ARTI TINGGAL DI DALAM FIRMAN KRISTUS
Pendahuluan
gadget, bisnis, otomotif |
Dalam Yohanes 8:31-32, kita membaca Yesus berkata kepada “orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’”
Namun apa yang muncul kemudian ialah orang-orang yang hendak membunuh Yesus. Mungkinkah ini dua kelompok orang yang berbeda atau satu kelompok orang yang sama? Saya menyimpulkan ini adalah kelompok orang yang sama, yang secara dangkal mengaku percaya, tetapi kemudian berubah memusuhi Yesus; 2 alasannya
(1) dalam ayat-ayat sebelumnya, tidak terdapat tanda-tanda pengertian, iman yang memadai yang terdapat pada orang percaya (Yohanes 8:21-30);
(2) orang-orang yang ingin membunuh Yesus ini adalah orang-orang disebut percaya kepada Yesus dan Yesus berbicara kepada mereka.
Yesus tahu apa yang ada dalam hati mereka (mereka belum beriman sungguh-sungguh kepada-Nya), karena itu, Ia menunjukkan kepada mereka apa makna menjadi orang percaya sejati, agar mereka dapat mengoreksi diri mereka. Yesus memberikan ujian iman sejati yaitu: tinggal di tetap di dalam firman-Nya (Yohanes 8:31). Tetapi mereka ternyata gagal menunjukkan bahwa mereka adalah orang percaya sejati. Inilah kegagalan mereka:
1. Mereka begitu cepat berubah dari mempercayai Yesus menjadi memusuhi Yesus. Ketika semua berjalan baik, mereka percaya. Ketika perkataan Yesus cocok dengan isi hati mereka, mereka percaya, ketika perkataan Yesus tidak menyakitkan mereka, mereka percaya. Tetapi ketika perkataan Yesus keras dan menusuk mereka, mengoperasi mereka, mereka berbalik menjadi musuh, bahkan Yesus mengatakan mereka siap mau membunuh (Yohanes 8:37), dan hal ini segera mereka tunjukkan dengan mengambil batu mau merajam Yesus (Yohanes 8:59). Betapa banyak orang yang telah menunjukkan sikap demikian.
2. Mereka mengklaim sebagai pewaris dan pemelihara iman sejati, manusia rohani yang merdeka yang tidak berada di bawah perhambaan (“kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun, 8:33). tetapi Yesus menyingkapkan bahwa klaim mereka itu tidak sesuai dengan realitas hidup mereka: mereka adalah hamba dosa, itulah sebabnya mereka berbuat dosa (salah satunya yang jelas ialah mereka ingin membunuh Yesus). Hal demikian tidak mungkin dilakukan oleh Abraham. Kalau mereka mengikuti Abraham, bapa orang beriman, mereka mestinya mempercayai Yesus.
3. Mereka mengaku Allah sebagai bapa mereka (Bapa kami satu, yaitu Allah”, Yohanes 8:41b). Tetapi Yesus menyangkal klaim mereka dengan menunjukkan bahwa bapa yang mereka ikuti bukanlah Allah, tetapi Iblis, dan mereka melakukan pekerjaan bapa mereka, Iblis.
Inilah ciri-ciri orang yang bukan murid sejati: (1) mereka tidak dapat menangkap firman Kristus (Yohanes 8:43) karena semua itu terasa asing di hati dan pengertian kita; (2) mereka menolak firman Kristus (Yohanes 8:37); karena dalam hati mereka tidak ada tempat bagi perkataan Kristus; (3) mereka membenci Yesus dan mau membunuh Yesus (8:37, 40, 44); (4) mereka tidak hidup dalam kebenaran (Yohanes 8:32, 44); (5) mereka tidak menghormati Kristus (Yohanes 8:49).
Sekarang kita akan menelaah apa arti “tinggal di dalam firman Kristus” (Yohanes 8:31).
1. Mendengarkan dan Menyambut Firman Kristus.
Perhatikan, mendengarkan di sini bukan sekedar mendengar, tetapi menyambut dan menaati Firman dengan kesukaan yang besar seperti yang dirasakan oleh pemazmur (Mazmur 119). Teologi Reformed pun sangat menekankan pentingnya kembali pada Firman, Sola Scriptura. Manusia harus mencocokkan diri dengan Tuhan, bukan sebaliknya, mencari Allah yang cocok dengan pikiran kita. Perhatikan, kalau Tuhan menegur dan mengoreksi kita itu karena Tuhan sayang, seperti Bapa terhadap anak-anak-Nya; apa pun yang menjadi perintah-Nya dalam Firman-Nya, semua itu adalah untuk kebaikan kita. Betapa bahagia hidup kita kalau kita tinggal tetap di dalam Dia.
Pertanyaannya adalah orang seperti apakah yang dapat merasakan dan menikmati sukacita ini? Jawabnya hanya orang yang telah lahir baru, hanya domba Kristus sejati saja yang dapat mendengar suara Gembala yang Agung yang dengan lembut dan terkadang dengan keras memanggil domba-domba-Nya. Memberi tempat seluas-luasnya dalam hati kita bagi Firman Kristus, siap sedia menerima Firman Kristus bagaikan the law of readiness, orang perlu dibukakan hatinya oleh Roh Kudus untuk menyambut Firman-Nya.
Seperti gelas yang tertutup meski diisi dengan air seribu galon pun ia tidak akan menjadi penuh sampai waktu gelas itu dibuka barulah ia dapat terisi air. Orang yang telah lahir baru pun tidak lepas dari pergumulan antara keinginan rohani dan duniawi; di satu sisi kita ingin membaca Firman, dekat Tuhan tapi kemalasan kita sering kali menghalangi. Kita memang belum sempurna tapi kita mempunyai pengharapan di dalam Tuhan.
Puji Tuhan, kalau kita bisa mempunyai kerinduan ingin semakin dekat dengan Tuhan maka kerinduan yang datang itu semata-mata karena anugerah. Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36). Apakah kita memiliki hati yang senantiasa rindu ingin mendengar suara Sang Gembala? Biarlah kita memiliki hati yang siap menyambut perkataan Kristus sepenuhnya dan tinggal dalam Firman.
2. Hidup dalam Firman Kristus.
Seluruh aspek hidup kita ditentukan, diarahkan, diatur dan dibentuk oleh Firman. Kemauan, emosi dan keinginan kita harus tunduk di bawah Kristus. Hendaklah kita meneladani Kristus yang hidup sesuai dengan Firman, Dia adalah Firman yang berinkarnasi; Dia datang untuk menggenapkan Firman dan tentang hal ini telah dinyatakan oleh Kristus sendiri: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa-Ku; ada gulungan kitab tertulis tentang Aku dan Aku datang untuk melakukan semuanya. Kristus adalah Allah yang sempurna.
Saat ini muncullah pandangan yang menyatakan bahwa Allah itu tidak terbatas, Roh Kudus tidak terbatas sehingga Alkitab pun tidak boleh membatasi Allah. Pandangan yang keliru! Perhatikan, Kristus yang adalah Allah pun membatasi diri-Nya supaya hanya kehendak Bapa saja yang dijalankan. Seperti ranting yang tidak dapat lepas pokok anggur demikian juga kita tidak dapat hidup dengan kekuatan kita sendiri sebab kita bukan sumber hidup, kita sangat bergantung pada Sang Sumber Hidup (Yohanes 15:5-8).
Hanya ada di dalam Kristus saja kita akan memperoleh segala berkat rohani dan kita akan berbuah banyak; di luar Kristus kita akan mati. Sangatlah disayangkan, banyak orang yang tidak menyadari betapa besar berkat rohani yang diberikan bagi mereka yang tinggal di dalam Kristus. Kalau Abraham mengasihi Kristus, biarlah kita juga mengasihi Kristus. Percuma, kalau di bibir kita mengaku sebagai anak Allah tetapi tidak ada wujud nyata dalam tindakan kita sehari-hari. Biarlah totalitas hidup kita sepenuhnya dikuasai oleh Firman.
Firman Tuhan sungguh agung dan mulia, Firman itu adalah Kebenaran Sejati, di dalamnya terkandung kebenaran esensi. Rasul Paulus menegaskan kebenaran itu bukan sekedar huruf tetapi bersifat Roh di mana kebenaran Allah disingkapkan secara penuh di dalam terang Perjanjian Baru. Kita semakin dibukakan kita untuk mengetahui bahwa Kekristenan adalah satu-satunya agama sejati yang diwahyukan secara langsung, agama anugerah yang mempunyai kuasa pembaharuan yang tiada bandingnya.
3. Mengalami Pencerahan dan Kuasa Firman.
Tinggal di dalam Firman berarti kita dibukakan dan diberikan pencerahan akan kebenaran Allah. Kebenaran itu akan memerdekakan kita, menyelamatkan kita dari berbagai kesesatan, kebodohan dan penipuan diri dan dibawa masuk dalam kebenaran Kristus. Kebenaran sejati itu akan membawa kita semakin mengenal Allah, mengenal diri dan akan membuat kita lebih berhikmat, memperbaiki kelakuan dan membentuk karakter kita untuk semakin serupa Kristus.
Inilah yang dikerjakan Allah dalam hidup kita. Hendaklah kita mengevaluasi diri sudahkah hidup kita diterangi oleh Kebenaran Allah? Ataukah sebaliknya kita hidup menjalankan prinsip-prinsip dunia? Orang sering kali memakai prinsip dunia untuk diterapkan dalam hidup dan celakanya, banyak hamba Tuhan yang mengadopsi pemikiran filsafat dunia, psikologi, sosiologi ke dalam ajaran Firman dan lebih berani lagi, ada hamba Tuhan yang mengklaim ajaran dunia sebagai Firman.
Manusia membutuhkan Firman dan kuasa-Nya yang memperbaharui itu menjadikan kita semakin serupa Kristus dengan demikian kita dapat dipakai menjadi saksi yang senantiasa memancarkan terang Kristus. Pertanyaannya sekarang adalah sudahkah kita dibebaskan dari kuasa iblis? Sudahkah kita memancarkan terang Kristus? Kekristenan harus kembali pada agama anugerah (Galatia 3-4), betapa bodohnya orang Yahudi yang telah menerima agama anugerah tetapi masih ingin kembali pada Taurat. Mereka tidak sadar kalau kembali pada hukum Taurat justru akan mencelakakan hidupnya, sebab prinsip Taurat adalah melakukan seluruh hukum Taurat barulah orang diselamatkan.
Yang menjadi pertanyaan adalah bisakah manusia menjalankan seluruh hukum Taurat tanpa cela? Jawabnya: tidak ada, kecuali Kristus Yesus. Karena itu, dibutuhkan anugerah Tuhan, tanpa anugerah kita pasti binasa. Namun ironis, ada orang yang memandang remeh Kekristenan dan menganggap murah anugerah Tuhan. Anugerah Tuhan tidak murah, ada harga yang harus dibayar dan harganya sangat mahal.
Untuk menyelamatkan manusia berdosa Kristus, anak Allah dari Surga mulia turun dan berinkarnasi menjadi manusia, Ia menanggung segala penderitaan dan mati disalib. Hal ini sukar dimengerti oleh logika manusia, bagaimana mungkin hanya dengan beriman pada Kristus Yesus manusia diselamatkan? Ini semakin menunjukkan bahwa memang, dibutuhkan anugerah Tuhan. Kebenaran Allah berkuasa untuk memperbaharui hidup kita. Melalui Firman, kita di lahir barukan; melalui Firman kita beriman, kita hidup, kita dikuatkan, kita diubahkan untuk semakin serupa Dia; kita tidak dibawa pada kehinaan tetapi sebaliknya kita dibawa pada kemuliaan.
4. Mengasihi Kristus, Sang Firman.
Saat kita tinggal dalam Firman, belajar Firman, hidup dalam Firman dan kebenaran-Nya maka kita akan bertemu dengan Pribadi Sang Firman dan hal itu membuat kita semakin mengasihi Dia (Yohanes 14:21). Sangat memprihatinkan di kalangan Kristen orang memanipulasi Firman untuk kepentingan diri.
Secara fenomena kita melihat sepertinya orang sangat mengasihi Kristus namun dalam hati mereka sesungguhnya hanya ingin berkat-Nya saja. Betapa indah hidup kita kalau kita mengasihi Kristus tentunya mengasihi dalam pengertian yang benar. Bukan karena kita dijanjikan mendapat semua keinginan kita barulah kita mau mengasihi. Tidak! Kita tidak akan rugi kalau kita mengasihi Kristus. Mengasihi obyek yang salah akibatnya fatal, kita akan rugi.
Ada orang yang mengatakan bahwa dua kekuatan yang memberi daya hidup, yaitu: love and hate. Orang menjadi bersemangat ketika ia mencintai sesuatu, sebagai contoh orang yang mengasihi uang maka ia akan berusaha dan berpikir tentang cara mendapatkan uang. Orang tidak sadar uang adalah obyek cinta yang salah.
BACA JUGA: YOHANES 14:1-6 (YESUS SATU-SATUNYA JALAN KE SURGA)
Paulus juga menegur keras jemaat Efesus, mereka sangat hebat dalam hal pengajaran tetapi mereka tidak mempunyai kasih yang mula-mula. Jonathan Edwards menegaskan apalah artinya semua doktrin agama yang hebat tapi kalau tidak ada afeksi religius sejati maka kita akan mati. Hendaklah di mana pun kita berada kita senantiasa memancarkan terang Kristus. Janganlah menjadi batu sandungan bagi orang lain dan nama Tuhan justru dipermalukan sebab terkutuklah orang yang tidak mengasihi Kristus (2 Korintus 13). Biarlah hidup kita menjadi berkat bagi orang lain dan nama Tuhan dipermuliakan
5. Bertekun sampai akhir.
Tinggal dalam Firman berarti kita bukan sekedar percaya tetapi kita harus senantiasa mendengar Firman, berproses untuk semakin serupa Dia dan mengasihi sampai akhir hidup kita. Kita harus tetap bertekun sampai akhir. Kristus, Allah yang berdaulat memberikan jaminan keselamatan bagi orang-orang yang tinggal tetap di dalam Dia, kita tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya dan bagi mereka yang tidak mau tinggal tetap, mereka yang berada di luar Kristus maka kebinasaan itu telah menunggu.
Orang-orang Yahudi mengklaim diri yang paling hebat dan mempunyai agama yang benar tetapi Tuhan Yesus membukakan kalau apa yang mereka lakukan selama ini tidak lebih hanya sekedar ritual keagamaan belaka. Tuhan berjanji memberikan jaminan keselamatan pada anak-anak-Nya yang sejati tapi hendaklah dengan takut dan gentar kita mengerjakan keselamatan kita dan bertekun sampai akhir. ARTI TINGGAL DI DALAM FIRMAN KRISTUS -Amin