3 PELAJARAN ROHANI DARI TABIB LUKAS

Ada 3 (TIGA)  hal yang bisa kita teladani dari tabib Lukas ini seperti :

1. Kesetiaannya : di mana ia begitu setia di dalam pelayanan dan juga setia kepada Paulus, orang yang telah memperkenalkan Kristus kepadanya. Di dalam pelayanan Paulus ada banyak kesulitan / tantangan yang dihadapi (lapar, haus, diusir, dihina, mau dibunuh, tenggelam, dll) dan Lukas yang ikut dengannya pasti ikut mengalaminya. 
3 PELAJARAN ROHANI DARI TABIB LUKAS
gadget, bisnis, otomotif
Tetapi ia tetap setia. Ia tidak mundur dari pelayanan itu, ia tidak meninggalkan Paulus sendiri. Ia juga menyertai Paulus sampai ke Roma untuk diadili, bahkan setelah Paulus dipenjara Roma pun, dia tetap bersama-sama dengan Paulus dan melayaninya. Kesetiaan Lukas terhadap pelayanan dan Paulus ini persis seperti kata-kata Paulus :

2 Timotius 3:14 - Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

Ya! Kesetiaan Lukas kepada pelayanan dan orang yang memperkenalkannya kepada Kritus harus menjadi teladan bagi kita. Mungkin di dalam pelayanan kita di gereja ini, ada banyak kesulitan dan tantangan kita hadapi, tapi maukah saudara belajar setia?

Mungkin dari gereja ini juga saudara menerima Kristus dan memperoleh hidup yang kekal, dari gereja ini juga saudara dididik untuk menjadi Kristen yang dewasa dan mengerti Firman Tuhan, maukah saudara setia kepada gereja ini sepanjang gereja ini benar-benar melayani Tuhan? Maukah saudara setia pada gereja ini dalam semua kesulitan yang dihadapi?

2. Kerinduannya agar orang lain bertumbuh dalam iman : di mana ia sangat rindu agar Teofilus bias mengenal kebenaran tentang Yesus Kristus. Dia rela bekerja keras (menyelidiki, menyusun) dalam menulis Injilnya yang hebat ini dan tujuannya sebagaimana yang ia katakan :

Lukas 1:3-4 – (3) Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, (4) supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar

Kata “diajarkan” (Lukas 1: 4) berasal dari kata Yunani “KATECHEO” yang lalu menurunkan kata “katekisasi”. Jadi ini berarti bahwa Teofilus ini sudah menerima pelajaran katekisasi, tetapi Lukas merasa belum puas. Ia menulis Injil ini supaya Teofilus yakin bahwa apa yang ia terima dalam pelajaran katekisasi itu sungguh benar. Inilah kerinduan sang tabib. Ia selalu rindu membuat iman orang lain bertumbuh walaupun itu dibayar dengan sangat mahal yakni kerja kerasnya.

Maukah saudara bekerja keras di dalam pelayanan masing-masing (Pemuda, Sekolah Minggu, katekisasi, kelas PA, dll) dengan tujuan agar banyak orang boleh bertumbuh di dalam iman? Itu juga yang sudah saya lakukan, saya bekerja keras di dalam mempersiapkan setiap khotbah dan pelajaran dalam kelas PA kita. Saya bekerja mati-matian dan maksimal dengan tujuan agar saudara bias bertumbuh di dalam iman dan pengetahuan akan kebenaran.

3. Kesediaannya untuk memberikan yang terbaik dari dirinya untuk Yesus Juru selamatnya : di mana ia memberikan segenap kemampuannya, karunianya, kerja kerasnya, perjuangannya sehingga Injil yang terbaik ini bisa ada di tangan kita hari ini dan banyak orang boleh mengenal Yesus Kristus melalui Injil karangannya. Bagi Lukas, Yesus Kristus adalah pribadi yang unik dan karenanya Ia layak menerima segala yang terbaik. Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita bahwa dalam hidup kekristenan kita, Kristus seharusnya menerima segala yang terbaik dari kita karena Ia sudah terlebih dahulu memberikan yang terbaik bagi kita (hidup-Nya sendiri).

Sangatlah disayangkan ada banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini. Itulah sebabnya mereka tidak tahu memberikan yang terbaik bagi Juru selamatnya. Bahkan para penganut kepercayaan kafir pun mengerti satu prinsip bahwa yang terbaiklah yang harus diberikan pada sesembahan mereka.

Belajar dari sang tabib Lukas ini harus membuat kita tahu dan sadar untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Yesus. Kalau Anda bisa bernyanyi, bernyanyilah yang terbaik untuk Yesus (jangan bermain-main dalam memuji Tuhan atau dalam beribadah).

Kalau anda bisa bermain musik, bermainlah yang terbaik bagi Yesus. Kalau Anda ingin memberikan persembahan/kolekte, berilah yang terbaik bagi Yesus (bukan dari sisa belanja). Kalau Anda bisa berkhotbah, berkhotbahlah yang terbaik demi Yesus. Kalau anda bisa mengajar Sekolah Minggu, mengajarlah yang terbaik demi Yesus. Kalau Anda bisa menulis, menulislah yang terbaik bagi Yesus.

Kalau Anda ingin menyerahkan seorang anakmu menjadi hamba Tuhan / Pendeta, serahkanlah yang terbaik, yang terpintar dan yang paling taat bagi Yesus (bukan menyerahkan yang paling bodoh atau yang paling nakal).

Kalau Anda mampu berargumentasi/berapologia dengan baik, berapologialah yang terbaik bagi Yesus dan kebenaran Firman-Nya dalam menghadapi semua penyimpangan kebenaran. Kalau anda dikaruniai kemampuan mencipta lagu, ciptalah lagu yang terbaik bagi Yesus sama seperti yang dibuat Fanny Crosby.

BACA JUGA: BELAJAR DARI SANG TABIB LUKAS (LUKAS 1:1-4)

Singkatnya, apa saja yang kita buat dalam dunia, kita harus melakukannya dengan sungguh-sungguh dan yang terbaik buat Tuhan dan Juru selamat kita Yesus Kristus. Saya percaya bahwa Yesus tentu bangga dan senang dengan apa yang telah dibuat oleh tabib Lukas. Saya juga percaya bahwa Yesus pun bangga dan hati-Nya akan disenangkan ketika melihat umat tebusan-Nya melakukan dan mempersembahkan segala yang terbaik dalam hidup mereka bagi kemuliaan nama-Nya. Marilah di hari ulang tahun gereja kita yang ke 4 ini, kita semua bertekad untuk memberi yang terbaik bagi Yesus dengan satu tujuan agar dapat menyenangkan hati-Nya dan memuliakan-Nya.

3 PELAJARAN ROHANI DARI TABIB LUKAS
- AMIN -
Next Post Previous Post