu Zi akan kebenaran hingga dia pernah mengatakan,”Zhao wen dao xi si ke ye” (朝聞道夕 死可也) artinya, ”Kalau pada pagi hari saya dapat mengerti kebenaran, waktu sore hari mati pun saya rela.”
Teori Politik menurut Kong Fu Zi
Dinamakan Zheng ming lun (正名論) artinya Teori Nama Benar atau Theory of the Right Terms. Socrates mencetuskan hal yang mirip yaitu ‘mencari definisi yang tepat dan memakai istilah yang akurat’. Banyak diskusi yang kacau karena definisi yang dibicarakan berbeda dan penggunaan istilah yang tidak tepat. Socrates selalu mendesak orang agar mengaku apabila dirinya tidak mengerti (to know yourself is the start of knowledge), itu adalah filsafatnya. Socrates suka berpura-pura tidak tahu dan bertanya kepada orang lain agar akhirnya orang lain memiliki kejelasan yang lebih tepat dan menunjukkan seberapa tahu orang itu sebenarnya.
Politik adalah untuk mengatur kesejahteraan rakyat dan perdamaian masyarakat. Kalau semua diatur, harus ada sesuatu yang dipakai untuk mengatur, itulah hukum. Hukum dibuat untuk menguji masyarakat yang sudah menjalankan dan menghakimi yang belum menjalankan. Lalu hukum dibuat oleh siapa? Kalau hukum ada, tetapi tidak ada pemimpin yang memberi teladan, maka hukum hanya dipakai untuk menakut-nakuti rakyat saja.
Kong Fu Zi berkata bahwa pemerintahan haruslah dilakukan melalui de zhu yi (德主義) yang artinya government of morality. Moral ini didasarkan pada orang yang berperikemanusiaan tinggi yang menjadi teladan sehingga dapat mengatur masyarakat dengan baik. Zheng zhi wu si ( 正直勿私) artinya bermoral tinggi yaitu jujur, lurus atau tegas, dan tidak egois.
Wei zheng yu de pi ru bei chang ju qi suo zhong xing gong zhi (為政於德譬如北長 居其所眾星供之) artinya memerintah dengan moral adalah seperti bintang utara yang ada di langit yang tinggi dan dikelilingi bintang-bintang lainnya. Kalau seorang raja memerintah dengan moral yang bijak, rakyat akan tunduk dengan sendirinya. Di sini kita belajar bahwa moral seorang pemimpin atau pejabat sangatlah berpengaruh.
Kong Fu Zi mengajarkan agar jangan ada hak istimewa bagi anak pejabat. Kalau ada perlakuan spesial maka pemerintah akan hancur. Di dalam kekristenan Allah memberi teladan dengan tidak memberikan hak istimewa kepada anak tunggal-Nya yaitu Yesus Kristus.
Ciri pemerintahan yang baik:
1. Ju zhi cuo zhu wang min bu bai (舉直錯諸枉民不敗) Pemerintah yang baik harus memuji, memuliakan, dan mengangkat tinggi pejabat yang baik dan menyalahkan, menghakimi, atau bila perlu mendisiplin dan menghukum pejabat yang tidak benar. Dengan demikian maka rakyat tidak akan gagal. Tetapi, ju wang cuo zhu zhi min bai (舉枉錯諸直民 敗) berarti apabila yang salah diangkat tinggi dan yang benar dihukum atau disalahkan, maka seluruh rakyat akan menjadi rusak.
2. Qi shen zheng bu ling er xing (其 身正不令而行) Apabila yang memimpin itu beres, maka dia tidak perlu memberi perintah apa pun, semua orang akan mengikuti dengan sendirinya. Tetapi qi shen bu zheng shui ling bu xing (其身不正 誰令不行) artinya apabila yang memimpin tidak beres, meskipun dia banyak memberikan perintah, semua orang tidak akan mengikutinya.
3 . Wei zheng ying yin ming de wei (為政應因名得位) Apabila seorang sudah selesai belajar kemudian mendapatkan jabatan adalah sudah seharusnya. Tetapi jika seorang mendapat jabatan dahulu baru belajar, hal ini tidak sesuai. Maka, kalau tidak ada nama tapi dapat kedudukan (bu ying ming de wei – 不因名得位) atau kalau tidak dapat kedudukan padahal ada nama (bu ying wei de ming - 不因 位得名), dua-duanya itu salah. Yang benar adalah nama harus benar dan jabatan atau kedudukan juga benar.
4. Ming zheng er yan shun yan shun er shi cheng (名正而言 順 言順而事成) Artinya ‘the right man on the right position will be spoken properly and everything done will be accomplished’. 5. Zheng ming yi hou jun jun chen chen fu fu zi zi gejiu qi wei ge si qi shi (正名以後君君臣臣父父子子 各就其 位 各司其事) Artinya apabila nama benar sudah dijalankan, maka raja akan dihormati sebagai raja, pejabat dihormati sebagai pejabat, ayah sebagai ayah, dan anak sebagai anak. Masingmasing menjaga posisinya sendiri dan melakukan tugasnya sendiri. Pemerintahan menuju pada penguasaan melalui moral yang tinggi.
Selain sistem pemerintahan yang baik, masyarakat masih memerlukan 2 hal lagi, yaitu tatakrama (Li - 礼) dan musik (Le - 樂). Masyarakat yang hidup tentram dan makmur akan tercermin dari musiknya sehingga sering disebut bahwa musik menjadi cermin zaman. Selanjutnya Kong Fu Zi mengatakan bahwa untuk memerintah dengan tata krama perlu didirikan sistem (zhi du - 制度) dan liturgi (yi wen - 儀文).
Menghormati Orang Tua Tentang penghormatan kepada orang tua, Kong Fu Zi mengatakan:
• Sheng, yang zhi yi li (生, 養之以禮) artinya ketika mereka hidup, peliharalah mereka dengan tata krama.
• Si, zang zhi yi li (死, 葬之 以禮) artinya ketika mereka mati, kuburkanlah mereka dengan tata krama.
• J u z h i y i l i (祭 之以 禮) artinya setelah mereka mati, hormatilah mereka dengan tata krama. Hal inilah yang menyebabkan orang Tionghoa melakukan ancestor worship atau penyembahan kepada leluhur. Hal ini menjadi keharusan dalam setiap rumah tangga, karena menurut Kong Fu Zi orang yang tidak menghormati orang tua tidak mungkin menjadi orang yang baik dan dapat dipercaya. Hal inilah yang menyebabkan kekristenan banyak ditolak dalam masyarakat Tionghoa, karena kekristenan menolak untuk menyembah leluhur.
Berikut ini adalah sedikit sejarah Cina yang berkaitan dengan ancestor worship:
Sekitar abad ke-17, Kang Xi (康熙) yaitu raja ketiga dari dinasti Qing (清) memimpin negara Cina selama kurang lebih selama 63 tahun. Di bawah kepemimpinannya, Tiongkok mengalami kemakmuran yang paling tinggi dan memiliki wilayah yang paling luas dibandingkan pada masa kekuasaan dinasti lainnya. Kang Xi hampir 99% menjadi seorang Kristen. Masalahnya hanya satu, yaitu apabila dia diperbolehkan untuk menyembah leluhur, maka dia (dan seluruh Tiongkok) akan menjadi Kristen. Permohonannya ditolak oleh Paus, lalu sejak zaman itulah penganiayaan kepada orang Kristen dimulai di Tiongkok. Tetapi, apakah dengan kompromi orang Tionghoa akan menjadi Kristen? Tidak juga. Agama Katolik memilih untuk kompromi, tetapi sekarang jumlah orang yang beragama Katolik kalah apabila dibandingkan dengan jumlah orang yang beragama Kristen di Tiongkok.
Masyarakat yang Ideal
Da dao zhi xing ye tian xia wei gong xuan xian xing nen jiang xin xiu mu (大道之行也 天下為 公 選賢興黁 講信修睦) artinya masyarakat yang ideal akan terjadi dimana ada firman yang besar beredar di tengah seluruh rakyat. Seluruh alam semesta akan memiliki pemerataan, memilih orang yang pintar dan menugaskan kepada orang yang berbijak. Hal-hal yang terjadi di masyarakat ideal:
• Yang boleh memerintah adalah orang yang bijak, pintar, mampu, dapat bekerja, jujur, dan dapat mengatur perdamaian.
• Manusia tidak hanya perduli dengan keluarganya sendiri, melainkan memiliki hati yang besar untuk perduli terhadap orang lain seperti terhadap keluarganya sendiri.
• Lao you qi zhong (老有其終) artinya semua orang yang berusia lanjut diberi akhir yang baik. Mereka harus diatur dan waktu sudah tua jangan dibuang, dihina, atau diejek. Walaupun sudah tua tetapi masih mempunyai kehormatan.
• Zhuang you qi yong (壯有其用) artinya semua orang yang berusia lanjut tetapi masih kuat masih berguna dan selalu ada pekerjaan yang cocok baginya.
• You you qi chang (幼有其長) artinya orang muda ada kesempatan untuk bertumbuh.
• Janda, duda, yatim piatu, mereka yang belum atau tidak menikah, dan orang cacat, semuanya dipelihara. • Nan you fen, nu you fen (男有分, 女有分) artinya laki-laki dan perempuan memiliki bagiannya masingmasing.
• Akhirnya, pintu-pintu tidak perlu ditutup pada malam hari karena tidak ada pencuri.
• Masing-masing orang memiliki pekerjaan dan penghasilan.
Bagaimana mengembangkan semuanya ini? Tahap-tahap dari pribadi sampai kemakmuran seluruh masyarakat adalah sebagai berikut:
• Ge wu (格物) artinya menyelidiki sifat materi sampai tuntas dan menemukan semua yang terjadi di dalam alam semesta.
• Zhi Zhi (致知) artinya mencapai pengetahuan.
• Cheng Yi (誠意) artinya membersihkan dan menjujurkan niat hati.
• Zheng Xin (正心) artinya membereskan jiwa atau hati.
• Xiu Shen (修身) artinya berlatih untuk menjadi orang yang berkarakter baik.
• Ji Jia (齊家 ) artinya membereskan rumah tangga.
• Zhe Guo (治國) artinya memerintah negara.
• Ping Tian Xia (平天下) artinya mendamaikan seluruh alam semesta.
Dua point pertama merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan (science), tetapi di dalam filsafat Tionghoa keduanya tidak dikembangkan dengan baik.
Jadi urutannya, setelah membereskan diri, kemudian rumah tangga, baru dapat memerintah orang lain dengan baik. Alkitab berkata, “Orang yang tidak dapat mengatur rumah tangga dengan baik, bagaimana dapat mengatur rumah Tuhan?”
“Without Christ, sciences in every department are vain....The man who knows not God is vain, though he should be conversant with every branch of learning. Nay more, we may affirm this too with truth, that these choice gifts of God -- expertness of mind, acuteness of judgment, liberal sciences, and acquaintance with languages, are in a manner profaned in every instance in which they fall to the lot of wicked men.” -- John Calvin (1509-64) --
Chinese Philosophy – Q & A
Q: Bagaimana cara Kong Fu Zi dapat menjadikan murid-muridnya menjalankan ajarannya?
A: Tidak, dia tidak bisa. Dia tidak akan memaksa orang lain untuk menjalankan ajarannya. Ada seseorang yang datang kepada Kong Fu Zi dan bertanya,”Mengapa setelah orang tua mati, kuburannya harus dijaga selama tiga tahun, apakah tidak terlalu lama?” Kong Fu Zi mengatakan,“Bagaimana menurut kamu? Apakah satu tahun sudah cukup? Apakah kamu sejahtera? Kalau iya, jalankan saja.” Setelah murid itu pergi, Kong Fu Zi mengatakan, “Orang seperti ini berpikir satu tahun itu cukup, padahal dia paling sedikit dipelihara oleh orang tuanya selama tiga tahun. Tapi kalau dia merasa sejahtera, apa boleh buat?”
Q: Apakah orang agung seperti Kong Fu Zi sudah diselamatkan?
A: Hal ini kita serahkan kepada Tuhan saja. Tuhan itu adil dan tidak berbuat salah. Alkitab tidak mencatat bahwa Kong Fu Zi pernah mendengar injil.
Q: Bagaimanakah terjadinya penyebaran ajaran Kong Fu Zi?
A: Pengajaran Kong Fu Zi secara hati nurani sudah diterima sebagai pengajaran yang benar. Kalau sesuatu itu merupakan konsep yang benar, orang selalu rela untuk mengajarkannya kepada orang yang lebih muda. Kalau orang tuanya baik maka akan berpengaruh ke anaknya. Suatu bangsa perlu teladan yang baik. Remaja yang tidak beres selalu dilahirkan dari keluarga yang berantakan.
Q: Apakah Kong Fu Zi percaya akan kehidupan masa depan setelah manusia mati?
A: Kong Fu Zi tidak bicara banyak mengenai hal ini. Tetapi Kong Fu Zi pernah mengatakan tiga kalimat, “Ketika orang tua masih hidup, layanilah dia dengan tata krama. Ketika orang tua mati, kuburkanlah dia dengan tata krama. Ketika orang tua sudah mati, layanilah dan ingatlah dia dengan tata krama.” Dari ketiga kalimat ini, Kong Fu Zi percaya bahwa sesudah mati masih ada lanjutannya, walaupun dia tidak bicara banyak. Dia hanya mengajarkan apa yang dia tahu. Definisi “tahu” menurut Kong Fu Zi adalah, “Kalau kamu tahu, berkatalah bahwa kamu tahu. Kalau kamu tidak tahu, jujurlah mengakui bahwa kamu tidak tahu. Itu baru namanya sungguh-sungguh tahu.”
Q: Apakah ajaran Kong Fu Zi bisa disebut agama?
A: Tidak, karena ada syarat utama dari pokok agama yang kurang di dalam ajaran Kong Fu Zi. Ajaran Kong Fu Zi tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ke manakah manusia akan pergi setelah kematian, atau adakah kuasa yang besar untuk membereskan dosa manusia? Kong Fu Zi hanya berbicara di dalam wilayah moral saja. Kekurangan ini kemudiaan diisi oleh Buddhism. Menurut Emmanuel Kant, agama adalah sistem penyembahan yang vertikal dan moral yang horisontal. Tetapi menurut Stephen Tong, agama adalah sistem penyembahan vertikal dan moral secara horisontal sehubungan dengan kebahagiaan abadi. Religion is the system of worship and morality concerning eternal happiness.
Q: Apakah Kong Fu Zi pernah jatuh dalam hal tahta, harta, dan wanita?
A: Kong Fu Zi tidak melakukan hal itu hingga dia meninggal dunia. Dia pernah berkata, “Waktu remaja harus menolak seks, waktu pemuda harus menolak perang, dan waktu tua harus menolak ketamakan. Maka hidupmu akan beres.”
Bagian 3
Pada bagian terakhir dari seri Chinese Philosophy ini, sekali lagi kita akan belajar bahwa yang ditulis oleh Kong Fu Zi bukanlah wahyu umum. Ini adalah respon manusia terhadap wahyu umum. Maka kalau terjadi benturan antara Alkitab dengan Kong Fu Zi adalah tidak mengherankan karena perkataan Kong Fu Zi bukanlah wahyu, melainkan hanya reaksi manusia terhadap wahyu.
Kita dapat melihat bahwa kalimat-kalimat yang diajarkan oleh Kong Fu Zi bukan hanya sekedar ide, tetapi dia sendiri sudah menjalankannya, maka dia semakin dihormati oleh banyak orang sampai zaman ini. Di dalam Alkitab ada satu ayat yang menyebabkan banyak orang berkata bahwa orang seperti Kong Fu Zi dapat diselamatkan. Dalam Kis 10 waktu Petrus bertemu Kornelius, dia mengatakan, "Ternyata semua orang yang baik di dunia diterima oleh Tuhan." Tetapi ini tidak berarti dia sudah diselamatkan. Buktinya, Petrus mengabarkan Injil kepada Kornelius, barulah Kornelius diselamatkan. Hanya kebajikan mereka yang diterima
Gentleman dan Orang Kecil
Kong Fu Zi membagi manusia menjadi seorang gentleman (jun zi - 君子) yaitu orang yang memiliki karakter agung, jiwa yang besar, pengertian, serta warisan tata krama yang baik dan orang kecil (xiao ren - 小人). Seorang gentleman adalah orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dia kerjakan dan dia betul-betul meneliti dan menjalankan kebajikan sejauh yang dia tahu, sedangkan orang kecil selalu sembunyi-sembunyi, tidak pernah terbuka atau jujur.
Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi memanggil orang berdosa supaya bertobat." Yesus memisahkan manusia menjadi dua macam, yaitu orang berdosa dan orang benar. Tapi Paulus mengatakan, "Seluruh dunia ada di dalam dosa dan mengurangi kemuliaan Allah, jadi tidak ada orang benar." Apakah terjadi benturan antara perkataan Yesus dan Paulus? Yesus mengatakan kalimat ini dengan gaya bahasa ironis. Itu tidak berarti bahwa ada orang benar di dunia ini. Ada orang yang merasa diri benar. Orang seperti itu tidak mungkin dipanggil oleh Allah. Semua orang sudah berdosa. Tetapi ada orang berdosa yang merasa diri benar, itulah yang ditolak Tuhan. Dosa terbesar adalah dosa merasa diri benar.
Kong Fu Zi mengajarkan perbedaan antara seorang gentleman dan orang kecil:
1. Jun zi yu yu yi, xiao ren yu yu li (君子俞於義, 小人 俞於利)
Seorang gentleman mementingkan kebenaran dan keadilan, sedangkan orang kecil mementingkan keuntungan semata. Di dunia ini untung-rugi seringkali menutupi benar-salah. Kita perlu tahu kebenaran untuk membentuk kita menjadi orang yang lebih bertanggung jawab. Yesus berkata, "Kalau kebenaranmu tidak melampaui kebenaran orang Farisi, engkau tidak bisa masuk kerajaan Surga." Apakah kita mengutamakan keuntungan atau kebenaran?
2. Jun zi shang da, xiao ren xia da (君 子上達, 小人下達)
Seorang gentleman selalu berjuang untuk maju, sedangkan orang kecil selalu melihat ke bawah, yang dipikirkan selalu hal yang remeh dan kecil. Seorang gentleman memiliki hasrat untuk maju walaupun banyak kesulitan. Walaupun membutuhkan banyak tenaga dan pengorbanan, hal ini justru membentuk karakter yang semakin baik. Janganlah kita menjatuhkan diri dalam hal yang tidak beres hanya karena lebih enak dan lancar. Meluncur ke bawah itu gampang, mendaki gunung itu sulit.
3. Jun zi you san wei (君子有三畏) Seorang gentleman mempunyai perasaan takut akan 3 hal, yaitu:
• Wei tian ming (畏天命) artinya takut kepada mandat surgawi. Kehendak Tuhan harus dilakukan, mandat surgawi tidak boleh ditunda.
• Wei ta ren (畏大人) artinya takut dan hormat kepada atasan yang agung.
• Wei sheng ren zhi yan (畏聖人之言) artinya takut kepada perkataan orang suci. Dalam kekristenan rasa takut ini dapat diartikan sebagai takut kepada Allah, takut kepada nabi, dan takut kepada pengajaran orang besar.
4. Jun zi qiu zhu ji, xiao ren qiu zhu ren (君子求諸己 , 小人求諸人)
Seorang gentleman senantiasa menuntut, mengajar, dan mendisiplinkan diri sendiri. Orang kecil senantiasa menuntut dan menyalahkan orang lain. A gentleman demands from himself, a small man only demands from others. Orang Farisi menyuruh orang lain kerja ini dan itu, tetapi dia sendiri satu jari pun tidak bergerak. Kong Fu Zi mengatakan, “Yang tidak kamu inginkan, jangan kamu lakukan pada orang lain.” Tapi Yesus mengatakan, “Yang kamu inginkan, lakukan dulu pada orang lain.”
5. Jun zi bu qi (君子不器)
Seorang gentleman tidak hanya berguna untuk satu hal saja. Qi disini adalah suatu alat, seperti halnya suatu bejana dibuat untuk minum dan tidak bisa dipakai untuk hal yang lain. Kegunaannya terbatas. Seorang gentleman harus belajar sebanyak mungkin sehingga banyak gunanya. Ada satu buku berjudul "Between Japanese and Jewish" yang ditulis oleh seseorang yang ayahnya adalah seorang Yahudi dan ibunya berkebangsaan Jepang. Dia menyimpulkan, "Orang Timur itu generalis, tidak spesialis. Orang Barat itu spesialis, tidak generalis. Hanya orang Israel satu-satunya yang mengatakan semua harus dipelajari. Pertama mereka akan belajar sebagai generalis, semua harus dimengerti. Sesudah itu memuncak untuk belajar satu spesialisasi. Sehingga mereka memiliki keahlian yang tinggi dalam satu bidang. Tetapi kalau tidak bekerja di bidang itu, bidang yang lain pun bisa. Orang Jepang mengikuti hal ini, walau tidak sehebat orang Yahudi.”
6. Jun zi zhou er bu bi, xiao ren bi er bu zhou (君子周 而不比, 小人比而不周)
Seorang gentleman menyatukan keseluruhan dan tidak mendirikan partai kecil untuk kelompoknya sendiri, contohnya negarawan. Orang kecil hanya baik dengan kelompoknya sendiri, tetapi keseluruhan diabaikan. Dalam lingkungan rohani pun, banyak orang yang hanya mau bergaul dengan orang yang cocok dengan dirinya sendiri.
7. Jun zi jin er bu zheng, jin er bu dang (君子衿而不 筝,衿而不黨)
Seorang gentleman menyatukan keseluruhan dengan tegas. Dia tidak mencari muka dan tidak menyenangkan orang-orang tertentu saja.
8. Jun zi he er bu tong, tong er bu he (君子和而不同, 同而不和)
Seorang gentleman harmonis dengan semua orang, tetapi tidak menyetujui pendirian yang salah. Walaupun dia tidak setuju dengan teori orang lain dan tetap berpegang teguh pada pendiriannya sendiri, tetapi dia tetap dapat hidup berdamai dan saling menghormati.
9. Jun zi tai er bu jiao, xiao ren jiao er bu tai (君子泰而不驕, 小人驕而不泰)
Seorang gentleman memiliki jiwa yang stabil, mantap, tidak sombong, dan tidak membanggakan diri. Sedangkan orang kecil selalu menyombongkan dan membanggakan diri sendiri, tetapi itu justru menyatakan bahwa dia tidak punya kestabilan jiwa. Dalam keadaan bahaya pun, seorang gentleman tidak menjadi gelisah, dia tetap mantap dan tenang.
10. Jun zi na yu yan, er min yu xing (君子納於言, 而 敏於行)
Seorang gentleman bicaranya tidak lancar tetapi sangat rajin dan lincah dalam melakukan sesuatu.Dia lebih pandai melakukan apa yang dia tahu daripada membicarakan teorinya.
11. Jun zi zhen er bu liang (君子貞而不諒)
Seorang gentleman kokoh mempertahankan kebenaran dengan tidak kompromi. Orang yang selalu memperhatikan hal-hal kecil mungkin lebih rapi, bersih, dan bagus, tetapi tidak pernah memberikan sumbangsih yang besar kepada dunia. Mungkin seorang gentleman itu lalai dalam hal-hal kecil, tetapi ia berkonsentrasi kepada hal-hal yang lebih besar dan mulia.
12.Jun zi tan dang dang, xiao ren chang qi qi (君子坦 蕩蕩,小人長戚戚)
Seorang gentleman memiliki hati yang lapang, sedangkan orang kecil menggerutu sepanjang hari dan tidak pernah merasa puas. Kita sebagai orang Kristen dalam kondisi apa pun seharusnya tidak boleh bersungutsungut ataupun mengomel, tetapi mengatur diri untuk senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.
13. Jun zi gu qiong, xiao ren qiong si lan yi (君子固窮, 小人窮斯懢矣) Seorang gentleman juga ada waktunya mengalami kemiskinan. Tetapi di dalam kesusahan dia tetap mempertahankan sifat dan karakternya yang agung. Sedangkan orang kecil kalau mengalami kemiskinan akan terlihat karakternya yang hancurhancuran, misalnya langsung pergi mencuri. Sebaliknya, jika kaya raya tetap saja karakternya hancur, misalnya pergi melacur. Paulus mengatakan, “Aku tahu bagaimana menghadapi kekayaan dan bagaimana menghadapi kemiskinan.”
14. Jun zi cheng ren zhi mei, xiao ren fan zhi (君子成之美, 小人反`之) Seorang gentleman selalu menginginkan orang lain bahagia, sedangkan orang kecil tidak suka melihat orang lain menjadi sukses. Kalau ada seseorang yang memiliki rencana agung lalu memberitahu kamu, apa yang akan kamu lakukan? Jangan iri! Restui dia! Kalau perlu bantu dia. Kalimat ini jelas dapat membedakan mana orang yang agung dan mana yang bukan. Kalau melihat orang kecil, doakan dia agar dia dapat menjadi orang yang agung. Dan yang paling penting, kita sendiri harus menjadi orang agung yang mempengaruhi dan mendidik anak kita sehingga memupuk karakter mereka menuju keagungan. Ketika kita melihat bagaimana orang lain diberkati melalui kita, maka kita akan mendapatkan sukacita yang tidak bisa dibeli dengan uang, karena memang sungguh luar biasa ketika kita yang remeh ini bisa dipakai oleh Tuhan.
15.Jun zi bu ke xiao zhi, er ke da shou (君子不可小 知, 而可大受)
Seorang gentleman jangan dinilai dari kelemahannya yang kecil. Kalau kamu tahu kelemahan kecil seseorang, jangan langsung memvonis dia berdasarkan kelemahan kecil tersebut. Kalau dia memiliki pekerjaanpekerjaan besar, hal-hal kecil jangan dinilai. Jangan berteman dengan orang yang selalu membicarakan kejelekan orang lain. Seorang gentleman apabila dipercayakan dengan hal yang besar, dia dapat mengerjakannya dengan tuntas dan baik. Xiao ren bu ke da shou (小人 不可大受) artinya orang kecil jangan diberikan tugas yang besar karena besok akan dirusak semua.
16.Jun zi yi shi er nan ye ye (君子易事, 而難説也)
Seorang gentleman tidak menuntut banyak dalam hal materi dan kepribadiannya mudah dilayani. Tetapi sulit untuk menyenangkan dia, karena dia memiliki ide-ide yang terlalu tinggi. Jadi dalam pekerjaan, karakter, pelayanan, dan cara bertata krama ada tuntutan-tuntutan yang tinggi, tetapi pribadi orang itu tidak perlu dilayani dengan susah payah. Yesus tetap yang paling tinggi, karena Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Ye zhi bu yu dao, bu ye ye (説之不於道, 不説也) artinya kalau engkau berusaha menyenangkan seorang gentleman bukan dengan kebenaran, pasti dia akan marah. Shi ren ye qi zhi (使人也器之) artinya kalau seorang gentleman memperkerjakan seseorang, dia akan memakai orang itu sesuai dengan bakatnya dan akan membuat orang itu menjadi lebih berguna. Xiao ren nan shi, er yi ye ye (小人難事, 而易説也) artinya orang kecil susah sekali dilayani, tetapi mudah menyenangkan dia, contohnya asal diberi uang atau perempuan, dia sudah senang. Orang kecil tidak bicara soal benar atau tidak benar, yang penting dia mendapatkan keuntungan, kesenangan, dan seks. Yue zi sui bu yi dao, ye ye (説之雖不於道, 説也) artinya mau menyenangkan seseorang walaupun tanpa kebenaran. Dengan cara apakah kamu menyenangkan bosmu? Apakah dengan hasil pekerjaanmu yang baik atau dengan menyodorkan dia seorang perempuan? Hal inilah yang terjadi dalam dunia bisnis sekarang ini. Shi ren ye qiu quan bei (使人也求全備) artinya kalau memperkerjakan seseorang, dia menuntut harus menuruti kemauannya 100%.
17. Jun zi bo xue yi wen yue zhi yu li (君子博學於文, 約之於礼)
Seorang gentleman mempunyai pengetahuan yang luas dan membatasi semuanya itu dengan tata krama. Semua pengetahuannya digunakan dengan peraturan yang betul-betul mengikat dan tidak sembarangan.
18. Jun zi huai de, xiao ren huai tu (君子壞德, 小人 壞土)
Seorang gentleman memiliki moral di dalam jiwanya. Sedangkan orang kecil hanya memiliki keuntungan yang remeh saja.
19. Jun zi huai xing, xiao ren huai hui (君子壞刑, 小 人壞惠)
Seorang gentleman takut akan hukuman di dalam hatinya. Sedangkan hati orang kecil hanya tahunya keuntungan pribadi. Kalau orang kecil diberi uang meski hanya sedikit, disuruh mengerjakan apa pun mau, walaupun itu melanggar hukum.
Perikemanusiaan (Ren - 仁)
Kong Fu Zi mengatakan yang disebut ‘ren’ (仁) atau perikemanusiaan itu terdiri dari lima hal, yaitu:
Gong (恭) artinya sangat a n g g u n , b e r b o b o t , s t a b i l d a n t i d a k sembarangan.Orang yang b e r p e r i k e m a n u s i a a n akan mengerjakan segala sesuatu dengan tidak sembarangan, karena dia sadar bahwa ini adalah tanggung jawab yang berat yang harus dikerjakan sungguh-sungguh.
Kuan (寬) artinya hati yang lapang, mental yang luas, lapang dada, mau mengerti yang lain, dan mau menerima yang berbeda. Acceptance for others with a big heart.
Xin (信) artinya jujur dan dapat dipercaya. Sincerity, honesty, and truthfulness..
Min (敏) artinya memiliki kecerdasan yang lincah dan bekerja dengan sunggguh-sungguh. Tegas (responsible) dan rajin (diligent) dalam melakukan sesuatu.
Hui (惠) artinya kemurahan, kindness, kelembutan hati, dan memberikan kebaikan kepada orang lain.
Kalau seseorang bisa melakukan kelima hal ini, dia memiliki perikemanusiaan yang tinggi dan berjiwa besar.
Murid Kong Fu Zi Kong Fu Zi bernama bernamaZi Lu (子路) bertanya, “Jun zi shang yong su Jun zi shang yong su (君子尚勇乎)?” artinya apakah seorang gentleman memiliki keberanian atau tidak? Kong Fu Zi menjawab, “ menjawab, “Jun zi yi wei shang Jun zi yi wei shang zi yi wei shang (君子義以 為上) artinya seorang gentleman mengutamakan keadilan. You yong wu yi wei luan (有勇勿義為亂) artinya karena kalau ada keberanian tetapi tidak ada keadilan, itu akan menjadi kekacauan. You yong wu yi wei dao (小 人有勇勿義為盗) artinya kalau orang kecil mempunyai keberanian tetapi tidak ada keadilan, dia akan menjadi perampok. Maka keberanian itu penting, tetapi keberanian, baik untuk seorang gentleman maupun orang kecil, harus dibatasi dengan keadilan.
Dalam filsafat Yunani, ada tertulis mengenai kriteria orang yang sempurna di dalam buku Elliot dan Odyssea yang ditulis oleh seorang penyair buta bernama Homer. Menurut Greeka, seseorang yang sempurna harus mempunyai empat hal:
1. Wisdom/Bijaksana (智) artinya fi lia sofi a atau mencintai bijaksana. Itulah asal mula fi lsafat Barat. 2. Righteousness/keadilan (義) artinya orang yang bijaksana harus memiliki keadilan, karena semua yang tidak adil itu melawan bijaksana (dikayosone). 3. Courage/keberanian (勇) artinya keberanian itu harus diikat dengan keadilan. Keberanian tanpa keadilan akan menjadi maling. 4. Self Control Self Control/Temperance ( /Temperance (制) artinya agar keberanian tidak menjadi liar perlu diikat dengan pengendalian diri. Dalam surat Paulus, righteousness dan temperance terus muncul. Keberanian tidak banyak muncul, karena tidak terlalu penting.
Paulus mengatakan, “Bijaksana hanya ada di dalam Kristus” (Christ is our wisdom). Kebenaran itu ada karena dibenarkan oleh Allah. Keberanian itu perkasa yang diikat dengan cinta kasih. Jadi Alkitab jauh lebih tinggi dari segala fi lsafat. All things that have been thought by the cultural leaders is discussed in the Bible with a superior level because it is linked with eternal will of God. 4 hal yang penting dalam Greeka itu tidak ada sumbernya atau anthroposentris yakni manusia yang mencari. Sementara di dalam Alkitab, Tuhan Allah menjadikan Kristus sebagai bijaksana, kebenaran, penebusan, dan kesucian kita. Jadi ada beberapa hal yang hilang dalam Greeka seperti kesucian, cinta kasih, pengharapan, dan iman.
Jangan lupa, untuk menjadi seseorang yang agung itu harus sabar dan bertekun. Banyak orang mengira dalam sekejap dapat meraih sukses, akhirnya dia gagal seumur hidup. To be a gentleman takes time, must be patient and persevere.
Chineese Philosophy - Q & A
T : Apakah Kong Fu Zi melalui proses belajar? Mengapa baru umur 60 ia mengajar?
Setelah Kong Fu Zi kembali dari perjalanannya mengelilingi Cina selama 14 tahun, dia memiliki kepastian untuk tidak lagi berkecimpung di dalam politik, tetapi mendidik orang. Dia belajar mati-matian agar dirinya menjadi pintar. Tidak seperti orang zaman sekarang yang belajar agar mendapatkan pekerjaan, itu bukan mencari kebenaran namanya. Setelah belajar selama 3 tahun, Kong Fu Zi sudah menyelesaikan semua pengetahuan. Orang berkata dia pintar, tapi dia sendiri berkata, "Tidak. Saya cuma orang biasa yang sederhana. Saya hanya menyalurkan apa yang sudah ada, yaitu warisan zaman dahulu yang dianggap kuno. Jangan sampai tidak mengetahui peninggalan kuno, karena banyak kristalisasi bijaksana yang luar biasa."
Kong Fu Zi membagi kehidupannya menjadi beberapa tahapan: • Umur 15, dia mengambil keputusan untuk belajar mati-matian seumur hidup. • Umur 30, dia memiliki karakter dan pendirian yang betul-betul kokoh. • Umur 40, dia sudah tidak mungkin lagi dikacaukan oleh bidat atau ajaran yang tidak benar. • Umur 50, dia sudah mengerti apa itu mandat surgawi. Dia sudah tahu apa yang harus dikerjakan. Dia sudah mempunyai arah hidup yang berasal dari surga dan arah itu memberi beban di dalam dirinya untuk tidak meninggalkan mandat surgawi seumur hidupnya. • Umur 60, telinganya sudah lurus dan lancar. Maksudnya, walaupun dimarahi, dikritik, dan difi tnah, dia tidak akan terganggu. • Umur 70, dia berjalan sebagai manusia yang tidak lagi melanggar peraturan apa pun. Dia bisa melakukan apa saja yang dia mau. Karena hatinya menginginkan kebaikan dan kebenaran, maka dia menempuh kebenaran. Seluruh karakter dan kelakuannya sudah sesuai dengan keinginannya. Umur 70, sudah tidak ada nafsu yang tidak beres. Semua yang diinginkan itu baik.
T : Mengapa Tiongkok sebagai negara yang tingkat korupsinya tinggi tetapi kemajuan ekonominya sangat pesat? Apakah ada pengaruh dari ajaran Kong Fu Zi?
Waktu kongres penginjilan sedunia di Manila, ketua DPR Filipina, Salonas memberi sambutan, “My dear friends and brothers in Jesus Christ, here we have the congress of evangelism for Christian evangelisation, but I'm so sorry to tell you, this country is the most corrupted country in the world.” Tiongkok memang banyak korupsi, tetapi di negara Kristen juga banyak, terlebih di negara Katolik. Pada umumnya, negara Protestan ekonominya jauh lebih baik daripada negara Katolik karena dua hal. Pertama, Protestan menganut prinsip demokrasi lebih dari dictatorship. Sedangkan Katolik lebih banyak diktatornya, seperti yang terjadi di negara-negara Amerika Latin. Kedua, Protestan mengerjakan segala sesuatu dengan semangat stewardship yang jauh lebih baik dari Katolik. Manusia pada dasarnya berdosa, tidak perduli negara atau ras apapun. Pertanyaannya adalah mengapa? Karena sekarang adalah giliran Tiongkok. Itu pun hanya kota di pesisir. Right policy (kebijakan yang betul) jika ditambah korupsi yang terbatas, masih bisa kaya. Sedangkan wrong policy, walaupun tidak ada korupsi, bisa menjadi miskin. Yang dilakukan Zhu Rong Ji dan Deng Xiao Ping dengan freemarket freemarket dan tembak mati koruptor besar itu adalah dan tembak mati koruptor besar itu adalah suatu kebijakan yang betul.
T : Bagaimana Kong Fu Zi memandang soal uang dan penggunaannya?
Hal ini tidak banyak ditulis. Tetapi jika dia mau, ada banyak kesempatan bagi dia untuk mendapatkan uang banyak, tetapi dia menolak untuk menjadi pejabat tinggi. Dalam sejarah, dia pernah menjabat sebagai pengatur seluruh gudang logistik waktu itu. Semua transaksi dia yang mencatat dan dia dianggap 100% jujur. Waktu diaudit semuanya benar, sehingga dia semakin dipercaya dan dihormati. Hingga masa tuanya, dia tidak banyak berbicara soal uang. Dia hanya berkata bahwa jika seseorang belajar selama 3 tahun lebih dan orang itu belum berbicara soal jabatan apa yang bisa didapat nantinya dan berapa banyak orang yang bisa dia peroleh, berarti orang itu benarbenar mencari kebenaran. Tetapi banyak orang yang belum belajar sudah berpikir belajar apa agar nanti bisa dapat lebih banyak uang. Itu bukanlah mencari kebenaran. Kong Fu Zi memiliki karakter yang benar-benar baik. Orang yang karakternya baik belum tentu masuk surga, tetapi karakter yang baik itu adalah kewajiban manusia karena kita dicipta menurut peta dan teladan Allah. Chinese Philosophy