BAHAYA TIDAK ADANYA KERINDUAN FIRMAN (MATIUS 13:12)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Matius 13:12: “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”.
BAHAYA TIDAK ADANYA KERINDUAN FIRMAN (MATIUS 13:12)
gadget, bisnis, otomotif
1. ‘Yang ada padanya’ atau ‘yang kelihatannya ada padanya’?

Ay 12: “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”.

Bdk. Lukas 8:18 - “Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.’”.

Kitab Suci Indonesia mirip dengan RSV/NIV/NASB.

KJV: ‘even that which he seemeth to have.’ [= bahkan itu yang ia kelihatannya mempunyai].

Catatan: Bible Works 8 menunjukkan bahwa kata Yunaninya memang bisa diterjemahkan baik seperti dalam KJV maupun seperti dalam RSV/NIV/NASB.

Dalam tafsirannya tentang Lukas 8:18, Adam Clarke mengatakan bahwa kalau orang itu hanya kelihatannya memiliki, maka hal itu juga hanya kelihatannya saja bisa diambil dari padanya. Jadi, menurut dia hal itu tidak masuk akal, dan karenanya ia menganggap bahwa kata-kata di akhir dari Luk 8:18 ini artinya sama dengan ayat-ayat paralelnya, yaitu ‘yang ia punyai / yang ada padanya’.

Adam Clarke (tentang Luk 8:18): “‘Even that which he seemeth to have.’ Or rather, even what he hath. ‎Ho ‎‎dokei ‎‎echein‎, rendered by our common version, what he seemeth to have, seems to me to contradict itself. Let us examine this subject a little. 1. To seem to have a thing, is only to have it in appearance, and not in reality; but what is possessed in appearance only can only be taken away in appearance; therefore on the one side there is no gain, and on the other side no loss. On this ground, the text speaks just nothing. 2. It is evident that ho dokei echein, what he seemeth to have, here, is equivalent to ho echei, what he hath, in the parallel places, Mark 4:25; Matt 13:12; 25:29; and in Luke 19:26.” [= ‘Bahkan itu yang kelihatannya ia punyai’. Atau lebih tepat, ‘bahkan apa yang ia punyai’. HO DOKEI ECHEIN, diterjemahkan oleh versi umum kita (KJV), ‘apa yang kelihatannya ia punyai’, bagi saya kelihatannya bertentangan dengan dirinya sendiri. Marilah kita memeriksa pokok ini sedikit. 1. Kelihatan mempunyai sesuatu, hanyalah kelihatannya mempunyai, dan tidak dalam realita; tetapi apa yang kelihatannya dipunyai hanya bisa kelihatannya diambil; karena itu di satu sisi tak ada yang didapatkan, dan di sisi lain tak ada kehilangan. berdasarkan hal ini, text itu tidak membicarakan apa-apa. 2. Adalah jelas bahwa HO DOKEI ECHEIN, ‘apa yang kelihatannya ia punyai’, di sini, adalah sama dengan HO ECHEI, ‘apa yang ia punyai’, dalam text-text paralelnya, Markus 4:25; Matius 13:12; 25:29; dan dalam Luk 19:26.].

Markus 4:25 - “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.’”.

Mat 13:12 - “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”.

Matius 25:29 - “Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”.

Lukas 19:26 - “Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.”.

Catatan: ayat-ayat yang paralel tidak selalu sama, baik kata-katanya maupun artinya. Misalnya Mat 26:24 dan Lukas 22:22.

Matius 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.

Luk 22:22 - “Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!’”.

Adam Clarke (tentang Luk 8:18): “3. It is evident, also, that these persons had something which might be taken away from them. For a. The word of God, the divine seed, was planted in their hearts. b. It had already produced some good effects; but they permitted the Devil, the cares of the world, the desire of riches, and the love of pleasure, to destroy its produce. 4. The word ‎dokein ‎is often an expletive: so Xenophon in Hellen, vi. hoti edokei patrikos philos autois, Because he seemed to be (i.e. WAS) their father’s friend. So in his OEcon. Among the cities that seemed to be (dokousais, actually were) at war. So Athenaeus, lib. 6 chapter 4. They who seemed to be (dokountes, who really were) the most opulent, drank out of brazen cups.” [= 3. Juga adalah jelas bahwa orang-orang ini mempunyai sesuatu yang bisa diambil dari mereka. Karena a. Firman Allah, benih ilahi, ditanamkan dalam hati mereka. b. Itu telah menghasilkan beberapa hasil yang baik; tetapi mereka mengijinkan Setan, kekuatiran dunia, keinginan terhadap kekayaan, dan kasih terhadap kesenangan, menghancurkan hasilnya. 4. Kata DOKEIN sering merupakan suatu kata yang tidak diperlukan dan diberikan hanya untuk melengkapi kalimat: demikianlah Xenophon in Hellen, vi. HOTI edokei patrikos philos autois, Karena ia kelihatannya (yaitu / artinya ‘adalah’) sahabat ayah mereka. Demikian juga dalam OEcon-nya. Di antara kota-kota yang kelihatannya‎ ada (dokousais, sungguh-sungguh ada) dalam peperangan. Demikian juga Athenaeus, lib. 6 pasal 4. Mereka yang kelihatannya adalah (dokountes, yang sungguh-sungguh adalah) orang yang paling kaya, meminum dari cawan-cawan tembaga.].

Catatan: Adam Clarke berusaha secara teliti dalam memberikan bukti-bukti dari pandangannya, tetapi semua ini hanya menunjukkan bahwa pandangannya merupakan sesuatu yang memungkinkan.

Jadi, tetap memungkinkan untuk menafsirkan Lukas 8:18 sebagaimana adanya, dimana ‘kelihatannya’ memang diartikan ‘kelihatannya’. Ini merupakan pandangan Matthew Henry, William Hendriksen, dan Calvin, yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan Adam Clarke.

Matthew Henry (tentang Luk 8:18): “From him that hath not shall be taken away even ‘that which he hath,’ so it is in Mark; that which he ‘seemeth to have,’ so it is in Luke. Note, The grace that is lost was but seeming grace, was never true. Men do but seem to have what they do not use, and shows of religion will be lost and forfeited. They ‘went out from us, because they were not of us,’ 1 John 2:19. Let us see to it that we have grace in sincerity, the root of the matter found in us; that is a good part which shall never be taken away from those that have it.” [= Dari dia yang tidak mempunyainya akan diambil bahkan ‘yang ia punyai’, demikianlah dalam Markus; yang ‘kelihatannya ia punyai’, demikianlah dalam Lukas. Perhatikan, kasih karunia yang hilang hanya kelihatannya adalah kasih karunia, tetapi tidak pernah merupakan kasih karunia yang benar / sejati. Orang-orang memang hanya kelihatannya mempunyai apa yang mereka tidak gunakan, dan pameran / pertunjukan agama akan hilang. Mereka ‘keluar dari kita, karena mereka tidak sungguh-sungguh dari kita’ 1Yoh 2:19. Hendaklah kita menjaga supaya kita mempunyai kasih karunia dalam ketulusan, akar dari persoalan didapati dalam kita; itu adalah bagian yang baik yang tidak akan pernah diambil dari mereka yang mempunyainya.].

1Yohanes 2:19 - “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”.

Bdk. Lukas 10:38-42 - “(38) Ketika Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. (39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya, (40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: ‘Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.’ (41) Tetapi Tuhan menjawabnya: ‘Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, (42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.’”.

William Hendriksen (tentang Luk 8:18): “whoever does not have, from him shall be taken away even that semblance of knowledge, that superficial acquaintance with matters spiritual, which he once had.” [= siapapun yang tidak mempunyai, dari dia akan diambil, bahkan yang mirip dengan pengetahuan, pengenalan semu tentang hal-hal rohani, yang pernah ia punyai.].

Calvin: “indeed it frequently happens, that the reprobate are endued with eminent gifts, and appear to resemble the children of God: but there is nothing of real value about them; for their mind is destitute of piety, and has only the glitter of an empty show. Matthew is therefore justified in saying that they ‘have nothing;’ for what they have is of no value in the sight of God, and has no permanency within.” [= memang sering terjadi, bahwa orang-orang yang ditentukan untuk binasa (reprobate) diperlengkapi dengan karunia-karunia yang menonjol, dan kelihatannya menyerupai anak-anak Allah: tetapi di sana tidak ada apapun yang betul-betul berharga tentang mereka; karena pikiran mereka tidak mempunyai kesalehan, dan hanya mempunyai kilauan dari suatu pertunjukan yang kosong. Karena itu Matius dibenarkan dalam mengatakan bahwa mereka ‘tidak mempunyai apa-apa’; karena apa yang mereka punyai tidak punya nilai dalam pandangan Allah, dan tidak mempunyai kepermanenan di dalamnya.].

Saya sendiri menekankan kata-kata Calvin yang saya garis-bawahi ini. Orang-orang itu kelihatannya mempunyai, artinya, dari sudut pandang manusia mereka mempunyai. Tetapi dari sudut pandang Allah, mereka tidak mempunyainya.

Perlu dicamkan bahwa Alkitab memang sering menuliskan bukan sesuai fakta, tetapi hanya kelihatannya, atau dari sudut pandang manusia.

Contoh:

a. Simon (tukang sihir) dikatakan ‘menjadi percaya’ (Kisah Para Rasul 8:13).

b. Orang-orang yang berhenti ikut Yesus disebut ‘murid-murid’ (Yohanes 6:66).

Yoh 6:66 - “Mulai dari waktu itu banyak murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.”.

Bdk. Yohanes 8:31 - “Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu”.

Bdk. Yohanes 6:24-26 - “(24) Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-muridNya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. (25) Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepadaNya: ‘Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?’ (26) Yesus menjawab mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.”.

2. Yang punya malah diberi, yang tidak punya ‘kepunyaannya’ malah diambil.

William Hendriksen: “Whoever has, to him shall be given. The disciples (exception Judas Iscariot) had ‘accepted Jesus.’ With reference to them he was later on going to say to the Father, ‘They have kept thy word’ (John 17:6) and ‘They are not of the world’ (17:16). To be sure, this faith was accompanied by many a weakness, error, and flaw. But the beginning had been made. Therefore, according to heaven’s rule, further progress was assured, an advance in knowledge, love, holiness, joy, etc., in all the blessings of the kingdom of heaven, for salvation is an ever deepening stream ... Every blessing is a guarantee of further blessings to come (John 1:16): ‘he shall have abundantly.’ On the other hand, whoever does not have, from him shall be taken away even that semblance of knowledge, that superficial acquaintance with matters spiritual, which he once had. ... The man who refuses to make proper use of his one talent loses even that (Matt. 25:24–30).” [= ‘Siapapun yang mempunyai, kepadanya akan diberikan’. Murid-murid (kecuali Yudas Iskariot) telah menerima Yesus. Berkenaan dengan mereka belakangan Ia berkata kepada Bapa, ‘Mereka telah memelihara / menuruti firmanMu’ (Yoh 17:6) dan ‘mereka bukan dari dunia ini’ (Yohanes 17:16). Memang iman ini disertai oleh banyak kelemahan, kesalahan dan cacat / kekurangan. Tetapi permulaan / awalnya telah dibuat. Karena itu, menurut peraturan surga, kemajuan yang lebih jauh dipastikan, suatu kemajuan dalam pengetahuan, kasih, kekudusan, sukacita, dsb. dalam semua berkat-berkat dari kerajaan surga, karena keselamatan adalah sungai yang makin lama makin dalam ... Setiap berkat merupakan suatu jaminan dari berkat-berkat lebih jauh yang akan datang. (Yoh 1:16): ‘ia akan mempunyainya dengan berlimpah-limpah’. Di sisi lain, siapapun yang tidak mempunyai, dari dia akan diambil, bahkan yang mirip dengan pengetahuan, pengetahuan semu tentang hal-hal rohani, yang pernah ia punyai. ... Orang yang menolak untuk menggunakan dengan baik / benar satu talentanya kehilangan bahkan satu talenta itu (Matius 25:24-30).].

Yohanes 1:16 - “Karena dari kepenuhanNya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;”.

KJV: “And of his fulness have all we received, and grace for grace.” [= Dan dari kepenuhanNya kita semua telah menerima, dan kasih karunia demi kasih karunia.].

NIV: “From the fullness of his grace we have all received one blessing after another.” [= Dari kepenuhan dari kasih karuniaNya kita semua telah menerima satu berkat setelah yang lain.].

Barnes’ Notes: “It means that a man who improves what light, grace, and opportunities he has, shall have them increased. From him that improves them not, it is proper that they should be taken away. The Jews had many opportunities of learning the truth, and some light still lingered among them; but they were gross and sensual, and misimproved them, and it was a just judgment that they should be deprived of them. Superior knowledge was given to the disciples of Christ: they improved it, however slowly, and the promise was that it should be greatly increased.” [= Itu berarti bahwa seseorang yang memanfaatkan terang, kasih karunia, dan kesempatan-kesempatan yang ia punyai, akan mengalami peningkatan hal-hal itu. Dari dia yang tidak memanfaatkan hal-hal itu, adalah tepat / benar bahwa hal-hal itu harus diambil. Orang-orang Yahudi mempunyai banyak kesempatan untuk mempelajari kebenaran, dan ada terang yang masih ada di antara mereka; tetapi mereka kotor dan penuh hawa nafsu, dan tidak memanfaatkannya, dan merupakan penghakiman yang adil bahwa itu dicabut dari mereka. Pengetahuan yang superior diberikan kepada murid-murid Kristus: mereka memanfaatkannya, betapapun lambatnya, dan janjiNya adalah bahwa itu akan sangat ditingkatkan.].

Adam Clarke: “he who does not improve the first operations of grace, howsoever small, is in danger of losing not only all the possible product, but even the principal; for God delights to heap benefits on those who properly improve them.” [= ia yang tidak memanfaatkan pekerjaan kasih karunia yang pertama, betapapun kecilnya, ada dalam bahaya untuk kehilangan, bukan hanya semua hasil yang memungkinkan, tetapi bahkan yang utama / pokok; karena Allah senang menumpuk manfaat / kebaikan kepada mereka yang memanfaatkan mereka secara benar.].

Catatan: mungkin yang ia maksudkan dengan ‘pekerjaan kasih karunia yang pertama’ adalah ‘Prevenient grace’ [= kasih karunia yang mendahului], yang sudah diberikan kepada semua orang sejak lahir. Ini memang kepercayaan Arminian, bukan kepercayaan Calvinisme / Reformed.

C. H. Spurgeon: “Those who had some understanding of spiritual truth would come to yet clearer light; but those who lived willfully in the dark, would, in the presence of light, become more and more bewildered, and would gain nothing but the discovery that they did not know what they thought they knew.” [= Mereka yang mempunyai pengertian tentang kebenaran rohani akan datang pada terang yang lebih besar; tetapi mereka yang dengan sengaja hidup dalam kegelapan, dalam kehadiran dari terang, akan menjadi makin lama makin bingung, dan tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali penemuan bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka kira mereka tahu.] - ‘Commentary on Matthew’, hal 164 (AGES).

Lenski: “In our relation to Christ we either go forward or go backward; we do not stand still.” [= Dalam hubungan kita dengan Kristus, atau kita maju ke depan atau mundur ke belakang; kita tidak berdiri diam.].

William Hendriksen: “In matters spiritual, standing still is impossible. A person either gains or loses; he either advances or declines.” [= Dalam persoalan-persoalan rohani, berdiri diam adalah mustahil. Seseorang atau mendapatkan keuntungan atau kehilangan; ia atau maju atau merosot.].

Calvin: “‘For whosoever hath, it shall be given to him.’ Christ pursues the subject which I have just mentioned; for he reminds his disciples how kindly God acts towards them, that they may more highly prize his grace, and may acknowledge themselves to be under deeper obligations to his kindness.” [= ‘Karena siapapun yang mempunyai, itu akan diberikan kepadanya’. Kristus mengejar subyek yang baru saya sebutkan; karena Ia mengingatkan murid-muridNya betapa dengan baik Allah bertindak terhadap mereka, sehingga mereka bisa dengan lebih tinggi menilai kasih karuniaNya, dan bisa mengakui diri mereka sendiri sebagai ada di bawah kewajiban-kewajiban yang lebih dalam terhadap kebaikanNya.].

3. Untuk orang-orang yang mempunyai, apakah mereka mempunyai itu dari dirinya sendiri? Tidak mungkin! Kalau seseorang bisa sungguh-sungguh mempunyai, itu juga kasih karunia; itu adalah hasil pekerjaan Tuhan dalam dirinya.

Filipi 2:13 - “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya.”.

Terjemahannya LAI ini kurang jelas. bandingkan dengan terjemahan-terjemahan Alkitab bahasa Inggris di bawah ini:

KJV: “For it is God which worketh in you both to will and to do of his good pleasure” [= Karena Allahlah yang bekerja dalam kamu baik untuk menghendaki maupun untuk melakukan dari kesenanganNya yang baik].

RSV: “for God is at work in you, both to will and to work for his good pleasure” [= karena Allah bekerja dalam kamu, baik untuk menghendaki maupun untuk mengerjakan untuk kesenanganNya yang baik].

NASB: “for it is God who is at work in you, both to will and to work for His good pleasure” [= karena Allahlah yang bekerja dalam kamu, baik untuk menghendaki maupun untuk mengerjakan untuk kesenanganNya yang baik].

NIV: “for it is God who works in you to will and to act according to his good purpose” [= karena Allahlah yang bekerja dalam kamu untuk menghendaki dan untuk berbuat menurut rencanaNya yang baik].

Jadi, baik kemauan maupun kemampuan untuk hal-hal yang baik merupakan pekerjaan Allah dalam diri kita.

Kisah Para Rasul 16:13-15 - “(13) Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ. (14) Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. (15) Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: ‘Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.’ Ia mendesak sampai kami menerimanya.”.

Lalu mengapa Tuhan tidak membuka hati orang-orang dalam Mat 13 ini? Textnya sendiri mengatakan karena Ia tidak mau ‘menyembuhkan’ mereka.

Matius 13: 13-15: “(13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”.

Jelas ada predestinasi di sini! Dan orang-orang ini termasuk ‘reprobates’ [= orang-orang yang ditentukan untuk binasa]!

4. Orang yang tidak mempunyai, justru akan diambil kepunyaannya.

Ini bukan hanya bisa menjadikan dia tidak punya pengetahuan, tetapi lebih dari itu, bisa menyebabkan dia mempunyai pengetahuan yang sesat.

Matius 22:29 - “Yesus menjawab mereka: ‘Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!”.

Amsal 19:3 - “Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.”.

Bdk. 2Tesalonika 2:9-12 - “(9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.”.

Saya melihat statistik penonton khotbah-khotbah saya yang berseri di Youtube:

a. Kristologi 17 sessions.

1 - 1713, 2 - 867, 3 - 608, 4 - 460, 5 - 545, 6 - 510, 7 - 384, 8 - 405, 9 - 379, 10 - 363, 11 - 375, 12 - 442,

13 - 272, 14 - 263, 15 - 299, 16 - 320, 17 - 354

b. Hermeneutics 19 sessions.

1 - 1352, 2 - 712, 3 - 669, 4 - 606, 5 - 546, 6 - 443, 7 - 536, 8 - 519, 9 - 403, 10 - 375, 11 - 431,12 - 386,

13 - 402, 14 - 207, 15 - 175, 16 - 248, 17 - 204, 18 - 255, 19 - 369

Kalau para penonton ini memang rindu, mengapa kebanyakan (50 % lebih) tidak menyelesaikan seri-seri itu, bahkan hanya menonton session 1 nya saja??

Alkitab itu sendiri berseri, bukan? Kej 1 lalu Kej 2 dst sampai Kej 50. Kitab demi kitab dari Kej sampai Wahyu. Semua ini seri! Yang tidak senang seri = tidak senang Alkitab!

Kelihatannya kebanyakan orang Kristen kepingin mengerti firman secara instan! Mereka mau mengerti hanya dalam 1 atau maximum 2 sessions. Ini mustahil. Kalau bisa instan, Alkitab tidak mengharuskan kita belajar dengan tekun!

Yakobus 1:25 - “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.”.

Amsal 8:17 - “Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.”.

Hati-hati, tidak rindu firman Tuhan merupakan sesuatu yang sangat membahayakan!!! Saudara mau apa yang ada pada saudara, atau kelihatannya ada pada saudara, diambil dari saudara oleh Tuhan?

Saya akan menutup khotbah ini dengan satu kutipan lagi.

Pulpit Commentary (tentang Lukas 8:18): “The real student, patient, humble, and restlessly industrious, he shall be endowed with ever-increasing powers; while the make-believe, lazy, and self-sufficient one shall be punished by the gradual waning of the little light which once shone in his soul.” [= Murid yang sungguh-sungguh, sabar, rendah hati, dan rajin tanpa henti-hentinya, akan diberi kuasa-kuasa yang selalu bertambah; sementara seorang murid khayalan / pura-pura, malas, dan merasa diri cukup, akan dihukum dengan penyusutan perlahan-lahan dari sedikit terang yang pernah bersinar dalam jiwanya.] - hal 205.


Amsal 8:36 - “Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut.’”.

Catatan: ‘aku’ dalam kontext dari ayat ini adalah ‘hikmat’.

Orang yang tidak rindu firman Tuhan, atau dia sakit, atau dia mati!

Kalau mati, obatnya iman kepada Kristus.

Kalau sakit, obatnya memaksakan diri untuk makan! Seperti orang yang kena covid 19 tidak ada nafsu makan sama sekali, justru harus dipaksakan untuk makan!. BAHAYA TIDAK ADANYA KERINDUAN FIRMAN (MATIUS 13:12)
Next Post Previous Post